Anda di halaman 1dari 10

SOAL ESSAI

KELOMPOK 1 – AK21D

Nama Penyusun :

1. Fadia Mutiara S
2. Fauziah
3. Iis Badriah
4. Sonia Fina N
5. Syifa Akmalia

BAB 1

KONSEP AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI PAJAK

1. Jelaskan hubungan perpajakan dengan akuntansi keuangan?


Jawaban
Akuntabilitas dan pelaporan pajak dalam SPT membutuhkan
keterandalan data, catatan dan Laporan Keuangan, data dan catatan
laporan akuntansi keuangan tersebut berisikan transaksi-transaksi
ekonomi yang dicatat karena telah memenuhi syarat pengakuan dan
nilai yang akan dicatat dan diukur.
2. Jelaskan dampak SAK terhadap perpajakan?
Jawaban
Perubahan konsep pada SAK berimlikasi banyak pada perpajakan
karena semua SAK baru membuat banyak perbedaan dengan
ketentuan perpajakan, misalnya:
- Perpajakan sebelum SAK: menggunakan historical cost atau rule
based
- Perpajakan setelah SAK: menggunakan fair value based dan
principle based.
Wajib Pajak (WP) harus memelihara dua system pencatatan dan
rekonsiliasi fiscal yang lebih luas dan cermat pada SAK baru.

BAB 2

BAB 3 TAHAPAN AKUNTANSI PAJAK

1. Apakah rugi fiskal termasuk perhitungan pajak tangguhan?


Jawaban
Iya, karena termasuk aktiva pajak tangguhan. Rugi fiskal adalah
kerugian yang dialami wajib pajak dan diperkenankan tidak
dikenakan pajak penghasiln badan selama 5 tahun agar jumlah
kerugiannya terpulihkan
2. Jelaskan perlakuan piutang pada saat pengukuran, pengakuan,
dan penyajian berdasarkan PSAK!
Jawaban
Piutang adalah klaim uang, barang ataupun jasa pada pelanggan
atau pada pihak lain. Singaktnya piutang adalah uang kita yang bisa di
tagih pada pihak lain dan harapannya dapat dilunasi dan menjadi
penambahan pada kas kita. Standar akuntansi mengelompokkan
piutang sebagai asset keuangan dimana pengakuan dan pegukuran ini
diatur pada PSAK 55, sedangkan penyajiannya diatur dalam PSAK 50
dan PSAK 1.
PSAK 55 berbunyi yakni, entitas mengakui asset keuangan
atau kewajiban keuangan pada neraca, jika dan hanya jika entitas
itu menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak
instrument tersebut berkaitan dengan pembelian asset keuangan
yang lazim (IAI 2012:55 Poin 16). Pinjaman yang diberikan dan
piutang adalah asset keuangan nonderivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar
aktif, kecuali: pinjaman yang diberikan dan piutang yang
dimaksudkan entitas dijual dalam waktu dekat; pinjaman yang
diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan
dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau pinjaman yang diberikan
dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak memperoleh
kembali investasi awal secara substansial. Piutang diakui pada
laporan posisi keuangan jika entitas menjadi bagian dalam kontrak
piutang itu. Transaksi piutang yang dikaitkan dengan pemberian
pinjaman, kemudian piutang diakui sesuai ketentuan dalam kontrak
pinjaman. Piutang diakui sebesar nilai wajar dan piutang yang
masih dapat ditagih namun proses pembayaran terlambat dari
perjanjian yang disepakati maka perhitungan penurunan nilai
memperhatikan nilai arus kasnya. Entitas mengestimasi waktu
penerimaan kas dari piutang kemudian menghitung nilai kini
piutangnya dengan tingkat bunga pasar.
Terkait penyajian yang ada pada PSAK 50, berbunyi bahwa
piutang dalam laporan posisi keuangan disajikan dalam kelompok
asset lancer (IAI, 2012:50 Poin 82). Perusahaan menyajikan piutang
dalam beberapa kategori seperti piutang dagang, piutang usaha dan
piutang lain. Perusahaan yang bergerak di bidangg perbankan,
piutang disajikan dalam kategori kredit atau pinjaman yang
diberikan, sedangkan untuk perusahaan pembiayaan, piutang
disajikan di laporan posisi keuangan setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai. Nilai piutang disajikan di laporan
posisi keuangan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai. Piutang biasanya disajikan dalam satu baris, tapi bisa
juga secara detail akan subkomponennya.

BAB 6 PIHAK PIHAK BERELASI ATAU HUBUNGAN ISTIMEWA


1. Jelaskan secara rinci mengenai dampak hubungan istimewa atau
pihak berelasi dalam konteks akuntansi keuangan suatu perusahaan.
Analisislah bagaimana pengungkapan yang tepat dapat meningkatkan
transparansi laporan keuangan dan bagaimana perusahaan dapat
mengelola potensi risiko atau konflik kepentingan yang terkait dengan
pihak berelasi.
Jawaban
Dalam akuntansi keuangan, hubungan istimewa atau pihak berelasi
dapat memiliki dampak yang signifikan. Pengungkapan yang tepat
tentang hubungan ini dapat meningkatkan transparansi laporan
keuangan, membangun kepercayaan pemegang saham, dan
meminimalkan potensi konflik kepentingan. Penting bagi perusahaan
untuk secara jelas menyajikan informasi terkait keterlibatan finansial
dengan entitas terkait.

Manajemen risiko memainkan peran krusial dalam mengelola potensi


dampak negatif dari hubungan istimewa. Strategi yang efektif
melibatkan identifikasi risiko, penilaian dampaknya terhadap
keputusan perusahaan, dan implementasi langkah-langkah mitigasi
yang sesuai. Dengan demikian, keputusan strategis perusahaan dapat
tetap objektif dan diarahkan pada kepentingan keseluruhan
perusahaan, menciptakan lingkungan bisnis yang transparan dan dapat
dipercaya.
2. Apa peran etika dalam hubungan istimewa atau pihak berelasi dalam
konteks akuntansi keuangan. Bagaimana penerapan prinsip etika
dapat memengaruhi pengambilan keputusan terkait dengan pihak
berelasi, dan bagaimana perusahaan dapat memastikan kepatuhan
terhadap norma etika dalam mengelola hubungan tersebut?
Gambarkan situasi di mana pelanggaran etika dapat merugikan
reputasi perusahaan dan dampaknya terhadap keberlanjutan
operasional.
Jawaban
Prinsip etika memegang peran krusial dalam hubungan istimewa atau
pihak berelasi dalam akuntansi keuangan. Penerapan etika dapat
menciptakan lingkungan di mana pengambilan keputusan terkait
dengan pihak berelasi didasarkan pada integritas, kejujuran, dan
pertimbangan moral.
Perusahaan dapat memastikan kepatuhan terhadap norma etika
dengan menerapkan kode etik yang jelas dan menyeluruh.
Menyediakan pelatihan etika bagi karyawan yang terlibat dalam
proses pengambilan keputusan terkait pihak berelasi juga merupakan
langkah yang penting.
Situasi di mana pelanggaran etika dapat merugikan reputasi
perusahaan termasuk konflik kepentingan yang tidak diungkapkan
dengan jelas atau praktik transfer pricing yang tidak adil. Pelanggaran
etika semacam itu tidak hanya dapat menciptakan ketidakpercayaan di
antara pemangku kepentingan, tetapi juga dapat merugikan
keberlanjutan operasional perusahaan.

Dengan mengutamakan prinsip etika dalam hubungan istimewa,


perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang transparan, adil, dan
dapat dipercaya, yang pada gilirannya dapat meningkatkan reputasi
perusahaan dan mendukung keberlanjutan jangka panjang.

BAB 7
PENGUKURAN, PENGAKUAN DAN PENGUNGKAPAN
PERSEDIAAN
1. Apa dasar dari pengukuran persediaan, jelaskan?
Jawaban
Persediaan diukur berdasarkan biaya (cost) atau nilai realisasi
bersih mana yang lebih rendah (the lower of the cost and net
realizable value) biaya persediaan meliputi semua biaya dibawah
ini sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini:
- Biaya pembelian yang meliputi harga pembelian, bea masuk dan
pajak lainnya kecuali yang dapat ditagih Kembali kepada kantor
pajak.
- Biaya konversi yang meliputi biaya yang secara langsung terkait
dengan unit yang diproduksi dan biaya overhead produksi tetap
dan variable yang dialokasikan secara sistematis
- Biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi
dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai (present location
and conditio)

Biaya yang dikeluarkan dari (tidak dibebankan ke) persediaan adalah:

- Jumlah pemborosan yang tidak normal


- Biaya penyimpanan kecuali biaya tersebut diperlukan dalam
proses produksi sebelum tahap produksi berikutnya.
- Biaya administrasi dan umum
- Biaya penjualan

Biaya yang dibeli dengan pembayaran ditunda tidak boleh ada unsur
bunga. Pada dasarnya biaya persediaan berdasarkan biaya (cost)
adalah biaya-biaya aktual (actual costing) sehingga merupakan biaya
historis namun Teknik pengukuran biaya persediaan lainnya berupa
metode biaya standar (standar costing) metode persediaan eceran
(retail) metode laba kotor (gross margin) dapat saja digunakan bila
hasil costingnya mendekati biaya historis.

2.
BAB 11
PENGUKURAN, PENGAKUAN DAN PENGUKAPAN PENDAPATAN
1. Bagaimana prinsip pengakuan pendapatan akuntansi pada saat
penjualan?
Jawaban
Dalam prinsip akuntansi, metode pengakuan pendapatan ini perlu
disepakati secara transparan. Jenis pendapatan yang perlu diakui
sangat beragam salah satunya adalah saat penjualan. Berikut ini
kondisi yang perlu dilakukan pengakuan pendapatan :
1. Penjualan Atas Perjanjian Membeli Kembali
2. Penjualan Atas Hak Retur
2. Bagaimana penyimpangan penjualan pada pengakuan
pendapatan?
Jawaban
Adapun alasan mengapa adanya penyimpangan penjualan atas
pengakuan pendapat tersebut yaitu :
1. Dalam mengakui penjualan yang lebih awal (recognize
earlier), sehingga adanya tingkat kepastian yang tinggi
mengenai jumlah pendapatan yang sudah dibuat.
2. penangguhan pengakuan, apabila adanya tingkat
ketidakpastian mengenai jumlah pendapatan. Baik itu biaya
yang cukup tinggi, ataupun penjualan yang bukan menjadi
penyelesaian utama dalam menciptakan suatu laba.

Mungkin dahulu Anda perlu mengingat banyak rumus akuntansi,


saat ini semua telah berkembang pesat. Dengan teknologi akan
membantu Anda untuk memperoleh laporan keuangan dengan
cepat dan dapat diperbandingkan dari tahun ke tahun.

Solusi untuk Anda dalam melakukan pembukuan yang rapi yaitu


dengan menggunakan teknologi software akuntansi atau
manfaatkan layanan profesional seperti jasa pembukuan. Dapat
membantu Anda mendapatkan laporan keuangan secara realtime,
buat invoice, mengurus unsur-unsur perhitungan pajak, serta
payroll.

BAB 12 PEMERIKSAAN PAJAK


1. Jelaskan secara mendalam konsep transfer pricing dalam
pemeriksaan pajak internasional. Gambarkan implikasinya
terhadap keuangan perusahaan multinasional dan bagaimana
otoritas pajak dapat mengatasi praktik transfer pricing yang tidak
adil?
Jawaban
Pemeriksaan transfer pricing dalam konteks pajak internasional
mencakup analisis mendalam terhadap penetapan harga internal
yang dapat mempengaruhi perpindahan laba antar entitas anak
perusahaan. Implikasinya tidak hanya terbatas pada keseimbangan
pajak, tetapi juga dapat memengaruhi alokasi sumber daya, daya
saing perusahaan, dan stabilitas pasar. Untuk mengatasi praktik
transfer pricing yang tidak adil, otoritas pajak perlu
mengimplementasikan pendekatan holistik, termasuk standar
internasional yang ketat, kerja sama lintas negara, dan teknologi
canggih untuk analisis keuangan yang lebih akurat.
2. Jelaskan secara mendalam tentang peran strategis pemeriksaan
pajak dalam keberlanjutan keuangan perusahaan. Gambarkan
bagaimana hasil pemeriksaan pajak dapat mempengaruhi reputasi
perusahaan, struktur keuangan, dan kebijakan operasional.
Berikan contoh konkret di mana suatu perusahaan menghadapi
dampak signifikan dari pemeriksaan pajak dan langkah-langkah
apa yang dapat diambil untuk mengelola situasi tersebut?
Jawaban
Pemeriksaan pajak memiliki peran strategis dalam keberlanjutan
keuangan perusahaan, tidak hanya sebagai evaluasi kewajiban
pajak, tetapi juga sebagai penentu kredibilitas dan reputasi
perusahaan. Hasil pemeriksaan pajak yang positif dapat
meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, sementara
hasil yang negatif dapat merugikan reputasi perusahaan.
Dampak pemeriksaan pajak juga dapat terlihat dalam struktur
keuangan perusahaan. Contohnya, jika ditemukan kesalahan
dalam pelaporan atau penghindaran pajak agresif, perusahaan
mungkin dihadapkan pada sanksi dan koreksi pajak yang dapat
mengubah struktur keuangan mereka. Selain itu, hasil
pemeriksaan dapat memengaruhi kebijakan operasional
perusahaan, seperti penyesuaian praktik akuntansi atau perubahan
dalam kebijakan manajemen risiko.
Sebagai contoh, perusahaan XYZ yang mengalami pemeriksaan
pajak menyadari bahwa praktik transfer pricing yang digunakan
sebelumnya tidak sesuai dengan regulasi. Hasil pemeriksaan
mengakibatkan penyesuaian pajak yang signifikan dan perubahan
dalam struktur keuangan perusahaan. Untuk mengelola situasi
tersebut, perusahaan dapat merespons dengan transparansi penuh,
memperbaiki kebijakan transfer pricing, dan meningkatkan proses
pengendalian internal untuk mencegah kesalahan serupa di masa
depan.
BAB I
KONSEP AKUNTANSI KEUANGAN DAN KONSEP AKUNTANSI
PAJAK

Anda mungkin juga menyukai