Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah Keuangan Akuntansi Bisnis

2023; 2(2): 358-368


https://jurnal.jiemap.net/index.php/jikab
doi: https://doi.org/10.53088/jikab.v2i2.49
ISSN: 2962-2433

Pengaruh Gender Diversity, Agresivitas Pajak, dan Green


Accouting Terhadap Corporate Social Responsibility (Studi
Kasus pada Perusahaan Sektor Energi Yang Terdaftar di BEI
2018-2021)
Galuh Candra Kusuma1, Desy Nur Pratiwi2, LMS Kristiyanti3
123 Fakultas Ekonomi Bisnis, Institut Teknologi Bisnis AAS Indonesia, Sukoharjo, Indonesia.
Alamat Email:
Galuhchandrakusuma79@gmail.com1, desynurpratiwi692@gmail.com2, lms.kristiyanti@yahoo.co.id3
Sitasi Artikel:
Kusuma, G. C., Pratiwi, D. N., & Kristiyanti, LMS. (2023). Pengaruh Gender Diversity, Agresivitas Pajak, dan Green
Accouting Terhadap Corporate Social Responsibility (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Energi Yang Terdaftar di BEI
2018-2021). Jurnal Ilmiah Keuangan dan Akuntansi Bisnis, 2(2), 358-368.

Abstract: This study aims to examines the influence of gender diversity, tax aggressiveness, and green accounting on
corporate social responsibility (CSR) during 2018-2021. This study is a type of quantitative research with
the research method used descriptive statistic. This study used secondary data on company listed on the BEI.
The total sample used in this study was 80 companies based on purposive sampling criteria. The analysis
technique used is multiple linear regression. The result shows the gender diversity, tax aggressiveness, and
green accounting have a significant effect simultaneously on corporate social responsibility. partially the
gender diversity and green accounting have significant effect on corporate social responsibility, while tax
aggressiveness have no significant effect on corporate social responsibility.
Keywords: gender diversity, tax agressiveness, green accouting, corporate social responsibility.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh gender diversity, agresivitas pajak, dan green
accounting terhadap pengungkapan corporate social responsibility periode 2018-2021. Penelitian
ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian yang digunakan adalah
metode statistik deskriptif. Penelitian ini menggunakan data sekunder atas perusahaan yang
terdaftar di BEI. Total sampel yang digunakan adalah 80 perusahaan berdasarkan kriteria
purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gender diversity, agresivitas pajak, dan green
accounting berpengaruh signifikan secara simultan terhadap corporate social responsibility. Secara
parsial gender diversity dan green accounting berpengaruh terhadap corporate social
responsibility, sedangkan agresivitas pajak tidak berpengaruh terhadap corporate social
responsibility.
Kata Kunci: gender diversity, tax agressiveness, green accouting, corporate social responsibility .

Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


Jurnal Ilmiah Keuangan Akuntansi Binis, 2023; 2(2): 358-368 359

1. Pendahuluan masalah sosial dan lingkungan sekitar


Era society 5.0 ditandai dengan persaingan yang menyebabkan perusahaan sering dikritik oleh
kompetitif pada berbagai sektor yang berbasis masyarakat.
teknologi dan berhubungan langsung dengan Ketidakpedulian perusahaan tersebut dapat
kebutuhan masyarakat. Persaingan tersebut berdampak buruk terhadap citra perusahaan.
mendorong masing-masing perusahaan untuk Sehingga citra perusahaan yang buruk akan
meningkatkan inovasi dan kemampuan agar dapat berakibat pada keberlangsungan perusahaan.
mencapai tujuannya. Perusahaan yang telah Untuk mengatasi hal ini, perusahaan perlu
mencapai tujuannya dapat menghasilkan laba dan melaporkan suatu tanggung jawab sosial atau
memberikan kontribusi bagi perekonomian negara. Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut The
Salah satu sektor yang memberikan pengaruh dan World Business Council for Sustainable Development
kontribusi dominan dalam pembangunan ekonomi (WBCSD) dalam (Dewi & Sedana, 2019) CSR
negara adalah sektor energi. Menurut BPPT (2021), adalah suatu komitmen yang dilaksanakan
Indonesia masih bergantung pada bahan bakar fosil perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan
untuk kebutuhan energinya. Penyediaan energi melalui kolaborasi dengan karyawan, komunitas,
utama pada tahun 2019 dipenuhi batu bara, dan masyarakat secara berkelanjutan untuk bisnis
minyak, dan gas alam. Menurut Kementerian dan pengembangan. Pengungkapan Corporate
PPN/Bappenas, sektor energi akan menggantikan Social Responsibility harus didasarkan pada
sektor kehutanan sebagai penghasil emisi terbesar gagasan triple bottom line (3P) yang menyatakan
di Indonesia. Sektor transportasi dan energi akan bahwa perusahaan selain mengutamakan
menyumbang 50,6% dari semua emisi pada tahun keuntungan (profit), juga harus mewujudkan
2022. Menurut Prediksi Bappenas, Peresentase kesejahteraan masarakat (people) dan melindungi
emisi dari sektor energi ini diperkirakan akan terus kelestarian lingkungan (planet). Perusahaan yang
meningkat hingga mencapai 59% pada tahun 2030 akan membuat laporan pertanggungjawabannya
(Kementerian PPN/Bappenas, 2020). Sektor energi dapat menggunakan standar Global Reporting
juga menghasilkan 76% emisi gas rumah kaca Initiative (GRI) 4.0. Menurut CFCiD Consulting,
global (ICDX, 2021). GRI G4 merupakan standar yang digunakan
Perusahaan membutuhkan sumber daya untuk secara global yaitu sebesar 39,13% dari 24 standar
menjalankan operasionalnya. Usaha-usaha yang yang ada. Penerapan standar ini diharapkan
dilakukan perusahaan yaitu dengan menggunakan menjadi solusi dalam membantu perusahaan
teknologi yang modern, mengurangi sumber daya untuk memahami dan mengkomunikasikan
manusia dan menggantikannya dengan mesin, dan masalah terkait isu-isu keberlanjutan (Iqbal, 2018).
mencari alternatif sumber daya yang lebih murah. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Dampak dari kegiatan operasional perusahaan pengungkapan Corporate Social Responsibility yang
harus diperhatikan karena perusahaan seringkali akan dibahas dalam penelitian ini yaitu Gender
kurang memperhatikan kesejahteraan masyarakat Diversity, agresivitas pajak, dan Green Accounting.
dan kondisi lingkungan sekitarnya. Perusahaan Faktor pertama yaitu Gender Diversity. Keragaman
harus bertanggungjawab kepada stakeholder yang gender adalah suatu indikator bahwa perusahan
diwujudkan dengan pengelolaan lingkungan. memiliki tingkat tanggung jawab sosial yang
Perusahaan yang peduli terhadap masalah sosial tinggi Liao et al., (2018) dalam Tanujaya &
dan lingkungan akan memperoleh perhatian dari Anggreany (2021). Pengaruh partisipasi wanita
masyarakat karena terlibatnya dalam isu sosial, dalam jajaran direksi telah menjadi perhatian dan
ekonomi dan lingkungan (Novitasari, 2022). diadopsi pada beberapa negara. Pemerintah
Kurangnya perhatian perusahaan terhadap Islandia, Norwegia, Belanda, Jerman, dan Belgia

Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


360 Kusuma, G. C., Pratiwi, D. N., & Kristiyanti, LMS. (2023). Pengaruh Gender Diversity, Agresivitas
Pajak, dan Green Accouting Terhadap Corporate Social Responsibility (Studi Kasus pada Perusahaan
Sektor Energi Yang Terdaftar di BEI 2018-2021).

telah mewajibkan perempuan mengisi minimal perlindungan lingkungan. Green Accounting dapat
31% posisi direksi perusahaan (www.dw.com.). mengurangi beban lingkungan dengan
Hubungan dengan pemangku kepentingan dapat pengambilan keputusan yang tepat dan
ditingkatkan ketika ada lebih banyak direktur dan melakukan investasi pada teknologi ramah
komisaris perempuan di dewan sebagai hasil dari lingkungan. Perusahaan yang menerapkan Green
bisnis yang menunjukkan CSR yang lebih besar Accounting atau pelaporan berkelanjutan dapat
dengan memastikan kesempatan yang sama untuk mengungkapkan lebih banyak kegiatan sosial dan
semua. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh lingkungannya. Para investor akan tertarik
Pambudi et al., (2022) dan Septianingsih & Muslih dengan perusahaan tersebut dan akan
(2019) menunjukkan bahwa Gender Diversity tidak meningkatkan kinerja keuangan (Mustafa et al.,
berpengaruh terhadadap Corporate Social 2020). Selain itu, para stakeholder akan tertarik
Responsibility. Hasil berbeda pada penelitian dengan perusahaan tersebut karena kelengkapan
Parwati & Dewi (2021) yang menunjukkan bahwa laporan keuangannya. Menurut penelitian yang
Gender Diversity berpengaruh terhadap Corporate dilakukan oleh Mustofa et al., (2020) menyatakan
Social Responsibility. bahwa Green Accounting memiliki pengaruh
Faktor lain yang mempengaruhi positif dan signifikan terhadap Corporate Social
pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah Responsibility. Penelitian menurut Syekha (2021)
Agresivitas pajak. Menurut Lanis & Richardson, menyatakan bahwa Green Accounting tidak
(2013) agresivitas pajak adalah strategi yang berpengaruh terhadap Corporate Social
digunakan oleh menajemen untuk menurunkan Responsibility.
jumlah pajak yang harus di bayar. Keuntungan Beberapa kasus mengenai Corporate Social
yang tinggi dapat diperoleh dengan menurunkan Responsibility (CSR) masih terjadi di Indonesia, PT
jumlah pajak yang harus di bayar perusahaan. Citra Mitrabara Adipermana (MBAP) adalah salah
perusahaan akan buruk sebagai akibat dari satunya. Lokasi pertambangan dilakukan di
pengurangan pembayaran pajak, dan perselisihan sekitar rumah warga dan melewati dua sungai
dengan pemangku kepentingan dapat terjadi. Hasil yaitu sungai sesayap dan sungai malinau yang
penelitian yang dilakukan oleh Aziz (2020) menjadi sumber air untuk kebutuhan hidup
menyatakan bahwa agresivitas pajak berpengaruh sehari-hari masyarakat. Sepuluh tahun terakhir,
terhadap Corporate Social Responsibility. Menurut warna air sungai malinau berubah warna menjadi
penelitian yang dilakukan oleh Syekha (2021) kecoklatan dan menyebabkan air sungai tidak
menunjukkan hasil yang berbeda yaitu agresivitas dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari.
pajak tidak berpengaruh terhadap Corporate Social Warga yang tidak mampu membuat sumur
Responsibility. sendiri mau tidak mau menggunakan air sungai
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi CSR yang tidak layak tersebut. Akibat dari kegiatan
adalah Green Accounting. Menurut Lako (2018) pertambangan yang menghasilkan debu
untuk membantu pengguna membuat keputusan menyebabkan banyak anak kecil yang terkena
berdasarkan informasi, green accounting infeksi saluran pernapasan akut/ISPA. Dampak
mengkonfirmasi, mengukur, mencatat, meringkas, dari aktivitas penambangan ini juga berdampak
melaporkan, dan mengungkapkan informasi terhadap hewan-hewan yang ada di hutan sekitar
tentang peristiwa sosial dan lingkungan. Penerapan perusahaan. Kasus-kasus yang melibatkan
Green Accounting oleh perusahaan adalah untuk lingkungan seperti yang disebutkan sebelumnya
memberikan penilaian tentang beban dan dampak muncul dari kurangnya transparansi tanggung

Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


Jurnal Ilmiah Keuangan Akuntansi Binis, 2023; 2(2): 358-368 361

jawab sosial perusahaan. dimana dalam penelitian sebelumnya (Aziz, 2020)


Berdasarkan pembahasan dan fenomena dan (Syekha, 2021) juga menggunakan proksi ETR
yang telah dipaparkan, menunjukkan bahwa sebagai alat ukurnya. Hal ini dikarenakan banyak
pengungkapan CSR dalam sebuah perusahaan perusahaan memangkas penghasilan kena pajak
sangat penting dalam sebuah perusahaan dan dengan tetap menjaga laba sebelum pajak dan
adanya penelitian terdahulu yang menunjukkan bunga, dengan demikian semakin rendah nilai

inkonsistensi hasil. Sehingga dapat disusun ETR maka semakin besar kemungkinan
agresivitas pajak perusahaan tersebut. Rumus
tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk
Effective Tax Rates (ETR) adalah sebagai berikut:
mengetahui Pengaruh Gender Diversity,
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛
𝐸𝑇𝑅 = ……… (2)
Agresivitas Pajak, dan Green Accounting 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛

Terhadap Corporate Social Responsibility pada


2.3. Green Accounting
Perusahaan Sektor Energi pada tahun 2018-2021
Manajemen mendapatkan manfaat dari
yang terlisting di Bursa Efek Indonesia. (2) Untuk
penerapan green accounting karena perusahaan
mengetahui Pengaruh Gender Diversity Terhadap
berkomitmen dalam tanggung jawab sosial dan
Corporate Social Responsibility, (3) Untuk
pelestarian lingkungan (Mariani, 2017). Penelitian
mengetahui Pengaruh Agresivitas Pajak
ini menggunakan variabel dummy sebagai
Terhadap Corporate Social Responsibility, (4) Untuk indikator penilaian. Suatu perusahaan yang
mengetahui Pengaruh Green Accounting mengungkapkan komponen biaya lingkungan,
Terhadap Corporate Social Responsibility. biaya operasional, biaya pengelolaan limbah,
biaya pengembangan dan sebagainya maka akan
2. Tinjauan Teoritis diberi angka 1 (satu), tetapi jika tidak diberi angka
0 (nol).
2.1 Gender Diversity
Dengan adanya perempuan dalam diskusi
2.4. Corporate Social Responsibility
tentang isu-isu pemangku kepentingan,
Corporate Social Responsibility (CSR)
perusahaan mendapat alternatif dan pertimbangan
merupakan variabel dependen dalam penelitian
penyelesaian masalah karena pada umumnya
ini. CSR adalah pengungkapan laporan
wanita memiliki pemikiran yang mnedetail dan
pertanggungjawaban perusahaan terhadap sosial
cenderung menganalisa masalah-masalah sebelum
dan lingkungannya. Indikator penelitian CSR
pengambilan keputusan (Astuti, 2017). Penelitian
dalam penelitian ini menggunakan variabel
ini bermaksud untuk membandingkan jumlah
dummy. Berdasarkan kriteria GRI 4.0, perusahaan
dewan direksi dan komisaris wanita dibagi dengan
akan diberikan nilai 1 (satu) pada kriteria yang
keseluruhan dewan. Perhitungan Gender Diversity
telah dilaksanakan perusahaan dan nilai 0 (nol)
dalam penelitian ini seperti dilakukan oleh (Dewi,
terhadap kriteria yang belum dilaksanakan.
2021).
Adapun rumus yang dipakai untuk mengukur
𝐷𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 pengungkapan CSR dalam penelitian ini adalah
𝐺𝐷 = ...........…… (1)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 sebagai berikut:
𝛴𝑋𝑖
𝐶𝑆𝑅𝐷𝑖 = ………………………………… (3)
𝑛𝑖
2.2. Agresivitas Pajak
Agresivitas pajak merupakan suatu stategi
2.5. Kerangka Pemikirian
secara sengaja yang dilakukan oleh perusahaan
Kerangka pemikiran yang akan dibentuk
untuk meminimalkan beban yang ditanggung.
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Dalam penelitian ini agresivitas pajak diukur
dengan menggunakan Effective Tax Ratio (ETR),

Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


362 Kusuma, G. C., Pratiwi, D. N., & Kristiyanti, LMS. (2023). Pengaruh Gender Diversity, Agresivitas
Pajak, dan Green Accouting Terhadap Corporate Social Responsibility (Studi Kasus pada Perusahaan
Sektor Energi Yang Terdaftar di BEI 2018-2021).

4. Hasil dan Pembahasan


4.1. Hasil Penelitian
Analisis statistik deskriptif mendeskripsikan
suatu data yang dilihat dari nilai maksimum,
minimum, rata-rata, dan standar deviasi.
Berdasarkan tabel 2, hasil output SPSS dari
analisis deskriptif dengan jumlah sampel
Gambar 1 Kerangka Pemikiran sebanyak 80 perusahaan didapatkan informasi
Sumber: Modifikasi dari berbagai sumber, 2023 data CSR memperlihatkan nilai maksimum dari
Berdasarkan gambar kerangka pemikiran di CSR perusahaan sektor energi yang menjadi
atas, maka dapat disimpulkan: sampel yaitu sebesar 0,66. Sedangkan nilai
H1: Gender Diversity berpengaruh terhadap minimum sebesar 0,26. Berdasarkan tabel di atas
Corporate Social Responsibility.
nilai rata-rata lebih besar dari standar deviasi
H2: Agresivitas Pajak berpengaruh terhadap
karena nilai rata-rata sebesar 0,4409 dan standar
Corporate Social Responsibility.
H3: Green Accounting berpengaruh terhadap deviasi sebesar 0,09875. Sehingga membuktikan
Corporate Social Responsibility. bahwa kualitas data dari variabel CSR baik dan
penyebaran data memperlihatkan hasil yang
3. Metode Penelitian normal.
Data Penelitian bersumber dari data sekunder Berdasarkan output dari gender diversity (GD)
yaitu laporan keuangan tahunan yang ada di Bursa memperlihatkan nilai maksimum dari gender
Efek Indonesia. Data yang telah dikumpulkan diversity yaitu sebesar 0,33. Sedangkan nilai
diolah dengan menggunakan SPSS 23. Objek dalam minimumnya yaitu sebesar 0,00 dikarenakan
penelitian ini adalah perusahaan sektor energi yang variabel dummy. Nilai rata-rata lebih besar dari
terdaftar di BEI periode 2018-2021. Pengambilan standar deviasi karena nilai rata-rata sebesar
sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan 0,0975 dan standar deviasi sebesar 0,09664.
teknik purposive sampling yaitu sebagai berikut. Sehingga membuktikan bahwa kualitas data dari
Tabel 1. Tahapan Seleksi Sampel Penelitian variabel ini baik dan penyebaran data
No Kriteria Jumlah memperlihatkan hasil yang normal.
1 Jumlah perusahaan energi 72 Berdasarkan output dari agresivitas pajak
yang terdaftar di BEI 2018-
(ETR) memperlihatkan nilai maksimum yaitu
2021.
2 Perusahaan energi yang tidak (10) sebesar 0,82. Sedangkan nilai minimumnya yaitu
terdaftar secara berturut- sebesar 0,00. Nilai rata-rata lebih besar dari
turut di BEI tahun 2018-2021. standar deviasi karena nilai rata-rata sebesar
3 Perusahaan yang tidak (7) 0,2333 dan standar deviasi sebesar 0,13522.
menerbitkan laporan Sehingga membuktikan bahwa kualitas data dari
keuangan tahunan pada
variabel ini baik dan penyebaran data
tahun 2018-2021.
memperlihatkan hasil yang normal.
4 Perusahaan energi yang tidak (3)
mempublikasikan CSR. Berdasarkan output dari green accounting (GA)
5 Perusahaan energi yang (32) memperlihatkan nilai maksimum dari green
mengalami kerugian pada accounting yaitu sebesar 1,00 dan Nilai minimum
2018-2021. sebesar 0,00 dikarenakan variabel dummy. Nilai
Jumlah sampel yang digunakan 80 rata-rata lebih besar dari standar deviasikarena
Sumber: Data Diolah, 2023.
nilai rata-rata sebesar 0,81 dan standar deviasinya

Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


Jurnal Ilmiah Keuangan Akuntansi Binis, 2023; 2(2): 358-368 363

sebesar 0,393. Sehingga membuktikan bahwa Uji multikolinearitas digunakan untuk


kualitas data dari variabel ini baik dan penyebaran menunjukkan apakah variabel independen
data memperlihatkan hasil yang normal. (bebas) berkorelasi dengan menggunakan model
regresi. Uji multikolinearitas dapat dilakukan
Tabel 2. Hasil Uji Statistik Deskriptif melalui analisis korelasi antar variabel dengan
N Min Max Mean Std. perhitungan nilai tolerance dan variance inflation
Dev factor (VIF). Uji multikolinearitas pada penelitian
GD 80 0,00 0,33 0,0975 0,09664 ini menunjukkan angka VIF<10 dan mempunyai
ETR 80 0,00 0,82 0,2333 0,13522 angka tolerance>0,1. Maka dapat disimpulkan
GA 80 0,00 1,00 0,81 0,393 bahwa model regresi dalam penelitian ini bebas
CSR 80 0,26 0,66 0,4409 0,09875
dari multikolinearitas.
Sumber: Data Diolah (2023)
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 3. Uji Normalitas
Model R R Adjusted R Std. error Durbi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Square Square of the n-
Unstandarized Estimate Watso
n
Residual 0,506 0,256 0,227 0,08683 1,246
1
N 80
Sumber: Data Diolah (2023)
Normal Mean
.0000000
Parametersa,b
Tujuan dari uji autokorelasi digunakan adalah
Std.
.08516531 untuk mengetahui apakah ada korelasi kesalahan
Deviation
Most Extreme Absolute pengganggu atau tidak pada periode t dengan
.048
Differences kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya)
Positive .048 dalam model regresi linier. Uji Durbin-Watson
Negative -.047 (DW test) dapat digunakan untuk mendeteksi
Test Statistic .048 problem autokorelasi. Apabila nilai D-W berada
Asymp. Sig. (2-
.200c,d dibawah -2 atau diatas +2 artinya terjadi
tailed)
autokorelasi. Namun jika berada diantara -2
Sumber: Data Diolah (2023)
hingga +2 artinya tidak terjadi autokorelasi.
Uji ini digunakan untuk menganalisis nilai
Diketahui pada penelitian ini nilai DW sebesar
residual dari variabel gender diversity, agresivitas
1,246 sehingga dapat disimpulkan bahwa model
pajak, dan green accounting menghasilkan distribusi
regresi pada penelitian ini terbebas dari gejala
yang normal atau tidak. Syarat uji normalitas
autokorelasi.
dengan uji Kolmogorov Smirnov apabila nilai
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah
signifikasi lebih besar dari 0,05. Pada penelitian ini,
terdapat ketidaksamaan variance dari satu
uji normalitas menunjukkan angka lebih besar dari
residual observasi ke residual lainnya dalam
0,05 yaitu sebesar 0,200. Hal ini menunjukkan bahw
model regresi. Model regresi dapat dikatakan baik
data yang diteliti telah memenuhi asumsi
apabila tidak terjadi heteroskedastisitas atau
normalitas.
homoskedastisitas. Metode pengujian yang
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas digunakan adalah uji Glejser. Heteroskedastisitas
Variabel Tolerance VIF terjadi apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05.
Gender Diversity (X1) 0,818 1,223 Sedangkan jika nilai signifikansi lebih besar dari
Agresivitas Pajak (X2) 0,901 1,110 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Green Accounting (X3) 0,879 1,137 Berdasarkan hasil pada tabel 6, dapat ditarik
Sumber: Data Diolah (2023) kesimpulan bahwa nilai signifikansi gender

Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


364 Kusuma, G. C., Pratiwi, D. N., & Kristiyanti, LMS. (2023). Pengaruh Gender Diversity, Agresivitas
Pajak, dan Green Accouting Terhadap Corporate Social Responsibility (Studi Kasus pada Perusahaan
Sektor Energi Yang Terdaftar di BEI 2018-2021).

diversity sebesar 0,348 lebih besar dari 0,05, akan menurun sebesar 0,281 persen. Nilai
agresivitas pajak sebesar 0,756 lebih besar dari 0,05, koefisien regresi agresivitas pajak (β2) sebesar -
dan green accounting sebesar 0,702 lebih besar 0,05. 0,007 berarti apabila agresivitas pajak meningkat
Maka model regresi ini dapat disimpulkan tidak sebesar 1 persen dengan anggapan variabel
adanya gejala heteroskedastisitas. lainnya konstan, maka pengungkapan CSR akan
menurun sebesar 0,007 persen. Nilai koefisien
Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas green accounting (β3) sebesar 0,085 berarti apabila
Model Unstandarize Standarize Sig. green accounting meningkat sebesar 1 persen
d Coefficients d dengan anggapan variabel lainnya konstan, maka
Coefficient pengungkapan CSR akan meningkat sebesar 0,085
s
persen.
B Std. Beta
Uji F atau uji kelayakan model bertujuan
Error
untuk mengetahui apakah variabel gender
(Constant) 0,069 0,021 0,00
2 diversity, agresivitas pajak, dan green accounting
Gender 0,063 0,067 0,118 0,34 berpengaruh secara bersama-sama terhadap
Diversity 8 variabel CSR. Hasil uji F pada tabel 8
Agresivita -0,015 0,047 -0,037 0,75 menunjukkan nilai F hitung sebesar 8,729 dengan
s Pajak 6 tingkat signifikansi P value 0,000 dimana lebih
Green -0,006 0,016 -0,046 0,70
kecil dari 0,05. Artinya, model penelitian ini
Accountin 2
g signifikan dan variabel independen berpengaruh
Sumber: Data Diolah (2023) secara simultan terhadap variabel dependen.

Setelah model regresi memenuhi syarat uji Tabel 8. Hasil Uji F


asumsi klasik, maka hipotesis penelitian diuji Model Sum Df Mean F Sig.
dengan menggunakan analisis regresi berganda. of Squar
Hasil output data dapat dilihat pada tabel 7 berikut: Squar e
es
Tabel 7. Hasil Regresi Linear Berganda Regressio 0,917 3 0,066 8,72 0,00
n 9 0
Model B Std. Error Residual 0,573 76 0,008
(Constant) 0,401 0,034 Total 0,770 79
Gender Diversity -0,281 0,108 Sumber: Data Diolah (2023)
Agresivitas Pajak -0,007 0,076
Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa
Green Accounting 0,085 0,027
hasil uji t variabel gender diversity memperlihatkan
Sumber: Data Diolah (2023)
nilai thitung (2,593) lebih besar daripada ttabel
Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh (1,99167) dan nilai signifikansi sebesar 0,011 lebih
persamaan sebagai berikut: kecil dari nilai signifikansi 0,05 (0,011<0,05). Hasil
TCSR=α+β1GD+ β2ETR+ β3GA+e ini mengindikasikan bahwa H1 diterima yang
TCSR=0,401-0,281X1-0,007X2+0,085X3 berarti bahwa gender diversity berpengaruh
Nilai koefisien regresi gender diversity (β1) terhadap CSR.
sebesar -0,281 berarti apabila gender diversity Hasil uji statistik t variabel agresivitas pajak
meningkat sebesar 1 persen dengan anggapan memperlihatkan nilai thitung (-0,087) lebih kecil
variabel lainnya konstan, maka pengungkapan CSR daripada ttabel (1,99167) dan nilai signifikansi

Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


Jurnal Ilmiah Keuangan Akuntansi Binis, 2023; 2(2): 358-368 365

sebesar 0,931 lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa perusahaan menawarkan
(0,931>0,05). Hasil ini mengindikasikan bahwa H2 kemungkinan yang sama untuk berpartisipasi
ditolak yang berarti bahwa agresivitas pajak tidak dan memperkuat citra perusahaan.
berpengaruh terhadap CSR. b. Pengaruh Agresivitas Pajak terhadap
Hasil uji statistik t variabel green accounting Corporate Social Responsibility pada
memperlihatkan nilai thitung (3,187) lebih kecil Perusahaan Sektor Energi 2018-2021
daripada ttabel (1,99167) dan nilai signifikansi sebesar Penelitian ini menyatakan tidak terdapat
0,002 lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 hubungan antara agresivitas pajak dengan
(0,002<0,005). Hasil ini mengindikasikan bahwa H3 pengungkapan corporate social responsibility
diterima yang berarti bahwa green accounting suatu perusahaan. Perusahaan yang agresif
berpengaruh terhadap CSR. maupun tidak terhadap pajak terus terlibat
dalam upaya CSR karena merupakan kewajiban
Tabel 9. Hasil Uji t mereka untuk melindungi lingkungan dari
Model Standarized t Sig. kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas
coefficients operasional perusahaan.
Beta Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
11,682 0,000 dilakukan oleh Syekha (2021) yang menyatakan
Gender 0,284 2,593 0,011 bahwa agresivitas pajak tidak berpengaruh
Diversity
terhadap Corporate Social Responsibility. Akan
Agresivitas -0,009 -0,087 0,931
tetapi, penelitian ini tidak mendukung penelitian
Pajak
Green 0,336 3,187 0,002 yang dilakukan oleh Aziz (2020), Lanis &
Accounting Richardson (2013), dan Rahayu & Darmawan
Sumber: Data Diolah (2023). (2017) yang menunjukkan bahwa agresivitas
pajak berpengaruh terhadap corporate social
4.2. Pembahasan responsibility. Prioritas utama perusahaan
a. Pengaruh Gender Diversity terhadap
mengarah pada keuntungan yang tinggi dan
Corporate Social Responsibility pada
peningkatan kinerja dari pada tanggung jawab
Perusahaan Sektor Energi 2018-2021
sosial, penelitian ini tidak mendukung teori
Penelitian ini sejalan dengan Parwati & Dewi
akuntansi sosial. Peningkatan keuntungan dapat
(2021), Damanik & Dewayanto (2021) yang
dilakukan dengan penghindaran pajak sehingga
menyatakan bahwa gender diversity berpengaruh
dapat meperbaiki perekonomian perusahaan,
terhadap corporate social responsibility. Akan tetapi,
dimana hal ini juga tidak sesuai dengan teori
penelitian ini tidak mendukung penelitian
stakeholder.
Pambudi et al., (2022) dan Septianingsih & Muslih
Penelitian ini bertentangan dengan teori
(2019) yang menjelaskan bahwa gender diversity
legitimasi yang mengungkapkan bahwa tingkat
tidak berpengaruh terhadap corporate social
pengungkapan CSR perusahaan meningkat
responsibility. Keikutsertaan wanita dalam
secara proporsional dengan seberapa agresif
manajemen dapat membantu perusahaan
pajaknya. Hal ini dilakukan karena perusahaan
mambangun hubungan dengan pemangku
ingin mendapatkkan kredibilitas di mata
kepentingan dan memberikan solusi untuk
masyarakat.
masalah. Nilai dan karakteristik wanita konsisten
c. Pengaruh Green Accounting terhadap
dengan pengungkapan CSR karena mereka
Corporate Social Responsibility pada
mempunyai tingkat kepedulian yang lebih besar
Perusahaan Sektor Energi 2018-2021
terhadap lingkungan sekitarnya. Kehadiran
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
keragaman gender di dalam perusahaan

Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


366 Kusuma, G. C., Pratiwi, D. N., & Kristiyanti, LMS. (2023). Pengaruh Gender Diversity, Agresivitas
Pajak, dan Green Accouting Terhadap Corporate Social Responsibility (Studi Kasus pada Perusahaan
Sektor Energi Yang Terdaftar di BEI 2018-2021).

yang dilakukan oleh Mustofa et al., (2020), Dhar et 5. Kesimpulan


al., (2022), Rohayati & Mulyati (2022). Green Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
Accounting berpengaruh terhadap Corporate Social pada perusahaan sektor energi yang terdaftar
Responsibility karena saling berkaitan antara biaya di BEI 2018-2021 diperoleh kesimpulan bahwa
lingkungan dengan tanggung jawab sosial gender diversity, agresivitas pajak, dan green
perusahaan. Akan tetapi, penelitian ini tidak accounting secara simultan berpengaruh
mendukung penelitian yang dilakukan oleh
terhadap CSR. Berdasarkan pengujian hipotesis
Syekha (2021) yang menyatakan bahwa green
parsial menyatakan bahwa Gender diversity
accounting tidak berpengaruh terhadap corporate
berpengaruh terhadap CSR. Karena
social responsibility.
perusahaan menawarkan kesempatan yang
Kenaikan pelaporan aspek lingkungan pada
sama untuk terlibat dalam perusahan,
laporan keuangan perusahaan sejalan dengan
keragaman gender di dewan dapat memberikan
perkembangan pelaporan CSR. Jika suatu
penilaian yang baik terhadap organisasi.
perusahaan menggabungkan informasi tentang
lingkungan dan kinerja berkelanjutan dalam
Wanita dalam jajaran dewan dapat
pelaporan keuangannya, maka perusahaan tersebut menawarkan alternatif penyelesaian masalah
sangat peduli terhadap lingkungan. Salah satu dari beberapa sudut pandang. Agresivitas
faktor yang diperhitungkan oleh pemangku pajak tidak berpengaruh terhadap CSR.
kepentingan saat mengevaluasi tanggung jawab Perusahaan memprioritaskan keuntungan
sosial perusahaan adalah pengungkapan biaya yang besar daripada tanggung jawab sosial.
lingkungan. Perusahaan sektor energi adalah Tindakan ini dilakukan dengan mengurangi
perusahaan yang tidak terlepas dari sumber- beban yang dibayarkan kepada negara.
sumber alam dan mempunyai dampak yang Pengungkapan CSR tetap dilakukan meskipun
signifikan terhadap lingkungan, sehingga berupaya perusahaan tersebut melakukan agresivitas
untuk menghindari resiko dan konflik dengan pajak ataupun tidak. Perusahaan tetap
masyarakat. Maka dapat disimpulkan bahwa mengungkapkan CSR karena untuk
penelitian ini mendukung teori akuntansi sosial mengurangi dampak yang akan timbul dari
yang memaparkan bahwa perusahaan harus
aktivitas operasional perusahaan. green
menyelaraskan kepentingan laba dan menghindari
accounting berpengaruh terhadap CSR.
konflik yang timbul.
Perusahaan dapat menggunakan green
Berdasarkan data di atas, 81% perusahaan sektor
accounting untuk memberikan informasi CSR
energi yang diteliti memperlihatkan biaya
yang lebih luas.
lingkungan terkait dengan dampak dari aktivitas
operasional perusahaan. Temuan ini menunjukkan
6. Keterbatasan Dan Saran
bahwa perusahaan di sektor energi mempunyai
Keterbatasan dari penelitian yang dilakukan
kepedulian terhadap lingkungan untuk
ini yaitu Penelitian ini hanya terbatas pada
meningkatkan citra mereka. Hal ini selaras dengan
variabel gender diversity, agresivitas pajak, dan
teori legitimasi yang memaparkan bahwa
green accouting pada perusahaan sektor energi
perusahaan yang peduli terhadap lingkungan
yang tercatat. Perusahaan yang diteliti hanya 20
bermanfaat karna perusahaan tersebut dapat
perusahaan dari total keseluruhan perusahaan
meningkatkan reputasinya di masyarakat.
sektor energi. Sehingga tidak dapat
digeneralisasikan pada sektor lain. Dan periode

Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


Jurnal Ilmiah Keuangan Akuntansi Binis, 2023; 2(2): 358-368 367

penelitian hanya terbatas pada tahun 2018-2021 k/article/view/35402


saja.
Dewi, P. A. C., & Sedana, I. B. P. (2019). Pengaruh
Penelitian selanjutnya disarankan untuk Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Dan
menambah atau mengganti variabel independen Leverage Terhadap Pengungkapan
yang dapat mempengaruhi variabel corporate Corporate Social Responsibility. E-Jurnal
social responsibility seperti kinerja keuangan, tata Manajemen Universitas Udayana, 8(11), 6618.
kelola perusahaan, dan lain sebagainya. Melakukan https://doi.org/10.24843/ejmunud.2019.v08.i
11.p12
analisis pengungkapan pada sektor industri lain
yang mempunyai dampak lingkungan yang cukup Dhar, B. K., Sarkar, S. M., & Ayittey, F. K. (2022).
besar seperti industri kimia. Menambah periode Impact of social responsibility disclosure
tahun penelitian agar hasil penelitian dapat lebih between implementation of green
accounting and sustainable development: A
akurat dan konsisten dari variabel-variabel yang
study on heavily polluting companies in
digunakan.
Bangladesh. Corporate Social Responsibility
and Environmental Management, 29(1), 71–78.
7. Ucapan Terimakasih https://doi.org/10.1002/csr.2174
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada ITB
Iqbal, M., & Faiqoh, S. (2018). Penerapan Gri-G4
AAS Surakarta yang senantiasa membantu dan
Sebagai Pedoman Baku Sistem Pelaporan
membimbing serta mengajarkan banyak ilmu
Berkelanjutan Bagi Perusahaan. Jurnal
sehingga artikel ini dapat terselesaikan. Akuntansi Universitas Jember, 16(2).
Daftar Pustaka Lako, A. (2018). Conceptual Framework of Green
Accounting. Accounting, May, 60–66.
Astuti, E. P. (2017). Pengaruh Diversitas Dewan
Direksi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Lanis, G., & Richardson, G. (2013). Corporate
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di social responsibility and tax aggressiveness:
Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011. A test of legitimacy theory. Accounting,
Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Auditing and Accountability Journal, 26(1), 75–
Pamulang, 4(2), 159–179. 100.
https://doi.org/10.1108/09513571311285621
Aziz, H. N. (2020). Pengaruh Agresivitas Pajak dan
Kepemilikan Manajerial Terhadap Mariani, D. (2017). Pengaruh Penerapan Green
Pengungkapan Corporate Social Accounting, Kepemilikan Saham Publik,
Responsibility. Repository.Usd.Ac.Id, 1–19. Publikasi CSR terhadap Pengungkapan CSR
https://repository.unsri.ac.id/12539/ dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel
Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan
BPPT. (2021). Outlook Energi Indonesia 2021
Property dan Real Estate yang Terdaftar di
[Indonesian Energy Outlook 2021].
Bursa Efek Indonesia Tahu. Jurnal Akuntansi
Damanik, G. S. M., & Dewayanto, T. (2021). Analisis Dan Keuangan, 6(2), 141–160.
Pengaruh Diversitas Dewan Komisaris
Mulyati, H. (2022). Pengaruh Green Accounting,
Terhadap Corporate Social Responsibility
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan
Disclosure. Diponegoro Journal of Accounting,
Terhadap Corporate Social Responsibility
10(1), 1–14.
pada Perusahaan Pertambangan yang
Dewi, L. G. K. (2021). Pengaruh Gender Diversity, Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Dan 2018-2021. Jurnal Digital Akuntansi
Leverage Terhadap Pengungkapan CSR Pada (JUDIKA), 2(1), 17–29.
Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di
Muslih, M. (2019). Board Size, Ownership
BEI. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Diffusion, Gender Diversity, Media
Akuntansi) Undiksha, 12(3), 955–967.
Exposure, dan Pengungkapan Corporate
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1a

Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


368 Kusuma, G. C., Pratiwi, D. N., & Kristiyanti, LMS. (2023). Pengaruh Gender Diversity, Agresivitas
Pajak, dan Green Accouting Terhadap Corporate Social Responsibility (Studi Kasus pada Perusahaan
Sektor Energi Yang Terdaftar di BEI 2018-2021).

Social Responsibility (Studi Kasus pada


Perusahaan Indeks SRI-KEHATI yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2013-2017). Jurnal Akuntansi Maranatha, 11(2),
218–229.
https://doi.org/10.28932/jam.v11i2.1995

Mustofa, U. A., Edy, R. N. A. P., & Kholid, M. F. N.


(2020). Green Accounting Terhadap CSR pada
Bus di Indonesia dengan Kinerja Keuangan
Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, 6(3), 508.
https://doi.org/10.29040/jiei.v6i3.1372

Pambudi, J. E., Siregar, I. G., & Widyarini, A. (2022).


Pengaruh Gender, Ukuran Perusahaan dan
Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan
Corporate Social Responsibility.
Http://Jurnalnasional.Ump.Ac.Id/Index.Php/RA
AR/, 2(1).

Rahayu & Darmawan, J. (2017). Pengaruh


Agresivitas Pajak terhadap Corporate Social
Responsibility. Prosiding SEMNAS IIB
DARMAJAYA, 01(02), 541–558.

Syekha, S. (2021). Pengaruh green accounting, media


exposure, dan agresivitas pajak terhadap corporate
social responsibility: studi kasus perusahaan
Property, Real Estate, and ….
http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/49703%0
Ahttp://digilib.uinsby.ac.id/49703/2/Syarifah
Syekha_G72217075.pdf

Tanujaya, K & Anggreany, E. (2021). Hubungan


Dewan Direksi, Keberagaman Gender dan
Kinerja Berkelanjutan terhadap Penghindaran
Pajak. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan,
4(5), 1648–1666.
https://doi.org/https://doi.org/10.32670/fairva
lue.v4i5.754.

Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

Anda mungkin juga menyukai