kepada
Komisi Penasihat
Ketua Anggota
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat. Ada harapan yang tumbuh oleh masyarakat selama dua dekade
pada konsep single bottom line, yaitu nilai perusahaan (firm value) yang
pada konsep triple bottom line, dimana pandangan sebuah perusahaan yang
1997).
Menurut Aras dan Crowther (2013) triple bottom line adalah hubungan
1
2
Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu dari aspek masyarakat (people),
satunya dengan cara membangun sarana kesehatan, dan yang terakhir dari
aspek lingkungan (planet), hal ini dikarenakan apabila terjadi kerusakan pada
perusahaan.
lainnya (Machmud et al., 2008). Untuk itu perusahaan harus memiliki konsep
bahasa yang konsisten dan dapat diukur dengan tujuan agar lebih jelas dan
mudah dipahami.
proses produksi bukan berakibat pada kerusakan lingkungan saja, namun juga
berdampak pada keuangan perusahaan yang akan terganggu. Maka dari itu
produk barang dan jasa yang memiliki kegunaan yang lebih baik dengan
3
dengan efisien, baik dan bijaksana terhadap setiap sumber daya dan energi yang
digunakan.
bisnis dari tanggung jawab sosial, proses respon sosial, dan hasil yang dapat
kelangsungan perusahaan,
2007 tentang Perusahaan Terbatas dan Peraturan Pemerintah No.47 tahun 2012
Otoritas Jasa Keuangan) no. X.K.6 tahun 2012 tentang Kewajiban Penyampaian
tata kelola perusahaan yang baik. CSR diharapkan akan mampu menaikkan
produk yang baik yang di nilai tidak hanya dari barangnya saja tetapi juga
mereka akan loyal terhadap produk yang dihasilkan, hal ini akan mampu
Ikhsan dan Harjum (2016) dan Fitriani et al (2014) menyatakan bahwa kinerja
dengan penelitian yang dilakukan oleh Candrayanti dan Saputra (2013) yang
kinerja keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Ningtyas dan Dedik (2019)
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Tiarasandy et al. (2018) menyatakan
oleh kinerja lingkungan dan sosial perusahaan adalah Market Value Added
(MVA). MVA menurut Kinasih (2013) merupakan alat ukur keuangan baru yang
diciptakan oleh Stern Steward dengan tujuan agar para manajer lebih
penelitian yang dilakukan oleh Kinasih (2013) dan Abdurachman dan Tieka
perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Sinkin et al. (2008), Osazuwa dan
dilakukan oleh Sunaryo et al. (2018) dan Murnita dan Putra (2018) menyatakan
dilakukan oleh Ayu dan Gede (2017) dan Lubis et al. (2017) Bahwa profitbilitas
yang diproksikan dengan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
merupakan sebuah poin penting yang menjadi perhatian dan nilai tambah bagi
nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Khasanah dan Teddy (2018)
lingkungan dan nilai perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tjahjono
Market Value Added (MVA). Selain itu hasil penelitian yang dilakukan oleh
perusahaan.
7
Indonesia (BEI)?
diperoleh.
5. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat uraian sistematik tentang teori, konsep, pemikiran, dan
dilakukan.
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan
sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi dan
BAB VI : PEMBAHASAN
TINJAUAN PUSTAKA
Sawitri, 2011). Teori legitimasi berasal dari konsep legitimasi organisasi, yang
telah didefinisikan sebagai "suatu kondisi atau status, yang ada ketika sistem
nilai entitas kongruen dengan sistem nilai sistem sosial besar di mana entitas
bersama atau umum dalam konteks keterlibatan aksi dalam masyarakat sosial".
suatu organisasi dan harapan sosial yang terkait hanyalah realitas kehidupan
sosial. Menurut teori ini, keberlanjutan keberadaan organisasi didirikan baik oleh
keprihatinan yang lebih luas dari masyarakat yang diartikulasikan dalam harapan
12
13
Pada saat yang sama, dua konsep berbeda dalam teori pemangku
adalah sangat penting tetapi hanya satu bagian di antara tanggung jawab
perusahaan lainnya.
kepentingan sebagai pengaruh besar pada kelompok bisnis beroperasi tidak bias
terlalu ditekankan dan pengakuan ini memiliki bottom line beragam dan manfaat
bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan dan begitu juga sebaliknya.
kepuasan stakeholder dapat dicapai dengan berbagai cara, salah satunya adalah
pemangku kepentingan”.
kepentingan sebagai biaya yang tidak dapat dihindari dalam melakukan bisnis
dapat menjadi dialog yang baik antara perusahaan dengan para stakeholder-nya.
memberikan informasi yang lebih dan lengkap berkaitan dengan kegiatan dan
Teori sinyal (signalling theory) dicetuskan oleh George Akerlof pada tahun
terkait spesifikasi produk dan hanya memiliki persepsi umum mengenai produk
tersebut, maka pembeli akan menilai semua produk pada harga yang sama, baik
merugikan penjual produk berkualitas tinggi. Kondisi dimana salah satu pihak
pihak lain (pembeli) ini disebut adverse selection, dimana adverse selection
memberikan sinyal berupa informasi tentang kualitas produk yang mereka miliki.
atau sinyal adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang
harga yang rendah untuk perusahaan, dan kemungkinan lain pihak eksternal
yang tidak memiliki informasi akan berpersepsi sama tentang nilai semua
kondisi yang lebih baik karena pihak eksternal akan menilai perusahaan lebih
keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang dapat
perusahaan.
sinyal dalam penelitian ini digunakan sebagai dasar pemikiran untuk menjelaskan
market value added, dan nilai perusahaan. Berdasarkan teori sinyal, perusahaan
sinyal melalui laporan tahunannya (Leland dan Pyle dalam Scott, 2012:475).
Semakin banyak berita bagus (good news) dalam pelaporan terhadap laba dan
depan karena perusahaan tidak hanya berfokus pada keuntungan semata namun
juga peduli pada hubungan sosial dan kelestarian lingkungan. Hal ini akan
saham yang tercermin dari kenaikan harga saham dan meningkatnya nilai
perusahaan.
perusahaan”.
berikut:
(planet).
a. Profit (keuntungan)
semaksimal mungkin.
c. Planet (lingkungan)
sebab akibat, di mana jika kita merawat lingkungan, maka lingkungan pun
kelangsungannya.
cenderung menyukai perusahaan yang memiliki citra baik dan tentu saja hal
Corporate Social Responsibility tentunya tidak lepas dari manfaat yang mereka
laba.
Tanggung jawab sosial mengandung dimensi yang sangat luas dan komplek.
yang terbaik bagi stakeholders dengan cara memenuhi tanggung jawab ekonomi,
b. Tanggung jawab legal. Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus
menjalankan praktek bisnis yang baik, benar, adil dan fair. Norma-norma
kepada perusahaan dan kepada publik yang kini dikenal dengan istilah
nonfiduciary responsibility”.
Keempat poin CSR ini perlu dipahami sebagai satu kesatuan yang dapat
setiap tahunnya.
24
2.1.5 Eco-efficiency
adalah memastikan bahwa proses produksi yang dilakukan oleh perusahan tidak
pencemaran udara. Konsep inilah yang disebut dengan eco- efficiency. Guenster
oleh perusahaan dari produk dan layanan yang diberikan sehubungan dengan
memproduksi barang dan jasa yang lebih bermanfaat sambil secara simultan
biaya”.
efektivitas proses bisnis dan pada saat yang sama mengurangi dampak
lingkungannya”.
25
teknologi yang diperlukan insinyur teknologi dan produk ramah lingkungan untuk
jasa yang lebih bermanfaat secara simultan serta dapat mengurangi dampak
ekonomi paralel (Sinkin et al, 2008). Eco-efficiency mengacu pada proses yang
a. Perbaikan kinerja ekologi dan ekonomi dapat dan sudah seharusnya saling
melengkapi.
b. Perbaikan kinerja lingkungan seharusnya tidak lagi dipandang hanya sebagai
amal dan derma tetapi juga sebagai.
c. Eco-efficiency adalah suatu pelengkap dan pendukung sustainable
development.
26
menciptakan nilai lebih bagi pemegang saham (Sinkin et al., 2008). Che-Ahmad
dan Osazuwa (2015) menyatakan bahwa tujuan dari eco-efficiency adalah untuk
ISO 14001 juga dapat digunakan sebagai alat untuk memenuhi tujuan
apapun, terlepas dari ukuran, jenis dan sifat, dan berlaku untuk aspek lingkungan
dari kegiatan, produk dan jasa yang organisasi tentukan apakah hal tersebut bisa
yang memadai.
memadai.
indikator ECO diukur menggunakan dummy yang memiliki dua hasil yaitu skor 1
perusahaan di Inggris untuk jangka waktu lima tahun. Studi ini menangkap
Aviyanti dan Isbanah (2019) juga menggunakan ISO 14001 sebagai indikator
(1979). Menurut Wood dalam Shahzad dan Mark (2015), CSP adalah kumpulan
29
kategori deskriptif kegiatan usaha, dengan fokus pada dampak dan hasil bagi
“Secara formal ada perbedaan antara Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Corporate Social Performance (CSP). CSR adalah kegiatan perusahaan yang
berkaitan dengan kewajiban yang dirasakan masyarakat atau pemangku
kepentingan, mencerminkan program perusahaan dan investasi keberlanjutan.
Sedangkan CSP adalah kinerja perusahaan secara keseluruhan dalam
pelaksanaan program CSR. Laporannya menjadi sumber penilaian stakeholder
dari seluruh kualitas program-program dan investasi.”
berhubungan dengan bisnis mereka pada hubungan sosial, dan cara- cara
seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tingkatan pencapaian serta
Pendapat lain dikemukakan oleh Igalens dan Gond (2005), yang menyatakan
Sejauh ini Igalens dan Gond (2005) mengemukakan bahwa ada empat
a. Carroll (1979)
3) Isu sosial apa perusahaan terlibat mencakup berbagai isu sosial yang
perusahaan tertentu;
c. Wood (1991)
1) Prinsip tanggung jawab sosial yang mencakup tiga prinsip yaitu prinsip
d. Clarkson (1995)
b. Indeks Polusi,
Pengukuran CSP berfokus pada satu dimensi dari CSR yaitu lingkungan.
kasus ini, diasumsikan bahwa suatu item dianggap mewakili baik reputasi
perusahaan.
maka sangat mungkin untuk melakukan penilaian atau scoring atas laporan
tahunan dari berbagai perusahaan. Biaya riset dari penelitian dengan sumber
data yang berasal dari laporan tahunan juga relatif murah jika dibandingkan
data publik sehingga tidak perlu meminta data secara langsung dari perusahaan.
33
2.1.7.1 Profitabilitas
a. Pengertian Profitabilitas
berarti hasil yang diperoleh melalui usaha manajemen atas dana yang
penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu. Ada tiga rasio yang
sering dibicarakan yaitu profit margin, return on asset (ROA), dan return
perusahaan.
usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan,
penjualan perusahaan.
total penjualan.
dipergunakan.
Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Gross Profit Margin dan Net
Profit Margin.
tertarik dengan ukuran profitabilitas ini, atau bagian dari total profitabilitas
daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para
pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik, artinya posisi
sendiri.
pinjaman.
sendiri.
perbandingan antara laba bersih suatu emiten dengan modal sendiri yang
perusahaan.
perusahaan dengan nilai buku seperti yang disajikan dalam neraca, nilai
yang beredar”.
Value Added adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas dengan jumlah
MVA=( Saham yang beredar )( Harga saham) −Total ekuitas saham biasa
menanggung bunga, seperti utang, upah yang akan jatuh tempo dan
1) MVA > 0
harga premium.
2) MVA = 0
pasar atas saham karena harga saham di pasar saham dengan nilai
buku.
3) MVA < 0
atas saham yang diterbitkan atau harga saham di pasar dibawah nilai
buku.
40
Indikator yang dijadikan tolak ukur untuk mengukur nilai Market Value
Added (MVA) menurut Young dan O’Byrn dalam Hidayat (2014) adalah
sebagai berikut:
dana.
2) Jika Market Value Added (MVA) < 0, berarti perusahaan tidak dapat
dana
mendatang.
41
2) Metode MVA hanya dapat diamati pada tingkat atas sehingga tidak
divisi.
Menurut Ernawati dan Widyawati (2015) salah satu alasan yang menjadi
Noerirawan dan Abdul (2012) merupakan kondisi yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan yang telah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun,
untuk investor karena dapat menjadi indikator bagi pasar untuk menilai
perusahaan secara keseluruhan yang tercermin dalam harga saham, jika nilai
dimasa yang akan datang dilihat dari harga saham yang tinggi.
yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.
Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang diterima oleh
pemilik perusahaan. Nilai perusahaan menurut Muliani et al. (2014) adalah nilai
untuk mengukur tingkat kualitas perusahaan dan sebuah nilai yang menerangkan
pemegang saham.
Price earning ratio adalah harga per lembar saham, indikator ini
d. Tobin’s Q Analisis
keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar
dirangkum oleh peneliti untuk melihat efek mediasi kinerja keuangan dalam
Penelitian yang dilakukan oleh Puteri et al. (2018) yang bertujuan untuk
menguji pengaruh kinerja sosial dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2014-
2016. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kinerja sosial perusahaan dan
TSP. Di satu sisi, kinerja sosial perusahaan memiliki efek signifikan pada
Pengungkapan CSR, begitu juga kinerja keuangan. Di sisi lain, kinerja sosial
Penelitian yang dilakukan oleh Maulida (2017) yang bertujuan untuk menguji
analisis regresi linier berganda dengan SPSS dan path analysis. Hasil penelitian
penelitian lainnya yaitu GCG dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai
intervening dalam hubungan antara kinerja lingkungan dan komite audit dari nilai
perusahaan.
47
menganalisis hubungan antara CSP dan nilai Perusahaan, baik langsung atau
tidak langsung melalui CFP dan Risiko Perusahaan. CSP diukur dari indeks
untuk Nilai Buku (PBV) Tobin digunakan sebagai indikator Nilai Perusahaan.
CFP ditentukan dari Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Risiko
Perusahaan. Di satu sisi, CSP berpengaruh positif signifikan terhadap CFP dan
sisi lain, CSP memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap Risiko Perusahaan,
selalu bersinggungan dengan alam dan apabila tidak diatasi akan menimbulkan
daya nya secara efektif dan efisien maka limbah yang dihasilkan perusahaan
akan berkurang, dan biaya produksi yang digunakan juga aka berkurang
nilai perusahaan.
dijelaskan pada poin di bawah, pada gambar 3.1 digambarkan hubungan antara
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eco-efficiency dan kinerja sosial
perusahaan adalah dan variabel dependen nya adalah nilai perusahaan. Selain
itu, hubungan antara variabel dimediasi oleh kinerja keuangan yang diproksikan
39
40
H5
Eco-efficiency
H1
H2
Profitabilitas H7
Nilai Perusahaan
H4
Kinerja Sosial
H6
Perusahaan
dan nantinya dapat membantu menghasilkan produk yang memiliki nilai di mata
konsumen. Dengan produk yang memiliki nilai tambah di mata konsumen, maka
produk memiliki nilai jual yang lebih baik daripada produk lain, sehingga dapat
disebabkan karena kinerja lingkungan yang baik akan menjadi nilai tambah
oleh para investor. Dimana perusahaan yang memiliki kepedulian sosial dan
keuangan khususnya harga saham. Hal yang sama juga dikemukakan oleh
Sehingga berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
pelanggan, serta kepercayaan dari kreditor dan investor (Andi et al. 2019).
Dengan respon yang baik dari para stakeholder atas kinerja sosial perusahaan,
tentu saja akan membuat lebih mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan
dilakukan oleh Putra (2015) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif
sebagai berikut:
Profitabilitas
Menurut Novian dan Santi (2013) manfaat dari tanggung jawab sosial ini
bahwa tanggung jawab sosial atau CSR menunjukkan hubungan yang positif
terhadap MVA. Hal ini berarti disaat nilai CSR mengingkat, maka MVA
Value Added
para investor yang nantinya juga akan membawa dampak yang baik terhadap
Penelitian yang dilakukan oleh Feldman et al. (1997) dalam Sinkin et.al
secara efektif terlihat memiliki nilai tambah untuk para pemegang saham melalui
risiko profil perusahaan. Penelitian yang telah dilakukan Osazuwa dan Ayoib
konsep eco-efficiency yang mengarah pada nilai perusahaan yang tinggi. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalia et al. (2017) bahwa
berikut:
sosial perusahaan mengharapkan akan direspon positif oleh para pelaku pasar.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Murnita dan Putra (2018) yang
nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini
nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham dan laba perusahaan.
sebagai berikut:
Perusahaan.
positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat (Lubis et al. 2017).
dilakukan oleh Ayu dan Gede (2017) dan Lubis et al. Bahwa profitbilitas yang
perusahaan.
sebagai berikut:
adalah suatu pengukuran kinerja yang tepat untuk menilai sukses tidaknya
Market Value Added (MVA) bertambah (Purnomo et al. 2019). Teori Sinyal
menurut Brigham dan Houston dalam Mikrad dan Abdul (2019) adalah tindakan
al. (2019) menyatakan bahwa Market Value Added (MVA) berpengaruh positif
sebagai berikut:
perusahaan.
lebih banyak barang dan jasa dengan menggunakan lebih sedikit sumber daya
dan membuat lebih sedikit limbah dan polusi. Peningkatan penjualan diikuti oleh
perusahaan.
lingkungan dan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan dengan
kinerja lingkungan yang baik dan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi dapat
perusahaan yang menerapkan kinerja lingkungan yang baik juga akan memiliki
baik dan posisi keuangan yang baik akan ditanggapi secara positif oleh investor
sebagai berikut:
efficiency memberikan dampak yang sangat baik bagi perusahaan. Hal ini
disebabkan karena semakin baik kinerja lingkungan maka akan direspon positif
Sehingga berdasarkan uraian di atas maka hipotesis pada penelitian ini yaitu:
Kinerja sosial perusahaan adalah salah satu faktor diperhatian oleh para
lebih banyak EVA dan MVA daripada perusahaan yang tidak. Mikrad dan Abdul
(2019) mengemukakan bahwa Market Value Added (MVA) yang tinggi akan
perusahaan yang baik di masa yang akan datang dan tentu saja akan
dengan MVA. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semakin baik kinerja
lingkungan maka akan direspon positif oleh investor melalui fluktuasi harga
Selanjutnya penelitian yang dilakukan Mikrad dan Abdul (2019) bahwa semakin
tinggi nilai Market Value Added (MVA) maka akan semakin tinggi pula
yaitu:
49
METODE PENELITIAN
adalah rancangan dari struktur penelitian yang mengarahkan proses dan hasil
yang valid, objektif, efisien, dan efektif. Penelitian ini perlu dirancang secara
berikut.
a. Pendekatan Penelitian
b. Jenis Penelitian
antara dua variabel atau lebih. Peneliti dapat mengidentifikasi fakta atau
a. Populasi Penelitian
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri atas 184
48
49
b. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
yaitu:
Tabel 4.1
Gambaran Umum Penentuan Sampel
No Kriteria Sampel Jumlah
1 Perusahaan manufaktur dan pertambangan yang 233
terdaftar dan terpublikasi pada Bursa Efek Indonesia
2 Perusahaan manufaktur dan pertambangan yang (45)
terdaftar dan terpublikasi pada Bursa Efek Indonesia
periode 2015-2019
3 Perusahaan manufaktur dan pertambangan yang (15)
tidak menyajikan data yang dibutuhkan dalam
penelitian pada periode 2015-2019
4 Perusahaan manufaktur dan pertambangan yang (173)
terdaftar dan terpublikasi pada Bursa Efek Indonesia
yang tidak memiliki laporan keberlanjutan pada tahun
2015-2019
Jumlah Sampel 12
Sumber: Data diolah. 2020
50
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder,
yaitu berupa data time series untuk semua variabel yaitu, eco-efficiency, kinerja
sosial perusahaan, dan data tentang kinerja keuangan perusahan yang listing di
BEI dan termasuk dalam indeks saham manufaktur dan pertambangan (sampel
berupa Return On Equity (ROE) dan Market Value Added (MVA), dan data Nilai
Perusahaan. Data dapat diperoleh dari website resmi setiap perusahaan untuk
data kinerja keuangan dan nilai perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini
periode 2016-2019.
pertambangan sepanjang periode tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 dari
singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Berdasarkan kajian
memproduksi barang dan jasa yang lebih bermanfaat dengan cara mengurangi
dampak negatif lingkungan, konsumsi sumber daya, dan biaya secara simultan.
dummy yang memiliki dua hasil yaitu skor 1 untuk perusahaan yang memperoleh
sertifikasi ISO 14001 dan skor 0 perusahaan yang tidak memperoleh sertifikasi
ISO 14001.
setiap peluang yang berhubungan dengan bisnis mereka pada hubungan sosial,
stakeholder mereka.
52
kriteria yang disarankan oleh pedoman Global Reporting Initiative (GRI) G4.
akan diberi skor 1 (satu). Sedangkan jika tidak, maka diberi skor 0 (nol).
pengungkapan yang ada dalam GRI G4. Pengukuran variabel dapat dirumuskan
yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.
1) Uji Normalitas
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
dilihat dari penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik
54
residualnya.
tidak. Uji ini adalah untuk menguji normal atau tidaknya suatu
distribusi data.
a. Nilai Sig. atau Signifikansi atau Nilai Probabilitas < 0,05 maka,
b. Nilai Sig. atau Signifikansi atau Nilai Probabilitas > 0,05 maka,
2) Uji Multikolinearitas
yang tdak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai
cotuff yang umum dipakai adalah tolerance 0,10 atau sama dengan
3) Uji Heteroksedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi
grafik.
4) Uji Autokorelasi
sebagai berikut:
1) Jika nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du)
2) Jika nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower
negatif.
4) Jika nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah
Y 2=f ( X 1 , X 2 )...….(2)
Z x =f ( X 1 , X 2) …….(3)
Z y =f (Y 1 , Y 2 )... …..(4)
Z1 =f ( X 1 , X 2 , Y 1)… (5)
Z2 =f ( X 1 , X 2 , Y 2)... (6)
Dimana:
X 1 = Eco-Efficiency
Y 1 = Profitabilitas
Z = Nilai Perusahaan
Z x =c 0 +c 1 X 1 +c 2 X 2+ μ 3
Z y =d 0 +d 1 Y 1+ d2 Y 2 + μ4
sebagai berikut:
Z=δ 0+ δ 1 X 1 +δ 2 X 2+ δ 3 (X 1 Y 1 ∙ Y 1 Z )+ δ 4 (X 1 Y 2 ∙ Y 2 Z)+ δ 5 ¿
∙ Y 1 Z ¿+ δ 6 ( X 2 Y 2 ∙Y 2 Z )+ μ5
Dimana:
Perusahaan ( Z1 )
Nilai Perusahaan ( Z1 )
Added (Y 2)
c. Pengujian Hipotesis
1) Uji-t Statistik
Kriteria Pengujian:
2) Uji-F Statistik
Kriteria Pengujian:
of Fit dari model regresi. Atau dengan kata lain, uji koefisien
dari uji koefisien determinasi ini dilihat dari besarnya nilai adjusted
60
(Syakur, 2020).
61
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Citra. 2014. Analisis Kinerja Keuangan Pt. Astra Internasional Tbk.
Dengan Alat Ukur Mva (Market Value Added.
Al-Najjar, B., dan Anfimiadou, A. 2011. Environmental Policies and Firm Value.
Business Strategy and the Environment, Vol. 21, pp 49-59.
Amalia, Gina., Yunu Rosdiana, dan Nurleli Nurleli. (2017). Pengaruh Eko-
efisiensi terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel
Moderating pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia
(BEI). Jurnal Akuntansi. Vol. 3. No. 2.
Ayu, Dea Putri dan A. A. Gede Suarjaya. 2017. Pengaruh Profitabilitas Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai
Variabel Mediasi Pada Perusahaan Pertambangan. E- Jurnal Manajemen
Unud, Vol. 6, No. 2.PP: 1112 1138
62
Bernadette M. R., Krishnamurty M., Robert M. Brown. J. J.. Janney., dan Karen
Paul. 2001. An Empirical Investigation of the Relationship Between Change
in Corporate Social Performance and Financial Performance: A
Stakeholder Theory Perspective. Journal of Business Ethics 32: 143–156,
2001.
Chariri dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Erkko, Sanna. Matti Melanenb., dan Per Mickwitzb. 2005. Eco-Efficiency In The
Finnish EMAS Reportsda Buzz Word? . Journal of Cleaner Production.
Elsevier. Pp 799- 813
Fauzi, Hasan, Lois S. Mahoney, dan Azhar Abdul Rahman. 2007. The Link
between Corporate Social Performance and Financial Performance:
Evidence from Indonesian Companies. Issues in Social and Environmental
Accounting 1 (2007) 149-15
Guenster , Nadja. Jeroen Derwal., dan Kees Koedijk. 2011. The Economic Value
of Corporate Eco-Efficiency. European Financial Management, Vol. 17,
No. 4, 2011, 679–704.
Hadija, Siti. 2017. Analisis Rasio Aktivitas dan Profitabilitas untuk Mengukur
Kinerja Keuangan pada Pt Uno Sayap Semesta. Jurnal Ulet Volume I
Nomor 2 Edisi Oktober 2017. Pp 1-13
Hildayanti, Reza dan Dikdik Tandika. 2019. Pengaruh Return on Equity dan
Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham (Survey pada perusahaan sub
sektor otomotif dan komponen yang terdaftar Bursa Efek Indonesia
Periode 2015-2017. Volume 5, No. 1, Pp 691- 696
Ikhsan , Abdul Aziz Nurul dan Harjum Muharam. 2016. Pengaruh Kinerja
Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan: Studi Pada Perusahaan yang
Terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Listing di BEI (Periode
2008-2014). Diponegoro Journal of Management Volume 5, Nomor 3,
Halaman 1-11
Khasanah, Eka Miratul Khasanah dan Teddy Oswari. 2018. The Effect Of
Environmental Performance On Company Value With Financial
Performance As Intervening Variable At The Manufacturing Company
Listed In Indonesia Stock Exchange. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis Volume
23 No.2, Agustus 2018. Hal 130- 149
Masitoh, Dewi. Patricia Dhiana Paramita., dan Agus Suprijanto. 2018. Pengaruh
Corporate Social Responsibility, Debt To Equity Ratio Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Pertambangan di Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun 2011-2017. Journal Of Accounting 2018. Pp 1- 13
Mikrad dan Abdul Syukur. 2019. Pengaruh Economic Value Added Dan Market
Value Added Terhadap Nilai Perusahaan Pada (Perusahaan Manufaktur
Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2014-
2018). Dynamic Management Journal Vol. 3 No. 2
Mittal, R.K. Archsna Singh, dam Neena Sinha. 2008. An Analysis of Linkage
Between Economic Value Added and Corporate Social Responsibility.
Management Decision. Vol. 46 No. 9. 1437-1443.
Muliani, Luh Eni, Gede Adi Yuniarta, dan Ni Kadek Sinarwati. 2014. Pengaruh
kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan
66
Noerirawan, Ronno dan Abdul Muid. 2012. Pengaruh Faktor Internal dan
Eksternal Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Vol 1,
No 2, Hal 4.
Purnomo, Sigit dan Veta Lidya Delimah Pasaribu. 2019. Pergerakan Harga
Saham Pt Adaro Energy Tbk (Adro) Pada Pengumuman Dividen Interim
Tahun Buku 2018. Jurnal Ekonomi Efektif, Vol. 2, No. 1, Oktober. Pp 177-
185
Putu Elia Meilinda Murnita dan I Made Pande Dwiana Putra. 2018.. Pengaruh
Corporate Social Responsibility terhadap NilaiPerusahaan dengan
Profitabilitas dan Leverage sebagai Variabel Pemoderasi. E- Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana Vol.23.2. Mei (2018): 1470-1494
Rahmani, Nur Ahmadi Bi. 2019. Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Dan Gross Profit Margin (GPM)
Terhadap Harga Sa ham Perbankan Syariah Periode Tahun 2014-2018.
KITABAH: Volume 3. No. 2 Juli – Desember 2019. Pp 110- 121
67
Saputra, Komang A.K.S, Ni Putu Riski M., dan Putu Dian P. 2019. Akuntansi
Sosial dan Lingkungan. Sidoarjo: Indomedika Pustaka
Sari Diana Puspita, Sri Hartini, Dyah Ika Rinawati., dan Tri Setyo Wicaksono.
2012. Pengukuran Tingkat Eko-efisiensi Menggunakan Life Cycle
Assessment untuk Menciptakan Sustainable Production di Industri Kecil
Menengah Batik . Jurnal Teknik Industri, Vol. 14, No. 2, Desember. Pp 137-
144
Syakur. 2020. Pengaruh Pendidikan, Etos Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Aparatur Sipil Negara Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pinrang.
Makassar: STIE Nobel Indonesia.
Tjahjono, Mazda Eko Sri. 2013. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai
Perusahaan dan Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi, Volume 4 Nomor 1.
Utami, Sri dan Sawitri Dwi Prastiti. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan
terhadap Social Disclosure. Jurnal Ekonomi Bisnis, Th. 16, No. 1. Pp 63-
69
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR (Corporate Social
Responsibility). Jakarta: PT Gramedia.