LANDASAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pasar Modal
yang berkaitan dengan efek”. Pasar modal menurut kamus pasar uang
dan modal adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak
11
12
Indonesia yaitu efek yang terdiri dari saham, obligasi dan obligasi
2009: 19).
lain. Hampir semua negara di dunia ini mempunyai pasar modal, yang
mahal.
2. Investasi
datang, sebagai imbalan atas waktu dari risiko yang terkait dengan
investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
berkesinambungan (continuity).
d. Penghematan pajak.
3. Saham
(go publik) dalam nominal ataupun persentase tertentu. Saham juga dapat
tahun.
a. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka
dikategorikan menjadi:
growth stock.
belum pasti.
19
4. Return Saham
yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang belum terjadi tetapi
Irham Fahmi (2013: 152), return saham adalah return saham adalah
diharapkan.
(2010: 215) adalah selisih antara jumlah yang diterima dengan jumlah
Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield. Capital gain
harga pada periode yang lalu. Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih
tinggi dari harga investasi pada periode lalu (Pt-1) berarti terjadi
kerugian modal (capital loss). Return total sering disebut return. Dari
menempatkan dana pada satu atau lebih asset selama periode tertentu
investor selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko
yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis dan digunakan
investasi yang telah dilakukan selama periode waktu tertentu, yang terdiri
dari Capital Gain (loss) dan Yield (Jogiyanto, 2013: 236). Capital gain
𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1
𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑎𝑖𝑛 (l𝑜𝑠𝑠) =
𝑃𝑡−1
Dimana:
Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga investasi
investasi periode tertentu dari suatu investasi, untuk saham biasa dimana
𝐷𝑡
𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 =
𝑃𝑡−1
Dimana:
2013):
𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1 𝐷𝑡 𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1 + 𝐷𝑡
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = + =
𝑃𝑡−1 𝑃𝑡−1 𝑃𝑡−1
Dimana:
𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
𝑃𝑡−1
Dimana:
yaitu:
ekonomi internasional.
yaitu:
5. Laporan Keuangan
perusahaan dan hasil usaha suatu perusahaan pada jangka waktu tertentu.
keuangan.
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
26
rendah.
bisnis yang lebih luas. Analisis bisnis merupakan proses evaluasi prospek
kekurangan perusahaan.
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut
7. Rasio Keuangan
signifikan (berarti).
antara lain adalah rasio likuditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio
a. Rasio Likuiditas
neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total passiva lancar (utang
ke waktu.
beberapa periode.
utang lancar.
yaitu:
dana kas atau setara dengan kas seperti rekening giro atau
(dilikuidasi).
termasuk bunga).
oleh utang.
panjang.
dimiliki.
8) Tujuan lainnya.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑅 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
dapat ditagih.
36
dalam gudang.
rumus:
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔
37
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 =
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
yaitu:
modal sendiri.
39
sendiri.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝐺𝑃𝑀 = × 100%
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑏𝑎
40
dengan rumus:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = × 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑁𝐼𝐴𝑇
𝑁𝑃𝑀 =
𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
perusahaan tersebut.
berikut:
𝐸𝐴𝑇
𝑅𝑂𝐼 = × 100%
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
perusahaan.
43
saham terhadap laba, arus kas, dan nilai buku per sahamnya.
(Ang, 1997).
2010):
Dimana:
rendah.
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
C. Pengembangan Hipotesis
keuangan perusahaan dalam kondisi baik. Kondisi seperti ini akan mudah
untuk menarik investor, karena para investor lebih suka berinvestasi pada
dividen yang diterima oleh para pemegang saham akan menjadi daya
Hal ini akan mendorong peningkatan harga saham yang pada akhirnya
(2016), Cokorda dan Henny (2016), Gd Gilang dan I Ketut (2015), Ida
dan Gede Suarjaya (2018), Ayu Dika dan Gede Mertha (2016) dan Yuni
berikut:
keuntungan, sehingga return pun akan menjadi kecil. Hal ini sesuai
Dika dan Gede Mertha (2016) dan Catur wulandari (2005) menyatakan
berikut:
Ratio terlalu tinggi juga belum tentu baik, karena pada kondisi tertentu
yang tidak tertagih dan persediaan yang belum terjual, yang tentunya
tidak dapat digunakan secara cepat untuk membayar hutang. Disisi lain
54
perusahaan yang memiliki aktiva lancar yang tinggi akan lebih cenderung
harga saham. Hal ini dapat memberikan keyakinan kepada investor untuk
saham. Menurut penelitian yang dilakukan Aryanti dan Selvi (2016), Ayu
Dika dan Gede Mertha (2016), dan Ulupui (2005) menyatakan bahwa CR
berikut:
mempunyai rasio PBV lebih besar dari satu (>1). Hal ini disebabkan
karena PBV yang semakin besar menunjukkan harga dari saham tersebut
semakin meningkat.
Jika harga pasar saham semakin meningkat maka capital gain (actual
return) dari saham tersebut juga meningkat. Hal ini disebabkan karena
actual return merupakan selisih antara harga saham periode saat ini
(2015) dan Dita dan Ni Gusti Putu (2014) menunjukkan bahwa nilai
berikut:
dari analisis ini menunjukkan setiap rupiah dari aset yang digunakan
dengan asumsi tidak ada kerugian dalam penjualan. Laba yang semakin
Semakin tinggi laba yang diperoleh suatu perusahaan maka akan menarik
return saham.
berikut:
H5: Total Assets Turn Over (TATO) berpengaruh terhadap Return Saham
tersebut. Hal ini akan mempengaruhi harga saham yang pada akhirnya
H6: Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Current ratio, Price to Book
D. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
H3
Current Ratio (X3) Return Saham (Y)
H4
Price Book Value (X4) H5
H6