PENDAHULUAN
Perusahaan saat ini tidak hanya dituntut mencari keuntungan saja tetapi
Kendeng, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah pada Maret 2017 di Jakarta. Aksi
yang dilakukan dengan mengecor kaki mereka sebagai bentuk protes terhadap izin
lingkungan baru bagi PT Semen Indonesia, tragisnya aksi ini sampai menelan
korban jiwa. Mereka yang menggantungkan hidup sebagaian besar pada sektor
sumber mata air pegunungan dan hilangnya mata pencaharian utama mereka
(http://antaranews.com).
1
2
Selain itu, menurut Roy Lumbangaol staf dari Wahana Lingkungan Hidup
(Walhi) Sumatera Utara, menyebutkan kerusakan alam Indonesia pada tahun 2017
sangat tinggi akibat aktivitas manusia tidak memiliki kontrol dalam pemanfaatan
alam dan sumber daya alam itu sendiri, serta aktivitas korporasi penyumbang
terjadi pada April 2017, sekitar 5000 liter oli dari mesin steam boiler (ketel uap)
rakyat.com).
mulai menaruh perhatian yang besar terhadap masalah sosial dan lingkungan
sekitar mereka. Hal ini yang membuat organisasi memberi perhatian yang lebih
pada dampak dari usaha mereka itu (Madura, 2009 dalam Pratama, 2016).
melainkan juga harus memikirkan dampak sosial dan lingkungan yang mungkin
kegiatan usaha yang berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan, dan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar
Indonesia telah diubah dari yang semula bersifat sukarela (voluntary) menjadi
perusahaan. Contoh kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) seperti
Semen Indonesia Cerdas, Semen Indonesia Prima, Semen Indonesia Lestari dan
(www.semenindonesia.com).
Selain itu, PT Krakatau Steel melakukan kegiatan CSR pada tahun 2015
dengan memberikan bantuan sarana air bersih kepada warga Kampung Bonghas
Rp 125 juta, dana tersebut berasal dari Corporate Social Responsibility Krakatau
dibidang kimia yaitu plastik dan kemasan, melakukan kegiatan salah satunya
menanam 1000 pohon untuk Indonesia sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan
bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan
lingkungan dan sosial yang disebabkan oleh aktivitas sehari-hari perusahaan atau
dan model tata kelola, dan menunjukkan hubungan antara strategi dan
Initiative, 2016).
responsibility dengan baik. Abdul Malik Haramain sebagai Wakil Ketua Komisi
VIII DPR dalam wawancara yang dilakukan pada 25 April 2016 mengatakan,
pelaksanaan program CSR walau selama ini sudah ada, masih lemah. Pada sisi
akuntabilitas, pelaksanaan program CSR juga dilihat oleh DPR rendah dan tidak
transparan. Terdapat perusahaan yang rutin melakukan dan juga yang tidak
CSR (http://nasional.kompas.com).
social responsibility di Indonesia, diulas dalam salah satu situs berita online pada
bulan Mei 2017 yang bertajuk “Warga Kaubun Keluhkan Pengelolaan Anggaran
salah satu sumber pemberitaan online bulan April 2017, ratusan pemuda dari
pembangunan tol yang sudah tertuang dalam perjanjian hitam di atas putih antara
kedua belah pihak. Salah satunya massa menuntut realisasi program renovasi
7
Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang sejak tol dibangun hingga kini belum
pernah ada dan juga transparansi dana CSR yang hingga kini tidak pernah
dengan baik oleh perusahaan dapat memberikan dampak yang sangat besar,
bahkan tujuan meraih keuntungan dalam aspek bisnis berbalik menjadi kerugian
yang berlipat karena perusahaan harus menerima konsekuensi yang lebih besar.
Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan CSR harus ditempatkan sebagai aspek
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah
(CSR) telah ditetapkan oleh peraturan yang berlaku, namun peraturan tersebut
tidak memberikan informasi khusus tentang apa saja yang wajib dilaporkan oleh
sosial tersebut masih kurang memadai (Utama, 2007 dalam Arjanggie, 2015).
jawab sosial perusahaan saat ini, banyak penelitian yang dilakukan untuk
sosial oleh perusahaan. Beberapa penelitian yang dilakukan, ditemukan hasil yang
dilakukan Kamil (2012) dan Dewi (2013) menemukan bukti tidak adanya
Social Repsonsibility berdasarkan indeks GRI terbaru, yaitu GRI G4. Indeks GRI
tersebut digunakan untuk mengukur kinerja CSR melalui laporan tahunan dan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014 sampai dengan 2015.
berikut:
diteliti?
(CSR) sebagai bahan dalam rangka menyusun karya ilmiah dalam bentuk skripsi.
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian ini adalah:
yang diteliti.
Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna bagi semua pihak. Adapun
1. Bagi penulis
lebih jelas dan kesesuaian antara fakta dan teori, melatih dalam berpikir
11
melakukan analisis terhadap masalah lebih kritis. Selain itu sebagai salah
satu syarat dalam menempuh Ujian Akhir Sarjana Ekonomi Program Studi
2. Bagi perusahaan
yang disajikan.
3. Bagi investor
yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak terkait pada ukuran-
ukuran moneter.
4. Bagi masyarakat
akuntansi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan referensi