Anda di halaman 1dari 7

Code Of Conduct ( Kode Etik Perusahaan )

Perusahaan PT. Semen Gresik

Bab I : Latar Belakang

Pembahasan ini berkaitan tentang terancam nya pembatalan pembangunan Pabrik Semen di
daerah Rembang. Dari beberapa masalah jika pembangunan pabrik ini sampa dibatalkan
maka salaada 2 hal yang akan menjadi efek lanjutan dari keputusan KLHS pada 30 Maret
2017.

Efek pertama adalah masalah internal dari Semen Indonesia. Jika KLHS tidak menyetujui
pendirian dari Semen Indonesia, maka saham Semen Indonesia akan goyah dan bisa
mengganggu proses RUPS yang akan dilaksanakan pada hari yang sama denga keputusan
KLHS.

Efek kedua adalah target pengadaan semen di Indonesia akan mengalami defisit. Jika KLHS
menolak pendirian Semen Indonesia di Rembang yang memiliki kapasitas 4 juta ton/tahun,
maka dikhawatirkan adanya penolakan yang sama di rencana Pembangunan Semen Tuban
yang memiliki kapasitas 14 juta ton/tahun. Jika itu terjadi, maka Indonesia akan mengalami
kekurangan pasokan semen dan proses pembangunan infrastruktur akan terhambat.

Diluar dari itu semua, jika KLHS menolak pendirian Pabrik Semen Rembang, maka wilayah
dari proyek Semen Indonesia di Rembang merupakan lahan bebas dimana perusahaan semen
lain bisa mengajukan pendirian pabrik semen di lokasi tersebut. Saat ini setidaknya ada 15
perusahaan semen di Indonesia yang merupakan kompetitor dari Semen Indonesia.

Analisis dan identifikasi

Corporate Social Responsibility adalah komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan


masyarakat melalui praktik bisnis. Namun itu bukan amal tetapi itu adalah strategi bisnis inti
dari sebuah organisasi. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu dari beberapa
bertanggung jawab perusahaan kepada para pemangku kepentingan (stakeholder), stakeholder
disini merupakan orang atau kelompok yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
keputusan, kebijakan maupun operasi perusahaan. Ada 2 macam, yakni:

1. Inside Stakeholder, terdiri atas pemegang saham (stakeholders), para manajer


(managers), karyawan (employees)

2. Outside Stakeholder: pelanggan (customers), pemasok (suppliers), pemerintah


(government), masyarakat lokal (local communities) dan masyarakat secara umum
(general public).

Aspek Pengaruh

CSR PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk terdiri dari tiga pilar utama yaitu Ekonomi,
Lingkungan dan Sosial yang memiliki nilai pertumbuhan yang berkelanjutan bagi stakeholder
(Community Development PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk) . Tiga pilar utama itu adalah:

1. Bidang Ekonomi

Tujuan utama pada bidang ekonomi adalah menghasilkan kinerja keuangan yang selalu
tumbuh untuk mendukung kelanjutan operasi dan pengembangan perusahaan kedepanya.
Tanggung jawab sosial dalam bidang ini di fokuskan pada upaya pengembangan pola
pendampingan usaha kecil dan koperasi yang terkait maupun yang tidak terkait dengan dengan
bisnis Semen Indonesia. Secara teknis tanggung jawab dalam bidang ekonomi ini dilakukan
dengan penyaluran dana dan pembinaan mitra secara berkesinambungan, yang mengedepankan
aspek kemandiriaan, pemerataan, profesionalitas, dan etika. Berkembangnya pola
pendampingan usaha kecil dan koperasi tersebut diharapkan akan memacu potensi usaha-usaha
mikro dan kecil untuk berkembang menjadi tangguh dan mandiri dan masuk menjadi usaha
yang layak berhubungan dengan bank dalam pengelolaan financial usahanya. Prinsip dasar
yang menopang pola pendampingan Perseroan yang didasari dengan Tridaya, yaitu daya tahan,
daya tarik dam daya saing dari kekuatan ekonomi komunitas. Melalui pendampingan tridaya
itu diharapkan kelompok usaha lokal yang berbasis komunitas yang mengelola sumber daya
yang ada dan masuk kepada penataan kemitraan baru dengan Perseroan, atau diantara mereka
sendiri menciptakan pekerjaan baru yang merangsang kegiatanm ekonomi wilayah. Ciri utama
dari pendampingan Perseroan kepada kekuatan ekonomi lokal dititikberatkan pada
“endogenous development”, yaitu menggunakan potensi sumber daya manusia, institutional,
dan fisik masyarakat setempat.

2. Bidang Lingkungan

Tujuan dari CSR perusahaan bidang lingkungan adalah memberikan solusi dalam
mengelola/mengendalikan dampak negatif secara fisik terhadap lingkungan. Perusahaan sangat
menyadari bahwa pencapaian kinerja finansial dan sosial, tidak akan efektif tanpa didukung
dengan kepedulian untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Atas kesadaran itu, Perusahaan
telah mengambil inisiatif untuk memadukan berbagai fungsi untuk pelestarian lingkungan
hidup yang terintregrasi kedalam kebijakan perusahaan. Fungsi-fungsi tersebut yaitu penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan dan pengendalian lingkungan hidup
sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Perusahaan menyadari bahwa
keberhasilan pengelolaan lingkungan merupakan pilar utama dari perwujudan pembangunan
yang berkelanjutan. Perusahaan telah mengambil prakarsa sadar dan terencana untuk
memadukan 10 lingkungan hidup termasuk sumber daya, ke dalam proses bisnis untuk
menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa
depan. Programprogram CSR bidang lingkungan yaitu : Penghijauan dan Program Green Belt

3. Bidang Sosial

Tujuan CSR di bidang sosial adalah mengambangkan dampak positif sosial. Sebagai
BUMN yang berada di lingkungan masyarakat PT. Semen Indonesia merasa bertanggung
jawab dan memiliki komitmen terhadap masyarakat sekitar. Wilayah aktivitas CSR Perusahaan
dalam bidang sosial mencakup penyediaan sarana dan prasarana umum, keagamaan,
pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan, penghijauan, dan tanggap darurat bencana.

ASPEK KEPENTINGAN

Sebagai sebuah industri dengan banyak pemangku kepentingan, faktor keuntungan atau
profit adalah hal yang mutlak. Namun sebagai entitas yang hidup dan beroperasi di tengah
masyarakat, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tentunya tak boleh melupakan peran
masyarakat (people) sekitar dan juga lingkungan (planet). Ketiga faktor tersebut yakni profit,
people, dan planet (3P) sama-sama penting bagi perusahaan sehingga perannya harus
diseimbangkan.

Menyadari pentingnya menyeimbangkan 3P itu, maka PT Semen Indonesia (Persero)


Tbk telah menetapkan kebijakan pengelolaan perusahaan yang senantiasa berorientasi pada
pertumbuhan profit, pengembangan dan perlindungan lingkungan, serta kesejahteraan
masyarakat, terutama di sekitar pabrik. Semen Indonesia memiliki cetak biru tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR) yang disusun dan dikelompokkan pada:

SI Cerdas, yang fokus pada peningkatan kompetensi melalui program pendidikan

SI Prima, yang bersinergi dengan program-program unit pemasaran dan litbang

SI Lestari, yang fokus pada program-program lingkungan SI Peduli, yang merupakan


rumah yang berisi program-program sosial ekonomi

Salah satu implementasi pada program SI lestari adalah turut pada program mangrove
center di Tuban, bantuan 10.000 bibit mangrove pada kegiatan penanaman mangrove di
Rembang, kegiatan lainnya adalah adalah program pengolahan sampah kota di Gresik menjadi
bahan bakar alternatif. Sedangkan untuk SI Cerdas antara lain pelatihan bagi tukang untuk
mendapatkan sertifikasi profesi dan pemberian Beasiswa kepada 2.653 Siswa mulai Sekolah
Dasar hingga Perguruan Tinggi di area operasi Semen Padang, Semen Gresik dan Semen
Tonasa dengan total beasiswa sebesar Rp 1,9 miliar.

BAB 3

ANALISIS MANFAAT DAN DAMPAK

A. KETERBUKAAN INFORMASI

PT Semen Indonesia melakukan ekspansi, dengan pembangunan pabrik baru di Kabupaten Pati, Jawa
Tengah. Kabupaten Pati dipilih sebagai pembangunan pabrik semen karena memiliki kekayaan alam
yang unik, yaitu bentang alam kars di Pegunungan Kendeng Utara. Pegunungan ini meliputi wilayah
kabupaten Pati, Kudus, Gorongan, Blora, Rembang hingga Tuban Jawa Timur. Kars adalah bahan
baku utama pembuatan semen. Dari data Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK)
menunjukan bahwa ekosistem kars kawasan pegunungan kendeng utara memiliki sungai bawah
tanah. Ia mampu mensuplai kebutuhan air rumah tangga dan lahan pertanian seluas 15.873,9 Ha di
Kecamatan Sukolilo dan 9.063,232 Ha di kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.
Kekayaan alam lainnya diatas tanah Pati adalah sumber daya hutan. Di lokasi yang akan dijadikan
pabrik semen, terdapat sekitar 2.756 hektar lahan perhutani yang saat ini dikelola oleh kelompok
LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan). 5.512 orang menggantungkan hidup pada sumber daya
hutan. Di sisi lain, kekayaan alam berupa bentang alam kars menjadi incaran perusahaan semen.
Pada titik inilah ketegangan mulai muncul. Masyarakat mengandalkan ketergantungan hidupnya
pada sumber daya alam, sementara perusahaan berkepentingan melakukan eksploitasi untuk
kepentingan komersial.

Ketegangan antarawarga Rembang, Jawa Tengah dengan PT Semen Indonesia dimulai sejak 16 Juni
2014 lalu. Saat itu PT Semen Indonesia mulai meletakkan batu pertama pembangunan pabrik.
Pembangunan pabrik tersebut menuai kontroversi panjang. Sebagian penduduk Pegunungan
Kendeng Utara menolak rencana pembangunan tersebut. Masyarakat lokal pun melakukan
penolakan. Penolakan tersebut dengan alasan bahwa pembangunan pabrik semen yang akan
menambang batu gamping di pegunungan kars akan mengancam ketahanan pangan dan
ketersediaan air yang telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Berbagai macam aksi dilakukan, sedikitnya 100 warga terutama ibu-ibu petani asal Desa Tegaldowo,
Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mendirikan tenda di area pembangunan pabrik semen sebagai
salah satu aksi mereka yang menolak pembangunan Pabrik Semen Indonesia di Kawasan Kendeng.
Lokasi tenda yang mereka beri nama “Tenda Tolak Semen “ berada di tepi jalan masuk ke proyek
pembangunan pabrik semen di Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang. Warga melakukannya sebagai
aksi menolak pabrik semen di kawasan karst Gunung Kendeng, yang melakukan penambangan dan
merusak lingkungan tempat tinggal mereka. Warga menyatakan akan terus bertahan hingga
tuntutan mereka agar alat-alat berat dikeluarkan dari areal tapak pabrik semen dan pertambangan
dibatalkan, terpenuhi.

Dampak negatif akibat penambangan dan pendirian pabrik semen.

Dampak terhadap kuantitas dan kualitas air

Sumberdaya air dapat terkena dampak dari pembangunan itu sendiri. Perubahan kondisi lingkungan
yang diakibatkan oleh pembangunan dapat berdampak pada sumberdaya air baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Peristiwa banjir yang sering terjadi tidak terlepas dari dampak perubahan
penggunaan lahan. Pencemaran pada air sungai dan air tanah yang sering terjadi juga merupakan
dampak dari pembangunan juga. Dengan memperhatikan daur hidrologi serta proses hidrologi yang
mengalami perubahan dapat dikaji dampak-dampak negatif yang mungkin timbul yang disebabkan
oleh proses pembangunan.

Dampak terhadap udara

Efek Rumah Kaca (Green House Effect) disebabkan oleh : Perubahan kondisi Udara (iklim) karena
CO2 dan Gas Rumah Kaca yang lain, Pencemaran Atmosfir dan Kerusakan Lapisan Ozon
Dampak pada kebisingan

Dampak pada kebisingan atau dampak pada tingkat kebisingan yang terjadi didaerah proyek
pembangunan atau daerah disekitar proyek mempunyai pengaruh yang penting terhadap kesehatan
masyarakat, kenyamanan hidup masyarakat pada binatang ternak, satwa liar atau pun gangguan
pada ekosistem alam. Dampak pada kebisingan biasanya terjadi pada waktu proyek tersebut sedang
dibangun maupun sewaktu sudah berjalan. Di dunia Industri, sumber kebisingan dapat di
klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu

 Mesin, kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesi


 Vibrasi, kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat gesekan,
benturan atau ketidakseimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, batang
torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
 Pergerakan udara, gas dan cairan, kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas,
dan cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa penyalur cairan gas,
outlet pipa, gas buang, jet, flare boom, dan lain-lain.

Dampak terhadap cuaca dan iklim

Penyebab utama perubahan cuaca dan iklim adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu
bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas CO2 dan gas-gas lainnya seperti CO, N2O, NOx, SO2,
kegiatan manusia lainnya juga menghasilkan CFC dari AC dan gas Aerosol, serta aktivitas pengolahan
gambut juga menghasilkan CH4, yang semuanya dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfir. Ketika
atmosfir semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan
lebih banyak energi panas yang dipantulkan bumi. Pembangunan gedung-gedung yang berdinding
kaca juga akan memantulkan radiasi panas dari matahari, sehingga daerah sekitar gedung ini akan
mengalami peningkatan panas. Hal ini akan mengakibatkan siklus iklim terganggu.

Dampak terhadap tanah

Kerusakan tanah terjadi sebagai akibat eksplorasi lahan yang tidak terkontrol dan kurang
memperhatikan unsur lingkungan guna mendukung jalannya pembangunan. Pembangunan dalam
realitanya sering kali lebih mengutamakan nilai ekonomis dan mengabaikan aspek lingkungan.
Secara lebih lanjut pembangunan berjalan ekspansif, diantaranya menyangkut segi pemanfaatan
ruang / lahan. Dalam pemanfaatannya sering kali aspek tata guna lahan yang sesuai dan seimbang
terabaikan sehingga pada akhirnya akan menimbulkan terganggunya kestabilan ekosistem alam dan
permasalahan lingkungan, diantaranya kerusakan dan pencemaran tanah.

B. RESPON DAN REAKSI STAKEHOLDER

Menurut Garret Hardin, istilah konflik lingkungan yang terjadi di Rembang diatas adalah seperti “The
Tragedy of the commons”. Tragedy of the commons dimaksud adalah menggambarkan
berkurangnya sumber daya alam bersama (commons) karena setiap individu (yang berkepentingan)
bertindak secara bebas dan rasional untuk kepentingan diri sendiri tanpa menyadari bahwa
berkurangnya sumber daya bersama bertentangan dengan kepentingan kelompok dalam jangka
panjang.

C. PENGELOLAAN ISU – ISU TERHADAP PROGRAM PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN DI REMBANG

Isu lingkungan bukanlah isu baru dalam hidup bermasyarakat, namun tidak sedkit tanda tanya yang
bermunculan dalam masyarakat untuk merespon isu-isu tersebut. Lingkungan baik dalam makna
alam maupun keadaan sosial dan ekonomi secara disadari maupun tidak memiliki sesuatu
keterikatan yang cukup erat, di mana manusia sebagai masyarakat sosial akan saling mempengaruhi
satu sama lain yang akan berdampak pada perubahan lingkungan baik itu alam, keadaan sosial, serta
ekonomi yang ada disekitarnya.

Salah satu isu yang sangat rentan saat ini adalah isu lingkungan dalam artian alam sebagai tempat
naungan masyarakat. Telah banyak masyarakat yang menyadari permasalahan ini dan pemilik
inisiatif untuk berkontribusi menjawab permasalahan tersebut, baik secara individu maupun dalam
suatu wadah organisasi. Banyaknya pabrik yang dibangun saat ini bukan hanya memberikan sumber
pendapatan bagi masyarakat sekitarnya namun pabrik juga bisa mempengaruhi lingkungan
sekitarnya. Pabrik didirikan untuk memberikan kesempatan kerja penduduk malah menimbulkan
masalah lingkungan yang serius. Timbulnya masalah lingkungan ini berakibat bagi kesehatan
penduduk disekitarnya. Keadaan lingkungan yang kurang baik lama-kelamaan menimbulkan masalah
bagi penduduk yang ada disekitar seperti wabah penyakit dan kerusakan ekosistem. Hal tersebut
akan memicu terjadinya konflik antara penduduk setempat dan pihak investor. Seperti yang terjadi
di Kendeng, Rembang, Jawa Tengah.

Anda mungkin juga menyukai