PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
telah terjadi dimana masyarakat menuntut perusahaan dengan karakter
tersebut. Feminisasi dunia kerja, semakin banyaknya wanita yang bekerja
semakin menuntut penyesuaian perusahaan, bukan saja terhadap lingkungan
internal organisasi, seperti pemberian cuti hamil dan melahirkan, keselamatan
dan kesehatan kerja, melainkan pula terhadap timbulnya biaya-biaya sosial.
Meningkatnya tingkat kepedulian kualitas kehidupan, harmonisasi sosial dan
lingkungan juga mempengaruhi aktivitas dunia bisnis, maka, lahirlah gugatan
terhadap peran perusahaan agar mempunyai tanggungjawab sosial. Disinilah
salah satu manfaat yang dapat dipetik perusahaan dari kegiatan CSR. Dalam
konteks inilah aktifitas CSR menjadi menu wajib bagi perusahaan, di luar
kewajiban yang digariskan undang-undang. (Susanto, 2007)
3
nasional, maupun local. Komitmen dan aktivitas CSR pada intinya merujuk
pada aspek-aspek perilaku perusahaan, termasuk kebijakan dan program
perusahaan yang menyangkut dua elemen kunci yaitu: pertama, Good
Corporate Governance: etika bisnis, manajemen sumber daya manusia,
jaminan sosial bagi pegawai, serta kesehatan dan keselamatan kerja. Kedua,
Good Corporate Responsibility: pelestarian lingkungan, pengembangan
masyarakat, perlindungan hak asasi manusia, perlindungan konsumen, relasi
dengan pemasok dan penghormatan terhadap hak-hak pemangku kepentingan
lainnya (Sukada, 2007). Jadi perusahaan harus bertanggung jawab penuh
terhadap sosial dan lingkungannya sebagai cerminan dari hidupnya sebuah
kecerdasan emosional perusahaan dalam memaknai setiap aspek yang
berkaitan dengan bisnisnya. Semakin tinggi komitmen perusahaan dalam
berkontribusi untuk upaya pertanggungjawaban sosial dan lingkungannya,
maka semakin meningkat pula citra perusahaan menurut pandangan
masyarakat. Pernyataan tersebut mengartikan, diperlukannya image yang baik
bagi sebuah perusahaan untuk membangun sebuah modal non-finansial
perusahaan sehingga perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan
(sustainable development). Dimana pemikiran tersebut sejalan dengan evolusi
dan metamorphosis yang dialami CSR dalam rentang waktu yang cukup
panjang. Bahwa dalam kenyataannya, masyarakat tidak melulu hanya
menuntut penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Tetapi
masyarakat juga menuntut perusahaan agar bertanggungjawab secara sosial
terhadap dampak yang ditimbulkan akibat aktivitas operasional perusahaan.
Kualitas lingkungan juga termasuk dalam tuntutan masyarakat pada
perkembangan terakhir ini, hal tersebut berangkat dari adanya penurunan
kualitas ligkungan, dalam konteks ini, mengartikan bahwa eksistensi dan
ekseptabilitas perusahaan di lingkungan masyarakat mengharuskan perusahaan
bertanggungjawab yang bersifat sosial dan lingkungan (Wibisono,2007).
4
dan pemberdayaan komunitas masyarakat dan lingkungan sekitar. Setidaknya
terdapat tiga alasan penting mengapa perusahaan harus melaksanakan CSR,
khususnya terkait dengan perusahaan ekstraktif. Perusahaan merupakan bagian
dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan
kepentingan masyarakat. Perusahaan harus menyadari bahwa mereka
beroperasi dalam satu tatanan lingkungan masyarakat. Kegiatan sosial
berfungsi sebagai kompensasi atau upaya timbal balik atas penguasaan sumber
daya alam (SDA) atau sumber daya ekonomi (SDE) oleh perusahaan yang
terkadang bersifat ekspansif dan eksploratif, serta sebagai kompensasi sosial
karena timbul ketidaknyamanan (discomfort) pada masyarakat.
PT. Indaco Warna Dunia, merupakan salah satu perseroan terbatas yang
tumbuh serta bergerak sebagai industri cat yang sedang berkembang pesat di
Indonesia. Memiliki komitmen untuk berkontribusi terhadap CSR dalam
program pengembangan masyarakat (community development) sebagai salah
satu metode untuk penyelesaian masalah sosial berbasi masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan
yang dilaksanakan oleh Yayasan Harmoni Warna Dunia sebagai tim pelaksana
Corporate Social Responsibility (CSR) milik PT. Indaco Warna Dunia. Hal
tersebut sejalan dengan semakin banyaknya perusahaan yang menerapkan
pendekatan Community Development dikarenakan lebih mendekati konsep
5
empowerment dan sustainable development, juga menjadi wujud tanggung
jawab social perusahaan terhadap publik eksternal melalui program-program
yang dilaksanakan dan di rancang secara sistematis untuk membangun
kesadaran masyarakat guna mengoptimalkan penuh kemampuan masyarakat
serta sumber daya yang ada untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan.
6
ekonomi, pembangunan lingkungan, resiliensi terhadap bencana,
kependudukan, dan sebagainya.
7
hidup yang ada dalam masyarakat. Di antaranya pada program prioritas
Yayasan Harmoni dengan bidang fokus pendidikan yaitu adanya PAUD
Harmoni, fokus bidang ekonomi yaitu dengan adanya bank sampah, bantuan
modal usaha, serta fokus bidang pemberdayaan masyarakat dengan
mengadakan pelatihan kerja sebagai upaya meningkatkan capacity building
masyarakat lokal. Maka penulis tertarik untuk meneliti secara mendalam
tentang “Analisis Pengembangan Program Corporate Social Responsibility PT.
Indaco Warna Dunia Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kampung Harmoni Karanganyar”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
8
D. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan manfaat penelitian dari segi teoritis dan
praktis. Penjabaran secara lebih detail akan dijelaskan pada pembahasan di
bawah ini :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah kontribusi bagi disiplin ilmu
Sosiologi khususnya pada penerapan program Corporate Social
Responsibility dengan program pemberdayaan masyarakat menggunakan
metode comdev. Serta hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan
penelitian selanjutnya pada penelitian yang berkaitan dengan penerapan
program Corporate Social Responsibility.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan
upaya peningkatan pada penerapan program Corporate Social
Responsibility yang lebih optimal pada PT. Indaco Warna Dunia serta
Yayasan Harmoni sebagai tim pelaksana Corporate Social Responsibility.