Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Berbagai aktivitas operasioal korporasi telah membawa dampak nyata


terhadap kualitas kehidupan baik lingkungan hidup dan masyarakat. Terjadinya
deforestasi, global warming, pencemaran lingkungan, akses hidup dan air
bersih, yang terjadi secara terus-menerus hingga muncul konsep Corporate
Social Responsibility (CSR) atau yang lebih dikenal dengan tanggung jawab
sosial perusahaan masih menjadi isu sentral yang semakin populer dan kian
banyak pelaku bisnis serta pihak yang terkait mulai merespon program
tersebut. CSR merupakan tanggung jawab sosial dari suatu organisasi atas
dampak dari keputusan serta aktivitas operasional perusahaan terhadap
masyarakat dan lingkungan melalui perilaku transparan dan etis (Draft ISO
26000, 2010). Komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap tanggung
jawab dan kewajiban dengan merespon permasalahan-permasalahan sosial dan
lingkungan yang ada dalam cakupan wilayah perusahaan meliputi aspek
finansial atau ekonomi, sosial, dan lingkungan, menjadi isu utama dari konsep
Corporate Social Responsibility (Saswito, 2020).

Fenomena DEAF merupakan sebuah pengaruh terhadap lahirnya CSR


(Suharto, 2007: 103-4). DEAF merupakan akronim dari Dehumanisasi
(industri) dimana efisiensi dan mekanisasi yang semakin menguat di dunia
industri telah menciptakan persoalan-persoalan kemanusiaan bagi kalangan
buruh di perusahaan, maupun bagi masyarakat yang berada di wilayah sekitar
perusahaan. Emansipasi (hak-hak publik), realitas sosial saat ini semakin
mendewasakan masyarakat untuk sadar akan haknya untuk meminta
pertanggungjawaban perusahaan atas berbagai masalah sosial serta lingkungan
yang acapkali timbul akibat aktivitas operasional perusahaan. Aquariumisasi
(dunia industri), semakin transparannya dunia kerja, membuat perusahaan yang
hanya memburu profit, mengabaikan hukum, prinsip etis, dan filantropis
cenderung tidak akan mendapat dukungan publik dengan banyak kasus yang

2
telah terjadi dimana masyarakat menuntut perusahaan dengan karakter
tersebut. Feminisasi dunia kerja, semakin banyaknya wanita yang bekerja
semakin menuntut penyesuaian perusahaan, bukan saja terhadap lingkungan
internal organisasi, seperti pemberian cuti hamil dan melahirkan, keselamatan
dan kesehatan kerja, melainkan pula terhadap timbulnya biaya-biaya sosial.
Meningkatnya tingkat kepedulian kualitas kehidupan, harmonisasi sosial dan
lingkungan juga mempengaruhi aktivitas dunia bisnis, maka, lahirlah gugatan
terhadap peran perusahaan agar mempunyai tanggungjawab sosial. Disinilah
salah satu manfaat yang dapat dipetik perusahaan dari kegiatan CSR. Dalam
konteks inilah aktifitas CSR menjadi menu wajib bagi perusahaan, di luar
kewajiban yang digariskan undang-undang. (Susanto, 2007)

Perusahaan saat ini semakin banyak yang terus berlomba merancang


kegiatan didalam pelaksanaan program CSR guna menarik hati publik serta
dengan alasan hukum yang menjadi salah satu tuntutan bagi sebuah perusahaan
untuk melaksanakan program CSR, terlebih dengan adanya Undang Undang
No. 40 Tahun 2007 Pasal 74 tentang Perseroan Terbatas, dimana keberadaan
pasal 74 tersebut merupakan turunan dari Pasal 33 yang menyatakan bahwa
“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”, serta
dalam PP No. 47 Tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan
perseroan terbatas. Berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut, aspek
sosial dan lingkungan menjadi tanggung jawab atau kewajiban serta sebagai
bentuk komitmen perseroan guna berperan serta dalam pembangunan ekonomi
yang berkelanjutan, termasuk meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas setempat,
maupun lingkungan hidup serta masyarakat secara umum. Meskipun telah
membayar pajak kepada pemerintah, perusahaan tetap tidak boleh lepas tangan
terhadap permasalahan lingkungan dan sosial di wilayah operasi perusahaan.

Corporate Social Responsibility (CSR) diterapkan kepada perusahaan


maupun industri-industri yang beroperasi dalam kontek ekonomi global,

3
nasional, maupun local. Komitmen dan aktivitas CSR pada intinya merujuk
pada aspek-aspek perilaku perusahaan, termasuk kebijakan dan program
perusahaan yang menyangkut dua elemen kunci yaitu: pertama, Good
Corporate Governance: etika bisnis, manajemen sumber daya manusia,
jaminan sosial bagi pegawai, serta kesehatan dan keselamatan kerja. Kedua,
Good Corporate Responsibility: pelestarian lingkungan, pengembangan
masyarakat, perlindungan hak asasi manusia, perlindungan konsumen, relasi
dengan pemasok dan penghormatan terhadap hak-hak pemangku kepentingan
lainnya (Sukada, 2007). Jadi perusahaan harus bertanggung jawab penuh
terhadap sosial dan lingkungannya sebagai cerminan dari hidupnya sebuah
kecerdasan emosional perusahaan dalam memaknai setiap aspek yang
berkaitan dengan bisnisnya. Semakin tinggi komitmen perusahaan dalam
berkontribusi untuk upaya pertanggungjawaban sosial dan lingkungannya,
maka semakin meningkat pula citra perusahaan menurut pandangan
masyarakat. Pernyataan tersebut mengartikan, diperlukannya image yang baik
bagi sebuah perusahaan untuk membangun sebuah modal non-finansial
perusahaan sehingga perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan
(sustainable development). Dimana pemikiran tersebut sejalan dengan evolusi
dan metamorphosis yang dialami CSR dalam rentang waktu yang cukup
panjang. Bahwa dalam kenyataannya, masyarakat tidak melulu hanya
menuntut penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Tetapi
masyarakat juga menuntut perusahaan agar bertanggungjawab secara sosial
terhadap dampak yang ditimbulkan akibat aktivitas operasional perusahaan.
Kualitas lingkungan juga termasuk dalam tuntutan masyarakat pada
perkembangan terakhir ini, hal tersebut berangkat dari adanya penurunan
kualitas ligkungan, dalam konteks ini, mengartikan bahwa eksistensi dan
ekseptabilitas perusahaan di lingkungan masyarakat mengharuskan perusahaan
bertanggungjawab yang bersifat sosial dan lingkungan (Wibisono,2007).

Dalam hal ini, pembangunan kesejahteraan dapat terwujud melalui


peran korporasi atau perusahaan besar melalui program Corporate Social
Responsibility. Perusahaan dituntut untuk berperan lebih dalam pengembangan

4
dan pemberdayaan komunitas masyarakat dan lingkungan sekitar. Setidaknya
terdapat tiga alasan penting mengapa perusahaan harus melaksanakan CSR,
khususnya terkait dengan perusahaan ekstraktif. Perusahaan merupakan bagian
dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan
kepentingan masyarakat. Perusahaan harus menyadari bahwa mereka
beroperasi dalam satu tatanan lingkungan masyarakat. Kegiatan sosial
berfungsi sebagai kompensasi atau upaya timbal balik atas penguasaan sumber
daya alam (SDA) atau sumber daya ekonomi (SDE) oleh perusahaan yang
terkadang bersifat ekspansif dan eksploratif, serta sebagai kompensasi sosial
karena timbul ketidaknyamanan (discomfort) pada masyarakat.

Pelaksanaan CSR/COMDEV tidak dianggap sebagai paksaan dari siapa


dan pihak manapun. Atas pelaksanaan program CSR/COMDEV juga bukan
karena adanya tuntutan secara eksternal dari masyarakat maupun pihak lain,
pelaksanaan program tersebut merupakan sebuah bukti kesadaran perusahaan
terhadap masyarakat, manusia, maupun lingkungan. Dengan dalam
pelaksanaannya perlu dilandasi dengan kesadaran penuh perusahaan terhadap
fakta mengenai adanya jurang diantara kemakmuran dan kekurangan, oleh
karena itu, CSR menjadi keharusan, komitmen, dan kepedulian genuine bagi
para pelaku bisnis untuk mengambil bagian dalam pengurangan nestapa
kemanusiaan (Suharto, 2020)

PT. Indaco Warna Dunia, merupakan salah satu perseroan terbatas yang
tumbuh serta bergerak sebagai industri cat yang sedang berkembang pesat di
Indonesia. Memiliki komitmen untuk berkontribusi terhadap CSR dalam
program pengembangan masyarakat (community development) sebagai salah
satu metode untuk penyelesaian masalah sosial berbasi masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan
yang dilaksanakan oleh Yayasan Harmoni Warna Dunia sebagai tim pelaksana
Corporate Social Responsibility (CSR) milik PT. Indaco Warna Dunia. Hal
tersebut sejalan dengan semakin banyaknya perusahaan yang menerapkan
pendekatan Community Development dikarenakan lebih mendekati konsep

5
empowerment dan sustainable development, juga menjadi wujud tanggung
jawab social perusahaan terhadap publik eksternal melalui program-program
yang dilaksanakan dan di rancang secara sistematis untuk membangun
kesadaran masyarakat guna mengoptimalkan penuh kemampuan masyarakat
serta sumber daya yang ada untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan.

Program CSR yang dilaksanakan oleh Yayasan Harmoni Warna Dunia


diatur dalam Keputusan Direktur dan berpedoman pada prinsip tujuan Yayasan
Harmoni yaitu Mendorong terciptanya, masyarakat yang handal, bermartabat
serta terwujud lingkungan yang bersih, sehat, rapi, indah dan sejahtera
(BERSERITERA), sesuai dengan yang dikutip oleh Elkington (1998)
mengenai tujuan bisnis harus berpijak pada triple bottom lines dengan tidak
hanya memburu keuntungan ekonomi (profit) tetapi juga menyejahterakan
masyarakat (people) dan menjamin keberlanjutan hidup (planet) (Suharto,
2008). Prinsip keberlanjutan tersebut memrioritaskan pada masyarakat,
terutama dalam pengelolaan ligkungan dan kemampuan institusi dalam
mengelola pembangunan. Serta strategi yang diterapkan adalah dengan
menumbuhkan kemampuan untuk mengintegrasikan dimensi ekonomi,
ekologi, dan sosial yang menghargai kemajemukan ekologi dan sosial budaya.
Adapun bentuk program yang dilaksanakan oleh Yayasan Harmoni mencakup
4 (empat) pilar yaitu Community Empowerment Program, Capacity Building
Program, Charity Program, dan Infrastructure Program. Keempat pilar
tersebut dengan rancangan kegiatan yang merespon 7 tujuan SDGs dari 17
tujuan SDGs yang ada, pelaksanaan program CSR yang meliputi tujuan SDGs
nomor 2 (tanpa kelaparan), nomor 4 (pendidikan berkualitas), nomor 6 (air
bersih dan sanitasi layak), nomor 7 (energi bersih & terjangkau), nomor 8
(pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), nomor 12 (konsumsi dan
produksi yang bertangggung jawab), nomor 13 (penanganan perubahan iklim).
Dengan perancangan kegiatan yang menggabungkan seluruh konsep
pembangunan (United Nations, 2015): pembangunan sosial, pembangunan

6
ekonomi, pembangunan lingkungan, resiliensi terhadap bencana,
kependudukan, dan sebagainya.

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Indaco yang


dilaksanakan oleh Yayasan Harmoni dengan prioritas lokasi pelaksanaan
program diwilayah terdekat ataupun wilayah terkena dampak dalam proses
kegiatan operasional perusahaan yaitu Desa Pulosari tepatnya di Dusun
Karangkidul atau biasa disebut dengan Kampung Harmoni yang termasuk
dalam wilayah ring I perusahaan. Program yang dilaksanakan berfokus pada
empat bidang yaitu pertama dibidang Lingkungan Hidup dengan harapan pada
kegiatan yang sudah dirancang mampu mendorong kepedulian masyarakat
dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup, serta mendorong usaha ekonomi
masyarakat berbekal dari lingkungan yang ramah. Yang kedua bidang
pemberdayaan masyarakat dan infrastruktur dengan tujuan pada kegiatan yang
dilaksanakan dapat mendorong usaha sosial ekonomi masyarakat berbasis
potensi lokal, membantu menciptakan usaha ekonomi berbasis masyarakat, dan
membantu pelaksanaan pembangunan serta perbaikan sarana dan prasarana
umum. Bidang fokus ketiga merupakan bidang pendidikan dengan kegiatan
yang sudah dirancang untuk menciptakan sarana pendidikan yang baik,
meningkatnya prestasi pendidikan, serta membantu masyarakat dalam
mendapatkan akses pendidikan. Bidang fokus ke-empat yakni bidang
kesehatan dengan tujuan untuk membantu meningkatkan pelayanan kesehatan
masyarakat, memudahkan masyarakat dalam aksesibilitas kesehatan di
wilayahnya, dan dapat meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat
Dusun Karangkidul.

Berdasarkan pemaparan yang telah disebutkan diatas beserta dengan


peraturan perundang-undangan yang tertera terkait dengan kewajiban
perseroan terbatas dalam tanggung jawab atas sosial dan lingkungan dalam
upaya untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat melalui
kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial
perusahaan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial dan lingkungan

7
hidup yang ada dalam masyarakat. Di antaranya pada program prioritas
Yayasan Harmoni dengan bidang fokus pendidikan yaitu adanya PAUD
Harmoni, fokus bidang ekonomi yaitu dengan adanya bank sampah, bantuan
modal usaha, serta fokus bidang pemberdayaan masyarakat dengan
mengadakan pelatihan kerja sebagai upaya meningkatkan capacity building
masyarakat lokal. Maka penulis tertarik untuk meneliti secara mendalam
tentang “Analisis Pengembangan Program Corporate Social Responsibility PT.
Indaco Warna Dunia Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kampung Harmoni Karanganyar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan


masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana realisasi program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.


Indaco Warna Dunia melalui Yayasan Harmoni di bidang pendidikan dalam
upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kampung Harmoni?
2. Bagaimana realisasi program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.
Indaco Warna Dunia melalui Yayasan Harmoni dibidang pemberdayaan
ekonomi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kampung
Harmoni?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian yang


ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui realisasi program Corporate Social Responsibility (CSR)


PT. Indaco Warna Dunia melalui Yayasan Harmoni di bidang pendidikan
dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kampung Harmoni.
2. Untuk mengetahui realisasi program Corporate Social Responsibility (CSR)
PT. Indaco Warna Dunia melalui Yayasan Harmoni dibidang pemberdayaan
ekonomi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kampung
Harmoni.

8
D. Manfaat Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan manfaat penelitian dari segi teoritis dan
praktis. Penjabaran secara lebih detail akan dijelaskan pada pembahasan di
bawah ini :

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah kontribusi bagi disiplin ilmu
Sosiologi khususnya pada penerapan program Corporate Social
Responsibility dengan program pemberdayaan masyarakat menggunakan
metode comdev. Serta hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan
penelitian selanjutnya pada penelitian yang berkaitan dengan penerapan
program Corporate Social Responsibility.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan
upaya peningkatan pada penerapan program Corporate Social
Responsibility yang lebih optimal pada PT. Indaco Warna Dunia serta
Yayasan Harmoni sebagai tim pelaksana Corporate Social Responsibility.

Protect pdf from copying with Online-PDF-No-Copy.com

Anda mungkin juga menyukai