Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AKUNTANSI KEBERLANJUTAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DISUSUN OLEH :

Sonia Elizarni (1610531011)

Efni Yulianti (1610531047)

Fakultas Ekonomi

Universitas Andalas

Padang

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perbincangan soal etika bisnis semakin mengemuka mengingat arus globalisasi
semakin deras terasa. Globalisasi memberikan tatanan ekonomi baru. Para pelaku bisnis
dituntut melakukan bisnis secara fair. Segala bentuk perilaku bisnis yang dianggap ”kotor”
seperti pemborosan manipulasi, monopoli, dumping, menekan upah buru, pencemaran
lingkungan, nepotisme, dan kolusi tidak sesuai dengan etika bisnis yang berlaku. Motivasi
utama setiap perusahaan atau industri atau bisnis sudah tentu adalah meningkatkan
keuntungan. Namun bisnis yang dialankan dengan melanggar prinsip-prinsip moral dan
nilai-nilai etika cenderung tidak produkif dan menimbulkan inefisiensi. Manajeman yang
tidak memperhatikan dan tidak menerapkan nilai- nilai moral, hanya berorientasi pada laba
(tujuan) jangka pendek, tidak akan mampu survive dalam jangka panjang. Dengan
meningkatnya peran swasta antara lain melalui pasar bebas, privatisasi dan globalisasi maka
swasta semakin luas berinteraksi dan bertangung jawab sosial dengan masyarakat dan pihak
lain.
Pada saat banyak perusahaan semakin berkembang, maka pada saat itu pula
kesenjangan social dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat terjadi. Karena itu muncul
pula kesadaran untuk mengurangi dampak negative. Banyak perusahaan swasta banyak
mengembangkan apa yang disebut Corporate Social Responsibility (CSR). Banyak peneliti
yang menemukan terdapat hubungan positif antara tanggung jawab sosial peruahaan atau
(Corporate Social Responsibility) dengan kinerja keuangan, walaupun dampaknya dalam
jangka panjang. Penerapan CSR tidak lagi dianggap sebagai cost melainkan investasi
perusahaan.
Tanggung jawab sosial perusahaan menunjukan kepedulian perusahaan terhadap
kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada hanya sekedar kepentingan
perusahaan saja. Tanggung jawab dari perusahan (Corporate Social Responsibility) merujuk
pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stake
holder,termasuk didalamnya adalah pelanggan atau customers, pegawai, komunitas, pemilik
atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga competitor. Pengembangan program-
program sosial perusahaan berupa dapat bantuan fisik, pelayanan kesehatan, pembangunan
masyarakat ( community development), outreach,beasiswa dan sebagainya.
Motivasi mencari laba bisa menghambat keinginan untuk membangun masyrakat dan
lingkungan sekitarnya sejauh ini kebijakan perintah untuk mendorong dan mewajibkan
perusahaan swasta untuk menjalankan tanggung jawab sosial ini tidak begitu jelas dan tegas,
ditambahkan pula banyak program yang sudah dilaksanakan tersebut tidak berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
1 Apa yang dimaksud dengan Coroporate Social Responsibility (CSR) ?
2 Bagaimana konsep dasar CSR ?
3 Bagaimana Prinsip CSR ?
4 Bagaimana tujuan penerapan CSR ?
5 Bagaimana pentingnya penerapan CSR?
6 Bagaimana perbedaan CSR dengan Corporate Legal Responsibility ?
7 Bagaimana penerapan CSR di Indonesia ?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Coroporate Social Responsibility (CSR)
2. Mengetahui konsep dasar CSR
3. Mengetahui Prinsip CSR
4. Mengetahui tujuan penerapan CSR
5. Mengetahui pentingnya penerapan CSR
6. Mengetahui perbedaan CSR dengan Corporate Legal
7. Mengetahui penerapan CSR di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Corporate Social Responsibility (CSR)


CSR sebagai sebuah konsep yang semakin populer belakangan ini, belum
memiliki definisi yang tuggal, yang dapat diterapakan dalam sebuah perusahaan, namun ada
beberpa definisi yang dapat di jadikan acuan dalam pengungkapan CSR.
Johnson and Johnson (2006 : 112) mendefinisikan “Corporate Social
Responsibility (CSR) is about how companies manage the business processes to produce an
overall positive impact on society”. Definisi ini diangkat dari filosofi tentang bagaimana cara
mengelola perusahaan dengan baik sebagian maupun secara keseluruhan untuk mendapatkan
dampak positif bagi dirinya dan lingkungan. Perusahaan harus mampu mengelola bisnis operasinya
dengan menghasilkan produk yang berorientasi secara positif terhadap masyarakat dan lingkungan.
The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) yang
merupakan lembaga internasional yang berdiri tahun 1955 dan beranggotakan 120
perusahaan multinasional yang berasal dari 30 negara dunia, lewat publikasinya “Making
Good Business Sense” mendefinisikan Corporate Social Responsibility: “Continuing
commitmentby business to behave ethically and contributed to economic development while
improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local
community and society at large” . Definisi tersebut menunjukkan tanggungjawab sosial
perusahaan (Corporate Social Responsibility) merupakan satu bentuk tindakan yang
diangkat dari pertimbangan etis perusahaan yang diarahkan untuk meningkatkan ekonomi,
yang diiringi dengan peningkatan kualitas hidup bagi karyawan beserta keluarganya, serta
sekaligus peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih luas.
Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007 pasal 1 ayat 3.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta
dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat,
maupun masyarakat pada umumnya.
Dari beberapa defenisi diatas dapat kita simpulkan bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah sebuah bentuk tanggung jawab perusahaan kepada sosial dan
lingkungan dalam rangka menjaga kualitas kehidupan dan lingkungan guna mencapai
pembangunan yang berkelanjutan.

2.2 Konsep dasar CSR


Sejarah CSR dunia terbagi atas beberapa fase.
 Untuk fase pertama tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat bermula di Amerika
Serikat sekitar tahun 1900 atau lebih dikenal sebagai permulaan abad ke- 19. Pada waktu itu
Amerika sedang dalam pertumbuhan yang begitu pesat, ditandai dengan banyaknya
perusahaan-perusahaan raksasa yang muncul dan hidup berdampingan dengan masyarakat.
Pada saat itu, banyak perusahaan besar menyalahgunakan kekuasaannya dalam hal diskriminasi
harga, menahan buruh dan perilaku buruk lainnya yang menyalahi moral / hak asasi
kemanusiaan.
 Fase kedua evolusi munculnya CSR tercetus pada tahun 1930-an. Dimana pada waktu ini banyak
protes yang muncul dari masyarakat akibat ulah perusahaan yang tidak mempedulikan
masyarakat sekitarnya.
 Sejarah awal penggunaan istilah CSR itu dimulai pada tahun 1970an. Pada saat ini banyak
perusahaan yang memberikan bantuan bencana alam, tunjangan , dll. Ketenaran istilah CSR
semakin menjadi ketika buku Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century
Business (1998) terbit dipasaran. Buku ini adalah karangan John Elkington.
 Dalam Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus yang sengaja dia
singkat menjadi 3P yaitu singkatan dari profit, planet dan people. Di dalam bukunya itu dia
menjelaskan bahwa Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka
(profit).

John Elkington pada tahun 1997 dalam (Wibisono 2007) melalui bukunya “Cannibals
with Fork, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”. Elkington
mengembangkan konsep triple bottom line dalam istilah economic prosperity, environmental
quality dan social justice. Elkington memberikan pandangan bahwa perusahaan yang ingin
berkelanjutan, harus memperhatikan “3P”. Selain mengejar profit, perusahaan juga mesti
memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan turut
berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Hubungan ini kemudian
diilustrasikan dalam bentuk segi tiga sebagai berikut:

Hubungan yang ideal antara profit (keuntungan), people (masyarakat) dan planet
(lingkungan) adalah seimbang, tidak bisa mementingkan satu elemen saja. Konsep 3P ini
menurut Elkington dapat menjamin keberlangsungan bisnis perusahaan. Hal ini dapat
dibenarkan, sebab jika suatu perusahaan hanya mengejar keuntungan semata, bisa jadi
lingkungan yang rusak dan masyarakat yang terabaikan menjadi hambatan kelangsungan
bisnisnya. Bebrapa perusahaan bahkan menjadi terganggu aktivitasnya karena tidak mampu
menjaga keseimbangan 3P ini.

2.3 Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)


Tanggungjawab sosial (Corporate Social Responsibility) mengandung dimensi yang sangat
luas dan kompleks.Di samping itu, tanggungjawab CSR juga mengandung interprestasi yang
sangat berbeda, terutama dikaitkan dengan kepentingan pemangku kepentingan (Stakeholder).
Karena itu dalam rangka memudahkan pemahaman dan penyederhanaan, banyak ahli mencoba
menggarisbawahi pinsip dasar yang terkandung dalam tanggungjawab CSR. Crowther David
(2008 : 201) mengurai prinsip-prinsip tanggungjawab CSR menjadi tiga, antara lain yaitu:
a. Sustainability
Berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan aktivitas (action) tetap
memperhitungkan keberlanjutan sumberdaya di masa depan. Keberlanjutan juga memberikan
arahan bagaimana penggunaan sumberdaya sekarang tetap memperhatikan dan
memperhitungkan kemampuan generasi masa depan. Karena itu sustainability berputar pada
keberpihakan dan upaya bagaimana society memanfaatkan sumberdaya agar tetap
memperhatikan generasi masa datang.
b. Accountability
Merupakan upaya perusahaan terbuka dan bertanggungjawab atas aktivitas yang telah
dilakukan.Akuntabilitas dibutuhkan, ketika aktivitas perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi
lingkungan eksternal. Konsep ini menjelaskan pengaruh kuantitatif aktivitas perusahaan terhadap
pihak internal dan eksternal (Crowther David, 2008 : 203). Akuntabilitas dapat dijadikan sebagai
media bagi perusahaan membangun image dan network terhadap para pemangku
kepentingan.Tingkat keluasan dan keinformasian laporan perusahaan memiliki konsekuensi
sosial maupun ekonomi. Tingkat akuntanbillitas dan tanggungjawab perusahaan menentukan
legitimasi stakeholder eksternal, serta meningkatkan transaksi saham perusahaan.

Keterbukaan perusahaan atas aktivitas tanggungjawab sosial menentukan respon


masyarakat bagi perusahaan. Namun informasi yang bersifat negatif justru menjadi bumerang
perusahaan, dan cenderung memunculkan image negatif. Menurut Crowther David (2008 : 203)
menyatakan akuntabilitas dan keterbukaan memiliki kemanfaatan secara sosial dan ekonomi.
Lebih lanjut dinyatakan bahwa informasi yang disampaikan perusahaan bermanfaat bagi para
pemangku kepentingan dalam mendukung pengambilan keputusan. Agar informasi dalam
laporan perusahaan sebagai wujud akuntabilitas memenuhi kualifikasi, maka akuntabilitas
seharusnya mencerminkan karakteristik antara lain:

1. Understand-ability to all paries concerned

2. Relevance to the users of the information provided

3. Reability and terms of accuracy of measurement, representation of impact and freedom


from bias

4. Comparability, which implies consistency, both over time and between different
organisations

c. Transparancy
Merupakan perinsip penting bagi pihak eksternal.Transaparansi bersinggungan dengan
pelaporan aktivitas perusahaan berikut dampak terhadap pihak eksternal. Crowther David (2008 :
204) menyatakan:
“transparancy, as principle, means that the eksternal inpact of the actions of the organisation
can be ascertained from that organisation as reporting and pertinent pack as are not this guised
within that reporting. The effect of the action of the organisation, including eksternal impacts,
should be apparent to all from using the information provided by the organisation’s reporting
mechanism”.
Transparansi merupakan satu hal yang amat peting bagi pihak eksternal, berperan untuk
mengurangi asimetri informasi, kesalahpahaman, khususnya informasi dan pertanggungjawaban
berbagai dampak dari lingkungan.
2.4 Tujuan Perusahaan Menerapkan CSR
Menururt Chuck Williams (2001:123) dalam (Resturiany 2011) menyebutkan bahwa:
“Tujuan perusahaan menerapkan CSR agar dapat memberi manfaat yang terbaik bagi
stakeholders dengan cara memenuhi tanggung jawab ekonomi, hukum, etika dan kebijakan.

1. Tanggung jawab ekonomis. Kata kuncinya adalah: make a profit. Motif utama perusahaan
adalah menghasilkan laba. Laba adalah pondasi perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai
tambah ekonomi sebagai prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup (survive) dan
berkembang.

2. Tanggung jawab legal. Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus taat hukum. Dalam
proses mencari laba, perusahaan tidak boleh melanggar kebijakan dan hukum yang telah
ditetapkan pemerintah.

3. Tanggung jawab etis. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan praktek bisnis
yang baik, benar, adil dan fair. Norma-norma masyarakat perlu menjadi rujukan bagi
perilaku organisasi perusahaan. Kata kuncinya: be ethical.

4. Tanggung jawab filantropis. Selain perusahaan harus memperoleh laba, taat hukum dan
berperilaku etis, perusahaan dituntut agar dapat memberikan kontribusi yang dapat dirasakan
secara langsung oleh masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan
semua. Kata kuncinya: be a good citizen. Para pemilik dan pegawai yang bekerja di
perusahaan memiliki tanggung jawab ganda, yakni kepada perusahaan dan kepada publik
yang kini dikenal dengan istilah nonfiduciary responsibility”.

2.5 Pentingnya penerapan CSR


Pentingnya penerapan CSR dapat dirasakan oleh perusahaan melalui manfat adanya CSR itu
sendiri. Banyak sekali manfaat yang akan diterima perusahaan dalam implementasi CSR.
Manfaatnya antara lain. Berdasarkan uraian tersebut, tampak bahwa manfaat CSR bagi
perusahaan antara lain:
a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan

b. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial

c. Mereduksi resiko bisnis perusahaan

d. Melebarkan akses sumberdaya bagi operasional usaha

e. Membuka peluang pasar lebih luas


f. Mereduksi biaya, misalnya dampak pembuangan limbah

g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder

h. Memperbaiki hubungan dengan regulator

i. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan

j. Peluang mendapatkan penghargaan.

Selain itu Menurut Lako (2011:95) komitmen perusahaan melaksanakan CSR secara
berkelanjutan mendatangkan banyak manfaat, antara lain:
1. Sebagai investasi sosial yang menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi
perusahaan.
2. Memperkokoh kinerja keuangan perusahaan.
3. Meningkatnya akuntabilitas dan apresiasi positif dari komunitas dan investor,
kreditor, pemasok, konsumen, pemerintah dan masyarakat.
4. Meningkatnya komitmen, etos kerja, efisiensi dan produktivitas karyawan.
5. Menurunnya kerentanan gejolak sosial dan resistensi dari komunitas sekitarnya
karena diperhatikan dan dihargai perusahaan.
6. Meningkatnya reputasi, goodwill dan nilai perusahaan dalam jangka panjang.
CSR yang telah dilakukan perusahaan meliputi dimensi dan klasifikasi, antara lain:
1. Enviromental
a. Perusahaan melakukan investasi alat untuk pengelolaan limbah, dalam rangka mengurangi
dampak limbah produksi.
b. Perusahaan memberlakukan kebijakan, metode dan strategi pengelolahan dan pengelolaan
limbah secara ketat.
c. Perusahaan memiliki program riset terkait lingkungan.
d. Perusahaan memberlakukan program rehabilitasi dan keamanan lingkungan.
e. Perusahaan memiliki sistem manajemen tata lingkungan, manajemen lingkungan berbasis ISO
14001 dan sejenisnya.
f. Perusahaan berupaya melakukan pencegahan terjadinya pencemaran lingkungan.
g. Turut aktif alam menjaga keamanan lingkungan sekitar.
h. Penghargaan dalam menjaga kualitas lingkungan.
i. Bersama masyarakat, perusahaan melakukan kegiatan secara rutin menjaga kebersihan
lingkungan.
j. Perlindungan lingkungan dari eksploitasi yang tidak seimbang.
k. Kepatuhan terhadap peraturan perundangan lingkungan.

2. Community
a. Bantuan perbaikan jalan, penerangan jalan dan lingkungan sekitar perusahaan
b. Program penanganan pengangguran bagi masyarakat sekitar.
c. Bantuan kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
d. Bantuan kesehatan untuk masyarat sekitar
e. Bantuan pendidikan, beasiswa, sarana dan prasarana pendidikan bagi masyarakat sekitar.
f. Bantuan pelatihan ketrampilan bagi masyarakat sekitar.
g. Bantuan pengadaan air bersih bagi masyarakat sekitar.
h. Bantuan pembinaan kepemudaan dan olahraga.
i. Bantuan pengembangan dan pelestarian seni dan budaya.
j. Bantuan untuk meringankan korban bencana alam dan pasca bencana alam.
k. Bantuan sarana dan prasarana ibadah dan publik.
l. Upaya menjaga kemitraan, kerjasama dan keharmonisan dengan masyarakat sekitar.
m. Bantuan kegiatan keagamaan dan hari besar bagi masyarakat sekitar.
n. Membantu dan memfasilitasi dalam membangun toleransi dan rasa kebangsaan antar umat
beragama.
o. Bantuan untuk yatim piatu dan panti jompo.
p. Melakukan kerjasama secara nasional maupun internasional dalam meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
q. Membantu dan mensponsori pemberantasan narkoba dan HIV.

3. Energy
a. Investasi peralatan dalam rangka penghematan energi
b. Membangun sumber energi alternatif secara mandiri yang ramah lingkungan
c. Menggunakan sumber energi dengan bahan bakar non fosil yang ramah lingkungan
d. Komitmen penghematan energi
e. Pelatihan-pelatihan penghematan energi
f. Penemuan teknologi penghematan energi

4. Employee
a. Program tunjanga hari tua, insentif-insentif, imbalan pasca kerja dan pensiun
b. Jaminan kesehatan bagi karyawan
c. Program penigkatan pendidikan dan keterampilan karyawan
d. Bantuan perumahan untuk karyawan
e. Bantuan pendidikan untuk anak karyawan
f. Serikat pekerja
g. Corporate Code of Conduct
h. Program lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja (LK3)
i. Sistem MSDM, Promosi, Remunerasi dan Motivasi
j. Upaya menciptakan suasana kerja kondusif
k. Program bembinaan hobi karyawan
l. Program rekreasi bagi karyawan dan keluarga karyawan
m. Memberikan program cuti
n. Bias gender
o. Sistem recruitment yang tepat dan memperhitungkan kaum minoritas
p. Menjalin hubungan dengan media massa dan investor dengan baik
q. Fasilitas-fasilitas lain dalam perusahaan

5. Product
a. Research & development dalam kualitas dan kesehatan produk yang dihasilkan perusahaan
b. Memiliki SOP produksi yang mengacu pada Standar Kualitas Produksi yang diaudit oleh
pihak kompeten independen
c. Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka menjaga kualitas dan kesehatan produk
d. Fasilitas dan laboraturium pengendali mutu produk dan jasa
e. Menjalin kerjasama dengan supplier dalam rangka menjaga kualitas bahan baku
f. Penghargaan mutu produk
g. Jaminan kualitas dan kesehatan produk, termasuk jaminan produk halal
h. Memiliki departemen layanan aduan kualitas produk
i. Melakukan sosialisasi dan pendidikan tenaga kesehatan dan kualitas produk
j. Komitmen mengedepankan customer satisfaction
k. Melakukan penarikan produk yang out of date
l. Melaksanakan servis purna jual

6. Other
a. Keterbukaan
b. Akuntabilitas
c. Good coorporate governance
d. Penghargaan-penghargaan

2.6 Penerapan CSR di Indonesia ( pada perusahaan, Universitas dan Pemerintahan Daerah)

Sejarah CSR di Indonesia


 Di Indonesia, istilah CSR dikenal pada tahun 1980-an. Namun semakin populer
digunakan sejak tahun 1990-an. Sama seperti sejarah munculnya CSR didunia dimana
istilah CSR muncul ketika kegiatan CSR sebenarnya telah terjadi. Di Indonesia, kegiatan
CSR sebenarnya sudah dilakukan perusahaan bertahun-tahun lamanya. Namun pada saat
itu kegiatan CSR Indonesia dikenal dengan nama CSA (Corporate Social Activity) atau
“aktivitas sosial perusahaan”. Kegiatan CSA ini bisa dikatakan sama dengan CSR karena
konsep dan pola pikir yang digunakan hampir sama .
 Layaknya CSR, CSA ini juga berusaha merepresentasikan bentuk “peran serta” dan
“kepedulian” perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan. Misalnya, bantuan
bencana alam, pembagian Tunjangan Hari Raya (THR), beasiswa dll.
 Setelah tahun 2007 tepatnya Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang kewajiban
Perseroan Terbatas keluar, hampir semua perusahaan Indonesia telah melakukan program
CSR, meski lagilagi kegiatan itu masih berlangsung pada tahap cari popularitas dan
keterikatan peraturan pemerintah. Setelah tahun 2007 tepatnya Undang-Undang Nomor
40 tahun 2007 tentang kewajiban Perseroan Terbatas keluar, hampir semua perusahaan
Indonesia telah melakukan program CSR, meski lagi-lagi kegiatan itu masih berlangsung
pada tahap cari popularitas dan keterikatan peraturan pemerintah.

Penerapan CSR pada perusahaan PT. Otsuka Indonesia

 Kesehatan Masyarakat (Sehat Bersama Otsuka)

PT. Program Otsuka Indonesia CSR secara konsisten memprioritaskan pentingnya


masalah kesehatan di masing-masing program CSR-nya. Komitmen ini diwujudkan
dalam program "Sehat Bersama Otsuka" di mana pemberian bantuan dalam bentuk
produk kesehatan seperti suplemen gizi dan cairan infus.

 Lingkungan Masyarakat (Go Green dengan Otsuka)

PT. Program Otsuka Indonesia CSR di bidang lingkungan atau "Go


Green" dengan Otsuka, meningkatkan komitmen manajemen dalam rangka tanggung
jawab perusahaan terhadap lingkungan dan konservasi alam.

 Pendidikan Masyarakat (Pintar bersama-sama dengan Otsuka)

Sebagai komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam memperbaiki kesejahteraan


masyarakat melalui pendidikan dan meningkatkan akses pendidikan di negara tersebut.
Program "Cerdas Bersama Otsuka" juga menjadi salah satu isuyang paling penting
dalam PT. Program Otsuka Indonesia CSR.

 Bencana Alam (Bangkit Bersama dengan Otsuka)

PT. Program Otsuka Indonesia CSR juga fokus dalam keprihatinan terhadap masyarakat
yang terkena dampakbencana alam. Melalui program "Bangkit Bersama Otsuka",
bantuan diberikan kepada masyarakat

Penerapan CSR pada Universitas Nusantara PGRI Kediri

Tanggung Jawab Sosial Internal Kampus

Tanggung Jawab Sosial terhadap internal kampus diemplementasikan dalam kegiatan-kegiatan


berikut:

a. Sarana Hotspot area 24 jam free. Dunia pendidikan tidak lagi terpisahkan dengan internet.
Melalui internet para mahasiswa dan dosen memiliki berbagain informasi tentang iptek dan
semakin memperkaya referensi keilmuan. Oleh sebab itu sarana hotspot area adalah jawabannya.
b. Food center. Kantin pada hakekatnya adalah lokasi bertemunya penjual makanan dan
minuman dengan pembeli, dalam hal ini mahasiswa, karyawan dan dosen. Tapi karena sifat
kampus yang Centre ofExellence, maka kantin tidak saja digunakan untuk makan dan minum
tapi juga menjadi ajang diskusi sesama mahasiswa, mahasiswa dan dosen, sesama dosen bahkan
antara dosen dengan dekan.

c. Rest area (Gazebo). Mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri berasal dari berbagai suku
dan etnis, ada yang tinggal dekat kampus, tapi ada yang jauh. Sambil menunggu untuk
perkuliahan selanjutnya, mahasiswa bisa istirahat, berdiskusi di Gazebo yang di berada di setiap
sudut kampus.

d. Tempat parkir dilengkapi CCTV. Kenyamanan mengikuti perkuliahan dan memberi kuliah
oleh dosen salah satunya ditentukan oleh keselamatan kendaraan yang mereka gunakan. Oleh
sebab itu parkir didesain sedemikian rupa sehingga kendaraan yang ditinggal parkir aman selama
perkuliahan berlangsung.

e. Foto copy. Pengadaan foto copy yang cukup jumlahnya sehingga dosen dan mahasiswa tidak
perlu keluar kampus untuk kebutuhan foto copy, bahkan dosen yang memfoto kopi untuk
keperluan perkuliahan dibebaskan dari biaya.

f. Asrama mahasiswa. Jarak tempuh antara kampus dan tempat tinggal mahasiswa yang jauh,
sedikit akan mengusik ketenangan dan kenyamanan mahasiswa untuk mengikuti kuliah. Oleh
sebab itu asrama mahasiswa merupakan jawabannya guna mengurangi ketidaktenangan tersebut.

g. Sarana olah raga dan kesenian (antara lain badmiton, bola voly, sepak bola, tenis meja, tenis
lapangan, fitness center, panjat tebing, boxing, band dan gamelan) Salah satu program studi di
FKIP UNP adalah olah raga. Meskipun sarana olah raga tersebut lebih sering dimanfaatkan oleh
para mahasiswa prodi olahraga, namun pada prinsipnya diperuntukkan bagi seluruh stakeholder
internal.

h. Beasiswa bagi dosen dan mahasiswa berprestasi. Universitas memberikan beasiswa bagi
mahasiswa yang memiliki prestasi baik di bidang akademik, olah raga maupun seni. Beasiswa
juga diberikan kepada dosen maupun karyawan yang studi lanjut. Subagyo Nusantara of
Research ISSN. 2355-7249 200 Volume 01 | Nomor 02 | Oktober 2014 i. Poliklinik. Pepatah
mengatakan “mens sana in corpora sano” (dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat).
Untuk itulah UNP Kediri memiliki klinik Husada, sehingga dosen, karyawan dan mahasiswa
dapat memeriksakan diri dengan gratis ke Klinik Husada.

Tanggung Jawab Sosial Eksternal Kampus Tanggung jawab sosial Universitas Nusantara PGRI
Kediri terhadap eksternal kampus diemplementasikan sebagai-berikut:

a. Lingkungan Dekat:
 Bakti sosial. Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar kampus yang
kurang mampu, secara rutin civitas Universitas Nusantara PGRI Kediri melakukan bakti
sosial berupa bantuan sembako pada saat PTMB dan Dies Natalis). Bakti sosial juga
dilakukan yang sifatnya insidentil, misalnya pada saat meletusnya Gunung Merapi dan
Gunung Kelud.
 Khurban. Setiap hari raya Idhul Adha, Universitas Nusantara PGRI Kediri
melaksanakan kurban dengan menyembelih sapi dan kambing untuk dibagi-bagikan
kepada masyarakat sekitar kampus.
 Zakat. Setiap tahun sekali lembaga membagikan zakat berupa beras kepada masyarakat
sekitar kampus yang berhak menerima.
 Khitan masal. Kegiatan khitan masal dilaksanakan dalam rangka mewujudkan
kepedulian sosial terhadap fakir miskin dan anak-anak terlantar dan kurang mampu yang
ada di sekitar kampus, sekaligus menggalakkan kesehatan dan meningkatan kesadaran
akan pentingnya kesehatan, serta membantu terhadap saudara-saudara kita yang kurang
mampu.
 Penataan dan pembinaan PK-Lima sekitar kampus. Dimana ada permintaan, di sana ada
penawaran. Mahasiswa yang ribuan jumlahnya merupakan pembeli potensial untuk
kebutuhan mereka dan adalah rasional jika di sekitar kampus bertumbuh pedagang kaki
lima untuk memenuhi permintaan tersebut. UNP memberikan ruang kepada mereka
sekaligus memberi pembinaan agar lingkungan kampus tetap asri, nyaman dan bersih.
 Ekspo Basar murah. Meskipun pelaksanaan ekspo bertujuan untuk melatih mahasiswa
agar mampu merencanakan dan mengorganisasikan sebuah event namun tujuan yang
tidak kalah penting adalah menyiapkan barang-barang kebutuhan masyarakat dengan
harga murah.
 Senam lansia. Instruktur disiapkan oleh kampus dengan kualitas mumpuni sehingga
sungguh- sungguh bermanfaat bagi masyarakat yang mau bergabung dengan kelompok
senam lansia.
 Deteksi dini kembang anak. Melalui Fakultas Kesehatan, Universitas Nusantar PGRI
Kediri secara rutin melakukan kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini
adanya Subagyo Nusantara of Research ISSN. 2355-7249 201 Volume 01 | Nomor 02 |
Oktober 2014 penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah,
terhadap masyarakat sekitar kampus.

b. Lingkungan Jauh
 Kuliah Kerja Nyata (KKN) KKN merupakan program wajib bagi mahasiswa
Universitas Nusantara PGRI Kediri. Dengan KKN mahasiswa dapat
mengimplementasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah untuk diaplikasikan pada
masyarakat. Program KKN di satu sisi mahasiswa dapat pengetahuan lapangan dari
masyrakat dan sisi lain mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh kepada
masyarakat.
 Desa Binaan Sebagai wujud kepedulian lainterhadap pemerintah daerah, UNP Kediri
memiliki desa binaan dengan tujuan membantu masyarakat di dalam upaya mempercepat
prosespembangunan di desa yang bersangkutan dan sekaligus dapat dijadikan sebagai
laboratorium bagi civitas akademika UNP Kediri untuk melakukan KKN
 Penghijauan Bentuk kepedulian terhadap lingkungan, tiap tahun sekali bersamaan
dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Nusantara PGRI Kediri melakukan
penghijaun di wilayah desa- desa dimana KKN dilaksanakan
 Pelatihan Manajemen KUMK Fakultas Ekonomi Unversitas Nusantar PGRI Kediri baik
secara mandiri maupun bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM secara rutin
memberikan pelatihan manajemen usaha kecil kepada pelaku UMKM di Kota Kediri.
Tujuan pelatihan adalah meningkatkan manajemen pengeloalaan UMKM di Kota Kediri,
sehingga UMKM dapat tumbuh, berkembang dan berdaya saing.
 Konsultasi bisnis Perkembangan UMKM di Kota Kediri cukup pesat, namun demikian
tidak dibarengi dengan kemampuan SDM yang memadai. Untuk itu melalui laboratorium
kewirausahaan, dosen-dosen memberikan konsultasi bisnis secara gratis kepada pelaku
UMKM di Kota Kediri dan sekitarnya.
 Praktik Kerja Lapangan (PKL) PKL merupakan program wajib bagi seluruh mahasiswa
Universitas Nusantar PGRI Kediri. Dalam kegiatan PKL, mahasiswa membantu
melaksanakan kegitan-kegiatan di instansi atau perusahaan dimana mahasiswa
melaksanakan PKL.
 Pelatihan KWU bagi guru-guru SMK Dengan didukung oleh dosen yang kompeten di
bidang kewirausahan, secara rutin memberikan pelatihan kepada guru-guru SMK tentang
pembelajaran kewirausahaan. Subagyo Nusantara of Research ISSN. 2355-7249 202
Volume 01 | Nomor 02 | Oktober 2014
 Penyuluhan kesehatan pada siswa SLTA. Gaya hidup yang terlampau bebas dan
kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi menyebabkan sex bebas semakin
merajalela. Generasi penerus perlu dibekali dengan pengetahuan kesehatan reproduksi.
Hal ini bertujuan agar para siswa memiliki pengetahuan yang benar tentang sistem,
fungsi dan proses reproduksi manusia. Dengan demikian kelak mereka dapat
mengembangkan keturunan yang sehat, cerdas dan produktif secara bertanggung jawab.
 Pelatihan yang berhubungan dengan IT antara lain Internet, Bisnis online, membuat
blog, pembuatan , Promo e comerce, membuat sistem informasi dan pelatihan jaringan.
Seperi yang disebutkan bahwa kehidupan masyarakat sekarang tidak lagi terpisahkan
dengan IT, sehingga kampus menyiapkan tutor-tutor yang profesional sesuai jenis
pelatihan.
 Nara sumber berbagai seminar dan workshop yang diselenggarakan oleh instansi
pemerintah dan swasta).

Penerapan CSR pada Pemerintah Kabupaten Bekasi


Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bekasi. Jawa Barat menyambut
baik dibentuknya Forum CSR (corporate social responsibility) periode 2014-2016.
Pembentukan Forum CSR ini sebagai sarana koordinasi dan komunikasi antara pemerintah
daerah, dunia usaha dan masyarakat dalam merumuskan dan menyelesaikan permasalahan
pembangunan di Kabupaten Bekasi.

Forum CSR Kabupaten Bekasi periode 2014-2016 telah resmi dikukuhkan oleh Bupati
Kabupaten Bekasi, Neneng Hasanah Yasin, di Hotel Sahid, Cikarang. Bupati mengajak pelaku
industri untuk mendukung program Rutilahu (perbaikan rumah tidak layak huni) yang tiap
tahun dilaksanakan pemerintah daerah. Saat ini, pemerintah daerah telah mengalokasi
anggaran untuk program Rutilahu sebanyak 5.000 unit rumah. Dengan anggaran perbaikan Rp
10 juta per rumah. Dengan adanya Forum CSR, tentu akan semakin banyak perbaikan rumah
tidak layak huni yang dilakukan. Saat yang bersamaan dengan pengukuhan Forum CSR
Kabupaten Bekasi, dilakukan penyerahan CSR secara simbolis dari PDAM Tirta Bhagasasi
dan PT Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM) berupa bantuan perbaikan Rutilahu.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tanggung jawab sosial perusahaan adalah kepedulian perusahaan terhadap kepentingan


pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka.
Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir, muncul gagasan yang lebih
komprehensif mengenai lingkup tanggung jawab sosial perusahaan. Sampai sekarang ada
empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai ruang lingkup tanggung jawab sosial
perusahaan.
Indicator keberhasilan tanggung jawab social perusahaan terhadap masyarakat sendiri dilihat
dari bagaimana masyarakat setempat merasakan manfaat dengan adanya kegiatan yang
dilakukan perusahaan. Karena dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat setempat
dan memperhatikan limbah dari produk yang dihasilkan maka perusahaan tersebut telah
menjalankan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat. Dengan begitu terjalin hubungan
yang baik antara masyarakat setempat dengan perusahaan.
3.2 Saran
Menurut kelompok kami setiap perusahaan perlu dan wajib untuk melaksanakan tanggung jawab
sosial perusahaan. Karena suatu perusahaan dapat berjalan lancar ketika mereka mau peduli
dengan keadaan di sekitarnya dan tidak semata-mata hanya mementingkan kepentingan
perusahaan saja misalnya mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan segala
cara yang mengakibatkan pihak-pihak lain merasa dirugikan. Disini diperlukan hati nurani setiap
individu dalam perusahaan tersebut untuk melaksanakan tanggung jawab sosial itu. Tentu saja
hal ini akan bermanfaat bagi kehidupan perusahaan dalam jangka panjang. Karena tentunya
masyarakat akan mendukung setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan asalkan tidak
merugikan yang ada di sekitarnya dan semakin tumbuh rasa kepercayaan masyarakat terhadap
produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Daftar Pustaka

Crowther, David & Aras, Guler (2008), Corporate Responsibility, Ventus Publishing Aps

UU No. 40 Tahun 2007

https://alihamdan.id/csr-adalah/

https://youtu.be/rVrkGAoOYEU

http://infokitauntukkita.blogspot.com/2014/05/pengertian-fungsi-dan-manfaat-csr.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai