DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana program/kebijakan CSR in the workplace di PT Indofood dan PT. COCA
COLA AMATIL INDONESIA?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui program/kebijakan CSR in the workplace di PT. Indofood dan
PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA
D. KAJIAN TEORI
Pelaksanaan CSR juga berperan dalam meningkatkan kinerja dan sumber daya
perusahaan agar lebih baik dari sebelumnya. Saat ini sejumlah perusahaan menilai bahwa
pelaksanaan CSR Internal adalah bagian dari peran sosial yang dijalankan perusahaan.
Melalui implementasi CSR Internal diharapkan karyawan dapat merasakan tingkat kepuasan
kerja yang lebih tinggi.
E. PEMBAHASAN (Kasus CSR in the workplace PT. Indofood dan PT. COCA COLA
AMATIL INDONESIA)
a. PT. INDOFOOD
Memang pada saat ini di Indonesia, praktek Corporate Social Responsibility (CSR)
belum menjadi suatu keharusan yang umum, namun dalam abad informasi dan teknologi
serta adanya desakan globalisasi, maka tuntutan terhadap perusahaan untuk menjalankan
CSR akan semakin besar. Tidak menutup kemungkinan bahwa CSR menjadi kewajiban baru
standar bisnis yang harus dipenuhi seperti layaknya standar ISO. Dan diperkirakan pada akhir
tahun 2008 mendatang akan diluncurkan ISO 26000 on Social Responsibility, sehingga
tuntutan dunia usaha menjadi semakin jelas akan pentingnya program Corporate Social
Responsibility (CSR) dijalankan oleh perusahaan apabila menginginkan keberlanjutan dari
perusahaan tersebut.
Corporate Social Responsibility (CSR) akan menjadi strategi bisnis yang inheren
dalam perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan
kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan. Kedua hal tersebut akan menjadi
keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit untuk ditiru oleh para pesaing. Di lain pihak,
adanya pertumbuhan keinginan dari konsumen untuk membeli produk berdasarkan kriteria-
kriteria berbasis nilai-nilai dan etika akan merubah perilaku konsumen di masa mendatang.
Implementasi kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu proses yang
terus menerus dan berkelanjutan.
Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh INDOFOOD, ini
dilakukan supaya perusahaan ini dapat lebih dekat dengan masyarakat maka dari itu
perusahaan melakukan Corporate Social Responsibility (CSR), Sepanjang tahun 2011,
Indofood terus melanjutkan program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility
atau “CSR”) yang merefleksikan misi Perseroan yakni “Memberikan kontribusi bagi
kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan”. Landasan tujuan yang
digunakan dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Perseroan
adalah: Menciptakan Hidup Yang Lebih Baik Setiap Hari, yang kemudian dituangkan ke
dalam lima pilar Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu Pembangunan Sumber Daya
Manusia, Partisipasi Aktif Dalam Kegiatan Komunitas, Peningkatan Nilai Ekonomi, Menjaga
Kelestarian Lingkungan, dan Solidaritas Kemanusiaan.
Berikut program-program yang dilakukan oleh indofood:
9. Program Mahesa
Sebagai bagian program berkelanjutan “Feed the World,” Indofood menyumbangkan
ternak kerbau, sapi dan peralatan pertanian bagi komunitas petani, termasuk Karya Harapan
Al–ijabah di Pandeglang, Banten dan kelompok peternak Sarwon Guno di Desa Hargo Tirto,
Yogyakarta.
1. PENGEMBANGAN KARYAWAN
a. Graduate Trainee Program
Graduate Trainee Program (GTP) dirancang untuk mendorong talenta berbakat
untuk meraih peran level manajemen yang menantang di dalam perusahaan. Dalam
program satu tahun ini, para graduate akan mendapatkan manfaat dari jalur karir yang
terstruktur dalam departemen Sales & Marketing, Supply Chain, Finance, Human
Resources and Business Services. Mereka berkesempatan untuk memegang tanggung
jawab nyata yang berdampak pada bisnis sejak hari pertama. Sejak 1995, lebih dari 500
karyawan telah dihasilkan dari program ini, menciptakan pemimpin dengan kapabilitas
kompetitif untuk menghadapi dinamika bisnis.
b. Employee Training
Untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik, kami menyadari pentingnya
investasi dalam pengembangan karyawan. PT CCAI memberdayakan karyawan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengasah keahlian terbaik mereka.
Program pelatihan dan pengembangan dimulai pada hari pertama karyawan dan terus
berlangsung sepanjang karir mereka di CCAI.Dari tahun - ketahun, PT CCAI merancang
dan mengimplementasikan program pelatihan yang terbagi dalam tiga kategori:
2. EMPLOYEE ENGAGEMENT
Sebagai perusahaan dengan lebih dari 12.000 karyawan, PT CCAI ingin memastikan
bahwa setiap karyawan memiliki akses yang sama terhadap informasi bisnis, mengetahui apa
yang sedang terjadi di dalam perusahaan, dan melihat bagaimana masing-masing peran dapat
berkontribusi untuk visi perusahaan. PT CCAI menjunjung tinggi nilai-nilai keterbukaan dan
membangun komunikasi melalui beragam saluran sebagaimana beragamnya pasar yang PT
CCAI layani, dimana orang-orang terinspirasi untuk menciptakan hasil.
a. Townhall
Selama bertahun-tahun kami terus meningkatkan konsep komunikasi kami, dari
transfer satu-arah, hingga berbagi pengetahuan secara aktif untuk menciptakan budaya
kolaboratif. Salah satu kegiatan yang aktif dijalankan di semua area operasional kami di
Indonesia adalah Townhall. Tim manajemen kami secara pribadi menyajikan update bisnis
dalam suatu seminar dan menyorot prestasi perusahaan saat ini, aktivitas bisnis yang sedang
berjalan, dan rencana-rencana program yang akan datang. Melalui dialog terbuka, karyawan
berkesempatan untuk mendiskusikan isu-isu yang terkait dengan pekerjaan atau pertanyaan
yang mungkin terbersit dalam pikiran mereka. Hal ini telah membantu semua orang untuk
menyelaraskan tujuan dan bergerak ke arah yang sama.
b. Bapak/Ibu Program
Program Bapak/Ibu menyediakan sebuah platform bagi karyawan untuk membawa
isu-isu terkait pekerjaan kepada para penasihat, yaitu ‘Bapak/Ibu’. Bapak/Ibu adalah seorang
senior yang ditunjuk dan terbuka untuk semua karyawan CCAI di masing-masing area
operasional. Mereka membantu memberikan pilihan dan rekomendasi kepada individu untuk
menyelesaikan masalah dengan cara yang objektif.
c. Intranet
Intranet kami menyampaikan berita sehari-hari dan dirancang dengan konsep
komunikasi dua arah. Intranet ini juga berfungsi sebagai portal untuk mengakses layanan
karyawan, versi online dari majalah internal, penyimpanan dokumen, dan keterlibatan lebih
dalam dengan komunitas CCA. Intranet memungkinkan karyawan untuk mengakses
informasi kapan saja dan dimana saja, termasuk melalui perangkat mobile mereka.
d. Majalah Internal
Majalah internal bulanan kami, Antarkita, adalah satu dari sekian medium yang PT
CCAI gunakan untuk memperkuat jaringan internal CCAI. Sejak 2008, majalah ini telah
memberikan cerita yang mendalam tentang tema-tema tertentu, nilai-nilai dan strategi
perusahaan, serta profil dari tim pimpinan dan karyawan yang menginspirasi di perusahaan.
Pada tahun 2012, Antarkita menerima penghargaan Silver sebagai Best Internal Magazines
for Multinational Corporations dan penghargaan Gold untuk kategori yang sama pada tahun
2013 dari Serikat Pers Indonesia.
F. KESIMPULAN
Keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan program-program Corporate
Social Responsibility (CSR) secara berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang
rasional. Sebab implementasi program-program Corporate Social Responsibility (CSR) akan
menimbulkan efek lingkaran emas yang akan dinikmati oleh perusahaan dan
seluruh stakeholder-nya. Melalui Corporate Social Responsibility (CSR), Kesejahteraan dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat luas akan lebih terjamin.
Kondisi ini pada gilirannya akan menjamin kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi
perusahaan serta pemasaran hasil-hasil produksi perusahaan. Sedangkan terjaganya
kelestarian lingkungan dan alam selain menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin
ketersediaan pasokan bahan baku produksi yang diambil dari alam.
Bila Corporate Social Responsibility (CSR)benar-benar dijalankan secara efektif
maka dapat memperkuat atau meningkatkan akumulasi modal sosial dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal sosial, termasuk elemen-elemennya seperti
kepercayaan, kohesifitas, altruisme, gotong royong, jaringan dan kolaborasi sosial memiliki
pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Melalui beragam mekanismenya,
modal sosial dapat meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan publik,
meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan
menurunnya tingkat kekerasan dan kejahatan.
Tanggung jawab perusahaan terhadap kepentingan publik dapat diwujudkan melalui
pelaksanaan program-program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkelanjutan dan
menyentuh langsung aspek-aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian realisasi
program-program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sumbangan perusahaan
secara tidak langsung terhadap penguatan modal sosial secara keseluruhan. Berbeda halnya
dengan modal finansial yang dapat dihitung nilainya kuantitatif, maka modal sosial tidak
dapat dihitung nilainya secara pasti. Namun demikian, dapat ditegaskan bahwa pengeluaran
biaya untuk program-program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan investasi
perusahaan untuk memupuk modal sosial.
Jadi Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tuntutan pilihan yang tidak
bisa dihindarkan lagi karena suka tidak suka kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR)
harus dikerjakan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap shareholder (pemegang saham).
Dan Corporate Social Responsibility (CSR) juga suatu pilihan yang mana pilihan tersebut di
landasi oleh kesadaran dari perusahaan yang tidak hanya pada pemegang saham dan
konsumen saja tetapi ia juga harus memenuhi harapan para stakeholder (pemangku
kepentingan) seperti keluarga, karyawan, rekan bisnis, pemerintah dan masyarakat sekitar.
Kepuasan kerja memilki pengertian sebagai tingkat kesenangan atau rasa puas dalam
bekerja sehingga pekerjaan memilki sense of belongin kepada pekerjaan atau perusahaan,
loyal dan miliki rasa aman dalam bekerja. Sehingga pekerjaan tidak mudah untuk pindah
atau mengundurkan diri dari perusahaan tempat dia bekerja. Karyawan memilki semangat
dan gairah tinggi dalam melaksanakan pekerjaaannya, sehingga hasil dari pekerjaannya akan
lebih fokus dan miliki pencapaian yang berkualitas. Kepuasan kerja karyawan bermanfaat
bagi peningkatan kinerja, dedikasi dan kedisiplinan karyawan, karena kepuasan kerja
merupakan sikap emosional yang menyenangkan dalam pekerjaan, sikap ini dapat
dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Sikap ketidakpuasan kerja
akan dapat berakibat pada produktivitas kedisiplinan karyawan menjadi menurun, yang pada
akhirnya mengganggu jalannya organisasi itu secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi, Isa & Azheri, Busyra. 2011. Corporate Social Responsibilty; Prinsip,
Pengaturan & Implementasi. Malang: Setara Press.
http://coca-colaamatil.co.id