Anda di halaman 1dari 20

PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI INDONESIA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Teori Akuntansi

OLEH
NAMA 1 : TRI WULANDARI 2220050029
NAMA 2 : FREDDY J. P. SIMANJUNTAK 2220050036

KELAS : SEMESTER I REG B

DOSEN : IBU DR. SRI RAHAYU, S.E., M.SI.

MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................1


1.1. Latar Belakang .................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian ...........................................................................................5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................6


2.1. Landasan Teori .................................................................................................6

BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................11


3.1. Penerapan Corporate Social Responsibility di Indonesia ..............................11
3.2. Penyebab Perusahaan di Indonesia Belum Menerapkan Corporate Social
Responsibility (CSR) ......................................................................................13

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................16


4.1. Kesimpulan ....................................................................................................16
4.2. Saran ...............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan dari didrikannya sebuah perusahaan adalah mencari

keuntungan yang sebesar-besarnya, namun harus disadari pula adanya dampak

sosial yang akan timbul oleh perusahaan dalam melakukan operasi perusahaan,

seperti adanya pembuangan limbah di sungai, polusi udara, jalan rusak, jembatan

rusak, dll yang dapat mengakibatkan dampak negatif kepada masyarakat yang ada

di sekitar lingkungan perusahaan. Akibat dampak sosial yang terjadi, perusahaan

bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan

pembangunan ekonomi kepada masyarakat luas yang terutama di sekitar

lingkungan perusahaan dan dapat menciptakan lapangan kerja, kesempatan

berwirausaha terutama bagi usaha kecil menengah di sekitar unit usaha serta

membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Lembaga atau organisasi selain berdimensi ekonomi juga berdimensi

sebagai institusi sosial. Akibat dari kenyataan tersebut mendorong lembaga atau

organisasi (perusahaan) untuk melakukan suatu tindakan sebagai rasa tanggung

jawab yang akan ditujukan untuk sosial maupun lingkungan sekitar. Konsep dan

tindakan pertanggungjawaban tersebut disebut Corporate Sosial Responsibility

(CSR).

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan cara perusahaan untuk

mengelola bisnisnya tidak hanya untuk kepentingan pemangku kepentingan tetapi

juga untuk orang lain di luar perusahaan seperti lingkungan, masyarakat, pekerja

1
dan komunitas lokal (Cahya 2022 dalam Afriani dkk 2023). CSR adalah konsep

yang dilakukan oleh suatu Perusahaan dalam berbagai tindakan untuk

meningkatkan kesejahteraan anggotanya, antara lain: Konsumsi, karyawan, saham,

masyarakat, dan lingkungan adalah seluruh bagian operasional Perusahaan aspek

yang menangani masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan (Sinaga 2019 dalam

Afriani dkk 2023). Dimana CSR juga merupakan suatu bentuk kegiatan komitmen

suatu perusahaan yang sukarela dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

lingkungan, selain itu bukan merupakan proyek yang membutuhkan penerapan

hukum dan tata tertib, seperti keharusan membayar pajak atau kewajiban

perusahaan untuk mematuhi aturan Perjanjian Ketenagakerjaan (Masrunik dkk

2021 dalam Afriani dkk 2023). Kemudian Corporate Social Responsibility (CSR)

adalah kegiatan yang menunjukkan komitmen perusahaan kepada pemangku

kepentingannya dengan berfokus pada masalah sosial, lingkungan dan ekonomi.

Kemudian dunia usaha saat ini mengalami perkembangan yang positif, dimana

perusahaan tidak hanya fokus mencari laba semata, akan tetapi juga memperhatikan

aspek sosial, lingkungan dan ekonomi.

Pertanggungjawaban Sosial dan Lingkungan menurut Perundang-undangan

Perseroan Terbatas Pasal 1 ayat 3, adalah komitmen perseroan untuk berperan serta

dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas

kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas

setempat, ataupun masyarakat pada umumnya. Pertanggungjawaban Sosial juga

dapat diartikan Sebagai kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakan,

mengambil keputusan, dan mengambil tindakan yang bermanfaat bagi masyarakat

(Assyafar 2023).

2
Corporate Social Responsibility/CSR merupakan elemen jangka panjang

dari strategi bisnis perusahaan. Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social

Responsibility (CSR) adalah pola pikir organisasi, terutama perusahaan terhadap

konsumen, karyawan, pemegang saham, masyarakat, dan lingkungan dalam semua

aspek operasi perusahaan, seperti produk dan keselamatan kerja. CSR tidak hanya

berlaku untuk konsep dukungan keuangan untuk lingkungan sosial, tetapi juga

untuk perlakuan non-diskriminatif terhadap perusahaan oleh karyawan, memiliki

hubungan yang baik dengan pemasok. Tanggung jawab sosial perusahaan positif

dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi beban keuangan,

negara berkembang, meningkatkan investasi dalam bisnis, dan memperkuat

jaringan kemitraan antara masyarakat, pemerintah dan dunia usaha (Assyafar

2023).

Corporate Social Responsibility (CSR), yang dilakukan oleh perusahaan,

dapat didorong oleh berbagai faktor. Ada perusahaan yang memfokuskan CSR

sebagai sarana untuk memberikan kembali kepada masyarakat (community

development), ada juga yang memfokuskan CSR sebagai bentuk pemberian/amal

perusahaan dan perbaikan berkelanjutan, dimana hal ini dimaksudkan untuk

meningkatkan citra dari entitas perusahaan (Afriani dkk 2023).

Pemerintah sangat concern terhadap permasalahan Corporate Sosial

Responsibility (CSR) dibuktikan dengan banyak peraturan perundang-undangan

yang mengatur tentang Corporate Sosial Responsibility (CSR), diantaranya

Penerapan kewajiban CSR sebabagaimana diatur dalam UU No. 25 Tahun 2007

tentang Penanaman Modal, Pasal 15 huruf b menyebutkan “Setiap penanam modal

berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Jika tidak

3
dilakukan maka dapat diberikan sanksi administrasi berupa peringatan tertulis,

pembatasan kegiatan usaha, pembekuan, hingga pencabutan kegiatan usaha

dan/atau fasilitas penanaman modal (Pasal 34 ayat (1) UU No. 25 Tahun 2007).

Sedangkan yang dimaksud “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung

jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap

menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai,

norma, dan budaya masyarakat setempat (Assyafar 2023).

Namun, belum banyak perusahaan yang mengimplementasikan CSR

(Corporate Sosial Responsibility) dengan baik. Seperti pada penelitian Anastasia

dan Anizar (2020) sementara CSR telah menjadi pusat perhatian di sektor akademik

maupun industry sejak 1950-an, implementasinya, bagaimanapun belum mendapat

banyak perhatian. Artadi (2023), menjelaskan dalam penelitiannya implementasi

kebijkan tanggung jawab social perusahaan di Kabupaten Badung belum

berdampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat serta bagi lingkungan sekitar

tempat perusahaan beroperasi.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan

di Indonesia?

2. Mengapa masih terdapat perusahaan di Indonesia yang belum

mengimplementasikan Corporate Social Responsibility (CSR)?

1.3. Tujuan Penelitian

4
Adapun tujuan dari makalah ini adalah

1. Untuk mengidentifikasi bagaimana implementasi Corporate Social

Responsibility (CSR) di Indonesia.

2. Untuk menganalisis mengapa masih ada perusahaan yang belum menerapkan

Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari makalah ini adalah

1. Untuk memberikan pemahaman bagaimana implementasi Corporate Social

Responsibility (CSR) di Indonesia.

2. Untuk mencari tahu mengapa masih ada perusahaan yang belum menerapkan

Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertiaan Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility didefinisikan sebagai tanggung jawab

perusahaan kepada pemangku kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan

dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek

ekonomi, sosial dan lingkungan (triple botton line) dalam rangka mencapai tujuan

pembangunan berkelanjutan. CSR merupakan suatu kepedulian perusahaan dalam

kaitannya dengan waktu luang dan kehidupan sehari-hari karena konsumen dan

anggota masyarakat umum memiliki ekspektasi yang lebih tinggi mengenai produk

dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan, strategi ini berpotensi

memperkuat reputasi perusahaan (Masrunik dkk 2021 dalam Afriani dkk 2023).

Corporate Social Responsibility juga mengacu pada strategi yang

mendorong bisnis untuk meningkatkan kehidupan pekerja dan masyarakat umum.

CSR adalah komponen tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang mencakup

berbagai kegiatan dan berbagai dampak negatif. Dampak negatif yang terakhir

digunakan oleh individu yang ditahan oleh karyawan,oleh karena itu, perusahaan

dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tidak hanya mencari keuntungan aja,

tetapi juga mmperhatikan keadaan lingkungan sosial dimana perusahaan itu berdiri.

Corporate Social Responsibility mengacu pada salah satu bentuk kebijakan

publik yang paling umum yang bertujuan untuk mengimplementasikan program-

program untuk meningkatkan kehidupan karyawan dan masyarakat umum melalui

pencegahan dan pengobatan penyakit yang berhubungan dengan sosial, lingkungan,

6
dan tenaga kerja. Kemudian salah satu kunci eksistensi CSR adalah isu tentang

pentingnya hubungan yang harmonis antara pemangku kepentingan dengan

perusahaan itu sendiri. Dalam pasal, pemangku kepentingan yang disebutkan dalam

pasal ini adalah entitas yang berkepentingan dengan keberadaan perusahaan yang

mempengaruhi keputusan dan kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan, serta

entitas yang dipengaruhi oleh dampak operasi perusahaan dimana kemudian di

dalamnya adalah pekerja, pemasok, pengguna, pemerintah sebagai pembuat

peraturan, masyarakat, serta pemilik perusahaan itu sendiri (Disemadi &

Prananingtyas 2020 dalam Afriani dkk 2023).

Ada banyak alasan untuk melakukan kegiatan tanggung jawab sosial

perusahaan Dan sebagai kombinasi dari kebutuhan, faktor internal dan eksternal.

Sebagaimana dijelaskan lebih lanjut oleh Frynas, kami percaya bahwa

pertimbangan perusahaan untuk melakukan kegiatan CSR, antara lain, secara luas

didasarkan pada:

1. Untuk memenuhi regulasi, hukum dan aturan;

2. Sebagai investasi sosial perusahaan untuk mendapatkan image yang positif;

3. Bagian dari strategi bisnis perusahaan;

4. Untuk memperoleh licence to operate dari masyarakat setempat;

5. Bagian dari risk management perusahaan untuk meredam dan menghindari

konflik social.

2.1.2. Tujuan Melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR)

Tujuan dari program CSR perusahaan. Perusahaan yang menjalankan Unit

Program CSR ini sebenarnya memiliki tujuan. Tujuan yang paling objektif adalah

7
memberikan dampak positif bagi lingkungan dan melibatkan masyarakat. Tujuan

CSR adalah :

a) Berkontribusi pada pengembangan lingkungan dan masyarakat sekitar;

b) Menangkap sumber daya manusia yang berkualitas dan potensial;

c) Mengurangi risiko perusahaan terhadap korupsi dan kerugian;

d) Sebagai pembeda perusahaan dengan perusahaan alternatif (pesaing);

e) Membina hubungan yang masuk akal (baik) dengan masyarakat di luar

perusahaan;

f) Potensi biaya (CSR akan mengurangi jumlah pajak yang dibayarkan ole

perusahaan);

g) Menjalin hubungan yang masuk akal (baik) dengan pemangku kepentingan

(stakholder) di luar seperti pemasok.

2.1.3. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)

Manfaat yang dapat dirasakan dari adanya kegiatan maupun aktivitas CSR

dapat dibagi menjadi dua sektor, yaitu manfaat CSR yang dirasakan oleh

perusahaan dan manfaat CSR yang dirasakan oleh masyarakat.

(https://lindungihutan.com/blog/pengertian-csr-menurut-para-ahli/)

Manfaat Pelaksanaan CSR untuk Perusahaan

1. Menjunjung tinggi etika dalam berorganisasi, membangun dan memelihara

komitmen, serta membangun moral perusahaan

2. Mengurangi terjadinya krisis internal maupun eksternal yang akan dialami oleh

perusahaan

3. Menciptakan reputasi perusahaan yang baik di masyarakat

4. Membantu dalam membangun perusahaan di era globalisasi

8
5. Memberikan persepsi dan pandangan yang positif sebagai perusahaan yang

bertanggung jawab dari seluruh stakeholder, kompetitor dan juga masyarakat

umum.

Manfaat CSR bagi Masyarakat

1. Membangun kesejahteraan masyarakat umum dan kelestarian lingkungan

2. Membantu dalam meningkatkan sumber daya manusia dengan memberikan

akses terhadap pendidikan melalui pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu

di wilayah perusahaan

3. Membangun, meningkatkan, dan melakukan pemeliharaan fasilitas umum, Bagi

wilayah-wilayah khususnya masyarakat yang tinggal/berada di sekita

perusahaan tersebut melakukan kegiatannya, akan merasakan adanya

peningkatan sosial-ekonomi melalui pembangunan desa.

2.1.4. Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Menurut Raharjo (Aqiela dkk 2018 dalam Mayasari 2023): Terdapat tiga

bentuk implementasi CSR yaitu;

1. Community Relations, perusahaan sekedar memberikan bantuan yang dirasa

diperlukan masyarakat dilihat dari sudut pandang subjektif perusahaan. Dengan

kata lain perusahaan memberikan apa yang ingin perusahaan berikan sebagai

bantuan

2. Community Assistance, pemberian bantuan dengan mempertimbangkan

kebutuhan yang benar-benar diperlukan oleh masyarakat. Dalam hal ini

perusahaan melakukan asesmen terhadap kondisi masyarakat dan memberikan

apa yang masyarakat perlukan sesuai dengan hasil asesmen

9
3. Community Empowerment, merupakan implementasi CSR yang menjadikan

masyarakat berdaya dengan bantuan yang diberikan oleh perusahaan.

2.1.5. Tingkatan Corporate Social Responsibility (CSR)

Terdapat tiga tingkat kegiatan program CSR (Aqiela dkk 2018 dalam

Mayasari 2023), yaitu:

1. Charity, kegiatan program CSR yang bersifat pemberian sumbangan

2. Philanthropy, kegiatan program CSR yang membantu penyelesaian masalah

secara parsial

3. Citizenship, berorientasi membangun daya saing masyarakat.

10
BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Penerapan Corporate Social Responsibility di Indonesia

Corporate Social Responsibility dalam prakteknya ada empat model atau

pola yang umumnya diterapkan oleh perusahaan di Indonesia, yaitu:

1. Keterlibatan langsung. Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung

dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan

ke masyarakat tanpa perantara. Untuk menjaankan tugas ini, sebuah perusahaan

biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti corporate secretary

atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation.

2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan mendirikan

yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya. Model ini merupakan

adopsi dari model yang lazim diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara

maju dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan.

3. Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui

Kerjasama dengan lembaga sosial/ organisasi nonpemerintah (NGO /LSM),

instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana

maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga

sosial/Ornop yang bekerjasama dengan perusahaan dalam menjalankan CSR.

4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium. Perusahaan turut

mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang

didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model lainnya, pola

ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat “hibah

pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai

11
oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif mencari mitra

kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian mengembangkan

program yang disepakati bersama (Saidi & dalam Mayasari 2023).

Karakteristik Corporate Social Responsibility (CSR) yang benar adalah

harus merupakan kegiatan yang melampaui kepatuhan kepada hukum dan

peraturan, harus menciptakan dampak jangka panjang bagi perusahaan dan

masyarakat, harus mempetimbangkan kepentingan pemangku kepentingan di

dalam dan diluar perusahaan, harus mengandung sistem governance yang baik,

diantaranya mempunyai transparansi dan akuntabilitas, sebaiknya mengikuti

panduan ISO 26000 (pengemangan masyarakat, konsumen, praktek kegiatan

institusi yang sehat, lingkungan, ketenagakerjaan, hak asasi manusia, organisasi

pemerintahan)

Beberapa perusahan telah mengimplementasikan Corporate Social

Responsibility (CSR) dengan baik, diantaranya seperti penelitian yang dilakukan

oleh Safitri dkk (2023) dalam menjalankan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh

Unilever, perusahaan ini memiliki tager yang besar dalam menjalankan sistem

Unilever Sustainable Living Plan dengan meningkatkan kesehatan lebih dalam

rangka meminimalisir adanya dampak negatif lingkungan dalam rangka

meningkatkan taraf kehidupan bagi jutaan hingga miliaran orang yang ada di

seluruh dunia. Adapun beberapa sasaran yang dilakukan oleh Unilever pada sistem

blue print dalam melakukan pengembangan USLP program, dengan setiap

programnya memiliki pilar, yaitu pilar sosial dengan melakukan peningkatan

terhadap taraf hidup, yang ramah terhadap lingkungan, pilar dalam upaya perbaikan

gizi dan nutrisi serta kesejahteraan masyarakat.

12
Keberhasilan implementasi juga ditemukan pada penilitian yang dilakukan

Mayasari (2023) kegiatan CSR pada PT. Pertamina diimplementasikan dalam

bentuk Community Assistance, pemberian bantuan dengan mempertimbangkan

kebutuhan yang benar-benar diperlukan oleh masyarakat. Dalam hal ini perusahaan

melakukan asesmen terhadap kondisi masyarakat dan memberikan apa yang

masyarakat perlukan sesuai dengan hasil asesmen yaitu dengan membangun tempat

transit sementara (TTS) guna menghilangkan konflik yang terjadi di masyarakat

akibat satwa liar yang masuk ke pemukiman warga yang relatif tinggi.

Pada beberapa kasus satwa liar ini sampai menyerang ternak warga dan

buaya menyerang manusia karena itu sangat dibutuhkan sekali tempat transit

sementara beserta peralatan yang dibutuhkan agar masyarakat hidup dengan aman

dan satwa liar juga tergaja dari kepunahan. Dalam hal ini PT. Pertamina melihat

bahwa program konservasi satwa liar ini adalah program CSR yang saat ini paling

dibutuhkan masyarakat setempat dimana pada prakteknya program konservasi

satwa liar ini dilakukan oleh PT Pertamina bekerjasama dengan Balai Konservasi

Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.

3.2. Penyebab Perusahaan di Indonesia belum Menerapkan Corporate Social

Responsibility (CSR)

Azzahra (2016) menyebutkan bahwa masih banyak kendala yang ditemukan

sehingga perusahaan tidak menerapkan CSR, antara lain masalah biaya yang belum

dianggarkan oleh perusahaan, Tidak adanya Sumber Daya Manusia yang

berkompeten dalam pengelolaan CSR yang dikhawatirkan terjadinya praktik

korupsi dalam pelaksanaannya, distribusi kegiatan serta penentuan target maupun

13
bentuk kegiatan. Selanjutnya masalah perizinan dan regulasi, serta kurangnya

kemitraan, sosialisasi kegiatan, pemahaman mengenai pelaksanaan dan evaluasi di

lapangan. Lebih lanjut masih banyaknya oknum yang melakukan pungutan liar di

lapangan membuat perusahaan di Indonesia belum atau bahkan enggan melakukan

CSR berupa aktivitas stimulus ekonomi di masyarakat.

Berikut adalah beberapa contoh CSR di Perusahaan yang tidak

terimplementasikan dengan baik atau bahkan tidak terimplementasikan. Anastasia

dan Anizar (2020) menjelaskan bahwa belum adanya penerapan CSR secara khusus

oleh PT. Tarungin Bina Mitra yang selama ini perusahaanhanya mengeluarkan

beban yang bersifat operasional dan umum bagi kepentingan manajemen

perusahaan seperti kegiatan rutin buka puasa, sumbangan yang sifatnya insidentil

serta kegiatan hari besar nasional yang bersifat proposal. Sedangkan untuk kegiatan

CSR yang terarah, sesuai dengan permohonan masyarakat terdampak langsung

(masyarakat yang lokasi tempat tinggal berdekatan dengan lokasi perusahaan) saat

ini belum diterapkan sepenuhnya, seperti kegiatan bidang kesehatan sunatan masal,

operasi bibir sumbing dll, serta bidang ekonomi kerakyatan seperti pelatihan

beternak dll.

Selanjutnya pada penelitian yang dilakukan oleh Artadi (2023) kurang

berhasilnya implementasi CSR karena Pengambilan keputusan implementasi

kebijakan tanggung jawab sosial perusahaan di Kabupaten Badung telah

melibatkan banyak pihak yang berkepentingan untuk mencapai tujuan bersama.

Namun, dalam pengimplementasian kebijakan belum maksimal dilaksanakan

dikarenakan masih terdapat perusahaan yang kurang memahami isi kebijakan

tersebut. Hal ini menandakan bahwa pemerintah daerah melalui Bagian

14
Pembangunan selaku lembaga teknis belum maksimal mensosialisasikan kebijakan

tersebut secara menyeluruh kepada perusahaan yang terdaftar dalam program

tanggung jawab sosial perusahaan di Kabupaten Badung dikarenakan pada kegiatan

sosialisasi tersebut, perusahaan yang terdaftar masih berhalangan hadir sehingga

sosialisasi belum berjalan dengan maksimal.

Pada aspek pelaksana program (program implementor) implementasi

program harus melibatkan pelaksana program (program implementor) untuk dapat

melaksanakan isi dari program yang dimaksud sehingga tujuan dari kebijakan

tersebut dapat terlaksana dengan baik (Said 2018). Dalam proses implementasi

kebijakan tanggung jawab sosial perusahaan di Kabupaten Badung secara teknis

perusahaan dan kecamatan adalah sebagai pelaksana program (implementor

program). Perusahaan melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk

menyukseskan program tersebut. Namun, dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya sebagai pelaksana program (implementor program) dalam pelaksanaan

program tanggung jawab sosial proses komunikasi belum berjalan dengan baik. Hal

ini disebabkan karena kurangnya pemahaman yang menimbulkan berbagai

pandangan yang berbeda sehingga menimbulkan konflik-konflik internal yang

dapat menghambat implementasi kebijakan.

15
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, implementasi

CSR di Indonesia belum secara menyeluruh keberhasilannya, masih banyak

perusahaan-perusahaan yang masih belum mampu mengimplementasikan CSR

dengan baik sebaliknya perusahaan yang berhasil mengimplementasikan CSR

dengan baik adalah perusahaan besar dan perusahaan multi nasional corporate.

Ketidakseimbangan ekonomi yang terjadi antara perusahaan dan

masyarakat menciptakan citra buruk bagi perusahaan karena dipandang sebagai

pengeksploitasi sumber daya alam, merusak lingkungan di sekitar mereka dan

mempengaruhi keberhasilan bisnis mereka. Di sisi lain, perusahaan yang

mempraktekkan CSR dengan baik akan menciptakan citra positif perusahaan di

mata masyarakat luas, yang berdampak pada kelangsungan bisnis perusahaan. CSR

yang baik membangun kepercayaan dan loyalitas di kalangan konsumen, sehingga

perusahaan mudah dikenal oleh masyarakat luas dan tentunya perusahaan juga

mencapai profitabilitas yang berkelanjutan.

4.2. Saran

Bagi perusahaan yang belum mengimplementasikan Corporate Social

Responsibility (CSR) dengan baik, sebaiknya diberikan tindakan yang lebih tegas

lagi agar tercapainya manfaat dan tujuan Corporate Social Responsibility (CSR)

yang akan dirasakan oleh perusahaan dan masyarakat. Untuk perusahaan yang telah

menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan baik agar memperluas

16
dan memperbanyak kegiatan yang akan tepat sasaran sesuai dengan karakteristik

Corporate Social Responsibility (CSR).

17
DAFTAR PUSTAKA

Afriani, A., Antong, A., &Amp; Usman, H. (2023). Implementasi Corporate Social
Responsibility (CSR) Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan Di Mata
Masyarakat Pada Pt Pratomo Putra Teknik Palopo. Jurnal Riset Terapan
Akuntansi, 7(1), 16-26.
Al Assyafar, A. (2023). Pertanggungjawaban Sosial Perseroan Terbatas Corporate
Social Responsibility (CSR). Jurnal Risalah Kenotariatan, 4(1).
Anastasia, M., & Anizar, S. (2022). Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban
Sosial Corporate Social Responsibility Pada PT. Tarungin Bina Mitra. Owner:
Riset dan Jurnal Akuntansi, 6(3), 2526-2533.
Hardi, A. S. I. P. (2023). Implementasi Kebijakan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Di Kabupaten Badung Provinsi
Bali (Studi Pada Pt Angkasa Pura I Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Dan Pt
Aqua Investama Mambal). Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa,
8(1), 12-28.
Mayasari, S. (2023). Implementasi Corporate Social Responsibility Pt. Pertamina
Dalam Mendukung Konservasi Sumber Daya Alam Di Minangkabau.
Dialektika Komunika: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah,
11(1), 42-50.
Putra, E. Y., Safitri, D., Shintia, Y., Putri, T. F., Amanda, X., Tazkia, P., &
Amada, S. N. (2023). Analisa Corporate Social Responsibility pada PT
Unilever Indonesia pada Bisnis Internasional di Indonesia. Jurnal Publikasi
Ilmu Manajemen, 2(2), 178-189.

18

Anda mungkin juga menyukai