Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DAN PENERAPAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY DALAM DUNIA BISNIS


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis
Dosen Pengampu : Ibu Ropi Marlina, SE., M.E.Sy

Disusun : Dwi Andini Putri (030222007)


oleh Zihan Junyar (030222033)
Ziyad Rizky al Barokah (030122033)
Kelas : 01 Reguler
Semester : 2 (Dua)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


DR. KHEZ MUTTAQIEN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Konsep dan penerapan corporate social responsibility dalam dunia bisnis ini untuk
memenuhi tugas Kelompok Presentasi mata kuliah Etika Bisnis dengan dosen pengampu Ibu
Ropi Marlina, SE., M.E.Sy meskipun banyak kekurangan di dalamnya.

Makalah Corporate Social Responsibility dalam dunia bisnis ini merupakan makalah
yang berisi konsep dan penerapan CSR, tipe perusahaan yang menerapkan CSR, aturan dan
sanksi atas pelanggaran CSR.

Di dalam penyusunan makalah ini tentunya penulis menghadapi berbagai macam


hambatan dan rintangan. Akan tetapi dengan adanya bantuan dari berbagai pihak maka
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak terutama dosen pengampu Ibu Ropi Marlina, SE., M.E.Sy
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini baik secara materi maupun non materi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga penulis meminta maaf atas apabila terdapat kekurangan dalam makalah
tersebut. Penulis meminta saran berikut dengan kritik yang kiranya dapat membantu
penulisan makalah ini agar lebih baik lagi. Penulis berharap makalah dapat dijadikan
referensi serta bermanfaat bagi pembaca.

Terima Kasih

Purwakarta, 11 Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1 Definisi Corporate Social Responsibility (CSR).............................................................................6
2.2 Konsep dan Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)..................................................7
2.3 Tipe Perusahaan yang Menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR)...............................9
2.4 Aturan dan Sanksi atas Pelanggaran terhadap CSR...................................................................10
2.5 Contoh Kasus Cosporate Social Responsibility dalam Bisnis....................................................11
BAB III................................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan tempat berlangsungnya


semua factor produksi baik barang maupun jasa. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Karena itu, perusahaan harus mencari
peluang yang dapat memberikan nilai tambah untuk mendapatkan laba. Peluang tersebut
harus terkendali oleh perusahaan karena jika tidak, maka akan memunculkan dampak
negative yang merugikan linkungan dan masyarakat. Hal ini bisa saja terjadi sebab
perusahaan yang masih memegang prinsip kapitalis, dengan cara mencapai laba sebesar-
besarnya dengan biaya yang sedikit-dikitnya dan menghalalkan segala cara.

Dampak negative akan sangat berpengaruh terhadap lingkungan, seperti polusi udara,
polusi suara, polusi tanah, polusi air, keracunan, eksploitasi terhadap sumber daya alam,
diskriminasi, produk makanan haram, sampai penipuan-penipuan lainnya. Selain linkungan,
masyarakat menjadi sasaran utama dampak negative ini sebagai konsumen. Sebagai
konsumen tentunya kita menginginkan produk dengan kualitas yang bagus dan terjamin.
Untuk memastikan hal tersebut perlunya tindakan yang dapat mengendalikan dampak
negative agar dampak yang timbul tidak semakin besar. Dampak ini juga dapat menyebabkan
timbulnya social cost atau biaya sosial.

Sebenarnya selain dari social cost adanya perusahaan juga dapat menimbulkan social
benefit bila kita telaah. Social benefit muncul sebagai bentuk tanggungjawab sosial
perusahaan atau disebut juga Corporate Social Responsibility (CSR) pada linkungan dunia
bisnis. CSR muncul akibat dari adanya moedernisasi masyarakat yang sudah memahami
bahwa aktivitas yang dilakukan perusahaan dapat membawa dampak buruk bagi lingkungan.

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep perusahaan untuk


memiliki suatu tanggungjawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas,
dan linkungan untuk meningkatkan kualitas hidup. CSR juga menjadi alasan utama untuk
meningkatkan citra perusahaan, mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain,
memperkuat brand merk perusahaan dimata konsumen, dan membedakan perusahaan tersebut
dengan para pesaingnya.
1.2 Rumusan Masalah

 Apa konsep dan penerapan Corporate Social Responsibility?


 Bagaimana tipe perusahaan yang menerapkan Corporate Social Responsibility?
 Apa aturan dan sanksi atas pelanggaran Corporate Social Responsibility?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Corporate Social Responsibility (CSR)

Perusahaan adalah suatu badan usaha yang melakukan kegiatan perekonomian secara
terus-menerus yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari menjual barang atau jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan. Tanggungjawab sosial adalah suatu pemikiran bahwa
bisnis memiliki tanggungjawab tertentu kepada konsumen selain untuk mencari keuntungan.
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah investasi dalam pertumbuhan, perkembangan,
keberlanjutan perusahaan dan tidak dapat dilihat sebagai proposisi biaya belaka. CSR lebih
luasnya adalah kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambil sebuah
keputusan, dan melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

Terdapat beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan makna dari konsep CSR,
diantaranya:

 Menurut Totok Mardikanto, Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah


konsep dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam
operasi bisnis dan di dalam interaksi dengan para pemangku kepentingan secara
sukarela yang mengarah pada keberhasilan bisnis yang berkelanjutan.
 Menurut Mohammad Hamim dalam bukunya yang berjudul Corporate Social
Responsibility 2020 menjelaskan pengertian (CSR) adalah sebuah komitmen dari
suatu usaha bisnis atau perusahaan untuk dapat berperilaku seraca etis dan dapat
berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi yang berkesinambungan.
 Menurut Kotler & Nancy, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui
praktik bisnis yang baik dan memberikan Sebagian dari sumber daya perusahaan
kepada masyarakat sekitar.

2.2 Konsep dan Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)


Teori dan konsep dampak sosial perusahaan dimulai dengan pandangan Ontologi,
Epistemologi, dan Aksiologi. Konsep CSR pada tahun 1970 dikemukakan oleh Bowen “The
Father of Corporate Social Responsibility” yang menjelaskan bahwa perusahaan sebagai
pelaku bisnis menjalankan kewajiban mereka, mengambil keputusan tersebut atau mengikuti
garis tindakan yang akan dilakukan berdasarkan nilai dan tujuan masyarakat. Terdapat dua
prinsip dasar tanggung jawab perusahaan terhadap dampak sosial yang ditimbulkan yaitu :
 Prinsip Derma; prinsip yang mengharuskan pelaku usaha dalam hal ini adalah
perusahaan untuk dapat memberikan bantuan secara sukarela kepada orang atau
kelompok masyarakat. Pada prinsip ini aktifitas yang dilakukan yaitu aktifitas
filantropi perusahaan sebagai tindakan untuk mempromosikan/mengkampanyekan
kebaikan sosial. Contoh kegiatan tersebut yaitu kemitraan sosial dengan kelompok
masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan.
 Prinsip Perwalian; prinsip yang bertindak dimana pelaku usaha menjadi wali publik
untuk dapat mempertimbangkan kepentingan orang banyak jika kebijakan perusahaan
telah diputuskan. Jenis aktifitas dari prinsip ini berhubungan dengan kegiatan untuk
mengakui interdepensi hubungan bisnis terhadap masyarakat. Menyeimbangkan
kepentingan antara bisnis dan masyarakat sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Contoh dari prinsip perwalian yaitu membantu dalam pemenuhan persyaratan hukum,
pendekatan stekholder perencanaan strategi perusahaan.
John Elkington dalam buku yang berjudul Cannibal With Foks mengungkapkan
bahwa sinergi pada tiga elemen yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah people,
propsperity, dan planet. Ketiga elemen ini akan menciptakan kesinambungan keuntungan,
lingkungan, dan masyarakat dalam proses kegiatan bisnis. Berikut adalah rincian dari ketiga
elemen tersebut;
 People adalah dampak terhadap masyarakat yang menjadi fokus utama bisnis
perusahaan. People merupakan hal penting perusahaan dalam menjalankan bisnis
karena people sendiri sangat vital menjaga keberlangsungan dan kemajuan
perusahaan. People meliputi karyawan, keluarga, pemasok (suplier), komunitas,
pelanggan, bahkan orang asing yang dapat dipengaruhi maupun mempengaruhi.
 Prosperity adalah dampak perusahaan terhapat perekonomian yang ada, baik
perekonomian secara nasional maupun internasioal. Perusahaan dalam hal ini akan
mempunyai tantangan yang besar untuk memberikan dampak bagi lingkungan sekitar,
terkait dengan lapang pekerjaan yang disediakan, inovasi yang diciptakan, kekayaan
intelektual yang dikembangkan, dan dampak ekonomi lainnya. Prosperity juga
mengarah bagaimana perusahaan memberikan tanggung jawab kepada pembayaran
negara, seperti pembayaran pajak bangunan dan pajak lainnya.
 Planet adalah dampak yang terjadi dari segala aktifitas yang ditimbulkan oleh
perusahaan, baik aktifitas secara langsung mapun secara tidak langsung. Perusahaan
wajib dan harus menjaga kelestarian dan keberlangsungan lingkungan yang ada.
Kelestarian lingkungan tersebut berhubungan dengan unsur kehidupan di bumi yang
meliputi unsur hidup seperti manusia, tumbuhan, dan hewan, serta unsur tak hidup
seperti batu-batuan, mineral, tanah, air dan unsur lainnya.

Strategi kepempimpinan dalam sebuah perusahaan akan menentukan sudut pandang


kegiatan CSR terhadap masyarakat. Masyarakat memiliki perbedaan “local wisdom” yang
sangat banyak dan sangat beragam. Oleh sebab itu perusahaan harus dapat menyesuaikan
program-program tanggung jawab sosial sesuai dengan kondisi masyarakat setempat,
termasuk dalam memahami kultur, adat istiadat, dan nilai kebudayaan. Pemahami ini akan
menjadi nilai positif perusahaan untuk lebih memahami segmentasi pasar dari masyarakat.
Adapun strategi kepempimpinan korporat dalam CSR sebagai berikut;
 Kepemimpinan Terintegrasi, yaitu kepemimpinan visioner yang mengintegritaskan
tanggung jawab bisnis secara jelas sesuai dengan nilai-nilai yang di anut oleh
perusahaan. Contoh perusahaan yang melakukan kepemimpinan terintegritas antara
lain seperti Suez, Deutsche Bank, Unilever, BASF, Nokia, dan Shell. Integrasi
perusahaannya dari Direktur dan Strategi Bisnis yang dinyatakan dengan jelas sesuai
prinsip perusahaan.
 Kepemimpinan Inovasi adalah perusahaan yang menciptakan peluang baru dan
bernilai lebih dari aktifitas CSR itu sendiri. Perusahaan ini melakukan strategi inovasi
bukan hanya berdasarkan tanggung jawab perusahaan saja seperti kepatuhan
peraturan dan legal, namun perusahaan ini melakukan lebih dari sekedar hal itu.
Contoh perusahan kepemimpinan inovasi yaitu 3P, DuPont, Nokia, Shell, dan Proctor
Gamble.
 Kepemimpinan Accountability adalah kepemimpinan sebuah korporat yang
mengarah pada skema komitmen public sesuai dengan tujuan, prinsip dan kinerja
perusahaan. Perusahaan ini contohnya seperti Unilever, Novo Group, dan Nokia.
 Kepemimpinan Kolaboratif yaitu kepemimpinan CSR untuk melibatkan perusahaan
secara penuh ambil adil dalam kegiatan dedikasi ke stakeholder.

2.3 Tipe Perusahaan yang Menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR)

Setiap perseroan di Indonesia memiliki Corporate Social Responsibility (CSR), atau


tanggung jawab sosial kepada masyarakat atau lingkungan tempatnya berdiri. Hal ini tertuang
dalam Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial
dan Perseroan Terbatas.
Ruang lingkup CSR dalam arti luas antara lain meliputi CSR terhadap lingkungan,
CSR terhadap hak asasi manusia, dan CSR perusahaan dan anti korupsi. Sementara itu,
Pandangan perusahaan-perusahaan di Indonesia tentang ruang lingkup CSR tidak seragam.
Ada yang memandang CSR sebagai kegiatan philantropy atau kedermawanan sosial dari
korporasi untuk membantu orang miskin. Ada juga perusahaan yang memandang CSR
sebagai keikutsertaan korporasi dalam pembangunan bangsa bersama-sama pemerintah’

Beragam Jenis CSR


Berikut beberapa jenis CSR, dikutip dari laman OCBC NISP:
1. Rehabilitasi Alam
Perusahaan memiliki tanggung jawab besar terhadap penjagaan alam. Utamanya bagi
perusahaan produsen limbah. Contoh kegiatan rehabilitasi alam yang dapat dilakukan antara
lain reboisasi hutan, pemberian bibit tanaman produktif, penanaman bakau, dan sebagainya.
2. Pengelolaan limbah berwawasan lingkungan
Pengelolaan limbah berwawasan lingkungan dapat dilakukan sebagai bentuk CSR.
Hal ini diharapkan dapat meminimalkan efek racun dari limbah. Dengan demikian, limbah
tidak menimbulkan kerusakan ekosistem saat dibuang.
3. Filantropi
Filantropi merupakan aktivitas kemanusiaan guna menolong orang yang
membutuhkan. Mulai dari penggalangan dana lewat donasi, membuka kampung wirausaha,
bantuan dana UMKM, dan lainnya.
4. Penggunaan sumber energi terbarukan
CSR juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan. Dengan
menggunakan energi terbarukan seperti angin, uap alam, air, dan tenaga surya, diharapkan
dapat melestarikan sumber daya alam.
5. Budaya kerja ramah SDM
CSR dapat dilakukan dengan menciptakan budaya kerja yang ramah bagi Sumber
Daya Manusia atau SDM. CSR ini dapat berupa penanam nilai dan sikap. Sehingga SDM
memiliki karakter yang baik.

2.4 Aturan dan Sanksi atas Pelanggaran terhadap CSR

Dasar Hukum Corporate Social Responsibility (CSR)


Landasan hukum yang menyangkut CSR terdapat dalam berbagai Undang Undang
dan Regulasi, diantaranya adalah UU. 40 tahun 2007 yang berisi peraturan mengenai
diwajibkannya melakukan CSR . Direksi yang bertanggung jawab bila ada permasalahan
hukum yang menyangkut perusahaan & CSR . Penjelasan pasal 15 huruf b UU Penanaman
Modal menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan”
adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap
menciptakan hubungan yang serasi , seimbang , dan sesuai dengan lingkungan , nilai ,
norma , dan budaya masyarakat setempat . Pasal 1 angka 3 UUPT , tangung jawab sosial dan
lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat , baik
bagi perseroan sendiri , komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya. Secara
lebih terperinci adalah sebagai berikut :

Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU PM)
b. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT)
c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 232/KMK.013/1989 tanggal 11 Nopember 1989
tentang Pedoman Pembinaan Pengusaha konomi Lemah dan Koperasi melalui Badan Usaha
Milik Negara (BUMN).
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan
Usaha Kecil.
e. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN
f. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
g. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin
h. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 13 Tahun 2012 tentang Forum tanggungjawab dunia
usaha dalam penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

Sanksi Perusahaan Tak Laksanakan CSR


Perseroan yang tidak melaksanakan CSR dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Namun, ketentuan ini mengakibatkan pemberian sanksi harus
meninjau peraturan perundang-undangan terkait terlebih dahulu. Sehingga perlu dilakukan
analisis pengaturan sanksi CSR untuk memperoleh kepastian hukum dan penegakkan hukum
yang seharusnya.
Dengan demikian dapat mencegah kerugian masyarakat sekitarnya akibat dari korporasi yang
tidak melaksanakan CSR, seperti dikutip dari Jurnal Universitas Brawijaya.
Baik menurut PP Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan, UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, UU Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal, serta Peraturan Menteri BUMN Nomor 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan dan Keputusan Menteri BUMN Nomor 236/MBU/2003 tentang
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, regulasi sanksi perseroan yang tak melaksanakan
CSR juga tak jelas.
Sanksi tidak melaksanakan CSR hanya diatur tegas dalam Pasal 34 UU Pasar Modal.
Sanksi tersebut menyangkut sanksi administratif yang harus dipatuhi apabila tidak
melaksanakan CSR. Dari sini terlihat bahwa kurang jelasnya regulasi di Indonesia mengenai
CSR. Padahal pelaksanaan CSR penting sebagai komitmen perusahaan untuk mendukung
terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

2.5 Contoh Kasus Cosporate Social Responsibility dalam Bisnis


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

CSR merupakan tanggung jawab sosial dari perusahaan pada dasarnya memiliki
konsep dengan visi yang sama yang untuk pembangunan yang berkelanjutan. Konsep yang
dikembangkan disesuiakan dengan dimensi - dimensi yang ingin diterapakan oleh
perusahaan. Berbicara tentang visi keberlanjutan dari CSR, hal ini berkaitan dengan proses-
proses yang menjadi tahapan yang harus dilewati oleh perusahaan. Misalnya dari segi CSR
untuk pemeberdayaan masyarakat penerapan CSR dimulai dari pengokohan perusahaan
untuk mencapai keberhasilan dari segifinansial , kemudian ekonomi, sehingga dapat
berdampak pad sosial dan lingkungan. Sementara itu, adanya isue-isue yang berkembang
dalam penerapan CSR ini juga menjadi hal yang perlu diantisipasi terlebih jika isue yang
dimaksud lebih kepada pemaksimalan dampak negatif adanya .
DAFTAR PUSTAKA

Researchgate.net. (Oktober 2020). Analisis Penerapan Corporate Social Responsibility. Diakses pada
3 Maret 2023, dari
https://www.researchgate.net/publication/353217215_ANALISIS_PENERAPAN_CORPORATE_SO
CIAL_RESPONSIBILTY_CSR_DALAM_PERSPEKTIF_SHARIA_ENTERPRISE_THEORY

Suta, I. G. A. B., D. P. D. K. Putu, and A. A. S. W. Darmadi. "Pemberian sanksi hukum bagi


perusahaan berkaitan dengan pelanggaran kewajiban corporate social responsibility." Kertha Semaya:
Journal Ilmu Hukum 4.1 (2018): 1-16.

SUHARDI, Jihad Ali Daei. Penerapan Pemberian Sanksi Bagi Perusahaan Dalam Pelanggaran
Kewajiban Corporate Social Responsibility Sebagai Bentuk Kepastian Hukum. Diss. Fakultas Hukum
Universitas Jember.

Ardani, Ni Ketut Sri, and Luh Putu Mahyuni. "Penerapan corporate social responsibility (CSR) dan
manfaatnya bagi perusahaan." Jurnal Manajemen Bisnis 17.1 (2020): 12-23.

Anda mungkin juga menyukai