Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR MANAJEMEN

Tanggung Jawab Sosial Dan Etika Manajemen

DI SUSUN OLEH:
I WAYAN ARYA SENTANA PUTRA (04)
NI LUH KOMANG SUTRI MURNI ASIH (19)
AMALIA KRISTINE (21)
NI MADE MIA DARMAYANTI (29)
NYOMAN PASEK MAHARANI SHANTI (32)
NI KADEK DWI HANDAYANI (33)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmatnya
lah kita bisa berkumpul bersama dengan keadan
yang sehat dan semangat yang
luar biasa untuk mengikuti mata ku

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat-Nya
berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah “Tanggung Jawab Sosial Dan Etika
Manajemen” ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Denpasar, 14 September 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

..................................................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan...............................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................3
2.1. Tanggung Jawab Sosial......................................................................................................................3
2.2. Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi.............................................................................................4
2.3. Konsep Dasar Etika Manajemen.......................................................................................................5
2.4. Mengukur Etika Manajemen.............................................................................................................6
2.5. Upaya Perwujudan Dan Peningkatan Etika Manajemen...................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................9

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
2. Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin besar
pula tuntutan
3. masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan tersebut. Banyak
lembaga bisnis yang
4. menggunakan segala cara untuk memenangkan persaingan. Oleh karena
itu, diharapkan
5. manajer dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika
bisnis manajerial, baik
6. secara moral maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu
sistem juga diharapkan
7. dapat memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
8. Ide mengenai Tanggung jawab Sosial atau yang dikenal dengan
Corporate Social
9. Responbility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Kelompok yang
mendukung wacana
10.tanggung jawab sosial berpendapat bahwa perusahaan tidak dapat
dipisahkan dari para
11.individu yang terlibat didalamnya, yakni pemilik dan karyawannya.
Namun mereka tidak boleh
12.hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan pula harus
memiliki kepekaan dan
13.kepedulian terhadap publik.
14. Dengan penerapan CSR sebagai sebuah program yang wajib
sebagai bentuk rasa terima
15.kasih perusahaan kepada masyarakat dan juga sebagai bentuk perhatian
perusahaan terhadap
16.lingkungan sekitarnya. Di samping itu CSR juga memiliki peranan penting
bagi perusahaan yang
17.menjalankannya,dan juga manfaat yang dapat dirasakan perusahaan bila
menjalankan CSR yaitu
18.diantaranya : Meningkatkan Citra Perusahaan, Mengembangkan Kerja
Sama dengan Para
19.Pemangku Kepentingan, dan Membuka Akses untuk Investasi. Dari sisi
masyarakat, CSR akan
20.sangat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kebaikan untuk
masyarakat yang
21.membutuhkan bantuan.
Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin besar pula
tuntutan masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan tersebut. Banyak lembaga bisnis
yang menggunakan segala cara untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu,

1
diharapkan manajer dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis
manajerial, baik secara moral maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu
sistem juga diharapkan dapat memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Ide
mengenai Tanggung jawab Sosial atau yang dikenal dengan Corporate Social
Responbility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Kelompok yang mendukung
wacana tanggung jawab sosial berpendapat bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari
para individu yang terlibat didalamnya, yakni pemilik dan karyawannya. Namun mereka
tidak boleh hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan pula harus
memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik. Dengan penerapan CSR sebagai
sebuah program yang wajib sebagai bentuk rasa terima kasih perusahaan kepada
masyarakat dan juga sebagai bentuk perhatian perusahaan terhadap lingkungan
sekitarnya. Di samping itu CSR juga memiliki peranan penting bagi perusahaan yang
menjalankannya,dan juga manfaat yang dapat dirasakan perusahaan bila menjalankan
CSR yaitu diantaranya : Meningkatkan Citra Perusahaan, Mengembangkan Kerja Sama
dengan Para Pemangku Kepentingan, dan Membuka Akses untuk Investasi. Dari sisi
masyarakat, CSR akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kebaikan
untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial?
2. Tanggung jawab sosial dari organisasi?
3. Bagaimana konsep dasar etika manajemen?
4. Bagaimana mengukur etika manajemen?
5. Upaya perwujudan dan peningkatan etiika manajemen?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian tanggung jawab sosial dan pengertian dari beberapa ahli.
2. Untuk memahami tanggung jawab sosial dari organiisasi serta pro kontra tanggung
jawab sosial.
3. Untuk memahami konsep dasar dan teori etika, nilai-nilai didalam etika manajemen,
konflik nilai, dan isu seputar etika.
4. Untuk memahami kriteria menilai atau mengukur etika.
5. Untuk memahami cara perusahaan mendorong pelaksanaan etika didalam
manajemen.
6. Untuk memahami kode etik, struktur etis, pelatihan etika, whistle-blowing, dan kasus
bisnis tentang etika dan tanggung jawab sosial.

2
3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
suatu konsep organisasi perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab
terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen,
karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi,sosial, dan lingkungan. Oleh
karena itu, CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, yakni suatu
organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi,
misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak
sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka
pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR
dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan
dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif danmaksimisasi dampak
positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. Untuk keperdulian terhadap
lingkungan eksternal perusahaan atau pemerintahan melalui berbagai kegiatan yang
dilakukan dalam rangka penjagaan, lingkungan, norma masyarakat, partisipasi
pembangunan sosial lainnya. CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia
usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari
komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup
pekerjanya beserta seluruh keluarganya. Secara keseluruhan tanggung jawab sosial
mencerminkan etika perorangan yang diterapkan oleh perusahaan terutama manajemen
puncaknya walau tidak menutup kemungkinan tanggung jawab sosial dapat didorong oleh
lembaga pemerintahan, konsumen, investor, dan oleh perilaku perusahaan
lain/pesaing. Namun demikian, banyak perusahaan yang bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan tanggung jawab sosialnya terhadap stakeholder-nya (individu atau
kelompok sangat terkait langsung terhadap kinerja perusahaan).
 Konsumen
Bisnis bertanggung jawab pada konsumennya dengan menjaga kejujuran dan
keterbukaannya. Mereka juga mencoba menetapkan harga yang wajar, garansi,
memenuhi komitmen, dan menjaga kualitas produkyang mereka jual.·
 Karyawan. Bisnis bertanggung jawab sosial di dalam kesepakatan mereka dengan
mempekerjakan karyawan dengan wajar, membuat karyawan menjadi bagian dari
tim, dan menghargai martabat dan kebutuhan manusiawinya.
 Investor. Untuk menjaga tanggung jawab sosial terhadap investor,manajer harus
mengikuti prosedur akuntansi yang benar, menyediakan informasi yang tepat
pada pemegang saham mengenai kinerja keuangan, danmengelola organisasi untuk
melindungi hak pemegang saham dan investasi.·

3
 Pemasok. Hubungan dengan pemasok harus dikelola dengan baik.Banyak
perusahaan kini menyadari pentingnya kerja sama salingmenguntungkan
dengan pemasok sehingga mereka melakukan kontrakpembelian dengan
negosiasi harga, jadwal.·
 Komunitas lokal. Hampir semua bisnis mencoba bertanggungjawab sosial
terhadap komunitas lokalnya. Mereka mungkin berkontribusi dalam program
lokal, seperti bakti sosial, beasiswa serta pengobatan gratis.
Adapula beberapa pendapat dari para ahli mengenai Tanggung jawabsosial atau
Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu :
 HOWARD R. BOWEN pada tahun 1953 dengan definisi yaitu suatu kewajiban atau
tanggung jawab sosial dari perusahaan berdasarkan kepada keselarasan dengan tujuan
objektif dan nilai-nilai velue dari suatu masyarakat.
 FRADERICK ET AL mempunyai pemahaman Corporate Social Responsibility
(CSR) dapat diartikan sebagai prinsip yang menerangkan perusahaan harus dapat
bertanggung jawab terhadap efek dari setiap tindakandi dalam masyarakat maupun
lingkungan.
 ISMAIL SOLOHIN menganggap jika Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
“salah satu dari bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan
(stakeholder).·
 MERRICK DODD menganggap bahwa adalah “suatu pengertian terhadap buruh,
konsumen, dan masyarakat pada umumnya di hormatio sebagai sikap yang pantas untuk
di adopsi oleh pelaku bisnis”.·
 SALEM SHEIKH berkata bahwa “Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
tanggung jawab perusahaan, apakah bersifat sukarela atauberdasarkan undang-
undang, dalam pelaksanaan kewajiban sosial ekonomidimasyarakat”.
2.2. Tanggung Jawab Sosial dari Organisasi
Organisasi bisnis akan berhadapan dengan lingkungan organisasinya, baik lingkungan yang
secara langsung memengaruhi dan dipengaruhi oleh kegiatan organisasi bisnis, maupun
lingkungan yang secara tak langsung terkait dengan organisasi bisnis. Pada intinya, setiap
organisasi atau perusahaan pada akhirnya perlu menyadari bahwa apa pun yang
dilakukannya merupakan reaksi atas tuntutan dari lingkungan atau juga sebaliknya
merupakan upaya untuk memengartihi lingkungannya. Sebagai bagian dari
lingkungan masyarakat, maka organisasi bisnis perlu.memiliki tanggung jawab bahwa
kegiatan yang dilakukannya membawa kearah perbaikan lingkungan masyarakat pada
umumnya, dan bukan sebaliknya. Sebagai contoh, perusahaan yang membuang limbah
seenaknya pada dasarnya kurang bertanggung jawab terhadap lingkungan masyarakat.
Dengan demikian, sudah semestinya organisasi bisnis atau perusahaan perlu menyadari
bahwa dirinya memiliki apa yang dinamakan dengan tanggung jawab sosial (corporatesocial
responsibility). Tanggung jawab sosial ini dapat berupa tanggung jawab terhadap
kebersihan dan kesehatan lingkungan, keadaan ekonomi masyarakat pada umumnya,
partisipasi perusahaan dalam pembangunan lingkungannya,dan lain sebagainya.

4
2.3. Konsep Dasar Etika Manajemen
Etika merupakan suatu prinsip, nilai dan kepercayaan yang mendefinisikan keputusan dan
tindakan yang benar dan yang salah. Beretika berarti bertindak terbuka dan jujur untuk menjaga
keyakinan dan kepercayaan publik terhadap perusahaan kita. Etika Manajemen adalah standar
kelayakan pengelolaan organisasi yang memenuhi kriteria etika. Konsep dasar etika manajemen
dapat dibagi menjadi beberapa kelompok diantaranya:
1. Dimensi Etika dalam Manajemen
Menurut Kreitner, Etika pada dasarnya adalah studi mengenai tanggung jawab moral yang terkait
denganapa yang dianggap benar dan apa yang dianggap salah. Griffin secara ringkas menyatakan
bahwa etika adalah keyakinan akan sesuatu yang dianggap baik dan buruk. Namun Kreitner
mengingatkan bahwa etika manajemen lebih jauh lagi berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut
oleh organisasi sehubungan dengankegiatan bisnis yang dijalankannya.
2. Nilai Personal sebagai Standar Etika
Nilai dan norma dalam personal manajemen sebab hal itu memiliki peranan penting dalam hal
pengambilan keputusan dan etika manajemen. Hal ini memunculkan perlunya pengkajian seputar
nilai personal sebagai standart etika. Nilai sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal
yang mempengaruhi cara pandang, cara berfikir, dan perilaku dari seseorang. Nilai personal pada
dasarnya merupakan cara pandang, cara berfikir dan keyakinan yang dipegang oleh seseorang
sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya.
3. Nilai Terminal dan Nilai Instrumental
Menurut Kreitner nilai personal dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
a) Nilai Terminal merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud melalui
perilakunya, yang di dorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu.
b) Nilai Instrumental adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk
segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus
diperhatikan dan dijalankan.
Pandangan Empiris mengenai Nilai Personal.
a) Nilai Terminal
Nilai-nilai yang perlu dimiliki oleh personal adalah kejujuran, tanggung jawab, kapabilitas,
ambisi, dan independensi.
b) Nilai Instrumental
Nilai-nilai yang mendominasi para pekerja antara lain adalah penghargaan terhadap pribadi,
keamanan dan kesejahteraan keluarga pekerja, kebebasan dan kemerdekaan, dorongan untuh
meraih sesuatu, dan kebahagiaan.

5
Beberapa Isu Seputar Etika
Kreitner mengemukakan beberapa uraian tentang isu seputar etika di masa kini yang sering kali
dihadapi oleh perusahaan, antara lain adalah :
1. Penggunaan obat-obatan terlarang.
2. Pencurian oleh para pekerja atau korupsi
3. Konflik kepentingan
4. Pengawasan kualitas atau quality control
5. Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
6. Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
7. Penyalahgunaan penggunaan ase perusahaan
8. Pemecatan tenaga kerja
9. Polusi lingkungan
10. Cara bersaing dari perusahaan yang dianggap tidak etis
11. Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
12. Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemegang
kebijakan, dll

2.4. Mengukur Etika Manajemen


Ada 4 (empat) kriteria etika untuk menilai suatu etika menurut Griffin, yaitu :
a) Dari sisi manfaat (benefits)
Semua pihak bisa merasakan manfaat dari prestasi yang dilakukan pegawai. Perusahaan
memperoleh manfaat dari hasil kerja karas pegawainya yang berprestasi demikian juga
bagi pegawainya. Insentif memberikan manfaat psikis berupa penghargaan terhadap kerja
kerasnya sekaligus manfaat fisik berupa balasan yang seimbang dengan apa yang telah
dilakukannya.
b) Pemenuhan hak-hak (rights)
Memberikan insentif kepada pegawai yang berprestasi-jika memang telah ditetapkan
aturannya-memenuhi kriteria pemenuhan hak-hak dari seluruh pihak. Bagi pegawai yang
menerima insentif maka iaterpenuhi haknya setelah memberikan prestasi kepada
organisasi, bagi yang tidak berprestasi maka dia tidak memiliki hak untuk mendapatkan
insentif hingga dia dapat menunjukkan prestasinya.
c) Prinsip keadilan (justice)
Tindakan pemberian insentif bagi pegawai yang berprestasi memenuhi prinsip keadilan
yaitu dengan memberikan perlakuan yang seimbang dengan apa yang telah ditunjukkan
pegawai dalam pekerjaanya.
d) Pemeliharaan (caring)
Pemberian insentif akan mampu menjaga konsistensi produktivitas kegiatan organisasi,
dikarenakan jenis pemberian insentif dapat memacu pegawai untuk bekerja lebih baik
bagi organisasinya. Disisi lain juga tetap memeliara motivasi pegawai yang telah
menunjukkan prestasi yang baik melalui penghargaan dengan pemberian insentif.

6
2.5. Upaya Perwujudan Dan Peningkatan Etika Manajemen
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa etika manajemen sebagai bagian dari tanggung jawab sosial
perusahaan perlu diwujudkan di masa-masa mendatang. Ada beberapa hal yang mungkin dapat
dilakukan oleh perusahaan sehubungan dengan dorongan untuk melaksanakan etika dalam
manajemen. Beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan, diantaranya adalah :
1. Pelatihan Etika
Manusia pada dasarnya membutuhkan pembiasaan dalam melakukan sesuatu. Sebuah
organisasi dalam menjalankan kegiatan pada kenyataannya memerlukan waktu dalam
mewujudkannya. Dengan demikian etika dalam bisnis maupun etika dalam manajemen
perlu adanya pembiasaan-pembiasaan yang diberlakukan kepada pelaku organisasi, dari
mulai level tertinggi hingga terendah.
2. Advokasi Etika
Upaya perusahaan untuk menjalankan etika dalam kegiatannya dengan cara
menempatkan orangatau tim khusus dalam tim manajemen perusahaan yang bertugas
untuk mengontrol dan mengawasi segala kegiatan perusahaan agar tetap memenuhi
standar etika.
3. Kode Etik
Kode etik adalah pernyataan resmi dari nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan yang
berkaitan dengan persoalan etika dan sosial.
4. Whistle-Blowing
Whistle-Blowing adalah penyingkapan yang dilakukan seorang pegawai atas praktik-
praktik ilegal,moral,atau tidak sah yang dilakukan organisasi.
Kasus Bisnis Tentang Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Sebagian besar manajer sekarang menyadari bahwa memperhatikan etika dan tanggung
jawab sosial adalah sama pentingnya dengan memperhatikan pengeluaran, keuntungan, dan
pertumbuhan bisnis. Secara alami, hubungan antara etika dan tanggung jawab sosial perusahaan
dengan kinerja keuangannyaberkaitan dengan gelar manajer dan gelar sarjananya.

7
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa Tanggung
jawab sosial dapat dikatakan sebagai kontribusi terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan dengan cara manajemen berdampak kepada seluruh pemangku
kepentingannya antara lain konsumen,karyawan, investor, pemasok dan lain
sebagainnya. Tanggung jawab dari organisasi harus membawa ke arah perbaikan di
lingkungan masyarakat organisasi tersebut sebagai konsekuensilogis keberadaanya dalam
lingkungan tersebut. Konsep dasar etika menejemen lebih berbicara mengenai nilai-nilai
yang dianut oleh organisasisehubungan dengan bisnis yang dijalani organisasi tersebut.
Etika manajemen dapat di ukurmelalui 4 (empat) cara yaitu : dari segi benefit (manfaat),
pemenuhan hak-hak dari pemangkuorganisasi tersebut, prinsip keadilan dan pemeliharaan
organisasi yang bersangkutan. Mendorong etika dalam manajemen dapat diperlakukan
diantaranya pelatihan etika agar pembiasaan kepadapelaku organisasi, harus memiliki
standart aturan etika di suatu perusahaan untuk keterlibatan masyarakat dalam mengontrol
etika itu sendiri.Tanggung jawab sosial perusahaan serta etika manajemen adalah dua hal
yang berbeda namun saling berhubungan, perbedaannya tak hanya terdapat pada kata,
melainkan juga pada makna, Namun keduanya sangatlah berhubungan erat dan merupakan
pedoman bagi suatu perusahaan untukperkembangannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Yangki. 2009. “Pengantar Manajemen Oleh Ernie Tisnawati Sule Dan Kuniawan Saefullah”,
https://kandankilmu.org/2009/08/03/pengantar-manajemen-oleh-ernie-tisnawati-sule-
kurniawan-syaiful/, diakses pada 3 Agustus 2009.

https://123dok.com/article/keterlibatan-publik-dalam-etika-manajemen-perusahaan.zxn5epwq
6. Ytanggung jawab sosial dari organisasi ?
7. 3. konsep dasar etika manajemen ?
8. 4. bagaimana mengukur etika manajemen ?
9. 5. mendorong pelaksanaan etika dalam manajemen ?
10. 6. mengelola etika dan tanggung jawab sosial
perusahaatanggung jawab sosial dari organisasi ?3. konsep dasar etika
manajemen ?4. bagaimana mengukur etika manajemen ?5. mendorong
pelaksanaan etika dalam manajemen ?6. mengelola etika dan tanggung jawab
sosial perusahaan

Anda mungkin juga menyukai