Disusun oleh :
Kelompok 3 (EM-C)
Dosen Pengampu :
Herlina Dyah Kuswanti, SE, MSi
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul, Etika
Bisnis dan Corporate Social Responsibility. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Khususnya
kepada Ibu Herlina Dyah Kuswanti, SE, MSi. yang telah memberikan kami bimbingan serta
arahan dan saran dalam proses penyelesaian makalah ini.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tidak ada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah kami selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari
pembaca agar bisa membuat makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penulisan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
I. CSR 5
II. Sejarah CSR 5
III. Prinsip dalam Melaksanakan CSR 7
IV. Indikator Keberhasilan CSR 7
V. Hubungan Etika Bisnis dengan CSR 8
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin besar suatu organisasi maka semakin besar pula tuntutan masyarakat
kepada organisasi tersebut. Banyak lembaga bisnis yang menggunakan segala cara
untuk memenangkan persaingan. Maka dari itu, diharapkan pelaku bisnis dapat
menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis yang baik secara moral
maupun norma masyarakat.
Organisasi menjadi suatu sistem juga diharapkan bisa memiliki tanggung
jawab sosial terhadap masyarakat. Stakeholder menghendaki agar pelaku bisnis atau
perusahaan dengan segala bentuk bisnisnya bisa berperilaku etis dan memiliki
tanggung jawab kepada komunitas sosial etika dan hukum. Sistem bisnis dapat
beroperasi dalam suatu lingkungan di mana perilaku etis, tanggung jawab sosial,
peraturan pemerintah dan pihak Stakeholder ini menentukan tingkat keberhasilan
yang dapat diraih perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu CSR?
2. Bagaimana sejarah dari CSR?
3. Apa prinsip dalam melaksanakan CSR?
4. Apa saja indikator keberhasilan CSR?
5. Apa hubungan etika bisnis dengan CSR?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami CSR (Corporate Social Responsibility).
2. Mengetahui sejarah dari CSR.
3. Memahami prinsip dalam melaksanakan CSR.
4. Mengetahui apa saja indikator keberhasilan CSR.
5. Memahami hubungan etika bisnis dengan CSR.
BAB II PEMBAHASAN
I. CSR
Tanggung Jawab Perusahaan (Corporate Social Responsibility) adalah suatu
tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan
tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan
sekitar di mana perusahaan itu berada (Fauzan,2011). Menurut Nuryana (2005)
menyatakan bahwa CSR adalah sebuah pendekatan di mana perusahaan
mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan para stakeholders berdasarkan prinsip kemitraan dan
kesukarelaan, Artinya pihak perusahaan harus melihat jika CSR bukan program
pemaksaan tetapi bentuk rasa kesetiakawanan dalam sesama umat manusia, yaitu
membantu melepaskan pihak pihak dari berbagai kesulitan yang mendera mereka
yang nantinya efeknya akan berimbas kepada perusahaan itu juga. CSR juga
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari strategi bersaing jangka panjang yang
berorientasi pada advokasi pendampingan dan kebijakan publik.
Dalam pasal 74 ayat 1 diatur mengenai kewajiban tanggung jawab sosial dan
lingkungan bagi perseroan yang menangani bidang atau berkaitan dengan SDA, ayat 2
mengenai perhitungan biaya dan asas kepatuhan serta kewajaran, ayat 3 mengenai
sanksi, dan ayat 4 mengenai aturan. lanjutan. Selain itu, terdapat Undang-Undang no
25 tahun 2007 tentang penanaman modal yang mana dalam pasal 15 (b) mengatakan
bahwa “setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan.” Tetapi, UU ini baru mampu menjangkau investor asing dan belum
mengatur secara tegas perihal CSR bagi perusahaan nasional.
Pada waktu ini banyak protes yang muncul dari masyarakat akibat ulah perusahaan
yang tidak memperdulikan masyarakat sekitarnya. Segala sesuatu hanya diketahui
oleh perusahaan. Ditambah kenyataan bahwa pada saat itu telah terjadi resesi dunia
secara besar-besaran yang mengakibatkan pengangguran dan banyak perusahaan yang
bangkrut. Pada masa ini, dunia berhadapan dengan kekurangan modal untuk input
produksinya. Buruh terpaksa berhenti bekerja, pengangguran sangat meluas dan
merugikan pekerjaannya. Saat itu timbul ketidakpuasan terhadap sikap perusahaan
yang tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaanya karena perusahaan hanya diam
dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Keunggulan pendekatan ini adalah adanya partisipasi yang tinggi dari warga dan
pihak terkait dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan, serta dalam evaluasi dan
menikmati hasil kegiatan bersama warga komunitas.
Tahun 1960-an
Pada periode ini para pakar mulai memberikan formalisasi definisi CSR. Salah satu
akademisi CSR yang terkenal pada masa itu adalah Keith Davis seorang pakar teori
sifat.
Ketenaran istilah CSR semakin menjadi ketika buku Cannibals With Forks: The Triple
Bottom Line in 21st Century Business terbit di pasaran. Buku ini adalah karangan
John Elkington.
CSR di Indonesia
Di Indonesia, istilah CSR dikenal pada tahun 1980-an. Namun semakin populer
digunakan sejak tahun 1990-an. Sama seperti sejarah munculnya CSR di dunia di
mana istilah CSR muncul ketika kegiatan CSR sebenarnya telah terjadi. Misalnya,
bantuan bencana alam, pembagian Tunjangan Hari Raya, beasiswa dll. Melalui
konsep investasi sosial perusahaan “seat belt”, yang dibangun pada tahun 2000-an.
sejak tahun 2003 Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang selalu
aktif dalam mengembangkan konsep CSR dan melakukan advokasi kepada berbagai
perusahaan nasional. Dalam hal ini departemen sosial merupakan pelaku awal
kegiatan CSR di Indonesia. Setelah tahun 2007 tepatnya Undang-Undang Nomor 40
tahun 2007 tentang kewajiban Perseroan Terbatas keluar, hampir semua perusahaan
Indonesia telah melakukan program CSR, meski lagi-lagi kegiatan itu masih
berlangsung pada tahap cari popularitas dan keterikatan peraturan pemerintah.
Kesimpulan
Etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) merupakan kunci
keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang. Keduanya merupakan hal yang sama
pentingnya dilakukan oleh perusahaan apapun bisnisnya. Kritik atas CSR akan menyebabkan
suatu alasan di mana akhirnya bisnis perusahaan dipersalahkan. Contohnya ada kepercayaan
bahwa program CSR seringkali dilakukan sebagai suatu upaya untuk mengalihkan perhatian
masyarakat atas masalah etika dari bisnis utama perseroan. Karena itu program CSR yang
dijalankan perusahaan harus dijalankan bersama dijalankan etika bisnis oleh perusahaan.
Peranan etika dihubungkan dengan dunia bisnis dengan tanggung jawab sosial
perusahaan adalah keseimbangan dalam prinsip, praktek, pendapatan maupun pembagian
hasil Prinsip keseimbangan yang utama adalah keseimbangan di antara azas "kasih kepada
sesama manusia" dan "kasih kepada diri sendiri". Kecenderungan mencari kenikmatan
pribadi yang berlebihan dapat dijinakkan oleh hadirnya "kasih kepada sesama manusia".
Sedangkan kecenderungan untuk mencari identitas individu dapat dinetralisir sejauh
penjangkauan potensi tertinggi namun tidak dengan berpijak di atas puing-puing kehancuran
sesama.
Hermawan, Sigit, dan Nur Ravita Hanun. Buku Ajar Etika Bisnis Dan Profesi. UMSIDA
PRESS, 2018.
Fahmi, Irham. Etika Bisnis: Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta, 2014
Dewi, Clara. “Apa Itu Etika Bisnis Dan CSR? Yuk, Kenali Hubungan Dan Perbedaan
Keduanya!” Suara.com, Suara.com, 13 May 2022,
https://yoursay.suara.com/ulasan/2022/05/13/180524/apa-itu-etika-bisnis-dan-csr-yuk-kenali-
hubungan-dan-perbedaan-keduanya.
CSR, Go. “Sejarah CSR Dunia Ke Indonesia.” Go CSR Kaltim, 22 Apr. 2021,
https://gocsrkaltim.com/sejarah-csr-dunia-ke-indonesia/.