Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA BISNIS MENGENAI

ETIKA BISNIS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Disusun oleh :
Kelompok 3 (EM-C)

Farel Danadyaksa 141210099


Satrio Adi Nugroho 141210107
Figo Mahendra Susetyo 141210114
Mangara Hutagalung 141210128
Dimas Tanjung Mauluddin 141210129
Devinta Oksalia Prasetyo 141210141

Dosen Pengampu :
Herlina Dyah Kuswanti, SE, MSi

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul, Etika
Bisnis dan Corporate Social Responsibility. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Khususnya
kepada Ibu Herlina Dyah Kuswanti, SE, MSi. yang telah memberikan kami bimbingan serta
arahan dan saran dalam proses penyelesaian makalah ini.

Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tidak ada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah kami selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari
pembaca agar bisa membuat makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Yogyakarta, 07 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penulisan 4

BAB II PEMBAHASAN 5
I. CSR 5
II. Sejarah CSR 5
III. Prinsip dalam Melaksanakan CSR 7
IV. Indikator Keberhasilan CSR 7
V. Hubungan Etika Bisnis dengan CSR 8

BAB III PENUTUP 9


Kesimpulan 9

DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin besar suatu organisasi maka semakin besar pula tuntutan masyarakat
kepada organisasi tersebut. Banyak lembaga bisnis yang menggunakan segala cara
untuk memenangkan persaingan. Maka dari itu, diharapkan pelaku bisnis dapat
menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis yang baik secara moral
maupun norma masyarakat.
Organisasi menjadi suatu sistem juga diharapkan bisa memiliki tanggung
jawab sosial terhadap masyarakat. Stakeholder menghendaki agar pelaku bisnis atau
perusahaan dengan segala bentuk bisnisnya bisa berperilaku etis dan memiliki
tanggung jawab kepada komunitas sosial etika dan hukum. Sistem bisnis dapat
beroperasi dalam suatu lingkungan di mana perilaku etis, tanggung jawab sosial,
peraturan pemerintah dan pihak Stakeholder ini menentukan tingkat keberhasilan
yang dapat diraih perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu CSR?
2. Bagaimana sejarah dari CSR?
3. Apa prinsip dalam melaksanakan CSR?
4. Apa saja indikator keberhasilan CSR?
5. Apa hubungan etika bisnis dengan CSR?

C. Tujuan Penulisan
1. Memahami CSR (Corporate Social Responsibility).
2. Mengetahui sejarah dari CSR.
3. Memahami prinsip dalam melaksanakan CSR.
4. Mengetahui apa saja indikator keberhasilan CSR.
5. Memahami hubungan etika bisnis dengan CSR.
BAB II PEMBAHASAN

I. CSR
Tanggung Jawab Perusahaan (Corporate Social Responsibility) adalah suatu
tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan
tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan
sekitar di mana perusahaan itu berada (Fauzan,2011). Menurut Nuryana (2005)
menyatakan bahwa CSR adalah sebuah pendekatan di mana perusahaan
mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan para stakeholders berdasarkan prinsip kemitraan dan
kesukarelaan, Artinya pihak perusahaan harus melihat jika CSR bukan program
pemaksaan tetapi bentuk rasa kesetiakawanan dalam sesama umat manusia, yaitu
membantu melepaskan pihak pihak dari berbagai kesulitan yang mendera mereka
yang nantinya efeknya akan berimbas kepada perusahaan itu juga. CSR juga
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari strategi bersaing jangka panjang yang
berorientasi pada advokasi pendampingan dan kebijakan publik.

Dalam pasal 74 ayat 1 diatur mengenai kewajiban tanggung jawab sosial dan
lingkungan bagi perseroan yang menangani bidang atau berkaitan dengan SDA, ayat 2
mengenai perhitungan biaya dan asas kepatuhan serta kewajaran, ayat 3 mengenai
sanksi, dan ayat 4 mengenai aturan. lanjutan. Selain itu, terdapat Undang-Undang no
25 tahun 2007 tentang penanaman modal yang mana dalam pasal 15 (b) mengatakan
bahwa “setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan.” Tetapi, UU ini baru mampu menjangkau investor asing dan belum
mengatur secara tegas perihal CSR bagi perusahaan nasional.

Kesimpulannya adalah CSR merupakan komitmen perusahaan terhadap


kepentingan pada stakeholders dalam arti luas dari sekedar kepentingan perusahaan
belaka. dengan kata lain, meskipun secara moral adalah baik bahwa perusahaan
maupun penanam modal mengejar keuntungan,bukan berarti perusahaan ataupun
penanam modal dibenarkan mencapai keuntungan dengan mengorbankan
kepentingan-kepentingan pihak lain yang terkait.

II. Sejarah CSR

1930 fenomena Tanggung Jawab Moral

Pada waktu ini banyak protes yang muncul dari masyarakat akibat ulah perusahaan
yang tidak memperdulikan masyarakat sekitarnya. Segala sesuatu hanya diketahui
oleh perusahaan. Ditambah kenyataan bahwa pada saat itu telah terjadi resesi dunia
secara besar-besaran yang mengakibatkan pengangguran dan banyak perusahaan yang
bangkrut. Pada masa ini, dunia berhadapan dengan kekurangan modal untuk input
produksinya. Buruh terpaksa berhenti bekerja, pengangguran sangat meluas dan
merugikan pekerjaannya. Saat itu timbul ketidakpuasan terhadap sikap perusahaan
yang tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaanya karena perusahaan hanya diam
dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Tahun 1940-an : Pengembangan Masyarakat

Dimulai dengan istilah Comdev dipergunakan di Inggris 1948, untuk mengganti


istilah mass education. Pengembangan masyarakat merupakan pembangunan alternatif
yang komprehensif dan berbasis komunitas yang dapat melibatkan baik oleh
Pemerintah, Swasta, maupun oleh lembaga–lembaga non pemerintah. Beberapa
alternatif pendekatan yang pernah terjadi di Amerika Serikat terkait dengan
pengembangan masyarakat ini, antara lain : pendekatan komunitas, pendekatan
pemecahan masalah, pendekatan eksperimental, pendekatan konflik kekuatan,
pengelolaan sumberdaya alam perbaikan lingkungan komunitas masyarakat
perkotaan. Pendekatan komunitas merupakan pendekatan yang paling sering
dipergunakan dalam pengembangan masyarakat. Pendekatan ini mempunyai tiga ciri
utama : basis partisipasi masyarakat yang luas fokus pada kebutuhan sebagian besar
warga komunitas bersifat holistik.

Keunggulan pendekatan ini adalah adanya partisipasi yang tinggi dari warga dan
pihak terkait dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan, serta dalam evaluasi dan
menikmati hasil kegiatan bersama warga komunitas.

1950: CSR Modern

Menurut Howard R. Bowen dalam bukunya:“Social Responsibility of The


Businessman” dianggap sebagai tonggak bagi CSR modern. Dalam buku itu Bowen
(1953:6) memberikan definisi awal dari CSR sebagai :“… obligation of businessman
to pursue those policies, to make those decision or to follow those line of action which
are desirable in term of the objectives and values of our society.” Sejak penerbitan
buku tersebut definisi CSR yang diberikan Bowen memberikan pengaruh besar
kepada literatur-literatur CSR yang terbit setelahnya. Sumbangsih besar pada
peletakan fondasi CSR sehingga Bowen pantas disebut sebagai Bapak CSR.

Tahun 1960-an

Pada periode ini para pakar mulai memberikan formalisasi definisi CSR. Salah satu
akademisi CSR yang terkenal pada masa itu adalah Keith Davis seorang pakar teori
sifat.

Tahun 1994 “Triple Bottom Line”

Ketenaran istilah CSR semakin menjadi ketika buku Cannibals With Forks: The Triple
Bottom Line in 21st Century Business terbit di pasaran. Buku ini adalah karangan
John Elkington.

CSR di Indonesia

Di Indonesia, istilah CSR dikenal pada tahun 1980-an. Namun semakin populer
digunakan sejak tahun 1990-an. Sama seperti sejarah munculnya CSR di dunia di
mana istilah CSR muncul ketika kegiatan CSR sebenarnya telah terjadi. Misalnya,
bantuan bencana alam, pembagian Tunjangan Hari Raya, beasiswa dll. Melalui
konsep investasi sosial perusahaan “seat belt”, yang dibangun pada tahun 2000-an.
sejak tahun 2003 Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang selalu
aktif dalam mengembangkan konsep CSR dan melakukan advokasi kepada berbagai
perusahaan nasional. Dalam hal ini departemen sosial merupakan pelaku awal
kegiatan CSR di Indonesia. Setelah tahun 2007 tepatnya Undang-Undang Nomor 40
tahun 2007 tentang kewajiban Perseroan Terbatas keluar, hampir semua perusahaan
Indonesia telah melakukan program CSR, meski lagi-lagi kegiatan itu masih
berlangsung pada tahap cari popularitas dan keterikatan peraturan pemerintah.

III. Prinsip dalam Melaksanakan CSR


1. Mengidentifikasi misi jangka panjang yang tahan lama
Perusahaan memberikan kontribusi sosial terbesar jika mengidentifikasi tantangan
kebijakan yang penting dan berlangsung lama serta berpartisipasi pada solusinya
dalam jangka panjang.
2. Mengontribusikan yang telah dilakukan
Perusahaan memaksimalkan manfaat dan kontribusi perusahaannya jika perusahaan
itu dapat meningkatkan kemampuan inti serta mengontribusikan produk dan jasa yang
didasarkan pada keahlian yang digunakan dalam atau yang dihasilkan dari operasi
normalnya
3. Mengkontribusikan jasa khusus skala besar
Perusahaan memiliki dampak sosial terbesar ketika perusahaan memberikan
kontribusi khusus kepada usaha kooperasi berskala besar.
4. Menimbang pengaruh pemerintah
Dukungan pemerintah bagi partisipasi perusahaan dalam CSR atau paling tidak
kerelaannya untuk menghilangkan hambatan sehingga dapat memberikan pengaruh
positif yang penting.
5. Menyusun dan menilai total paket manfaat
Perusahaan memperoleh manfaat terbesar dari kontribusi sosialnya jika memberikan
harga pada total paket manfaat. Penilaian ini sebaiknya mencakup kontribusi sosial
yang diberikan maupun dampak reputasi yang memperkuat atau memperkaya posisi
perusahaan di mata para konstituennya.

IV. Indikator Keberhasilan CSR


Untuk melihat dan mengukur keberhasilan dalam penerapan CSR pada suatu
perusahaan ada beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan. Menurut Dody
Prayogo ada beberapa indikator keberhasilan CSR yang dapat dilihat, yaitu:
a. Secara umum, keberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian nilai etika yang
dikandungnya yaitu turut menegakkan social justice, sustainability, dan equity.
b. Secara social, keberhasilan CSR dapat dilihat dari tinggi rendahnya legitimasi
sosial korporasi di hadapan stakeholder sosialnya.
c. Secara bisnis, keberhasilan CSR dapat dinilai dari meningkatnya nilai saham
akibat peningkatan corporate social image.
d. Secara teknis, keberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian program hasil
evaluasi teknis lapangan.
Sedangkan menurut Saidi dan Abidin (2004) terdapat empat model atau pola CSR
yang umumnya diterapkan di Indonesia, yaitu:
a. Keterlibatan langsung
b. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan
c. Bermitra dengan pihak lain
d. Mendukung atau bergabung dalam konsorsium

V. Hubungan Etika Bisnis dengan CSR


Hubungan antara etika bisnis dengan CSR yaitu bisa diibaratkan etika bisnis
itu adalah sebagai dasar atau jiwa dari pelaksanaan suatu unit usaha, dan CSR
merupakan manifestasinya. Artinya etika bisnis berbicara mengenai nilai, apakah
sebuah perusahaan tersebut menganut nilai yang baik atau buruk. Kalau memang
memiliki nilai yang baik dalam berbisnis, maka perusahaan tersebut akan
menjalankan CSR yang memang menjadi tanggung jawab suatu perusahaan. Etika
bisnis itu lebih melekat kepada individu yang melakukan etika bisnis, sedangkan CSR
yaitu sebagai kebijakan dari perusahaan tersebut.
Salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh perusahaan kepada
masyarakat adalah bersikap etis dan memiliki tanggung jawab sosial untuk
memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat serta lingkungan.
Etika bisnis merupakan bagian daripada CSR yang mencakup bidang etika,
hukum, norma, ekonomi, serta tindakan lain yang diharapkan dapat dilakukan oleh
perusahaan atau organisasi sesuai dengan kepentingan masyarakat luas.
Jika diibaratkan, etika bisnis hanya salah satu bagian daripada sebuah gagasan
yang besar dan inklusif, jiwa dari pelaksanaan unit usaha. Sedangkan CSR merupakan
gagasan yang besar dan inklusif itu sendiri, manifestasi dari sebuah etika bisnis.
Etika bisnis berbicara tentang nilai yang dikandung oleh sebuah perusahaan
atau organisasi, apakah memiliki nilai yang baik atau yang buruk. Jika perusahaan
memiliki nilai yang baik dalam berbisnis dalam arti memiliki keputusan bisnis yang
matang, etis, dan benar sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku; tidak salah
langkah dalam bertindak; serta membawa kebaikan dan keuntungan bagi seluruh
pihak, maka cara perusahaan untuk mewujudkan tindakan dan keputusannya adalah
dengan menjalankan corporate social responsibility untuk menyebarkan dampak
positifnya secara luas pada masyarakat dan lingkungan.
Jika tindakan dan keputusan dari perusahaan justru berlaku sebaliknya, yaitu
menyebabkan kerusakan pada masyarakat serta lingkungan sekitar, maka perusahaan
atau organisasi akan dianggap tidak bertanggung jawab secara sosial serta tidak peduli
akan keberlangsungan lingkungan, masyarakat, dan bahkan perusahaan itu sendiri
untuk kedepannya.
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) merupakan kunci
keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang. Keduanya merupakan hal yang sama
pentingnya dilakukan oleh perusahaan apapun bisnisnya. Kritik atas CSR akan menyebabkan
suatu alasan di mana akhirnya bisnis perusahaan dipersalahkan. Contohnya ada kepercayaan
bahwa program CSR seringkali dilakukan sebagai suatu upaya untuk mengalihkan perhatian
masyarakat atas masalah etika dari bisnis utama perseroan. Karena itu program CSR yang
dijalankan perusahaan harus dijalankan bersama dijalankan etika bisnis oleh perusahaan.

Peranan etika dihubungkan dengan dunia bisnis dengan tanggung jawab sosial
perusahaan adalah keseimbangan dalam prinsip, praktek, pendapatan maupun pembagian
hasil Prinsip keseimbangan yang utama adalah keseimbangan di antara azas "kasih kepada
sesama manusia" dan "kasih kepada diri sendiri". Kecenderungan mencari kenikmatan
pribadi yang berlebihan dapat dijinakkan oleh hadirnya "kasih kepada sesama manusia".
Sedangkan kecenderungan untuk mencari identitas individu dapat dinetralisir sejauh
penjangkauan potensi tertinggi namun tidak dengan berpijak di atas puing-puing kehancuran
sesama.

Haruslah dipelihara keseimbangan di antara nilai-nilai individu dan nilai-nilai


masyarakat, di antara kontrol dan kebebasan, di antara kebutuhan pribadi dengan kebutuhan
masyarakat. Perusahaan yang melaksanakan tanggung jawab sosial belum tentu menjalankan
etika bisnis dengan baik. kalau pelaksanaan tanggung jawab sosial itu disertai dengan
motivasi yang tidak baik. Sebaliknya perusahaan yang melaksanakan etika bisnis dengan baik
pastilah juga akan melaksanakan tanggung jawab sosialnya dengan baik. Jadi etika bisnis
harus menjadi motor penggerak dilaksanakannya tanggung jawab sosial perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Sigit, dan Nur Ravita Hanun. Buku Ajar Etika Bisnis Dan Profesi. UMSIDA
PRESS, 2018.

Fahmi, Irham. Etika Bisnis: Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta, 2014

Dewi, Clara. “Apa Itu Etika Bisnis Dan CSR? Yuk, Kenali Hubungan Dan Perbedaan
Keduanya!” Suara.com, Suara.com, 13 May 2022,
https://yoursay.suara.com/ulasan/2022/05/13/180524/apa-itu-etika-bisnis-dan-csr-yuk-kenali-
hubungan-dan-perbedaan-keduanya.

Rachmawati, Siti, et al. “IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL


RESPONSIBILITY DI PT. INTILAND DEVELOPMENT.” PROSIDING KS: RISET
& PKM, vol. 3, no. 3, ser. 2442-4480, 2015, pp. 292–428. 2442-4480.
(https://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/download/13782/6585)

CSR, Go. “Sejarah CSR Dunia Ke Indonesia.” Go CSR Kaltim, 22 Apr. 2021,
https://gocsrkaltim.com/sejarah-csr-dunia-ke-indonesia/.

Anda mungkin juga menyukai