Dosen Pengajar
Syaharuddin Y, S.E.,M.M
Oleh:
Ivan Firdaus
(2201026168)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Syaharuddin Y, S.E.,M.M sebagai
dosen pengajar mata kuliah Pengantar Manajemen yang telah membantu kami dalam
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Ivan Firdaus
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………. i
ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………
BAB I: PENDAHULUAN
1.Latar Belakang …………………………………………………………. 4
2.Rumusan Masalah ……………………………………………………… 5
3.Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 5
4.Manfaat Penulisan………………………………………………….........
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian tanggung jawab sosial
B. Al-Quran sebagai sumber nilai
C. Fungsi dan peran Al-Quran
D. Kandungan dan keistimewaan Al-Quran
E. Penafsiran al-Quran
F. Pengertian As-Sunnah/hadist
G. Hubungan persamaan dan perbedaan antara Al-Quran dan hadits
H. Macam-macam hadist
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan mengelola tanggung jawab sosial dan etika sebagai bentuk rasa tanggung
jawab perusahaan kepada masyarakat,karyawan, dan juga sebagai bentuk perhatian
perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Di samping itu, mengelola tanggung jawab
sosial dan etika juga memiliki peranan penting bagi perusahaan yang menjalankannya,
dan juga manfaat yang dapat dirasakan perusahaan bila menjalankannya yaitu
diantaranya: Meningkatkan citra perusahaan, mengembangkan kerja sama manajer
dengan para karyawan, dan membawa kenyamanan bagi para karyawan.
4
1.2 Rumusan masalah
A. Apa itu tanggung jawab social?
B. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Ramah Lingkungan dan Keberlanjutan?
C. Apa yang dimaksud dengan Etika Manajerial?
D. Bagaimana cara mendorong Perilaku Etis?
E. Seperti apa Tanggung Jawab Sosial dan Masalah Etik di Dunia saat ini ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. TANGGUNG JAWAB SOSIAL
A. Pengertian Tanggung Jawab Sosial
Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility) adalah kewajiban perusahaan yang
melampaui kewajiban yang ditetapkan oleh hukum dan ekonomi guna mencapai tujuan
jangka panjang yang baik/berguna untuk masyarakat. Perusahaan bertindak sebagai agen
moral yang yang melakukan tindakan sosial bukan karena tindakan tersebut sesuai dengan
peraturan/hukum atau karena sesuai dengan tujuan ekonomi melainkan karena tindakan
sosial tersebut adalah hal yang benar/etis untuk dilakukan.
Dua konsep lainnya yaitu kepekaan sosial dan tanggung jawab social mencerminkan
pandangan sosial ekonomi yang mengatakan bahwa tanggung jawab sosial manajer
adalah membuat keuntungan untuk mencakup melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pandangan ini didasarkan pada keyakinan bahwa korporasi
bukan entitas independen yang bertanggung jawab hanya sebagai pemegang saham,
tetapi memiliki kewajiban untuk masyarakat yang lebih besar.
Kepekaan sosial adalah ketika sebuah perusahaan terlibat dalam tindakan sosial
sebagai tanggapan untuk beberapa kebutuhan sosial populer. Kepekaan Sosial (Social
Responsiveness) juga adalah Kapasitas suatu perusahaan dalam beradaptasi dengan
kondisi masyarakat yang berubah.Perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan
sosial yang sesuai dengan norma sosial yang berlaku.Manajer dipandu oleh norma
dan nilai sosial dan membuat keputusan yang praktis dan berorientasi pasar tentang
tindakan mereka.
6
II. Haruskah Organisasi Terlibat Secara Sosial?
Salah satu cara untuk melihat pertanyaan ini adalah dengan memeriksa argumen
untuk
dan menentang keterlibatan sosial. Jika sebuah studi menunjukkan bahwa keterlibatan
sosial dan kinerja ekonomi berhubungan positif.
Berikut ini yang mendukung dan menentang Tanggung jawab social:
Argumen-argumen yang mendukung tanggung jawab sosial:
1. Memenuhi ekspektasi publik
2. Untuk mengamankan laba jangka panjang
3. Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban etis.
4. Untuk menciptakan kesan publik yang baik.
5. Untuk membantu menyelesaikan masalah- masalah sosial yang pelik.
6. Untuk mengurangi jumlah peraturan pemerintah yang perlu diberlakukan.
7. Untuk mengimbangi besarnya kekuasaan yang dimiliki perusahaan
8. Untuk meningkatkan harga saham dalam jangka panjang.
9. Karena perusahaan memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk membantu
masyarakat dan program-program sosial.
10. Untuk mengatasi masalah sosial sebelum masalah tersebut menjadi terlalu sulit dan
mahal untuk diselesaikan.
Argumen-argumen yang menentang tanggung jawab sosial:
1. Karena merupakan pelanggaran terhadap tujuan berupa maksimalisasi profit.
2. Karena merupakan dilusi terhadap tujuan utama perusahaan yakni produktivitas
ekonomis.
3. Mahal.
4. Kekuasaan yang dimiliki perusahaan akan terlalu besar jika perusahaan juga berusaha
mencapai tujuan sosial.
5. Kurangnya keahlian untuk mengatasi masalah sosial.
6. Kurangnya akuntabilitas yang dimiliki perusahaan terhadap tindakan sosial.
korelasi ini tidak selalu berarti bahwa keterlibatan sosial menyebabkan kinerja
ekonomi yang lebih tinggi itu berarti bahwa laba yang tinggi memberikan
7
perusahaan"kemewahan" karena terlibat secara sosial .Kekhawatiran metodologis
semacam itu tidak dapat dianggap enteng. Bahkan, satu studi menemukan bahwa jika
Internasional nonpemerintah untuk Standarisasi (ISO). Salah satu cara terakhir untuk
mengevaluasi tindakan ‘hijau’ perusahaan adalah dengan menggunakan daftar Global
100 dari perusahaan yang paling berkelanjutan di dunia
C. ETIKA MANAJERIAL
Etika merupakanaturan-aturan dan prinsip-prinsip yang membedakan antara kelakuan
yang benar dan yang salah.
Dampak: Alokasi sumber daya yang tidak tepat, terabaikannya hak sebagian
pemegang kepentingan.
2. Nonutiliter:
I. Hak (rights view of ethics).
a) Menekankan pada penghargaan dan perlindungan terhadap kebebasan dan
hak-hak individual.
b) Dampak positif: hak-hak asasi karyawan terlindungi.
9
c) Dampak negatif: mengurangi keberanian karyawan untuk mengambil risiko,
membuat inovasi, dan mengurangi produktivitas.
Orang yang tidak memiliki rasa moral yang kuat kecil kemungkinannya untuk
melakukan hal yang salah jika mereka dibatasi oleh aturan atau pekerjaan organisasi
deskripsi yang tidak menyetujui perilaku tersebut. Sebaliknya, individu yang sangat
bermoral dapat dirusak oleh struktur organisasi yang mengizinkan atau mendorong tindakan
yang tidak etis
2. Konvensional
Etika didasarkan pada nilai moral yang timbul ketika seseorang mematuhi standar
yang ditentukan dan ketika memenuhi harapan orang lain.
3. Berprinsip
10
Individu yang mencapai tingkatan ini secara aktif membuat definisi sendiri mengenai
prinsip moral, terlepas dari otoritas kelompok atau masyarakat dimana ia menjadi
anggota.
Karakteristik individual
1. Kekuatan ego
Semakin kuat ego seseorang maka semakin kuat kemampuannya untuk mengikuti
keyakinannya dan menolak dorongan untuk bertindak tak etis.
Variabel Struktural
Adalah desain struktur organisasi yang dapat mendorong perilaku etis yakni
desain struktur organisasi yang meminimalkan bias dan ketidakpastian serta yang
dapat secara kontinyu mengingatkan manajer mengenai hal yang tergolong
etis.Desain demikian dapat terbentuk melalui adanya peraturan dan regulasi formal
yang jelas, deskripsi kerja dan kode etik tertulis dalam perusahaan, teladan yang
11
dicontohkan oleh karyawan atasan, dan sistem penilaian kinerja yang menekankan
pada hasil dan cara dan tidak banyak mengaitkan balas jasa dengan kinerja.
1. Dari segi isi: Kultur organisasi yang memiliki toleransi risiko, kontrol, dan
toleransi terhadap konflik yang tinggi.
2. Dari segi kekuatan kultur: Kultur organisasi yang kuat.
I. Intensitas Masalah
Intensitas mengenai etika dalam memandang suatu tindakan ditentukan oleh faktor:
apakah standar etika bersifat universal? Meskipun ada beberapa keyakinan moral
umum, sosial dan dierensi budaya antar negara adalah faktor penting yang
menentukan etika dan perilaku tidak etis.
Penting bagi manajer individu yang bekerja di budaya asing untuk mengenali
inuensi sosial, budaya, dan politik-hukum tentang apa yang pantas dan dapat diterima
perilaku. Standar etika tidak berlaku secara universal.
12
Kultur organisasi yang mendorong perilaku etis adalah:
a. Dari segi isi: Kultur organisasi yang memiliki toleransi risiko, kontrol, dan
toleransi terhadap konflik yang tinggi.
b. Dari segi kekuatan kultur: Kultur organisasi yang kuat.
I. Seleksi Karyawan
Proses seleksi (wawancara, tes, pemeriksaan latar belakang, dan sebagainya)
harus dipandang sebagai kesempatan untuk belajar tentang tingkat perkembangan
moral individu, nilai-nilai pribadi, kekuatan ego, dan locus of control.Manajer
organisasi memang memainkan peran penting di sini. Mereka bertanggung jawab
untuk menciptakan lingkungan yang mendorong karyawan untuk merangkul budaya
dan nilai-nilai yang diinginkan saat mereka melakukan pekerjaan mereka. budaya
yang kuat memberikan lebih banyak pengaruh pada karyawan daripada yang lemah.
Jika suatu budaya kuat dan mendukung etika yang tinggi standar, ia memiliki inuensi
yang kuat dan positif pada keputusan untuk bertindak secara etis atau secara tidak etis.
13
III. Kepemimpinan Tingkat Atas
Melakukan bisnis secara etis membutuhkan komitmen dari manajer di semua
tingkatan terutama tingkat atas. Mengapa? Karena merekalah yang menjunjung tinggi
nilai-nilai bersama dan menetapkan nada budaya. Mereka adalah panutan dalam hal
kata-kata dan tindakan, meskipun apa yang mereka lakukan jauh lebih penting
daripada apa yang mereka katakan. Manajer tingkat atas juga mengatur nada dengan
praktik pemberian hadiah dan hukuman .Pilihan tentang siapa dan apa yang dihargai
dengan kenaikan gaji dan promosi memberi sinyal yang kuat kepada karyawan.
V. Pelatihan Etika
Fokus dari kursus singkat ini menampilkan departemen atau masalah khusus
pekerjaan. Di setiap departemen, tim karyawan meninjau dan mendiskusikan kasus
dan
kemudian terapkan "Pengukur Etika" untuk "menilai apakah keputusan kehidupan
nyata itu etis,tidak etis, atau di antara keduanya.
16
terpelihara dengan penuh semangat dan sangat percaya bahwa mereka memiliki ide
yang dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik danhanya membutuhkan
dukungan organisasi untuk mengejarnya.
17
18