Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN

“TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJERIAL”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

1. Ni Wayan Melia Dwi Utami (2007521014)


2. Made Aditya Saputra (2007521209)
3. Ni Nyoman Santi Irayani Putri (2007521240)

MANAJEMEN A2

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas berkat dan rahmat-NYA lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Tanggung Jawab Sosial Dan Etika
Manajerial” tepat waktu.

Makalah “Tanggung Jawab Sosial Dan Etika Manajerial” disusun guna memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajerial

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. A.A Sagung
Kartika Dewi, M.M selaku dosen mata kuliah Manajemen Universitas Udayana . Tugas yang
telah diberikan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 28 September 2020

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................................ i
Kata Pengantar ......................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................... iii
BAB I (PENDAHULUAN) ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................ 1
1.4 Manfaat ............................................................................................... 2
BAB II (PEMBAHASAN) ........................................................................ 3
2.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial ............................................... 3
2.2 Manajemen Hijau ........................................................................ 4
2.3 Manajer dan Perilaku Etis ............................................................ 5
2.4 Mendorong Perilaku Etis.............................................................. 7
2.5 Tanggung Jawab Sosial dan Etika di Dunia Masa Kini .................. 8
BAB III (PENUTUP) ................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................... 10
DAFTAR PUSAKA .................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin besar pula tuntutan
masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan tersebut. Banyak lembaga bisnis yang
menggunakan segala cara untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, diharapkan
manajer dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis manajerial,
baik secara moral maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu sistem juga
diharapkan dapat memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Ide mengenai Tanggung jawab Sosial atau yang dikenal dengan Corporate
Social Responbility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Kelompok yang mendukung
wacana tanggung jawab sosial berpendapat bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari
para individu yang terlibat didalamnya, yakni pemilik dan karyawannya. Namun mereka
tidak boleh hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan pula harus
memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik.
Etika didefinisikan sebagai konsesus mengenai standar perilaku yang diterima untuk
suatu pekerjaan, perdagangan atau profesi. Sedangkan menurut Griffin, Etika adalah
pandangan, keyakinan dan nilai akan sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah. Etika
Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yang memenuhi kriteria
etika.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu Tanggung Jawab Sosial ?
1.2.2 Apa itu manajemen hijau ?
1.2.3 Apa itu manajer dan perilaku etis ?
1.2.4 Bagaimana upaya untuk mendorong perilaku etis ?
1.2.5 Bagaimana bentuk tanggung jawab dan etika di dunia masa kini ?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui apa itu tanggung jawab sosial, alasan lembaga menerapkan tanggung
jawab sosial, manfaat tanggung jawab sosial, strategi pengelolaan tanggung jawab sosial,
etika manajerial, manfaat etika manajerial, peran etika manajerial, dan klasifikasi etika
manajerial.

1
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi penulis, diharapkan dapat menambah pengalaman, wawasan dan ilmu dari topik
yang dibahas dalam makalah ini.
1.4.2 Bagi pembaca, makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi
tambahan dalam menambah wawasan pembaca.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk
tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai,
norma, dan budaya masyarakat setempat. Tanggung jawab sosial perusahaan ini
merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan oleh para manajer perusahaan, karena
aspek ini merupakan syarat utama dari berhasilnya perusahaan, terutama untuk jangka
panjang.
Ada dua pandangan yang berlawanan mengenai tanggung jawab sosial :
1) Pandangan Klasik (The Classical View)
Salah satu pendukung pandangan klasik ini adalah Milton Friedman. Tanggung jawab
sosial dari pandangan klasik menitikberatkan bahwa perusahaan hanya
memaksimalkan keuntungan. Tanggung jawab utama manajer adalah untuk
menjalankan perusahaan sesuai dengan keinginan pemegang saham selaku pemilik
perusahaan. Dalam pelaksanaan kegiatan hanya akan menambah biaya untuk
menjalankan bisnis. Biaya tersebut ditransfer kepada konsumen dalam bentuk harga
yang lebih tinggi atau pemegang saham dalam bentuk deviden yang lebih rendah.
2) Pandangan Sosial Ekonomi (The Sosioeconomic View)
Pandangan ini tidak hanya berspekulasi bahwa perusahaan hanya mencetak laba tetapi
juga melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai insitusi sosial.
Salah satu pihak yang menjadi pengusung pandangan sosioeconomics view ini adalah
Archie Carrol yang mengaitkan tanggung jawab social perusahaan dan tanggung
jawab perusahaan terdiri dari 4 level, yaitu :
a. Tanggung jawab ekonomi yakni menghasilkan barang dan jasa yang bernilai
bagi masyarakat sehingga perusahaan dapat membayar pada pemegang saham
dan kreditornya.
b. Tanggung jawab legal atau hukum yakni perusahaan diharapkan menaati hukum
yang ditentukan pemerintah.

3
c. Tanggung jawab etika dari suatu manajemen organisasi adalah mengikuti
keyakinan umum mengenai bagaimana perusahaan harus bertindak dalam suatu
masyarakat.
d. Tanggung jawab kebebasan memilih adalah sesuatu yang secara murni dan
sukarela. Sebagai contoh cinta sesama, kontribusi, dan pelatihan untuk orang-
orang yang tidak punya pekerjaan.

2.2 Manajemen Hijau

Manajemen Hijau merupakan sebuah bentuk manajemen yang mempertimbangkan


dampak organisasi terhadap lingkungan alam. Salah satu model pendekatan untuk
mengevaluasi komitmen suatu perusahaan terhadap tanggung jawab lingkungan adalah
Model Nuansa hijau (shades of green). Perusahaan yang menggunakan pendekatan ini
dapat dilihat komitmennya dengan berbagai tingkatan kedalaman aktivitas yang
dilakukannya. Berikut ini pendekatan nuansa hijau dari Freeman, yang membaginya
menjadi empat tingkatan yang terdiri dari

- Pendekatan legal : pendekatan yang dimana cukup untuk memenuhi apa yang
diperintahkan hokum
- Pendekatan Pasar: Perusahaan menyediakan produk yang bersahabat dengan
lingkungan karena pelanggan menginginkan produk semacam itu, bukan karena
komitmen manajemen yang kuat terhadap lingkungan
- Pendekatan stakeholder : pendekatan dimana sebuah organisasi bekerja untuk
memenuhi tuntutan dari berbagai pemangku kepentingan seperti karyawan, pemasok atau
komunitas.
- Pendekatan aktivitas : Perusahaan secara aktif mencari cara untuk melakukan
konservasi sumber daya di bumi

4
Pendekatan
Aktivis

Pendekatan Stakeholder

Pendekatan Pasar

Pendekatan Legal

Adapun cara untuk mengevaluasi tindakan manajemen hijau yaitu organisasi


melaporkan kegiatan penyelamatan lingkungan yang telah dilakukan kemudian mengejar
standar ISO yang telah ditetapkan serta menggunakan daftar Global 100. The greening of
management, pada aspek ini pihak manajemen membuat kebijakan, menentukan target
jangka menengah/panjang atau target spesifik dibidang masing-masing dan menentukan
visi perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan dapat pula mengadopsi praktik praktik
etis yang berkaitan dengan lingkungan, yang dapat membantu pembuatan program
perusahaan agar dapat terus menerus berkembang.

2.3 Manajer dan Perilaku Etis


Etika didefinisikan sebagai prinsip, nilai, dan kepercayaan yang menentukan keputusan
dan perilaku benar dan salah. Jika ditinjau dari dimensi etis keputusan-keputusan
manajerial, terdapat empat pandangan tentang etika, yaitu :
1. Pandangan utilitarian tentang etika yaitu keputusan yang dibuat berdasarkan hasil
atau akibat-akibatnya. Teori ini memberikan metode kuantitatif bagi pembuat
keputusan-keputusan etis. Utulitarianisme mendorong efisiensi dan produktivitas
yang sesuai dengan sasaran maksimalkan laba.
2. Pandangan hak-hak tentang etika. Pandangan ini peduli terhadap penghormatan dan
perlindungan hak-hak dan kebebasan individu, termasuk hak terhadap kerahasiaan,
kebebasan suara hati, kemerdekaan berbicara dan proses semestinya.
3. Pandangan teori keadilan tentang etika yaitu pandangan etika dimana para manajer
memaksakan dan mendorong peraturan secara adil dan tidak memihak dan tindakan
itu dilakukan dengan mengikuti seluruh peraturan dan perundang undangan secara
di bidang hukum.
5
4. Teori kontrak sosial terpadu yaitu pandangan etika yang mengusulkan bahwa
keputusan etika harus didasarkan pada sejumlah faktor empiris dan faktor normatif.

2.3.1 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Etika Manajerial


1) Tahap-Tahap Perkembangan Moral
• Pra Konvensional
1. Menaati peraturan untuk menghindari hukuman fisik
2. Menaati peraturan apabila berbuat sedemikian itu
merupakan kepentingan yang bersangkutan.
• Konvensional
1. Menghayati apa yang diharapkan oleh orang-orang
terdekat.
2. Mempertahankan tatanan konvensinya dengan
memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah disepakati.
• Prinsip
1. Menghargai hak orang lain dan mempertahankan nilai
dan hak-hak mutlak tanpa memperdulikan pendapat
mayoritas
2. Mengikuti prinsip-prinsip etis yang dipilih sendiri
bahkan seandainya prinsip itu melanggar hukum.
2) Ciri-Ciri Individu
Setiap orang memiliki suatu organisasi dengan serangkaian nilai -nilai
yeng telah tertanam. Nilai-nilai yang telah berkembang dalam tahun-
tahun awal seorang individu menggambarkan keyakinan-keyakinan
dasar tentang apa yang benar dan salah. Selanjutnya yaitu kekuatan
ego, yaitu ukuran kepribadian tentang kekuatan keyakinan seseorang.
Individu yang kekuatan egonya lebih besar cenderung melakukan apa
yang mereka anggap benar. Kemudian tempat kendali, yaitu suatu
kepribadian yang mengukur derajat sampai dimana orang berpendapat
bahwa mereka mengendalika nasib mereka sendiri.
3) Variabel-Variabel Struktural
Desain dalam struktural sebuah organisasi menolong membentuk
perilaku moral para manajernya. Struktur-struktur tertentu memberikan

6
bimbingan kuat, sementara yang lain menciptakan ketidakjelasan bagi
para manajer.
4) Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah suatu kumpulan nilai-nilai, norma-norma,
ritual dan pola tingkah laku yang menjadi karakteristik suatu
organisasi. Setiap budaya perusahaan akan memiliki dimensi etika
yang didorong tidak hanya oleh kebijakan-kebijakan formal
perusahaan, tapi juga karena kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang
berkembang dalam organisasi perusahaan tersebut, sehingga kemudian
dipercayai sebagai suatu perilaku, yang bisa ditandai mana perilaku
yang pantas dan mana yang tidak pantas. Budaya-budaya perusahaan
inilah yang membantu terbentuknya nilai dan moral ditempat kerja,
juga moral yang dipakai untuk melayani para stakeholdernya
5) Intensitas Masalah
Intensitas masalah terdiri dari konsesus kesalahan, probabilitas
kerusakan, kesegraan konsekuensi, pendekatan dengan korban,
konsentrasi pengaruh, serta besar kerusakan

2.4 Mendorong Perilaku Etis


Seorang Manajer dapat melakukan sejumlah hal bilamana mereka serius mau
mengurangi perilaku-perilaku tidak etis di organisasi mereka. Adapun beberapa cara yang
bias dilakukan manajer untuk mendorong perilaku etis yaitu :
2.4.1 Pemilihan Karyawan (seleksi)
Proses seleksi mulai dari wawancara, psikotes, dan pengecekan latar belakang
harus dipandang sebagai kesempatan untuk mempelajari tingkat pengembangan
moral, nilai personal, kekuatan ego, dan kemampuan mengontrol seorang
individu.
2.4.2 Kode Etik dan Peraturan Mengambil Keputusan
Kode etik merupakan nilai-nilai utama sebuah organisasi dan peraturan etika
yang diharapkan akan diikuti oleh karyawan. Kode etik harus cukup spesifik
untuk menunjukkan kepada karyawan tentang semangat bahwa mereka harus
melakukan hal yang benar namun cukup longgar untuk memungkinkan
kebebasan penilaian.

7
2.4.3 Pelatihan Etika
Pelatihan etika dapat dilakukan melalui seminar, lokakarya, dan program
pelatihan etika sejenis untuk mendoorng perilau beretika (etis).
2.4.4 Mekanisme Protektif
Karyawan yang menghadapi dilemma etika memerlukan mekanisme protektif
agar mereka dapat melakukan apa yang benar tanpa takut mendapat peringatan.
Sebuah organisasi dapat menugaskan konselor etika bagi karyawan yang
mengahadapi dilemma etika.

2.5 Tanggung Jawab Sosial dan Etika di Dunia Masa Kini


2.5.1 Mengelola Kegagalan Moral dan Kebobrokan Sosial
Dalam mengelola kegagalan moral dan kebobrokan sosial ada dua tindakan yang
sangat penting dilakukan yaitu :
a. Kepemimpinan yang beretika
Apa yang dilakukan manajer mempunyai pengaruh kuat kepada keputusan
karyawan untuk berperilaku etis atau tidak sebagai contoh ketika seorang
manajer menipu, berbohong, mencuri, memanipulasi atau bahkan bersikap tidak
adil hal itu akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap para karyawannya.
b. Perlindungan bagi karyawan yan mengangkat isu etika
Artinya penting bagi manajer untuk meyakinkan para karyawan yang
menyatakan keluhan atau masalah etika karyawan lain bahwa mereka tidak akan
menghadapi resiko pribadi atau karir.
2.5.2 Mendorong Entrepreneurship Sosial
Entrepreneurship sosial adalah individu atau organisasi yang mencari
kesempatan untuk memajukan masyarakat dengan menggunakan pendekatan
praktis,inovatif, dan berkelanjutan. Entrepreneur sosial hendaknya membuat
dunia yang lebih baik dan mempunyai keinginan kuat untuk menjadikannya
nyata.
2.5.3 Bisnis mempromosikan perubahan sosial yang positif
Bisnis dapat melakukan hal yang mempromosikan perubahan sosial yang positif
dengan dua cara yaitu melalui :
a. Filantrofi Perusahaan atau disebut suka sumbangan sukarela perusahan yang
artinya adalah donasi yang diberikan oleh perusahaan akan membantu

8
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contohnya donasi untuk kanker,
donasi operasi katarak, beasiswa, dan lainnya.
b. Sukarela Karyawan adalah jalan yang popular bagi bisnis untuk terlibat dalam
promosi perubahan sosial. Banyak perusahaan yang menyatakan bahwa usaha
ini tidak hanya menguntungkan komunitas, tetapi juga meningkatkan usaha
kerja dan motivasi karyawan.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa Tanggung jawab sosial
merupakan tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk
tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai,
norma, dan budaya masyarakat setempat. Tanggung jawab sosial juga dapat dikatakan
sebagai kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen
berdampak kepada seluruh pemangku kepentingannya antara lain konsumen, karyawan,
investor, pemasok dan lain sebagainnya. Tanggung jawab dari organisasi harus membawa ke
arah perbaikan di lingkungan masyarakat organisasi tersebut sebagai konsekuensi logis
keberadaanya dalam lingkungan tersebut.
Etika didefinisikan sebagai consensus mengenai standar perilaku yang diterima untuk
suatu pekerjaan, perdagangan atau profesi. Etika manajemen adalah standar kelayakan
pengelolaan organisasi yang memenuhi kriteria etika. Tanggung jawab sosial serta etika
manajemen adalah dua hal yang berbeda namun saling berhubungan, perbedaannya tak
hanya terdapat pada kata, melainkan juga pada makna, Namun keduanya sangatlah
berhubungan erat dan merupakan pedoman bagi suatu perusahaan untuk perkembangannya.

3.2 Saran
Dari kesimpulan yang dijabarkan diatas, maka dapat diberi saran antara lain :
1. Alangkah baiknya apabila tanggung jawab sosial dan etika manajerial dapat dipelajari
dan diterapkan dalam bisnis dan perusahaan
2. Pengolahan kode etik pun harus ada standart resmi dari nilai-nilai yang di muat
perusahaan terkait yang harus berstruktur etis guna mewakili berb agai sistem posisi
dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk menerapkan perilaku beretika. Serta harus
didukung juga pelatihan etika yang berguna untuk membantu pegawai dalam
menghadapi etika & nilai perusahaan / organisai yang bersangkutan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P.& Mary Coulter. 2016. Manajemen Edisi 6 Jilid 1 Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta : PT.Prenhallindo

Handoko, T. Hani. 2019. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA.

Triastity, Rahayu. 2011. Green Management Sebagai Pelaksanaan Etika Bisnis Upaya
Kelangsungan Hidup Perusahaan Jangka Panjang.

https://media.neliti.com/media/publications/23329-ID-green-management-sebagai-
pelaksanaan-etika-bisnis-upaya-kelangsungan-hidup-perus.pdf. Diakses pada 28 Sepember
2020.

Amirullah. 2015. Pengantar Manajemen Fungsi-Proses- Pengendalian. Jakarta : Mitra


Wicana Media.

11

Anda mungkin juga menyukai