“Mengelola Komunikasi”
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Manajemen A2
Universitas Udayana
2020
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan paper yang berjudul
“Mengelola Komunikasi”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan paper ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu pembuatan paper ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses paper ini masih dari jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan
oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tanga terbuka menerima masukan,
saran, dan usul guna penyempurnaan paper ini. Akhirnya penulis berharap semoga paper ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penyusum
ii
DAFTAR ISI
JUDUL .............................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2
2.1. Mengelola Komunikasi ........................................................................................................... 2
2.2. Sifat dan Fungsi Komunikasi .................................................................................................. 2
2.3. Model Komunikasi Antra- Pribadi........................................................................................... 4
2.4. Komunikasi Organisasi .......................................................................................................... 5
2.5. Teknologi Informasi dan Komunikasi ..................................................................................... 5
2.6. Isu Komunikasi dalam Organisasi Masa Kini .......................................................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain
dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan
suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial
dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi
selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan
hidup kelompok yang terdiri dari atasan dan bawahannya.
Komunikasi tidak hanya penting untuk manusia tetapi juga penting untuk sistem
pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk mengarahkan, memotivasi, memonitor
atau mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen perusahaan yang mencoba
mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja yang dilakukan oleh
pihak manajemen perusahaan dapat berjalan lebih efesien dan lancar, yang dimonitor atau
yang diatur dalam sistem pengendalian manajemen adalah kinerja dari perilaku manajer di
dalam mengelola perusahaan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami komunikasi
2. Untuk mengetahui dan memahami sifat dan fungsi komunikasi
3. Untuk mengetahui dan memahami metode komuikasi antar pribadi
4. Untuk mengetahui dan memahami komunikasi organisasi
5. Untuk mengetahui dan memahami teknologi dalam komunia
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
pesan itu sama sekali. Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komuikasi sebagai
suatu proses yang selalu berubah, sehingga kita harus berhati-hati pada saat
menyempaikan pesan kepada orang lain. Terutama pada saat kita berkomunikasi yang
pertama kali, kita harus berhati-hati karena kesan pertama begitu berkesan bagi
pendengar.
Terlebih saat seorang komunikator melakukan komunikasi melalui madia cetak
ataupun elektronik, maka pesan yang disampaikan haruslah betul-betul diyakini
kebenarannya oleh dirinya dan masyarakat luas sebagai komunikan. Komunikasi yang
dilakukan dengan media menuntut seorang kominikan untuk mampu menguasai
teknologi komunikasi
c.Verbal (verbal)
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol
verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif.
Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik
dan pragmatis. Komunikasi ini dapat berupa ucapan langsung dari komunikator (oral)
juga berupa pesan yang dikomunikasikan lewat tulisan oleh komunikator. Komunikan
dapat mendengar langsung pesan yang disampaikan dan juga dapat membaca pesan
yang disampaikan oleh seorang komunikator dalam komunikasi verbal ini.
d.Nonverbal (non-verbal)
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan
tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan
gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek
seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara
seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
2. Sebagai penyampai pendapat agar dapat diterima oleh masyarakat luas atau yang
berkaitan.
3
4. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan akan sesuatu hal. Jadi, melalui
komunkasi nantinya akan terjadi transfer ilmu antara pihak satu dengan pihak
lainnya.
5. Pengisi waktu luang. Misalnya, dengan berbicara via telepon, chatting, sosial media,
video call dan sebagainya.
6. Sebagai cara untuk membujuk dan mempengaruhi orang lain. Biasanya komunikasi
semacam ini banyak mengandung unsur-unsur persuasive.
Model ini menunjukan 3 (tiga) unsur esensai komunikasi. Bila salah satu unsur hilang,
komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagi contoh, seseorang dapat mengirimkan berita,
tetapi bila tidak ada yang menerima atau mendengar, komunikasi tidak terjadi. Model proses
komunikasi yang lebih terperinci, dengan unsur-unsur penting yang terlibat dalam
komunikasi antara dan diantara para anggotaorganisasi, dapat digambarkan seperti dibawah
ini
Sumber (source). Sumber atau pengirim berita memainkan langkah pertama dalam
proses komunikasi. Sumber mengendalikan macam berita yang dikirim,susunan yang
digunakan, dan sering saluran melalui mana berita dikirimkan.Dalam organisasi, sumber
4
merupakan pihak yang mempunyai kebutuhan dan keiinginan untuk mengkomunikasikan
sesuatu gagasan, pemikiran, informasi, dan sebagainya, kepada pihak lain.
5
dampak paling besar terhadap komunikasi organisasi: sistem komputer yang dijadikan
jaringan kerja dan kemampuan tanpa kabel.
6
sistem komputer yang dijadikan jaringan menuntut agar organisasi-organisasi dihubungkan
melalui kabel, komunikasi tanpa kabel yang bergantung pada sinyal- sinyal yang dikırimkan
melalui udara atau angkasa tanpa hubungan fisik apa pun dan menggunakan hal-hal seperti
sinyal mikrowafe, satelit, gelombang radio dan antena radio, atau sinar infra merah. Produk
produk tanpa kabel--seperti radio panggil, telepon seluler, dan komputer laptop yang diberi
perlengkapan khusus-memungkinkan orang dalam organisasi - organisasi untuk sepenuhnya
dapat saling mencapai, kapan saja atau di imana saja. Karyawan-karyawan tidak berada di
belakang meja mereka dengan komputer dihidupkan untuk dapat berkomunikasi dengan
orang-orang lain di organisasi itu. Memang, beberapa orang yakın bahwa abad yang akan
datang bakal merupakan "abad tanpa kabel."sepanjang teknologi terus membaik di bidang ini,
kita cenderung menyaksikan anggota-anggota organisasi menggunakan komunikası fanpa
kabel sebagai cara untuk bekerja sama dan menyampaikan informasi.
Contoh Kasus
2. Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan dan
manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu
tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi danpemogokan. Apakah hal itu karena
tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan
hak asasi manusia karyawan.
Di dalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan antara individu
akan sering terjadi. Permasalahan yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah
kominikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasi masalah dalam perusahaan harus
benar-benar dipahami management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak yang
timbul. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan
yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system
yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo. Sehingga untuk mensiasati
masalah ini bisa dilakukan dengan berbagai cara:
Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan
dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau
pengumuman melalui loudspeaker.
Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis,
misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan
intens akan mengurangi masalah di lapangan.
Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan
memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan
meminimalkan masalah dalam hal komunikasi Biasanya masalah timbul karena
lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang
kurang, atau sirkulasi yangkurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat
mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga
harus di perhatikan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau
informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih
dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah,
intonasi, tidak putus vokal dan sebagainya. Komunikasi memiliki sifat seperti: 1) Tatap
Muka (face to face), 2) Bermedia, 3) Verbal, 4) Non-Verbal. Komunikasi memiliki
beberapa fungsi yaitu Untuk menyampaikan informas dan Sebagai penyampai pendapat
agar dapat diterima oleh masyarakat luas atau yang berkaitan. Model Komunikasi Antar
Pribadi Model ini menunjukan 3 (tiga) unsur esensai komunikasi. Bila salah satu unsur
hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Teknologi telah memperbaiki kemampuan
seorang manajer untuk memantau kinerja individu atau kinerja kelompok, dan teknologi itu
memungkinkan para karyawan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap untuk
mengambil keputusan dengan lebih cepat.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://qwords.com/blog/pengertian-komunikasi/
https://nandaerlika.wordpress.com/2012/03/16/pengertian-dan-sifat-komunikasi/
10