Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“KOMUNIKASI KONSUMEN DAN PERILAKU KONSUMEN”


Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN


Dosen Pengampu :
Arif Nuraini, M.Sy

Disusun Oleh Kelompok 9 :


1. Anhar Maulana Nawa Wirya

2. M Zidni K N

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


STAI DIPONEGORO TULUNGAGUNG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat,
serta taufik dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Adapun penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah, namun
juga sebagai bahan rujukan kami dalam mempelajari mata kuliah tentang Analisis Perilaku
Konsumen lebih mendalam. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit pun kami mendapat
bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Oleh
sebab itu, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak
membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu selama proses penyusunan makalah ini.
Semoga amal kebajikan yang telah dilimpahkan mendapat balasan dari Allah SWT. Akhirnya
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah
ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca umumnya. Aamiin Yaa
Rabbal Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tulungagung, 22 mei 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. I
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1
C. Tujuan Penelitian................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pentingnya Komunikasi...................................................................................................... 2
B. Pengertian Komunikasi....................................................................................................... 3
C. Proses Komunikasi…......................................................................................................... 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 7
B. Saran .................................................................................................................................. 8

DAFTAR RUJUKAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi terjadi dimana-mana dalam kehidupan kita. Komersial melaluiradio


dan televisi, iklan cetak, papan reklame, kemasan, dan karyawan penjualan,semuanya
berusaha berkomunikasi dengan kita dan pada akhirnya mempengaruhikita. Pada era
globalisasi ini, orang-orang membutuhkan strategi jitu untukmenarik dan
mempertahankan pelanggan. Salah satu pendekatan yang seringdigunakan adalah
komunikasi pemasaran(marketing communication).

Kehadiran media cetak dan elektronik telah memberikan angin segar bagipara
pengusaha karena melalui media-media tersebut mereka dapat melakukankomunikasi
dengan pelanggan mereka. Mereka dituntut tidak hanya selalumemperbaiki kualitas
produk barang jasa yang ditawarkan. Para pengusaha tidakhanya sekadar melakukan
strategi positioning sebuah produk melalui penetapanstandarisasi mutu dan kualitas
pelayanan, namun juga berusaha mempertahankanbrand position di benak konsumen
melalui pemantapan strategi promosi.1

B. Rumusan Masalah

Dengan adanya Latar Belakang masalah diatas, maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut

1. Apa pentingnya komunikasi ?


2. Bagaimana definisi komunikasi ?
3. Bagaimana proses komunikasi ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pentingnya komunikasi


2. Mengetahui definisi komunikasi
3. Mengetahui bagaimana proses komunikasi

1
Devita magarani, Makalah Perilaku Konsumen (UNSOED, 2015), hlm.3.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pentingnya komunikasi

Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri oleh manusiasebagai alat interaksi


dengan individu lainnya, untuk memenuhi kebutuhan informasi, baik dari dalam
ataupun luar lingkungannya. Komunikasi adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia. Begitu juga di dalam sebuah organisasi atau instansi. Dengan
adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar guna mencapai
tujuan organisasinya, sebaliknya jika komunikasi dalam organisasi tidak berjalan
dengan baik maka organisasi tersebut akan berantakan.Secara etimologis, komunikasi
berasal dari bahasa latin “Communicare” berarti memiliki bersama atau “berlaku di
mana-mana” maka disadari bahwa komunikasi penting dalam kehidupansebagai
penyampaian ataupun penukaran ide-ide, pengetahuan bahkan informasi, komunikasi
juga penting dalam sebuah organisasi, karena dapat dikatakan organisasi tanpa
komunikasi ibarat sebuah motor yang di dalamnya terdapat rangkaian alat-alat
ototmotif, yang terpaksa tidak berfungsi karena tidak adanya aliran fungsi antara satu
bagian dengan bagian yang lainnya. Connection komunikasi merupakan sistem aliran
yang menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar bagian dalam organisasi
sehingga menghasilkan sinergi (Redi Panuju dalam Masmuh Abdullah, Komunikasi
Organisasi, 2008 : 7).

Begitu penting komunikasi bagi kehidupan manusia, sehingga ada yang menyatakan
bahwa tanpa komunikasi kehidupan manusia tidak akan bermakna, atau bahkan
manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah
organisasi/instansi/perusahaan, komunikasi menjadi bagian terpenting dan bahkan
sering dibahas meskipun meskipun dalam kenyataannya jarang sekali dipahami secara
tuntas. Astrid S. Susanto(1983:37) dalam Filsafat Komunikasi, Moh. Zamroni,
menyatakan bahwa proses komunikasi banyak disebut-sebut sebagai asal-muasal dari
hampir semua permasalahan dalam organisasi atau badan usaha serta manajemen,
tetapi pada umumnya kurang dipahami. Sebaliknya cukup disadari bahwa komunikasi
yang efektif merupakan dasar utama untuk mencapai tujuan organisasi, walaupun
komunikasi tetap merupakan masalah besar bagi organisasi.

Efektivitas adalah berarti berhasil atau tepat guna. Efektif merupakan kata dasar
sementara, kata sifat dari efektif adalah efektivitas karena seperti pendapat Onong
Uchjana efefendy. Komunikasi digunakan oleh manusia salah satunya untuk
mendapatkan informasi yang mereka inginkan. Informasi berasal dari bahasa perancis
kuno yaitu informacion(Tahun1387) yang diambil dari bahasa latin informationem
yang berarti “garis besar, konsep, ide”.Informasi juga merupakan kata benda dari
informareyang berarti aktifitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”. Informasi
adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, dan instruksi.”2

2
UNIKOM : Pentingnya Komunikasi, Bandung, 2011
2. Pengertian Komunikasi

Pengertian komunikasi Luthans (2006:372) menyatakan,”kebanyakan definisi


komunikasi yang digunakan dalam buku perilaku organisasi menekankan penggunaan
simbol-simbol untuk mentransfer arti informasi. Robbins (2008:5) Komunikasi
meliputi transfer maupun pemahaman makna.Himstreet dan Baty dalam Purwanto
(2006:3) komunikasi adalah proses pertukaran informasi antarindividu melalui suatu
sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku
atau tindakan.Komunikasi adalah bentuk apa saja dari interaksi kata-kata, senyuman,
anggukan kepala, gerakan tangan, sikap badan , gerakan mata yang berakibat
diterimanya arti, sikap, atau perasaan yang sama.Komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung
(melalui media)3

3
Retno Dwi : Komunikasi, UB Malang, 2012
3. Proses Komunikasi

Dalam proses komunikasi terdapat beberapa unsur komunikasi, yaitu pengirim


pesan (sender), pesan (message), medium atau saluran pesan (channel), dan penerima
pesan (receiver) yang dalam hal ini adalah konsumen. Selain itu, hal paling penting
yang juga harus ada adalah proses umpan balik (feedback).

1. Pengirim pesan (sender)

Proses awal komunikasi selalu berasal dari pihak yang berkepentingan untuk
membangun komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan secara perorangan baik oleh
produsen maupun konsumen, dan bisa juga melalui sebuah organisasi perusahaan.
Produsen membangun komunikasi karena ingin mempromosikan produknya agar dapat
dikenal dan menumbuhkan minat pembelian konsumen. Konsumen juga dapat
memulai komunikasi karena ingin mendapatkan informasi produk yang hendak
dibelinya. Agar proses komunikasi dapat berjalan dengan baik. produsen atau
perusahaan harus mampu mendesain komunikasi itu agar mudah diterima dan dipahami
konsumen.

2. Penerima pesan (receiver)

Dalam dunia bisnis, sasaran utama pemasaran adalah konsumen (customer-


oriented). Aliran komunikasi yang disalurkan dari pengirim pesan atau produsen ke
konsumen harus dibangun secara rasional dan mudah dipahami. Sering kali ada produk
atau jasa yang bagus dan berkualitas, namun tidak didesain dengan kemasan
komunikasi yang bagus pula sehingga pesannya tidak bisa diterima oleh konsumen
secara optimal. Padahal dalam komunikasi bisnis diharapkan adanya proses
mempengaruhi untuk mengubah perilaku konsumen dari yang awalnya tidak berminat
hingga akhirnya berminat untuk melakukan pembelian. Oleh karena itu, karakteristik
audiens dan segmen pasar harus dipahami secara mendetail agar komunikasi yang
dibangun bisa berjalan secara efektif.

3. Medium (saluran komunikasi)

Salah satu unsur penting dalam membangun komunikasi bisnis adalah ketepatan
penggunaan saluran komunikasi. Maksudnya yaitu sejauh mana saluran yang
digunakan itu efektif bagi konsumen atau penerima pesan dan juga tetap efisien dari
aspek biaya. Ada pesan yang seharusnya disampaikan dengan media yang sederhana
sehingga tidak perlu menggunakan media yang rumit dan mahal. Contohnya yaitu
memperkenalkan produk jasa kursus mengemudi, pesan cukup disampaikan dan
disebarluaskan dengan menggunakan brosur atau melalui radio lokal, tidak perlu
menggunakan media televisi, radio, atau surat kabar untuk menghemat biaya karena
jasa yang ditawarkan masih bersifat lokal. Namun, jika produk bersifat massal dan
memiliki keuntungan tinggi seperti alat elektronik, pesan sebaiknya disebarluaskan
dengan media yang bersifat nasional, seperti koran atau televisi.
4. Pesan (message)

Dalam komunikasi terdapat beberapa jenis pesan, yaitu :

a. Pesan verbal, yaitu pesan yang disampaikan secara langsung kepada pihak
penerima pesan atau konsumen tanpa melalui media. Pesan verbal ini bisa dalam
bentuk promosi produk secara langsung oleh produsen kepada konsumen.

b. Pesan non verbal, yaitu pesan yang disampaikan secara tidak langsung kepada
pihak penerima pesan atau konsumen sehingga harus melalui media seperti televisi,
radio, pamflet, brosur dan sebagainya.

c. Kombinasi pesan antara pesan verbal dan nonverbal. Ketika menjual sebuah
produk, produsen tidak hanya menggunakan media nonverbal tetapi juga menggunakan
media verbal. Sebagai contoh, dalam proses penyampaian pesan penjualan sepeda
motor (honda, yamaha, atau suzuki) pesan tidak hanya disampaikan melalui televisi,
tetapi juga melalui wiraniaga yang langsung berbicara dan berhubungan dengan
konsumen akhir.

5. Umpan balik (feedback)

Umpan balik dari proses penyampaian pesan merupakan isyarat apakah proses
pesan itu tlah sampai secara sukses atau belum. Ketika memperkenalkan sebuah
produk, produsen atau tenaga pemasar akan menyampaikan pesan kepada calon
pembeli. Untuk dapat mengetahui apakah pembeli dapat memahami pesan itu atau
tidak, bisa dilihat secara langsung respon yang diberikan konsumen dari mimik atau
gerakan tubuh yang menandakan bahwa konsumen tersebut mengerti atau tertarik (jika
komunikasi dilakukan secara verbal). Jika pesan yang disampaikan secara nonverbal,
indikator untuk mengukur berhasil tidaknya suatu promosi adalah omzet penjualan
produk."4

4
Sherly Martin, Perilaku Konsumen, IAIN Kudus, 2020
Proses Komunikasi

Menurut Bovee dan Thill dalam Purwanto (2011), proses komunikasi


terdiri dari enam tahap, yaitu:

1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan


2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan
3. Pengirim menyampaikan pesan
4. Penerima menerima pesan
5. Penerima menafsirkan pesan
6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada
pengirim

Menurut Hermawan (2012), proses berlangsungnya komunikasi


bisa digambarkan seperti berikut:

1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang


lain, mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang
disampaikan dapat berupa informasi dalam bentu bahasan ataupun lewat simbol-
simbol yang bisa dimengerti oleh kedua belah pihak.

2. Pesan (message) disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran
baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Fungsi pengiriman (encoding) adalah proses untuk mengubah pesan ke dalam


bentuk yang dioptimasi untuk keperluan penyampaian pesan/data.

4. Media/saluran (channel) adalah alat yang menjadi penyampai pesan dari


komunikator ke komunikan.

5. Fungsi penerimaan (decoding), proses memahami simbol bahasa yaitu simbol


grafis atau huruf-huruf dengan cara mengasosiasikannya atau menghubungkan
simbol-simbol dengan bunyi-bunyi bahasa beserta variasi-variasinya yang
dilakukan penerima pesan dari penyampain pesan.

6. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan


isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu
sendiri.

7. Respon (response) merupakan rangsangan atau stimulus yang timbul sebagai


akibat dari perilaku komunikasi setelah menerima pesan.

8. Komunikan memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan


yang dikirimkan kepadanya, apakah pesan yang dimaksud oleh si pengirim dapat
dimengerti atau dipahami.5

5
AY Kristiadi, Proses Komunikasi,UKSW, 2016
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran atau kritikan
dari pembaca. Dan tentunya penulis akan ters memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber-sumber yang dapat di dipertanggung
jawabkan nanti
DAFTAR PUSTAKA

Devita magarani, Makalah Perilaku Konsumen (UNSOED, 2015), hlm.3.


UNIKOM : Pentingnya Komunikasi, Bandung, 2011
Retno Dwi : Komunikasi, UB Malang, 2012
Sherly Martin, Perilaku Konsumen, IAIN Kudus, 2020
AY Kristiadi, Proses Komunikasi,UKSW, 2016

Anda mungkin juga menyukai