RISET
DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI
DISUSUN OLEH :
MUHAMMADIYAH SELONG
KATA PENGANTAR
Assalamualaikuwarohmatuallahiwabarokatu
Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah swt atas kasih dan sayangnya
memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada kami sehingga mampu
menyelesaikan penyusunan makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah komunikasi
organisasi.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih ada kemungkinan kekurangan-
kekurangan karena keterbatasan kemampuan penyusunan, untuk itu, masukkan yang bersifat
membangun akan sangat membantu kami untuk semakin membenahi kekurangannya.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami tuturkan kepada dosen pengampu mata kuliah
komunikasi organisasi ini, kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat berguna,
sebagai karya dari kami dan untuk semua.
Wassalammualaikum
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
MAKALAH ............................................................................. i
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................. 3
BAB III
PENUTUP ........................................................................................... 11
a. Kesimpulan …………………………………………………………………….
b. Saran …………………………………………………………………….
BAB IV
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya
memerlukanorang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk
saling berinteraksi.Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar
pribadi manusia terbentukdari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam
kelompok dan masyarakat. Di dalamkelompok ataupun organisasi, selalu
terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakanmasalah penting untuk
kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari atasan dan bawahannya.
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi
dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itudiperlukan adanya kerja sama
yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun
kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasamatersebut terdiri
dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial maupun kebudayaan.
Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-
masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat
memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
C. Metode Penulisan
1. Internet
2. Buku
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi, Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu
pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Berarti
dalam hal ini komunikasi dalam organisasi merupakan hal yang paling penting karena
komunikasi bagian penting dari organisasi, sebab organisasi tidak akan berlangsung apabila
tidak ada komunikasi antara pihak satu dengan pihak yang lain.
B. Unsur-unsur Komunikasi dalam Organisasi
1. Komunikator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah
orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2. Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan,
mengirim atau menyiarkan.
3. Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah, laporan,
atau saran.
4. Komunikan (communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para
pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita. Tanggapan atau
reaksi (response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.
5. Kelima unsur komunikasi tersebut (Komuniakator), Menyampaikan berita,
Berita-berita yang disampaikan, Komunikan dan Tanggapan atau reaksi)
merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsur tidak ada,
maka komunikasi tidak akan terjadi. Dengan demikian masing-masing unsur
saling berhubungan dan ada saling ketergantungan. Jadi dengan demikian
keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut.
Komunikasi vertikal terdiri atas komunikasi ke atas dan ke bawah sesuai rantai
perintah. Komunikasi ke bawah (downward comunication) dimulai dari manajemen puncak
kemudian mengalir ke bawah melalui tingkatan-tingkatan manajemen sampai ke karyawan
lini dan personalia paling bawah. Maksud utama komunikasi ke bawah adalah untuk
memberi pengarahan, informasi, instruksi, nasehat/saran dan penilaian kepada bawahan sera
memberikan informasi kepada para anggota organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan
organisasi.
Berita – berita ke bawah dapat berbentuk tulisan maupun lisan dan biasanya
disampaikan melalui memo, laporan, atau dokumen lainnya, bulletin pertemuan atau rapat,
dan percakapan serta melalui interaksi orang perorang atau kelompok-kelompok kecil.
Manajemen seharusnya tidak hanya memusatkan perhatiannya pasa usaha komunikasi ke
bawah, tetapi juga komunikasi ke atas.
2. Komunikasi Horizontal
Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para anggota dalam kelompok kerja
yang sama. Dan antara departemen-departemen pada tingkatan yang sama. Fungsi arus
komunikasi horisontal ini adalah: a) Memperbaiki koordinasi tugas b) Upaya pemecahan
masalah c) Saling berbagi informasi d) Upaya pemecahan konflik e) Membina hubungan
melalui kegiatan bersama
3. Komunikasi Diagonal
Ada tiga hambatan organisasional, yaitu tingkat hirarki bila suatu organisasi
tumbuh, strukturnya berkembang, akan menimbulkan berbagai masalah komunikasi. Karena
berita harus melalui tingkatan tambahan, yang memerlukan waktu lebih lama untuk
mencapai tempat tujuan dan kecendrungan menjadinberkurang ketepatannya . berita yang
mengalir keatas atau kebawah tingkatan – tingkatan organisasi akan melalui beberapa
“Filter”, dengan persepsi, motif, kebutuhan dan hubungannya sendiri.
Manajer masih akan menghadapi kemungkinan bahwa berita – berita yang mereka
kirim akan berubah akan menyimpang, bahkan bila hambatan-hambatan komunikasi
organisasional tidak ada. Banyak kesalahan komunikasi disebabkan bukan oleh faktor-faktor
organisasi, tetapi oleh masalah-masalah ketidak sempurnaan manusia dan bahasa. Manajer
perlu memperhatikan hambatan-hambatan antar pribadi seperti , a) persepsi selektif , b)
status atau kedudukan komunikator, c) keadaan membela diri , d) pendengaran lemah, e)
ketidak tepatan penggunaan bahasa. Berikut adalah hambatan – hambatan dalam proses
komunikasi :
Persepsi selektif persepsi adalah proses yang menyeluruh dengan mana seseorang
menseleksi, mengorganisasikam, dan mengartikan segala sesuatu lingkungannya, segera
setelah seseorang menerima sesuatu, akan mengorganisasikan menjadi berbagai tipe
informasi yang berarti. Dalam hal ini pengalaman mengajarkan seseorang dengan reaksi
tertentu, bila seseorang mendengar suara kereta api, maka dia mengharapkan akan melihat
kreta api. Seorang karyawan menjadi “definisi” secara otomatis bila dipanggil atasannya .
dengan kata lain, pengharapan yang mengharapkan seseorang untuk melihat atau mendengar
kejadian, orang , objek atau situasi adalah sesuatu yang dia ingin lihat atau dengar . hal ini
disebut persepsi selektif.
Manajer harus dipandang bawahan mereka sebagai orang yang terpercaya dan dapat
dipercaya. Kalau tidak, usaha untuk memotivasi, mempengaruhi dan mengarahkan kegiatan-
kegiatan bawahan akan sangat terhambat dari pemulaan.
Keadaan membela diri, perasaan pembelaan diri pada pengirim, penerima berita
atau keduanya juga menimbulkan hambatan-hambatan komunikasi. Keadaan membela diri
seseorang mengakibatkan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan pembicaraan tertentu, dan
sebaliknya meningkatkan tingkat pembelaan di pihak lain. Jadi, akan timbul reaksi rantai
deensif. Keadaan ini membuat pendengar lebih berkonsentrasi pada apa uang akan dikatakan
dan bukan pada apa yang sedang didengar. Sebagai contoh, bila seseorang karyawan
terancam akan kehilangan kedudukannya, maka dapat kehilangan kemampuan untuk
mengartikan berita secara tepat dengan memberi reaksi defersif atau agresif.
Pendengaran lemah. Manajer perlu belajar untuk mendengar secara efektif agar
mampu mengatasi hambatan ini. Berbagai kebiasaan sehubungan dengan pendengaran
lemah meliputi : 1) mendengar hanya permukaannya saja, dengan sedikit perhatian pada apa
yang sedang dikatakan; 2) memberikan pengaruh, melalui baik perkataan atau tanda-tanda
(seperti melihat jam, memandang langit, menunjukkan kegelisahan); 3) menunujkan tanda-
tanda kejengkelan atau kebosanan terhadap bahan pembicaraan dan 4) mendengar dengan
tidak aktif.
Ketidak tepatan penggunaan bahasa. Salah satu kesalahan terbesar yang dibuat
dalam komunikasi adalah anggapan bahwa pengertian terletak dalam “kata-kata” yang
digunakan. Sebagai contoh, perintah manajer untuk mengerjakan “secepat mungkin” bisa
berarti satu jam, satu hari atau satu minggu. Disamping itu, bahasa-bahasa “non verbal”
yang tidak konsiten, seperti nada suara, ekspresi wajah, dan sebagainya dapat menghambat
komunikasi.
Karena berbgai hambatan organisasional dan antar pribadi, komunikasi efektif tidak
dapat dibiarkan terjadi begitu saja. Manajer harus memainkan peranan penting dalam proses
komunikasi, dimana hanya dengan cara itu kemudian dapat diambil langkah-langkah untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi.
Penggunaan Umpan-Balik
Dilain pihak, para manajer perlu secara aktif mencari umpan balik. Manajemen
partisipatif dan komunikasi tatap muka merupakan cara-cara yang dapat digunakan untuk
meningkatkan efektivitas kominukasi melalui penggunaan umpan balik.
Menjadi Komunikator Yang Lebih Efektif
Salah satu peralatan yang digunakan secara efektif oleh para psikolog, dan orang-
orang yang profesinya memerlukan pemahaman yang mendalam tentang klien mereka, yaitu
active listening (aktif mendengarkan), dapat dipergunakan untuk mengembangkan dimensi
baru keterampilan manajemen para manajer. Prinsip dasar peralatan ini adalah penggunaan
reflective statements (pernyataan baik) oleh pendengar. Bagaimanapun posisi kunci para
manajer dalam proses komunikasi, membuat kebutuhan mendesak bagi pengembangan diri
untuk menjadi komunikator yang lebih efektif.
A. KESIMPULAN
Komunikasi adalah sarana untuk berhubungan, telebih dalam sebuah organisasi.
Organisasi mencakupi seluruh kegiatan apa yang telah direncanakan, dan untuk
melaksanakan rencana yang telah disusun diperlukan komunikasi yang baik agar apa yang
dilaksanakan berjalan sesuai dengan apa yang direncakan sebelumnya. Dalam organisasi
terdapat bermacam-macam hambatan, untuk menyelesaikan hambatan-hambatan tersebut di
perlukan umpan balik agar tercipta iklim komunikasi dua arah.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.com/komunikasi-organisasi