Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Manajemen Sumber Daya Manusia

Komunikasi

Dosen Pengampu: Apriyanti, S.E., M.M

Di Susun Oleh

Ratu Aurora (1803102003)

Ayudya Lulu Fadhia (1803102028)

Arista Mekar Febrianti (1803102037)

Duwi Endang Puspitasari (1803102040)

Bayu Risky Hermawan (1803102041)

KELAS 3A
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 1
D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi ...................................................................... 3


B. Fungsi komunikasi ...............................................................................
C. Proses komunikasi ...............................................................................
D. Komunikasi tertulis, Lisan, dan Non-verbal ........................................
E. Komunikasi Antarpribadi dan Lintas Budaya......................................
F. Komunikasi dalam Organisasi .............................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... iii


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas
segala karunia nikmat-Nya sehingga kelompok kami dapat menyusun makalah ini dengan
sebaik-baik nya. Makalah yang berjudul “Komunikasi” disusun untuk memenuhi salah satu
kompetensi dasar dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang di ampu oleh
Ibu Apriyanti, S.E., M.M.

Makalah ini berisi tentang ruang lingkup komunikasi secara rinci yang dapat di
aplikasi kan dalam perkuliahan maupun lingkungan kerja. Meski telah disusun secara
maksimal, namun makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Besar harapan kami, makalah ini dapat memberi informasi serta pengetahuan yang
relevan bagi pembaca mengenai kompensasi yang menjadi salah satu materi perkuliahan di
prodi manajemen.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga para pembaca memahami secara betul
dari penjelasan di makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Madiun, 15 Desember 2019


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi ialah alat yang penting untuk menyampaikan dan menerima informasi
kepada atau dari pihak lain. Kesalahan dalam berkomunikasi memberikan efek yang
kurang baik dan akan mengakibatkan kesalahpahaman satu sama lain.
Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa komunikasi yang kurang baik
menjadi sumber konflik antar pribadi ataupun antar kelompok. Kesalahan komunikasi
sering terjadi karena perbedaan bahasa dan budaya, menimbulkan kesalahpahaman
dalam menerima informasi.
Maka dari itu, dalam makalah ini akan dijelaskan secara rinci pengertian komunikasi,
fungsi komunikasi, proses komunikasi, bentuk-bentuk komunikasi, dan komunikasi
dalam organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian komunikasi!
2. Apa saja fungsi dari komunikasi?
3. Bagaimana proses komunikasi?
4. Jelaskan mengenai komunikasi tertulis, lisan, dan non-verbal!
5. Jelaskan mengenai komunikasi antarpribadi dan lintas budaya!
6. Bagaimanakah komunikasi dalam organisasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian komunikasi.
2. Mengetahui fungsi-fungsi komunikasi.
3. Mengetahui proses komunikasi.
4. Mengetahui penjelasan komunikasi tertulis, lisan, dan non-verbal.
5. Mengetahui penjelasan komunikasi antarpribadi dan lintas budaya.
6. Mengetahui komunikasi dalam organisasi.
D. Manfaat Penulisan
Penyusunan makalah ini, bertujuan untuk memberikan manfaat dan pengetahuan bagi
para pembaca tentang “Komunikasi” yang akan dijelaskan secara rinci pada makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi

Salah satu ketrampilan yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam suatu organisasi
adalah berkomunikasi secara efektif.Seorang pemimpin harus dapat menyampaikan informasi
yang dapat dipahami dengan jelas agar para bawahannya dapat mengerjakan pekerjaanya
dengan baik.Pemimpin yang tidak dapat berkomunikasi dengan baikdengan para bawahanya
tentang pekerjaan-pekerjaan yang perlu dilaksanakan akan menghadapi suatu kegagalan
dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sebaliknya, apabila para bawahan tidak dapat
berkomunikasi secara efektif dengan pemimpinya,maka akan menghadapi kesulitan dalam
memperoleh informasitentang perkerjaan yang akan dilaksanakannya.Oleh karena
itu,komunikasi sangat penting dalam organisasi untuk mencapai tujuannya.

Banyak pengertian komunikasi yang berbeda disampaikan oleh para ahli tetapi pada
dasarnya mempunyai pengertian yang sama. Bonnie D.Phillips(1983)mengatakan bahwa
,communication is broadly as an act or instance of transmitting.Himstreed dan Baty
(1984)mengatakan, communication is a process that remains incomplete until the massage
reaches its destination as undiluted or unchanged as passible.Kemudian ,Koontz,et.al.(1990)
mendefinisikan bahwa komunikasi sebagai penyampaian informasi dari pengirim kepada
penerima informasi dan dapat dipahami sacara jelas oleh penerima informasi tersebut.
Demikian pula,Stoner et.al.(1996) mendefinisikan bahwa komunikasi adalah proses yang
dipergunakan oleh manusia untuk mencari kesamaan arti melalui transmisi pesan
simbolik.Dari beberapa pengertian tersebut,komunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu
proses penyampaian informasi dari pengirim (sender) ke pengirim pesan (receiver) dengan
menggunakan berbagai media yang efektif sehingga pesan tersebut dapat dengan jelas dan
mudah dipahami oleh penerima pesan tersebut.

Berdasarkan pengertian diatas,kegiatan komunikasi melibatkan dua pihak antara


lain pengirim pesan dan penerima pesan.Agar komunikasi efektif ,kedua belah pihak harus
mempunyai keterampilan.Pengirim pesan berupaya agar pesan yang ingin disampaikan dapat
dengan jelas dan medah dipahami oleh penerima pesan.Dalam kegiatan tersebut ,pengirim
pesan berupaya untuk menggunakan bahasa dan memilih media yang tepat.Demikian
sebaliknya,penerima pesan berupaya agar pesan yang diterima dapat dipahami dengan jelas
sehingga ada umpan balik dari pesan tersebut.

B. Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi dalam organisasi merupakan sarana untuk memadukan tugas-tugas


yang terorganisasi. Ada empat fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain sebagai
pengawasan,memotivasi,pengungkapan emosi,dan informasi.

Fungsi Pengawasan,setiap organisasi mempunyai struktur dan garis


komando.Berdasarkan garis komando tersebut,bila karyawan mengkomunikasikan
keluhannya kepada atasannya berkaitanya dengan perkerjaannya,sesuai dengan deskripsi
pekerjaan dan kebijakan perusahan,maka komunikasi tersebut sudah menjalankan fungsi
pengawasan.Di sampan itu, komunikasi informal juga dapat mengendalikan
prilaku.Misalnya,apabila kelompok-kelompok kerja melecehkan anggota yang memprodiksi
barang terlalu banyak sehingga bagian lain terlihat buruk,maka mereka secara informal sudah
berkomunikasi prilaku anggota.

Sebagai Motivasi,dengan memberi penjelasan kepada para karyawan tentang apa yang
harus mereka lakukan ,bagaimanan prestasi kerja karyawan dan bagaimana cara berkerja agar
dapat meningkatkan prestasi kerja. Menyusun sasaran yang lebih spesifik dan mendorong
karyawan agar mau melaksanakan tugasnya dengan baik akan merangsang untuk lebih giat
berkerja,motivasi,dan menuntut komunikasi yang efektif.

Pengungkapan Emosi,individu dan kelompok dalam organisasi merupakan sumber


daya pertama yang berinteraksi secara sosial.Komunikasi yang terjadi dalam organisasi
tersebut merupakan mekanisme yang mendasar pada masing-masing individu dan kelompok
dalam organisasi tersebut yang menujukan rasa kecewa dan kepuasanya.Dengan
demikian,komunikasi merupakan sarana dalam melepaskan rasa emosi sebagi rasa
pemenuhan kebutuhan sosial.

Informasi,fungsi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan.Melalui kegiatan


komunikasi dapat memberikan informasi kepada individu atau kelompok dalam pengambilan
keputusan.

Dari keempat fungi ini tidak bisa dipandang bahwa satu fungsi lebih penting dari fungsi
lainya.Semua fungsi ini mempunyai kepentinga secara tersendiri.Misalnya,agar individu atau
kelompok dapat berkinerja dengan baik perlu dipertahankan beberapa macam pengawasan
terhadap anggotanya,merangsang anggota untuk dapat berkinerja dengan baik dan
menyediakan fasilitas dalam pengungkapan emosi,sehingga dapat membuat pilihan-pilihan
dalam pengambilan keputusan.Dapat dikatakan bahwa masing-masing fungsi mempunyai
keterkaitan antara satu fungsi dengan fungsi lainnya.

C. Proses Komunikasi
Secara sederhana proses komunikasi dapat disampaikan dalam gambar 14.1, di mana
pengirim pesan ke penerima pesan melalui media (message)dan saluran (channel).

Feedback
Sender Receiver
MessageA

Message Channel
Message Message
Secara lebih rinci proses
A komunikasi dalam penyampaian
A pesan ini,pengiriman
menyampaikan pesan ke penerima pesan melalui beberapa tahap antara lain,1.)pengirim
mempunya ide,2.)pengkodean ide,3.)penyampian pesan melalui media komunikasi,
4.)penerimaan pesan,5.)penafsiran pesan, dan 6.)umpan balik.Tahapan-tahapan penyampian
pesan ini merupakan proses komunikasi(communication proses).Dalam proses komunikasi
tersebut ,yang paling diharapkan oleh penyampai pesan di sini adalah adanya umpan balik
atas pesan yang disampaikan kepada penerima pesan.Dengan adanya umpan balik berarti
pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat dipahami dengan baik dan menarik bagi
si penerima pesan,karena inilah yang merupakan tujuan dari komuniksi.

1.Pengirim Mempunyai Ide.

Langkah pertama dalam proses komunikasi adalah pengirim mempunyai ide.Langkah ini
dilakukan sebelum terbentuk pesan yang akan disampaikan ke penerima pesan.Ide yang ingin
disampikan dipengaruhi oleh faktor-faktoryang kompleks pada diri pengirim,seperti susasana
hari,latar belakang budaya,keadaan fisik,situasi,dan lain sebaginya.Setiap orang punya cara
yang berbeda dalam menyampaikan pesan,tergantung pada bagaimana seseorang tersebut
memakai suatu ide.Cara seseorang dalam memakai suatu objek berbeda-beda sehingga
berbeda pula cara menyampaikannya dalam bentuk pesan kepada orang lain (Penerima
pesan).

2. Pengkodean Ide

tahap berikutnya dalam proses komunikasi adalah pengkodean(encode).Hal ini berarti


mengubah ide menjadi simbol agar dapat dengan mudah dipahami oleh penerima pesan
dengan jelas.Dalam tahap pengkodean ini,pengirim pesan perlu dengan cermat agar pesan
yang disampaikan tidak salah dipahami oleh penerima sehingga dapat menimbulkan kesalah
pahaman pemaknaan pesan (bypassing).Oleh karena itu kuminikator perlu secara cermat
melakukan pengkodean terhadap ide.

3. Penyampaikan Pesan Melalui Media Komunikasi

Pesan dapat disampaikan melalui media komunikasi seperti media komunikasi


elektronik maupun non elektronik.Penyampaian komunikasi dapat dilakukan secara tertulis
maupun lisan.Penyampaian komunikasi secara lisan sangat baik digunakan bila pesan yang
disampaikan relatif pendek.Namun,pesan yang relatif panjang baik digunakan secara
tertulis.Oleh karena itu,dalam memilih saluran yang terbaik perlu diketahui sifat pesan yang
disampaikan.

4. Penerima Ide

Setelah pesan dikirim melalui media komunikasi yang tepat,maka langkah selanjutnya
pesan diterima oleh penerima pesan.Penerima pesan menerima dengan membaca atau
mendengar tergantungan bentuk pesan yang disampaikan oleh penerima pesan.Penerima
pesan membaca bila pesan yang disampaikan dalam bentuk tulisan,dan mendengar bila pesan
yang disampaikan dalam bentuk lisan.Pada umumnya,pihak penerima pesan lebih suka
mendengar dari pada membaca,berarti pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan adalah
dalam bentuk lisan.Demikian sebaliknya,umumnya penyampaian pesan lebih suka
menyampaikan pesan secara lisan dari pada tertulis,hal ini karena membutuhkan waktu yang
lebih lama.

5. Menafsirkan Pesan

Setelah penerima menerima pesan,maka langkah selanjutnya adalah menafsirkan


pesan.Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses komunikasi,karena
berkaitan dengan pemahaman penerima pesan atas pesan yang dia sampaikan oleh pengirim
pesan.Hal yang sangat penting pada langkah ini berkaitan dengan cara dan jenis saluran yang
digunakan dalam kegiatan komunikasi.Keberhasilan penyampai pesan dalam kegiatan
komunikasi apabila pesan yang disampaikan itu dapat dipahami dengan jelas oleh penerima
pesan.

6.Umpan Balik

Tahap terakhir dalam proses komunikasi adalah umpan baik (feed back).Umpan balik
merupakan tanggapan(respon) penerima pesan atas pesan yang disampaikan oleh pengirim
pesan.Adanya umpan balik dalam proses komunikasi bergantung pada hasil penafsiran pesan.
Pesan yang dapat dipahami dengan baik oleh penerima pesan menimbulkan adanya
respon,sebaliknya pesan yang sulit dipahami tidak akan direspon oleh penerima pesan
sehingga tidak menimbulkan umpan balik atas pesan tersebut.

D. Komunikasi Tertulis,Lisan,dan Non-verbal

1.Komunikasi Tertulis

Komunikasi tertulis (written communication)merupakan salah satu bentuk penyampaianpesan


melalui berbagai bentuk surat,memo,laporan berkala ornaginsasi,pengumuman di buletin,dan
alat lain yang digunakan,untuk mengirimkannya melalui kata-kata atau symbol
tertulis.Komunikasi tertulis mempunyai beberapa manfaat,antara lain pengirim maupun
penerima memiliki bukti pesan,pesan dapat disimpan dalam waktu yang tidak terbatas,dapat
digunakan untuk pesan yang relatif panjang,dan muncul dari prosesnya sendiri.Disamping
mempunyai kelebihan,komunikasi mempunyai beberapa kekurangan ,antara lain
membutuhkan waktu yang relatif lama dan tidak dapat membangun mekanisme umpan balik
dalam dirinya.

2.Komunikasi Lisan

Komunikasi lisan (Oral communication)adalah bentuk komunikasi dalam penyampaian pesan


yang dilakukan secara lisan.Dapat diketahui bahwa sebagia informasi dikomunikasikan secar
lisan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan intruksi yang digunakan atasan
kepada bawahan dilakukan secara lisan.Komunikasi lisan dapat dilakukan dalam bentuk
pertemuan tatap muka antar dua orang atau lebih dalam suatu organisasi, secara formal atau
tidak formal,dan dapat juga dilaksanakan secara terrencana atau kebetulan.
Komunikasi lisan lebih efektif digunakan apabila pesan yang disampaikan adalah
sederhana,tidak tidak memerlukan catatan permanen,dan jumlah audiens sedikit.
Keunutungan lain dengan menggunakan komunikasi lisan adalah pesan dapat disampaikan
dengan lebih cepat,dan umpan balik yang lebih cepat.Komunikasi lisan mempunyai beberapa
kelemahan,antara laian tidak dapat menghemata waktu.Misalnya,rapat-rapat tanpa hasil
merupakan pemborosan dalam hal waktu.

3.Komunikasi Non-verbal

Komuikasi Non-verbal adalah komunikasi yang dilakukan dalam menyampaikan


pesan dapat dilakukan dengan menggunakan isyarat-isyarat tertentu yang dapat dipahami
oleh penerima pesan.Komunikasi non-verbal meliputi seluruh pesan yang disampaikan secara
tidak tertulis meliputi gerakan tubuh,kontak mata, ekspresi wajah,dan lain sebagainya yang
merupakan isyarat non-verbal memiliki lima fungsi,antara lain melengkapi dan
mengendalikan,memperkuat, dan menekankan,mengubah dan menggantikan,mengendalikan
dan mengatur, dan menyangkal.

Pesan yang disampaikan secara non-verbal dapat dijelaskan,memodifikasi,atau


memberikan rincian dari pesan verbal.Pembicara dalam menyampaikan pesan dapat
meninggalkan nada suaranya untun menyampaikan ide-ide penting, tetapi berisik dalam
menyampaikan pesan yang bersifat rahasia.Pesan non verbal dapat memperkuat penyampaian
pesan verbal.Pesan non-verbal dapat menggantikan pesan-pesan verbal dengan tujuan
efisisen.Pesan non verbal dapat mengendalikan dan mengatur dalam percakapan.Demikian
pula,mungkin dalam penyampaian pesan dapat dilakukan berlawanan dengan kata atau
tindakan.

E. Komunikasi Antarpribadi dan Lintas Budaya


1. Komunikasi Antarpribadi
Seperti yang dikemukakan sebelumnya,komunikasi merupakan suatu tugas yang
selalu digunakan dalam setiapa kegiatan sehari-hari di mana orang akan menyampikan pesan
atau informasi kepada orang lain sebagi penerima pesan.Kedua belah pihak saling
berinteraksi untuk mencapai kepentingannya masing-masing.Dalam hal ini,kegiatan
komunikasi dapat dilakukan antar orang dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan
mudah dipahami kedua belah pihak.Komunikasi seperti ini disebut sebagai komunikasi
antarpribadi (interpersonal communication).Dengan kata lain,komunikasi antarpribadiadalah
komunikasi yang dilakukan antar individu dalam masyarakat tertentu dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami untuk mencapai tujuan tertentu.
Komunikasi antarpribadi bias dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,misalnya
komunikasi yang dilakukan dalam satu keluarga,antar tetangga,antar teman,dangan rekan
kerja dalam suatu organisai, untuk mencapai tujuan tertentu.Penerim pesan dengan mudah
memahami pesan-pesan yang disampaikan oleh penyampai pesan,karana mempunyai bahasa
dan karakter yang sama. Dalam suatu organsasi sangat sering digunakan antar sesama
karyawan karena diantara mereka saling memahami bahasa yang digunakan.
Dalam suatu organisasi, komunikasi antarpribadi sering digunakan antar sesame
anggota organisai secara informal baik antar atasan dengan bawahan maupun sesama anggota
yang setingkat.Penyampaian pesan dilakukan secara informal dengan menggunakan bahasa
yang sanggat sederhana sehingga mudah dipahami oleh kedua belah pihak.
2. Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi lintas budaya (cross-cultural communication) adalah komunikasi yang


dilakukan antar dua orang atau lebih dengan menggunakan budaya yang berbeda,sehingga
erlu penyesuaian budaya antar penyampai dengan penerima pesan. Perbedaan budaya berarti
bahasa penyampi dengan penerima pesan,berbeda sehingga menyulitkan bagi kedua belah
pihak dalam berkomunikasi.Perbedaan budaya dapat terjadi karena perbedaan geografis
tempat tinggal dan terjadi pada daerah,wilaya,dan negara yang berbeda.Perbedaan ini
menimbulkan perbedaan karakteristik antar individu,sehingga membutuhkan penyesuaian
agar kegiatan komunikasi dapat efektif.

Seperti di Indonesia misalnya,merupakan negara kaya akan budaya dan bahasa yang
berbeda pula,sehingga dibutuhkan penyesuaian budaya dan bahasa agar kedua belah pihak
saling memahami terhadap suatu pesan.Apalagi misalnya kegiatan komunikasi berlangsung
antar individu pada negara yang berbeda,sangat dibutuhkan sekali penyesuaian budaya dan
bahasa,kalau tidak maka kegiatan komunikasi tidak akan diperoleh secara efektif.

Suatu perusahaan sering mempunyai kantor cabang dan rekan bisnis pada daerah atau
wilayah bahkan negara yang berbeda,oleh karena itu para anggota atau karyawan perusahan
tersebut dituntut agar dapat mengerti dan memahami bahasa dan budaya yang berbeda pula.
Ada tiga perkembangan penting disini antara lain,globalisasi pasar,kemajuan teknologi,dan
tenaga kerja mlti budaya.
Globalisai Pasar.Sering terjadi pada suatu perusahaan dalam mengeksporproduknya ke luar
negeri yang berarti bahwa perusahaan tersebut harus dapat menyesuaikan dengan budaya
setempat.Bukan hanya sebatas itu saja,tetapi akuisisi,marger dan aliansi juga dapat
menghilangkan budaya suatu perusahaan karena harus menyesuaikan budaya perusahaan lain.
Beberapa bentuk perjanjian perdagangan internasional tercipta akibat globalisasi pasar,
misalnya,General Agreement on Tariff and Trade(GATT), North American Free Trade
Agreement (NAFTA), Asean Free Trade Area(AFTA), Canada Free Trade Area(CFTA),
European Free Trade Area(EFTA), dan lain sebagainya.

Kemajuan Teknologi. Perkembangan ini terbukti memberikan kontribusi yang saling


signifikan dalam hubungan globalisasi.Kemajuan teknologi transportasi dan informasi baru
memberikan pengaruh yang besar dalam kegiatan komunikasi.Internet merupakan alat
komunikasi lisan dan tertulis dapat dengan cepat menyampaikan komunikasi pada wilayah
dan negara yang berbeda.

Tenaga Kerja Multibudaya. Dengan semakin berkembangnya perdagangan internasional


mengakibatkan orang akan semakin berpindah tempat antarwilayah atau antarnegara.Oleh
karena itu, terjadi pencampuran antar budaya dalam suatu wilayah dan negara. Dalam hal ini
perlu penyesuaian bahasa dan budaya agar kegiatan komunikasi anatarwilayah dan
antarnegara dapat berjalan dengan efektif.

F. Komunikasi dalam Organisasi


Komunikasi dalam organisasi ialah komunikasi yang dilakukan antar individu dalam
organisasi yang berkaitan dengan pekerjaan. Kesalahan dalam penyampaian pesan dapat
mengakibatkan kesalahan dalam melaksanakan pekerjan sehingga tujuan tidak segera
tercapai. Selain itu, perlu diperhatikan jumlah pesan yang ingin disampaikan agar informasi
tersebut tidak ada yang tertinggal. Demikian perlu diperhatikan jenis informasi yang
disampaikan agar para pemimpin dengan mudah dalam pengambilan keputusan yang
efektif. Komunikasi dapat berjalan secara vertikal dan horizontal. Berikut jenis-jenis
komunikasi secara vertikal:
1. Komunikasi ke Bawah
Komunikasi ke bawah (downward communication) ialah penyampaian informasi
yang mengalir dari atasan ke bawahan sesuai dengan garis komando pada suatu organisasi.
Komunikasi ini bertujuan agar pemimpin lebih mudah dalam menyampaian suatu informasi.
Informasi yang disampaikan dapat berupa pengarahan pelaksanaan tugas, instruksi
pekerjaan, informasi kebijakan dan prosedur pekerjaan, dan mengemukakan umpan balik
tentang kinerja. Komunikasi ini dapat dilakukan secara lisan dan tertulis, komunikasi lisan
dapat dilakukan dengan cara pidato, rapat, telepon, dan berita selentingan (grapevine).
Sedangkan komunikasi tertulis dapat dilakukan melalui surat, pamflet, memorandum, papan
pengumuman, bulletin, dan sebagainya.
Para manajer pada masing-masing departemen dalam suatu perusahaan memberikan
perintah kepada para bawahannya tentang tugas yang mereka akan lakukan sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
Contohnya ialah pada perusahaan restoran. General manajer restoran memberikan
suatu tugas pada masing-masing manajer atau kepala manajer di setiap department. Sebut
saja pada department Food and Baverage (kitchen/dapur), maka general manajer
menyampaikan tugas atau informasi melalui kepala manajer (leader) department tersebut,
dengan begitu kepala department (leader) baru bisa menyampaikan informasi tersebut
kepada karyawan nya atau bawahan nya yang ada pada department yang sama. Begitu pula
dengan department yang lain.

2. Komunikasi ke Atas
Komunikasi ke atas (upward communication) ialah informasi yang berasal dari
bawahan ke atasan. Komunikasi ke atas digunakan untuk pengajuan usul dan saran,
keluhan, pengaduan, dan penatapan sasaran dengan penerapan management by objective
(MBO). Bentuk komunikasi ini mempunyai kelemahan karena jika anggota atau bawahan
yang menyampaikan informasi kepada atasan nya tidak benar maka akan menimbulkan
kesalahan dalam pengambilan keputusan. Tetapi penyampaian informasi yang benar akan
dapat memberikan masukan yang berharga bagi atasan dalam mengambil keputusan.
Informasi yang dibutuhkan dalam komunikasi ini ialah seperti penjualan, produksi, sumber
daya manusia dan sebaginya.
Contoh nya ialah karyawan restoran yang mendapatkan keluhan dari
konsumen/pengunjung, lalu karyawan tersebut dapat menyampaikan keluhan dan masukan
tersebut kepada leader mereka. Dengan begitu, leader akan menyampaikan nya pada general
manajer. Dengan adanya sistem kepemimpinan demokrasi pada suatu organisasi/pekerjaan
maka komunikasi ini sangat diperlukan untuk memperbaiki kinerja sumber daya maupun
barang dan jasa yang dijual.
3. Komunikasi Horizontal
Komunikasi Horizontal (horizontal communication) ialah komunikasi antar individu
atau kelompok pada tingkat yang sama dalam suatu organisasi. Komunikasi jenis ini
digunakan untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan, serta komunikasi
horizontal bersifat koordinatif yaitu mengkoordinasikan tugas-tugas antar kelompok pada
suatu perusahaan. Dengan begitu antar bagian saling memberikan informasi untuk mencapai
suatu tujuan.
Dalam kasus tertentu, komunikasi horizontal dapat memberlakukan sangsi formal.
Komunikasi horizontal dibentuk secara informal untuk mempercepat suatu tindakan. Oleh
karena itu, komunikasi horizontal terdapat beberapa kekurangan. Dengan adanya peraturan
yang ketat tehadap struktur vertikal
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi menjadi salah satu tugas manajer untuk mencapai hasil kerja yang baik
pada perusahaan. Komunikasi dalam perusahaan harus memiliki dua arah yang dilakukan
oleh pemimpin dan karyawan. Komunikasi yang efektif dapat menjadi kunci sukses
perusahaan untuk mencapai sasaran manajer ataupun karyawan dalam menjalankan
tugasnya
Terdapat empat fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain, sebagai pengawasan,
memotivasi, pengungkapan emosi, dan informasi. Karena fungsi komunikasi sangat
penting, kegiatan komunikasi harus dilaksanakan dengan baik dan mengikuti prosedur
secara tepat. Secara umum, proses komunikasi sebagai berikut: pengirim mempunyai ide,
pengkodean ide, penyampaian pesan melalui media komunikasi, penerimaan pesan,
penafsiran pesan, dan umpan balik.
Komunikasi dilakukan dalam tiga bentuk yaitu lisan, tertulis dan non-verbal.
Demikian pula dalam konteksnya komunikasi dapat dibagi ke dalam komunikasi
antarpribadi dan lintas budaya. Komunikasi dalam organisasi ialah komunikasi yang
dilakukan oleh para anggota organisasi/perusahaan, baik ke bawah, horizontal, ke atas,
dan diagonal yang berkaitan dengan pekerjaan.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari
isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca
merasa kurang puas dengan hasil yang kami sajikan, dan kritik beserta saran juga kami
harapkan agar dapat menambah wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami.

Anda mungkin juga menyukai