Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANAJEMEN KOMUNIKASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Komunikasi

Dosen Pengampu: Taufiq Furqon Nurhakim, S.I.Kom., M.I.Kom

Disusun oleh:

Sita Puspa Triana 11803003

Ilmu Komunikasi

UNIVERSITAS HALIM SANUSI PUI BANDUNG

2019 M/1441 H
ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa., yang hanya
kepada-Nya-lah, kita harus menghambakan diri. Sholawat serta salam semoga
tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW, yang telah
memberikan keteladanan dan petunjuk jalan yang baik dan yang benar kepada
umatnya. Dengan keteladanan dan petunjuk yang baik dan benar tersebut dari
beliau diharapkan kita sebagai umatnya dapat mencontoh dan mengamalkan
sunnah-sunnahnya. Semoga kita semua akan memperoleh syafaatnya di hari
kiamat nanti. Aamiin.
Saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Perencanaan
Komunikasi, yakni Taufiq Furqon Nurhakim, S.I.Kom., M.I.Kom dan kepada
rekan-rekan yang memberikan partisipasi atas makalah ini, sehingga saya bisa
menyelesaikan tugas Manajemen Komunikasi yakni makalah yang berjudul
“Manajemen Komunikasi”.
Saya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan.
Sehingga saya dapat memperbaiki makalah ini sehingga menjadi lebih baik ke
depannya. Dan diharapkan makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca.

Bandung, 29 Oktober 2019

Penyusun

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3

A. Latar belakang........................................................................................................3

B. Rumusan Masalah..................................................................................................4

C. Tujuan....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................5

A. Pengertian manajemen komunikasi........................................................................5

B. Komunikasi dalam manajemen..............................................................................7

C. Fungsi komunikasi dalam manajemen....................................................................7

D. Fungsi manajemen komunikasi..............................................................................9

F. Contoh manajemen komunikasi...........................................................................10

BAB III PENUTUP........................................................................................................12

A. Kesimpulan..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi
yang baik sangat penting bagi efektivitas kelompok atau organisasi apapun. Riset yang
ada mengidentifikasikan bahwa komunikasi yang buruk paling sering dijadikan sumber-
sumber konflik antar personal. Karena individu menghabiskan hampir 70 persen dari
waktu mereka untuk berkomunikasi. Menulis, membaca, mendengar, berbicara adalah
hal yang masuk akal untuk menyimpulkan bahwa satu dari kekuatan terbesar yang
merintangi kinerja kelompok yang berhasil adalah kurangnya komunikasi yang efektif.
Sebuah ide betapapun hebatnya, tidak akan berguna sampai dapat disampaikan dan
dipahami oleh orang lain. Komunikasi yang sempurna, jika hal itu memang ada, muncul
ketika suatu pemikiran atau sebuah ide tersampaikan sedemikian rupa sehingga
gambaran mental yang didapat oleh si penerima sama dengan di gambarkan si
pengirimnya.
Didalam sebuah bisnis, komunikasi merupakan hal yang fundamental dimana
kesalahan di dalam komunikasi bisa berakibat fatal seperti kehilangan tender.
Komunikasi juga menjadi perhatian penting pada penulisan laporan yang ada dalam
sebuah bisnis, karena laporan dalam aktivitas bisnis berguna dalam penyampaian
informasi yang terkait dengan tujuan dari suatu perusahaan atau organisasi, sehingga
penulisan laporan yang sesuai yakni yang baik dan benar akan mempengaruhi kinerja
perusahaan atau organisasi. Hal inilah yang kemudian menarik dikaji lebih lanjut
bagaimana membuat sebuah laporan yang efektif dalam komunikasi bisnis.

4
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen komunikasi?
2. Bagaimana komunikasi dalam manajemen?
3. Apa fungsi komunikasi dalam manajemen?
4. Apa saja fungsi dari manajemen komunikasi?
5. Apa saja tujuan dari manajemen komunikasi?
6. Apa saja contoh manajemen komunikasi?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang manajemen komunikasi
2. Untuk mengetahui seperti apa komunikasi dalam manajemen
3. Untuk mengetahui fungsi komunikasi dalam manajemen
4. Untuk mengetahui fungsi dari manajemen komunikasi
5. Untuk mengetahui tujuan dari manajemen komunikasi
6. Untuk mengetahui contoh manajemen komunikasi

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian manajemen komunikasi


1. Pengertian manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage,  yang artinya mengatur. Pengaturan
ini dilakukan melalui proses dan berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen.
Malayu S.P.Hasibuan (2006) mendefenisikan manajemen sebagai ilmu dan seni
yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel (Malayu S.P., 2006: 2-3),
manajemen adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Oey
Liang Lee (1975) menyatakan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengontrolan
dari human and natural resources. Menurut Buchari Zainun (Khatib Pahlawan
Kayo, 2007: 17), manajemen adalah penggunaan efektif dari sumber tenaga
manusia serta bahan material lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Jadi dapat disimpulkan, manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasisan, pengarahan dan pengawasan dengan memberdayakan anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Pada prinsipnya, manajemen bukan hanya ilmu dan seni, melainkan juga
kombinasi keduanya. Kombinasi itu tidak dalam proporsi yang tetap, tetapi dalam
proporsi yang bermacam-macam. Pada umumnya para manajer efektif
mempergunakan pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan, apalagi dengan
berkembangnya peralatan computer.
2. Pengertian komunikasi
Komunikasi merupakan hal yag terpenting dalam manajemen karena proses
manajemen baru terlaksana, jika komunikasi dilakukan. Secara morfologis,
terminologi komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis atau

6
coninaunicatio yang berarti pemberitahuan, pemberian bagian (dalam sesuatu), dan
pertukaran tempat pembicaraan mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari
pendengarnya, kata sifatnya communican artinya berdialog, berunding, atau
musyawarah (Anwar Arifin 1998:19).
Menurut Onong Cahyana Effendi, komunikasi adalah proses penyampaian
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung.
Sedangkan menurut Raymond Ross, komunikasi adalah proses menyortir, memilih,
dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar
membangkitkan respons atau makna dari pemikiran yang serupa dengan yang
dimaksudkan oleh komunikator. Dan menurut Everett M. Rogers, komunikasi
adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak
penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Jadi dapat disimpulkan pengertian manajemen komunikasi adalah proses timbal
balik untuk memberi, membujuk dan memberikan perintah dari suatu informasi kepada
orang lain serta merupakan tuntutan untuk menjembatani teoritisi komunikasi dan
praktisi komunikasi.
Beberapa ahli menjelaskan pengertian manajemen komunikasi diantaranya adalah:
a. Michael Kaye (1994)
Pengertian manajemen komunikasi menurut Michael Kaye adalah bagaimana
orang-orang mengelola proses komunikasi mereka dengan orang lain dalam
berbagai konteks komunikasi. Misalnya dalam situasi komunikasi interpersonal,
komunikasi kelompok, dan komunikasi massa.
b. Parag Diwan (1999)
Menurut Parag Diwan, pengertian manajemen komunikasi adalah proses
penggunaan berbagai sumber daya komunikasi secara terpadu melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan unsur-unsur
komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Lebler dan Barker
Pengertian manajemen komunikasi menurut Lebler dan Barker adalah proses
yang sistematis antara anggota organisasi dalam menjalankan fungsi-fungsi
manajemen untuk menyelesaian pekerjaan melalui proses negosiasi pengertian/
pemahaman antara satu individu maupun lebih yang bertujuan mencapai tujuan
bersama.

7
Manajemen komunikasi akan membentuk suatu alur komunikasi agar tercipta
koordinasi yang tidak saling tumpang tindih dan untuk memberikan solusi jika terjadi
perbedaan pendapat antar individu.
B. Komunikasi dalam manajemen
Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan
dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang
pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur,
sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi, sehingga
Rogers (1969:180) mengatakan “Leadership is Communication”. Kemampuan
berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam
melaksanakan tugasnya.
Setiap pemimpin (leader) memiliki pengikut (follower) guna menetralisir
gagasannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Disinilah pentingnya kemampuan
berkomunikasi bagi seorang pemimpin, khususnya dalam usaha untuk mempengaruhi
prilaku orang lain. Inilah hakekatnya dari suatu manajemen dalam organisasi.
Menajemen sering juga didefinisikan sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan
melalui orang lain. Para manejer mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang
lain untuk melaksanakan tugas apa saja yang mungkin diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut (Stoner, 1996:7).
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua
usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Paling kurang ada tiga alasan
utama mengapa manajemen itu dibutuhkan.
1. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan suatu
organisasi dan pribadi.
2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan
kegiatan-kegiatan dari pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik
dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja,
assosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
C. Fungsi komunikasi dalam manajemen
Dalam suatu manajemen (dalam organisasi) baik yang berorientasi komersial
maupun sosial, tindak komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan
melibatkan empat fungsi, yaitu:

8
1. Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi
(information processing systems). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu
organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan
tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi
dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Informasi pada dasarnya
dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu
organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk
membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi kontlik yang terjadi
di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi
untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan
keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
2. Fungsi regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam
suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang
berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini. Pertama, atasan atau orangorang yang
berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk
mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Di samping itu mereka juga
mempunyai kewenangan untuk memberi instruksi atau perintah, sehingga dalarn
struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of
authority) supaya perintahperintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.
Namun demikian sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung
pada:
a. Keabsahan pimpinan dalam menyampaikan perintah.
b. Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
c. Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus
sebagai pribadi.
d. Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
Kedua, berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya
berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan
tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Fungsi persuasif

9
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan
selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan
akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan wring
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan
karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan balk. Ada dua saluran
komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu saluran komunikasi formal
seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan
laporan kemajuan organisasi; juga saluran komunikasi informal seperti
perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olah raga
ataupun kegiatan darmawisata.
D. Fungsi manajemen komunikasi
Ada dua fungsi utama manajemen komunikasi, yaitu sebagai alat untuk
menyamakan pengertian semua anggota dalam sebuah organisasi atau perusahaan dan
sebagai alat untuk menggerakan orang lain dalam anggota sesuai dengan informasi yang
diberikan. Tidak sebatas itu saja, pengertian manajemen komunikasi juga bisa
diwujudkan untuk menjaga hubungan antar anggota organisasi atau perusahaan. Tanpa
adanya komunikasi yang baik dapat menyebabkan konflik internal yang bisa berujung
pada kerja sama yang tidak optimal. Berikut beberapa fungsi lain manajemen komunikasi
dalam:
1. Manajemen komunikasi sebagai kendali
Manajer akan bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota melalui
informasi-informasi seperti tata tertib atau peraturan anggota. Dengan ini maka
setiap gerak anggota harus didasarkan terhadap peraturan yang sudah ditetapkan
perusahaan untuk menghindari  konflik.
2. Manajemen komunikasi sebagai motivasi
Manajer akan melakukan pengarahan terhadap anggota sehingga bisa menjadi
motivasi anggota untuk bekerja dengan baik sesuai standar organisasi atau
perusahaan.
3. Manajemen komunikasi sebagai bentuk pengungkapan emosional

10
Suatu organisasi atau perusahaan yang memiliki manajemen komunikasi yang
baik akan terbentuk koordinasi antar tim yang baik pula. Dengan begitu,
komunikasi bisa menjadi alat untuk mengungkapan emosional anggota. Sehingga
bisa meminimalisir permasalahan yang terjadi akibat konflik pribadi individu.

4. Manajemen komunikasi sebagai alat penyampaian informasi


Seperti yang sudah dijelaskan pada pengertian manajemen komunikasi di atas,
bahwa tujuan komunikasi adalah sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan
menentukan alternatif sebagai langkah pengambilan keputusan yang bijaksana
E. Tujuan manajemen komunikasi
Tujuan manajemen komunikasi secara umum adalah sebagai sarana untuk
berinteraksi dengan baik sehingga dapat memahami dan mengerti cara berkomunikasi
dengan pihak lain. Manajemen komunikasi juga menjadi sarana informasi yang
membentuk cara berinteraksi dengan orang lain. Beberapa tujuan manajemen komunikasi
dalam masyarakat pada umumnya, diantaranya adalah:
1. Mengembangkan interaksi yang profesional.
2. Membentuk keinginan yang baik (goodwill).
3. Rasa toleransi (tolerance).
4. Saling bekerjasama (mutual understanding).
5. Saling menghargai (mutual appreciation).
6. Mendapatkan opini yang menguntungkan, baik dalam hubungan internal maupun
eksternal.
F. Contoh manajemen komunikasi
1. Menurut George R. Terry
Menurut George R. Terry, manajemen komunikasi dalam organisasi terdiri dari 5
komponen penting, antara lain:
a. Komunikasi formal
Komunikasi antara atasan dan bawahan yang membutuhkan
pengaturan khusus. Jenis komunikasi ini digunakan pada jalur komunikasi
formal, memiliki wewenang dan tanggung jawab yaitu melalui instruksi-
instruksi bentuk lisan dan tulisan sesuai dengan prosedur secara fungsional
yang berlaku dari arus atasan ke bawahan atau sebaliknya.
Contoh: Peraturan Perusahaan mengenai jam kerja yang disampaikan dalam
surat kontrak kerja.

11
b. Komunikasi non-formal
Komunikasi yang tidak membutuhkan pengaturan khusus dan biasanya
terjadi secara spontan. Jenis komunikasi ini umumnya terjadi secara spontan.
Misalnya memberikan masukan terkait tugas dan tanggungjawab dalam
pekerjaan.
Contoh: Anggota organisasi mengutarakan pendapat dan masukan saat
menerima tugas.
c. Komunikasi informal
Komunikasi yang dilakukan untuk membicarakan hal-hal yang di luar
pekerjaan. Jenis komunikasi ini lebih menekankan pada hubungan antar
manusianya.
Contoh: Dua orang karyawan yang saling menceritakan tentang kehidupan
pribadi di luar pekerjaan.
d. Komunikasi teknis
Komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan strategi tertentu.
Contoh: Seorang manajer pemasaran menjelaskan cara teknis dalam
melakukan pemasaran melalui media sosial.
e. Komunikasi prosedural
Komunikasi yang diterapkan untuk membuat suatu pelaporan kinerja
perusahaan.
2. Menurut Onong U. Effendy
Menurut Onong U. Effendy, komunikasi dalam manajamen dapat
dikelompokkan menjadi tiga bagian, diantaranya:
1. Komunikasi Vertikal
Hampir sama dengan komunikasi formal, komunikasi ini adalah
hubungan timbal balik antara atasan dan bawahan melalui suatu etika
komunikasi. Arus komunikasi vertikal ini timbal balik dalam melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen, bisa dari atas ke bawah (downward communication)
atau dari bawah ke atas (upward communication).
2. Komunikasi horizontal
Komunikasi antar karyawan atau antar pimpinan dalam sebuah
organisasi atau perusahaan. Dengan kata lain, komunikasi horizontal adalah
arus komunikasi yang berada di satu level dalam organisasi.
3. Komunikasi eksternal

12
Komunikasi antara perusahaan dengan perusahaan atau organisasi lain
yang terjalin di luar perusahaan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen komunikasi adalah proses timbal balik untuk memberi, membujuk dan
memberikan perintah dari suatu informasi kepada orang lain serta merupakan tuntutan
untuk menjembatani teoritisi komunikasi dan praktisi komunikasi. Sedangkan menurut
Parag Diwan (1999) pengertian manajemen komunikasi adalah proses penggunaan
berbagai sumber daya komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan
dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Setiap pemimpin (leader)
memiliki pengikut (follower) guna menetralisir gagasannya dalam rangka mencapai
tujuan tertentu. Disinilah pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi seorang
pemimpin, khususnya dalam usaha untuk mempengaruhi prilaku orang lain. Inilah
hakekatnya dari suatu manajemen dalam organisasi.
Komunikasi dalam manajemen mempunyai fungsi informatif, fungsi regulatif,
fungsi persuasif,dan fungsi integratif. Sedangkan fungsi manajemen komunikasi adalah:
1. Manajemen komunikasi sebagai kendali.
2. Manajemen komunikasi sebagai motivasi.
3. Manajemen komunikasi sebagai bentuk pengungkapan emosional.
4. Manajemen komunikasi sebagai alat penyampaian informasi.
Adapun tujuan dari manajemen komunikasi adalah:
1. Mengembangkan interaksi yang profesional.
2. Membentuk keinginan yang baik (goodwill).
3. Rasa toleransi (tolerance).
4. Saling bekerjasama (mutual understanding).
5. Saling menghargai (mutual appreciation).
6. Mendapatkan opini yang menguntungkan, baik dalam hubungan internal maupun
eksternal.

14
Contoh manajemen komunikasi yaitu komunikasi antara atasan dan bawahan yang
membutuhkan pengaturan khusus. Jenis komunikasi ini digunakan pada jalur komunikasi
formal, memiliki wewenang dan tanggung jawab yaitu melalui instruksi-instruksi bentuk
lisan dan tulisan sesuai dengan prosedur secara fungsional yang berlaku dari arus atasan
ke bawahan atau sebaliknya. Misalnya Peraturan Perusahaan mengenai jam kerja yang
disampaikan dalam surat kontrak kerja.
Komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada
pihak lain bisamelalui komunikasi verbal dan nonverbal misalnya lisan ataupun tulisan.
Sebaiknya bentuk komunikasi yang digunakan memiliki struktur yangteratur dan
terorganisasi dengan baik.Karena komunikasi pesan bisnis merupakan gambaran dari
pencitraan perusahaan terutama dalam komunikasi tertulis.Komunikasi dalam bisnis
mengenai bagaimana penyampaian pesan-pesan bisnis yang berisi informasi perusahaan
dapat disampaikan tepat sasaran.
Keberhasilan komunikasi pada suatu perusahaan juga ditunjang oleh pelaku
komunikasi. Para anggota organisasi atau perusahaan yang menjalankan komunikasi
tertulis harus memahami fungsi dan prinsip dari komunikasi tertulis karena komunikasi
tertulis memiliki aturan-aturan baku yang harus dipatuhi. Dalam laporan bisnis yakni
setiap presentasiyang direncanakan, berimbang,objektif, berisi fakta-fakta bisnisyang
spesifik dan bertujuanpenting. Oleh karena itu penulis laporan harus memahami prosedur
dalam pembuatan laporan tertulis karena akan mempengaruhi informasi yang terkandung
dalam tujuan penulisan laporan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Awwaliyah, Nurul. 2016. Manajemen Komunikasi.


https://awnurul.wordpress.com/2016/12/14/manajemen-komunikasi/ (di akses pada 04
November 2019)

Effendy, Onong Uchjana.2017. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Simanullang, Erik. 2014. Sistem Manajemen Komunikasi.


https://erpandsima.blogspot.com/2014/09/sistem-manajemen-komunikasi.html (di akses pada
30 Oktober 2019)

16

Anda mungkin juga menyukai