Anda di halaman 1dari 9

TRANSFORMASI SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA

Nama : Sita Puspa Triana


NIM : 11803003

Perubahan sosial merupakan perubahan kehidupan masyarakat yang berlangsung


terus-menerus dan tidak akan pernah berhenti, karena tidak ada satu masyarakatpun yang
berhenti pada suatu titik tertentu sepanjang masa. Manusia memiliki peran sangat penting
terhadap terjadinya perubahan masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan
sifat dasar manusia yang selalu ingin melakukan perubahan, karena manusia memiliki sifat
selalu tidak puas terhadap apa yang telah dicapainya, ingin mencari sesuatu yang baru untuk
mengubah keadaan agar menjadi lebih baik sesuai dengan kebutuhannya. Manusia sebagai
mahluk Tuhan, dibekali akal-budi untuk memenuhi kebutuhannya. Kelebihan manusia
terletak pada akal-budi tersebut, yakni sebagai potensi dalam diri manusia yang tidak dimiliki
oleh mahluk lain. Akal merupakan kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir digunakan
oleh manusia untuk memecahkan masalah - masalah hidup yang dihadapinya. Budi
merupakan bagian dari kata hati, berupa paduan akal dan perasaan, yang dapat membedakan
antara baik dan buruk sesuatu.
Dengan berbekal akal-budi tersebut manusia memiliki tujuh kemampuan yang
berfungsi untuk menciptakan, mengkreasi, memperlakukan, memperbarui, memperbaiki,
mengembangkan, dan meningkatkan segala hal dalam interaksinya dengan alam maupun
manusia lainnya ( Herimanto dan Winarno, 2009 ). Ketujuh kemampuan tersebut merupakan
potensi yang dimiliki manusia untuk kepentingannya dalam upaya memenuhi kebutuhan
hidupnya, yaitu mempertahankan dan meningkatkan derajat kehidupannya, mengembangkan
sisi kemanusiaannya, dengan cara menciptakan kebudayaan ( selanjutnya manusia juga
mengkreasi, memperlakukan, memperbarui, memperbaiki, mengembangkan dan
meningkatkan kebudayaan ).
Kebudayaan yang dihasilkan melalui akal budi manusia sering menjadi pencetus
terjadinya perubahan sosial. Artinya perubahan sosial tidak terlepas dari perubahan
kebudayaan. Bahkan Kingsley Davis ( Soerjono Soekanto, 2000 ) berpendapat bahwa
perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Adapun menurut PB Horton
dan CL Hunt ( 1992 ), hampir semua perubahan besar mencakup aspek sosial budaya. Oleh
karena itu dalam menggunakan istilah perubahan sosial dan perubahan budaya, perbedaan di
antara keduanya tidak terlalu diperhatikan.
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi karena adanya ketidak sesuaian di antara
unsur-unsur sosial yang berbeda di dalam kehidupan masyarakat, sehingga menghasilkan
pola kehidupan yang baru ( berbeda dengan pola kehidupan sebelumnya). Perubahan sosial
mencakup perubahan dalam nilai - nilai sosial, norma-norma sosial, susunan lembaga
kemasyarakatan, pelapisan sosial, kelompok sosial, interaksi sosial, pola-pola perilaku,
kekuasaan dan wewenang, serta berbagai segi kehidupan masyarakat lainnya.
Dalam kehidupan masyarakat pasti akan terjadi sebuah perubahan sosial, karena
masyarakat merupakan suatu proses evolusi dan perkembangan. Perubahan ini sebenarnya
berlangsung sejak puluhan atau bahkan ratusan tahunyang lalu. Menurut Morris Ginsberg,
perubahan sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh:
- Kebutuhan dan kesadaran individu untuk berubah
- Tindakan individu yang dipengaruhi oleh perubahan kondisi
- Perubahan dan tekanan stuktural
- Perubahan luar (kontak kebudayaan)
- Pengaruh tokoh
- Pengaruh elemen-elemen individu atau kelompok
- Berkembangnya tujuan umum
Dilihat dari waktu dan prosesnya, perubahan dalm masyarakat di bagi menjadi dua,
yaitu:
- Evolusi
Yakni perubahan lambat dan bertahap.
- Revolusi
Yakni perubahan secara cepat dan menyeluruh.
Dilihat dari jenisnya, ada tiga perubahan yang pasti terjadi dalam masyarakat:
- Perubahan Struktur Sosial
- Perubahan Struktur dan Fungsi Masyarakat
- Perubahan Kebudayaan
Ada beberapa contoh perubahan sosial yang sering terjadi pada tiap-tiap masyarakat,
diantaranya:
- Perubahan komposisi penduduk, keluarga, dan masyarakat
Contoh: Pada saat mengalami komposisi penduduk muda (berubahnya kelahiran)
- Perubahan struktur
Contoh: ketimpangan Sosial, kekuasaan dan interaksi sosial yang mulai luntur pada
hubungan sossial masyarakat kota.
- Perubahan fungsi
Contoh: Spesialisasi dan diferensiasi sosial
- Perubahan batas sosial
Contoh: Kelompok sosial, kriteria keanggotaan, demokratisasi anggota
- Perubahan antar sub sistem
Contoh: penguasaan rezim politik, kontrol keluarga dan rakyat oleh pemerintah otoriter.
- Perubahan lingkungan
Contoh: kerusakan ekologi, gempa bumi, dan wabah penyakit.
Disadari atau tidak suatu perubahan sosial sedang tumbuh dalam kehidupan kita,
dimana semua individu akan selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan itu sendiri.
Kadang perubahan itu dapat menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat. Orang-orang
atau lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat ada yang dapat menyesuaikan diri dengan
cepat, ada pula yang tidak dan sulit untuk menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang
terjadi. Oleh karena itu, perubahan sosial dapat mengakibatkan disorganisasi yaitu cara-cara
yang lama atau tradisional akan hilang dan tidak digunakan, kemudian akan digeser dengan
cara-cara yang baru yang akan terus berubah mengikuti perkembangan itu sendiri.
Perubahan sosial dalam masyarakat bukan merupakan sebuah hasil atau produk tetapi
merupakan sebuah proses. Perubahan sosial merupakan sebuah keputusan bersama yang
diambil oleh anggota masyarakat. Konsep dinamika kelompok menjadi sebuah bahasan yang
menarik untuk memahami perubahan sosial.
Kurt Lewin dikenal sebagai bapak manajemen perubahan, karena ia dianggap sebagai
orang pertama dalam ilmu sosial yang secara khusus melakukan studi tentang perubahan
secara ilmiah. Konsepnya dikenal dengan model force-field yang diklasifikasi sebagai
model power-based karena menekankan kekuatan-kekuatan penekanan. Menurutnya,
perubahan terjadi karena munculnya tekanan-tekanan terhadap kelompok, individu, atau
organisasi. Ia berkesimpulan bahwa kekuatan tekanan (drivingforces) akan berhadapan
dengan penolakan (resistences) untuk berubah.
Perubahan dapat terjadi dengan memperkuat driving forces dan
melemahkan resistences to change. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola
perubahan, yaitu:
1. Unfreezing
Merupakan suatu proses penyadaran tentang perlunya, atau adanya kebutuhan untuk
berubah,
2. Changing
Merupakan langkah tindakan, baik memperkuat driving forces maupun
memperlemah resistences,
3. Refreesing
Membawa kembali kelompok kepada keseimbangan yang baru (a new dynamic
equilibrium).

Perilaku Masyarakat Dalam Perubahan Sosial Di Era Global


Perubahan sosial di era global terdiri dari beberapa bagian, diantaranya yaitu:
1. Modernisasi
Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang
lebih maju atau meningkat di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara
sederhana, dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara
tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju dalam rangka untuk peningkatan kualitas
hidup masyarakat. Sebagai suatu bentuk perubahan sosial, modernisasi biasanya
merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terencana.
Perencanaan sosial (social planning) dewasa ini menjadi ciri umum bagi
masyarakat atau negara yang sedang mengalami perkembangan. Suatu perencanaan
sosial haruslah didasarkan pada pengertian yang mendalam tentang bagaimana suatu
kebudayaan dapat berkembang dari taraf yang lebih rendah ke taraf yang lebih maju atau
modern.
Di Indonesia, bentuk-bentuk modernisasi banyak kita jumpai di berbagai aspek
kehidupan masyarakatnya, baik dari segi pertanian, industri, perdagangan, maupun sosial
budayanya. Salah satu bentuk modernisasi di bidang pertanian adalah dengan adanya
teknik-teknik pengolahan lahan yang baru dengan menggunakan mesin-mesin, pupuk
dan obat-obatan, irigasi teknis, varietas-varietas unggulan baru, pemanenan serta
penanganannya, dan sebagainya. Semua itu merupakan hasil dari adanya modernisasi.
Sayangnya, penggunaan istilah modernisasi banyak disalahartikan sehingga sisi
moralnya terlupakan. Banyak orang yang menganggap modernisasi hanya sebatas pada
suatu kebebasan yang bersifat keduniawian. Tidak mengherankan juga bila banyak
anggota masyarakat yang salah melangkah dalam menyikapi atau memahami tentang
konsep modernisasi.
Untuk menghindari kesimpangsiuran pengertian dan kesalahan pemahaman
tentang modernisasi, maka secara garis besar istilah modern dapat diartikan berikut ini.
1. Modern berarti kemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya taraf
penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
2. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan
hidup.
Agar modernisasi (sebagai suatu proses) tidak mengarah ke angan-angan belaka,
maka modernisasi harus mampu memproyeksikan kecenderungan yang ada dalam
masyarakat sekarang ke arah waktu-waktu yang akan datang. Proses modernisasi tidak
serta merta terjadi dengan sendirinya. Modernisasi dapat terjadi apabila ada syarat-syarat
berikut ini:
1. Cara berpikir yang ilmiah yang melembaga dalam kelas penguasa maupun
masyarakat.
2. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur.
4. Penciptaan iklim yang menyenangkan dari masyarakat terhadap modernisasi dengan
cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
5. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.
6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.
Hal yang harus kalian pahami adalah bahwa modernisasi berbeda dengan
westernisasi. Jika modernisasi adalah suatu bentuk proses perubahan dari cara-cara
tradisional ke cara-cara yang lebih maju; westernisasi adalah proses peniruan oleh suatu
masyarakat atau negara terhadap kebudayaan dari negara-negara Barat yang dianggap
lebih baik dari budaya daerahnya.
Berdasarkan hal tersebut, pengertian modernisasi lebih baik daripada
westernisasi. Akan tetapi, bersamaan dengan proses modernisasi biasanya juga terjadi
proses westernisasi, karena perkembangan masyarakat modern itu pada umumnya terjadi
di dalam kebudayaan Barat yang tersaji dalam kemasan Barat pula.
2. Globalisasi
Istilah globalisasi berasal dari kata global atau globe (globe = bola dunia; global
= mendunia). Berdasarkan akar katanya tersebut, dapat diartikan globalisasi sebagai
suatu proses masuk ke lingkungan dunia. Pada era modern ini harus diakui bahwa
peradaban manusia telah memasuki tahapan baru, yaitu dengan adanya revolusi
komunikasi. Dengan cepat, teknik dan jasa telekomunikasi yang memanfaatkan spektrum
frekuensi radio dan satelit ini telah berkembang menjadi jaringan yang sangat luas dan
menjadi vital dalam berbagai aspek kehidupan dan keselamatan bangsa-bangsa di dunia.
Pemanfaatan jasa satelit tidak semata-mata untuk usaha hiburan, namun
berkembang secara meluas dan digunakan dalam teknologi pertelevisian, komunikasi,
komputer, analisis cuaca, hingga penggunaan untuk survei sumber daya alam. Contoh
paling mudah adanya pengaruh globalisasi adalah adanya siaran langsung televisi
antarnegara. Hal-hal yang sedang terjadi di negara lain, misalnya final Piala Dunia di
Jerman dapat kita ketahui pada saat yang bersamaan. Dalam hal ini definisi berita yang
biasanya diartikan sebagai suatu peristiwa yang telah terjadi berubah menjadi suatu
peristiwa yang sedang terjadi. Contoh lain adalah internet.
Internet merupakan hasil penggabungan kemajuan teknologi komputer dengan
kemajuan teknologi komunikasi yang dianggap sebagai bentuk revolusi di kedua bidang
tersebut. Dengan kemampuan pembaruan data yang cepat, internet berkembang sebagai
“jendela dunia” yang up to date. Melalui internet, banyak kemudahan yang dapat kalian
peroleh tanpa harus berurusan dengan birokrasi antarnegara. Pengiriman surat, data, atau
dokumen-dokumen penting ke berbagai penjuru dunia dapat dilakukan dalam hitungan
detik. Bebas, terbuka, langsung, dan tanpa mengenal batas negara merupakan ciri era
komunikasi global. Semua kalangan bisa berhubungan dengan jaringan internet,
termasuk di dalamnya jaringan-jaringan yang tidak layak atau menyesatkan yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa kita.
Kondisi tersebut hanya sebagian kecil contoh globalisasi. Artinya, hubungan
antarmanusia tidak lagi dibatasi aturan atau wilayah negaranya saja, namun mulai
mengikuti aturan internasional yang berkembang di dunia. Adanya hubungan yang
mendunia ini dipengaruhi oleh adanya saluran-saluran pendukung proses globalisasi
berikut ini.
1. Saluran pergaulan
Yaitu adanya kontak kebudayaan dan saling mengunjungi antarwarga negara
akan memudahkan seseorang mempelajari dan mengerti kebudayaan asing. Bentuk
pertukaran pelajar, home stay, pertukaran misi kebudayaan, penyerapan tenaga kerja
asing, dan sebagainya membuat seseorang tidak hanya tinggal di negara lain, tetapi
secara sadar atau tidak ia akan menyerap kebiasaan dan pola kehidupan masyarakat
setempat.

2. Saluran teknologi
Yaitu berbagai peralatan teknologi merupakan saluran globalisasi yang
membawa pengaruh yang sangat besar. Seperti telah diungkapkan sedikit pada
bagian awal, saluran teknologi ternyata memiliki potensi perubahan yang sangat
besar bagi masyarakat penggunanya.
3. Saluran ekonomi
Yaitu produk-produk baru dapat dengan cepat diinformasikan pada konsumen.
Hal ini akan mempercepat pola penawaran dan permintaan di pasar. Bahkan, saat ini
sistem bisnis melalui multimedia sudah banyak dilaku-kan oleh perusahaan-
perusahaan di Indonesia, misalnya dengan cara telemarketing, baik melalui pesawat
telepon maupun internet. Kekayaan dan utang suatu negara dapat diketahui dan
dibandingkan dengan kondisi di negara lain, sehingga hampir tidak ada rahasia yang
dapat tertutup rapat.
4. Saluran media hiburan
Yaitu produk-produk hiburan seperti film , lagu, dan berbagai jenis produk
permainan atau games yang beredar dapat memengaruhi mental masyarakat. Sektor
ini perlu diwaspadai dalam upaya pembinaan dan perlindungan generasi muda dari
degradasi moral.
Tampaknya arus modernisasi dan globalisasi tidak akan dapat dihindari oleh
negara-negara di dunia dalam berbagai aspek kehidupannya. Menolak dan menghindari
modernisasi dan globalisasi sama artinya dengan mengucilkan diri dari masyarakat
internasional. Kondisi ini tentu akan menyulitkan Indonesia dalam menjalin hubungan
dengan negara lain. Berbagai tanggapan dan kecenderungan perilaku masyarakat dalam
menghadapi arus modernisasi dan globalisasi. Secara garis besar dapat dibedakan
menjadi sikap positif dan sikap negatif.
Sikap positif menunjukkan bentuk penerimaan masyarakat terhadap arus
modernisasi dan globalisasi. Sikap positif mengandung unsur-unsur seperti penerimaan
secara terbuka (open minded), mengembangkan sikap antisipatif dan selektif, adaptif,
tidak meninggalkan unsur-unsur budaya asli, dan lain sebagainya.
Berbeda dari sikap positif yang menerima terjadinya perubahan akibat dampak
modernisasi dan globalisasi, sikap negatif menunjukkan bentuk penolakan masyarakat
terhadap arus modernisasi dan globalisasi. Sikap negatif mengandung unsur-unsur seperti
tertutup dan was-was (apatis), acuh tak acuh, kurang selektif dalam menyikapi perubahan
modernisasi, dan lain sebagainya.

Kesimpulan
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi karena adanya ketidak sesuaian di
antara unsur-unsur sosial yang berbeda di dalam kehidupan masyarakat, sehingga
menghasilkan pola kehidupan yang baru (berbeda dengan pola kehidupan sebelumnya).
Perubahan sosial mencakup perubahan dalam nilai - nilai sosial, norma-norma sosial, susunan
lembaga kemasyarakatan, pelapisan sosial, kelompok sosial, interaksi sosial, pola-pola
perilaku, kekuasaan dan wewenang, serta berbagai segi kehidupan masyarakat lainnya.
Perubahan sosial merupakan perubahan kehidupan masyarakat yang berlangsung
terus-menerus dan tidak akan pernah berhenti, Perubahan sosial budaya akan mengubah adat,
kebiasaan, cara pandang, bahkan ideologi suatu masyarakat. Telah dijelaskan di depan bahwa
perubahan sosial budaya dapat mengarah pada hal-hal positif (kemajuan) dan hal-hal negatif
(kemunduran). Hal ini tentu saja memengaruhi pola dan perilaku masyarakatnya. Berikut ini
hal-hal positif atau bentuk kemajuan akibat adanya perubahan sosial budaya:
1. Memunculkan ide-ide budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman.
2. Membentuk pola pikir masyarakat yang lebih ilmiah dan rasional.
3. Terciptanya penemuan-penemuan baru yang dapat membantu aktivitas manusia.
4. Munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang lebih modern dan ideal.
Berikut ini hal-hal negatif atau bentuk kemunduran akibat adanya perubahan sosial
budaya.
1. Tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional oleh budaya asing yang terkadang tidak
sesuai dengan kaidah budaya-budaya nasional.
2. Adanya beberapa kelompok masyarakat yang mengalami ketertinggalan kemajuan
budaya dan kemajuan zaman, baik dari sisi pola pikir ataupun dari sisi pola
kehidupannya (cultural lag atau kesenjangan budaya).
3. Munculnya bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru yang makin kompleks.
4. Lunturnya kaidah-kaidah atau norma budaya lama, misalnya lunturnya kesadaran
bergotong-royong di dalam kehidupan masyarakat kota.
Apapun bentuk perubahan sosial budaya akan menghasilkan suatu bentuk, pola, dan
kondisi kehidupan masyarakat yang baru. Kita harus bisa menentukan sikap terhadap dampak
perubahan sosial budaya yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.  Sikap apriori yang
berlebihan tentu saja tidak perlu kalian kedepankan, mengingat sikap tersebut merupakan
salah satu penyebab terhambatnya proses perubahan sosial budaya yang berujung pada
terhambatnya proses perkembangan masyarakat dan modernisasi.
Demikian juga dengan sikap menerima setiap perubahan tanpa terkecuali. Sikap
tersebut cenderung akan membuat kita meniru (imitasi) terhadap setiap perubahan sosial
budaya yang terjadi, meskipun perubahan tersebut mengarah pada perubahan yang bersifat
negatif. Kita harus mampu memiliki dan mengembangkan sikap kritis terhadap proses
perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat. Perubahan sosial budaya yang bersifat
positif dapat kita terima untuk memperkaya khazanah kebudayaan bangsa kita, sebaliknya
perubahan sosial budaya yang bersifat negatif harus kita saring dan kita cegah
perkembangannya dalam kehidupan masyarakat kita.
Dalam pelaksanaannya, kalian harus mampu mengikuti perkembangan zaman dengan
memperluas pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang. Namun di sisi lain, nilai-
nilai dan norma kehidupan bangsa yang luhur harus dapat terus kalian jaga dan lestarikan.

Anda mungkin juga menyukai