Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

STRATEGI PROGRAM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas ujian tengah semester mata kuliah Manajemen
Media Elektronik dan Cetak

Dosen Pengampu: Asmarandani Heryadi Putri S.Sos, M.Sos

Disusun oleh:

Sita Puspa Triana 11803003

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS HALIM SANUSI PUI BANDUNG

2020 M/1441 H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa., yang hanya kepada-
Nya-lah, kita harus menghambakan diri. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada
junjungan Nabi kita Muhammad SAW, yang telah memberikan keteladanan dan petunjuk
jalan yang baik dan yang benar kepada umatnya. Dengan keteladanan dan petunjuk yang baik
dan benar tersebut dari beliau diharapkan kita sebagai umatnya dapat mencontoh dan
mengamalkan sunnah-sunnahnya. Semoga kita semua akan memperoleh syafaatnya di hari
kiamat nanti. Aamiin.
Saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajemen Media Elektronik dan
Cetak, yakni Asmarandani Heryadi Putri S.Sos, M.Sos dan kepada rekan-rekan yang
memberikan partisipasi atas makalah ini, sehingga saya bisa menyelesaikan tugas Ujian
Tengah Semester Manajemen Media Elektronik dan Cetak yakni makalah yang berjudul
“Strategi Program”.
Saya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan. Sehingga saya dapat
memperbaiki makalah ini sehingga menjadi lebih baik ke depannya. Dan diharapkan makalah
ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Bandung, 24 April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Strategi Program...........................................................................................................2
BAB III KESIMPULAN........................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang
informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap
individu. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pola pikir, perbedaan sifat yang
berdampak pada pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari, dan perbedaan
budaya. Perubahan sosial dimasyarakat berorientasi pada upaya untuk meninggalkan
unsur-unsur yang mesti ditinggalkan, berorientasi pada pembentukan unsur baru, serta
berorientasi pada nilai-nilai yang telah ada pada massa lampau.
Tanpa sadar media massa telah membawa masyarakat masuk kepada pola
budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta perilaku masyarakat.
Perubahan pola tingkah laku yang paling terasa ialah dari aspek gaya hidup dan aspek
ini paling kelihatan dalam lingkungan generasi muda. Dampak yang ditimbulkan media
massa beraneka ragam, diantaranya terjadinya perilaku menyimpang dari norma-norma
sosial dan nilai-nilai budaya yang mana perilaku menyimpang tersebut dianggap
sebagai bagian dari trend masa kini. Dampak lainnya yaitu kecenderungan makin
meningkatnya pola hidup yang menuntut gaya hidup serba instant serta membuat
menurunnya minat belajar dikalangan generasi muda.
Maka penting bagi media memperhatikan program-program yang mereka
sajikan. Program harus sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai perfilm-an
Indonesia. Untuk menghasilkan program yang baik dan menarik, diperlukan strategi
program yang baik pula. Oleh karena itu, pembahasan kali ini akan membahas tentang
strategi program.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini yaitu Bagaimana strategi pembuatan suatu
program di media massa?
C. Tujuan
Tujuan pembahasan makalah ini yaitu untuk mengetahui strategi pembuatan
suatu program di media massa.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Strategi Program
Setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak
dirumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat
reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif
manakala dibutuhkan. Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan
dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah
bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang
diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka yang mengabaikan
keputusan yang lain.
Pembentukan strategi suatu organisasi dipengaruhi oleh unsur-unsur yang
berkaitan dengan lingkungan, arah, kondisi, tujuan dan sasaran yang menjadi dasar
budaya organisasi tersebut. Ada beberapa komponen pembentuk strategi:
- Secara makro, lingkungan organisasi tersebut akan dipengaruhi oleh unsur-unsur
kebijakan umum, budaya, yang dianut, sistem perekonomian dan teknologi yang
dikuasai oleh organisasi bersangkutan.
- Secara mikro, tergantung dari misi organisasi, sumber-sumber dimiliki (sumber daya
manusia dan sumber daya guna lainnya yang dikuasai), system pengorganisasian dan
rencana atau program dalam jangka panjang serta tujuan dan saran yang hendak
dicapai.
Strategi dapat diartikan sebagai proses untuk menentukan arah yang harus dituju
oleh perusahaan agar misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan membantu
perusahaan dalam menentukan produk, jasa, dan pasarnya di masa depan.
Strategi program merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan
utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan
yang saling mengikat. Strategi program juga disebut dengan manajemen strategis yang
terdiri dari beberapa tahapan. Strategi mencerminkan kesadaran mengenai bagaimana,
kapan dan di mana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan tujuan
untuk apa. Tahapan strategi program antara lain sebagai berikut:
1. Perencanaan Program
Perencanaan program mencakup mempersiapkan rencana jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk

2
mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya. Pada stasiun televisi,
perencanaan program diarahkan pada produksi program yaitu program apa yang
akan diproduksi, pemilihan program yang akan dibeli (akuisisi), dan penjadwalan
program untuk menarik sebanyak mungkin audien.
Bagian yang bertanggung jawab dalam perencanaan program ini biasanya
dipegang oleh manajemen puncak pada stasiun penyiaran, utamanya manager
program dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan manajer pemasaran (sebagai
bagian yang nantinya akan memasarkan program kepada para pemasang iklan, serta
memberikan pertimbangan dan pandangan mengenai prospek peringkat program
atau rating, dsb), dan juga manajer umum. Hal ini disebabkan program merupakan
unsur yang sangat penting untuk menarik perhatian audien.
Faktor bahwa pemasang iklan lebih mencari atau memprioritaskan segmen
audien tertentu daripada segmen audien lainnya juga menjadi hal yang menentukan
sehingga aspek ini harus diputuskan oleh manajemen puncak. Dalam merencanakan
dan memilih program, maka bagian program biasanya akan berkonsultasi lebih
dahulu dengan bagian pemasaran (sales-marketing). Hal ini mutlak dilakukan karena
bagian pemasaranlah yang akan memasarkan program bersangkutan kepada para
pemasang iklan. Dalam hal ini bagian program dan bagian pemasaran harus bekerja
sama dengan baik.
Pengelola stasiun televisi menargetkan suatu audien umum dan berupaya
untuk memberikan respons atas kesukaan atau preferensi dari orang-orang yang
tengah menonton. Bagian program stasiun televisi harus mempertimbangkan
berbagai faktor dalam merencanakan program yang akan disiarkannya. Terdapat
beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum bagian program memutuskan
untuk memproduksi, melakukan akuisisi dan kemudian melakukan skeduling
terhadap suatu program, yaitu persaingan dan ketersediaan audien.
a. Analisis dan strategi program
Perencanaan program pada dasarnya bertujuan memproduksi atau membeli
program yang akan ditawarkan kepada pasar audien. Dengan demikian, audien
atau penonton adalah pasar kerenanya setiap media penyiaran yang ingin
berhasil harus terlebih dahulu memiliki suatu rencana pemasaran strategi
(strategic marketing plan) yang berfungsi sebagai panduan dalam menggunakan
sumber daya yang dimiliki.

3
1) Analisis peluang Stasiun penyiaran biasanya mengidentifikasi peluang
pasar dengan cara memerhatikan pasar audien secara cermat dan menandai
tingkat kompetisi program yang terdapat pada setiap segmen pasar audien
tidak dapat dipandang sebagai satu kelompok besar audien yang homogeny
tetapi terdiri dari kelompok-kelompok audien yang heterogen.
2) Analisi Kompetitif Salah satu aspek penting dalam perencanaan strategi
program adalah meneliti keuntungan kompetitif, yaitu suatu hal khusus
yang dimiliki atau dilakukan stasiun penyiaran yang memberikannya
keunggulan disbanding kompetiror.
Peter Pringle (1991) mengemukakan bahwa keberhasilan suatu stasiun
televisi dalam melaksanakan programnya akan sangat bergantung pada 3 hal :
- The ability to produce or buy programs with audience appeal.
- Air them at times when they can be seen by the audience to which they
appeal.
- Build individual programs into a schedule that encourages viewers to tune
to the station and remain with it from one program to another.
b. Membuat Perencanaan
Dalam membuat perencanaan, kita harus memahami konsep pemasaran
sebagai pengelola media penyiaran adalah mengenai bauran pemasaran
(marketing mix) yang terdiri atas empat variabel penting, yaitu:
- Product, yaitu suatu produk yang ditawarkan kepada audien yang
mencakup nama program dan kemasan program.
- Price, yaitu harga suatu program yang mencakup biaya produksi program
dan biaya yang akan dikenakan kepada pemasang iklan (tarif iklan) pada
program bersangkutan jika ditayangkan.
- Place, yaitu distribusi program yang merupakan proses pengiriman
program dari transmisi hingga diterima audien melalui pesawat televisi
dan radio.
- Promotion, yaitu proses bagaimana memberitahu audien mengenai adanya
suatu program sehingga mereka tertarik untuk menonton atau
mendengarkannya.
Sebelum membuat perencanaan, tentu manager program harus
memutuskan apakah program di produksi atau tidak. Keputusan untuk

4
memproduksi atau tidak memproduksi dan menayangkan suatu program pada
stasiun penyiaran ditentukan oleh empat hal utama, yaitu:
- Audien, maksudnya umpan balik dari penonton dan pendengar. Seperti
laporan peringkat atau ratting.
- Pengelola atau pemilik, yaitu mereka yang bertanggung jawab
menjalankan atau mengoperasikan stasiun penyiaran dengan tujuan
untuk mendatangkan keuntungan bagi kepentingan pemilik stasiun.
- Pemasang iklan atau sponsor, yaitu pihak yang mempromosikan
produknya pada stasiun penyiaran.
- Regulator, yaitu pihak yang berwenang mengawasi stasiun penyiaran.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan setiap pengelola
media penyiaran ketika membuat perencanaan program, yaitu berpikir
seperti pemirsa, pengelola media penyiaran harus mampu meyakinkan
pemasang iklan bahwa medianya sangatlah efektif untuk memasarkan suatu
produk, pengelola media penyiaran harus menganggap waktu siaran bernilai
penting setiap detiknya dan harus menggunakan setiap detik siaran itu
dengan mendayagunakan kemampuan dalam menjangkau pemirsa,
pengelola media penyiaran berkompetisi untuk merebut waktu orang lain
untuk mau menyaksikan acara yang disuguhkan, pengelola media penyiaran
lokal harus pula berpikir secara lokal.
Terdapat sejumlah hal yang harus diputuskan dalam perencanaan
program yang mencakup:
1) Keputusan mengenai target audien
Diarahkan untuk dapat memilih (seleksi) dan menjadwalkan
penayangan suatu program yang dapat menarik sebanyak mungkin
penonton dari jumlah audien yang ada (tersedia) pada waktu tertentu.
2) Keputusan mengenai target pendapatan
Penetapan target pendapatan yang dapat diterima dari penayangan
suatu program.
c. Tujuan Program
Mengelola program tidak berbeda dengan memasarkan suatu produk
kepada konsumen, keberhasilannya diukur dengan pencapaian atas tujuan atau
target yang telah ditetapkan sebelumnya yang mencakup target audien dan
target pendapatan. Tujuan program adalah untuk menarik dan mendapatkan

5
sebanyak mungkin audien. Tujuan utama televisi komersial pada umumnya
adalah untuk mendapatkan audien sebanyak-banyaknya guna menarik
pemasang iklan. Ada lima tujuan penayangan suatu program di televisi
komersial yaitu:

1) Mendapatkan sebanyak mungkin audien.


2) Target audien tertentu.
3) Prestise, yaitu pengakuan dari pihak lain.
4) Penghargaan, dalam arti lain memenangkan suatu penghargaan atas karya
atau program yang diproduksi.
5) Kepetingan publik, untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan publik
ditempat stasiun itu berada.
2. Produksi dan Pembelian Program
a. Produksi program
Kata kunci untuk memproduksi atau membuat program adalah ide atau
gagasan. Dengan demikian, setiap program selalu dimulai dari ide atau gagasan.
Ide atau gagasan inilah yang kemudian diwujudkan melalui produksi. Pada
dasarnya bagian ini merupakan tanggung jawab dari manajer program. Pada
pelaksanaannya mereka berkonsultasi terlebih daluhu dengan manajer
pemasaran dan manajer umum seperti pada perencanaan. Ditinjau dari siapa
yang memproduksi program, maka program dapat dibagi menjadi dua, yakni:
- Program yang dibuat sendiri (in house production)
Biasanya adalah program berita (news programme), program yang
terkait dengan informasi, dan program yang menggunakan studio.
- Program yang dibuat pihak lain
Contoh utamanya jenis program hiburan, khusus untuk produksi
program hiburan, pelaksanaan produksi ini dijalankan oleh departemen
produksi yang dibantu oleh berbagai personnel, yakni  produser, penulis
skrip, sutradara, asisten sutradara, dan director of photography.
Dalam hal ini Manajer program bertanggung jawab melaksanakan rencana
program yang sudah ditetapkan dengan cara memproduksi sendiri program atau
mendapatkannya dari sumber lain atau akuisisi (membeli). Manager produksi
bertanggung jawab terhadap sejumlah pekerjaan, di antaranya:

6
- Memproduksi program lokal (in-house), iklan dan pelayanan umum serta
pengumuman (promotional announcement).
- Mengawasi seluruh pemain serta personalia produksi.
- Melakukan penjadwalan program siaran langsung (live) atau produksi yang
direkam.
- Mengawasi seluruh isi program yang ditayangkan, dari manapun
sumbernya.
Dalam produksi program, terdapat organisasi departemen produksi yang
berperan penting dalam produksi suatu program, selain manager produksi
diantaranya:
1) Produser
Orang yang bertanggung jawab mengubah ide atau gagasan kreatif ke
dalam konsep yang praktis dan dapat dijual.
2) Produser Acara
Dalam tugasnya sehari-hari, produser acara atau show producer
bertanggung jawab untuk mempersiapkan penayangan suatu program
berita.
3) Produser Lapangan
Fungsi produser lapangan menjadi sangat penting ketika stasiun televisi
melakukan liputan langsung.
4) Penulis Script
Penulis script (scriptwriter) memiliki peran penting khususnya pada tahap
pra produksi.
5) Sutradara
Sutradara adalah orang yang bertanggung jawab menerjemahkan kata-kata
pertulis (script) menjadi suara atau gambar tertentu.
6) Asisten Sutradara
Seorang asisten sutradara (assistan of director) bertugas membantu
sutradara tv atau filmdalam melaksanakan pekerjaannya yaitu mengawasi
aspek kreatif dari suatu produksi.
7) Director of Photography
Seorang director of photography (DP) bertanggung jawab pada aspek
kreatif penggunaan kamera dan melakukan pengawasan terhadap
penchayaan film atau sinematografi.

7
8) Pengarah Program
Pada produksi program di studio stasiun tv yang menggunakan banyak
kamera-baik untuk program hiburan atau informasi atau berita-posisi
sutradara digantikan oleh program director (PD) atau pengarah acara atau
program.
9) Pemandu Gambar
Pemandu gambar atau switcherman adalah orang yang bertugas
menampilkan perpaduangambar dari beberapa sumber gambar ke dalam
satu tampilan visual program tv, sehingga program tersebut memiliki nilai
estetika.
10) Penata Cahaya
Orang yang bertugas sebagai penata cahaya disebut juga sebagai lighting
director yang bertanggung jawab mengatur dan menyesuaikan intensitas
cahaya yang ada di studio atau lokasi sesuai dengan keinginan sutradara
atau pengarah program.
11) Penata Seni
Orang yang berada pada posisi ini disebut juga art director atau perancang
latar (scenindesigner) yang bertanggung jawab mengawasi rancangan atau
desain produksi programsecara keseluruhan.
12) Audio Mixer
Seorang pencampur suara atau audio mixer bertanggung jawab terhadap
seluruh aspekrekaman suara.
13) Teknisi Video
Kualitas video dan gambar film bergantung pada teknisi video yang
bertanggung jawab mengatur gambar dalam hal tingkat warna, kecerahan,
tingkat kontras.
14) Operator Film dan Video
Operator film dan video memiliki tugas antara lain : menerima dan
mengirim film dan video serta membuat rekaman program, memeriksa
kualitas film dan video yang sesuai dengan standar program dan iklan,
menandai (marking) film dan video untuk keperluan jeda iklan.
15) Produser Eksekutif
Produser eksekutif bertanggung jawab terhadap penampilan jangka panjang
suatu program secara keseluruhan. Bertugas memikirkan setting, dekor,

8
latar belakang atau tampilan suatu program informasi yang akan menjadi
ciri khas program itu.
16) Asisten Produser
Tugas asisten produser antara lain membantu reporter mempersiapkan paket
berita jika reporter berada dalam keadaan waktu yang mendesak atau jika
reporter tidak sempat menyelesaikan paket beritanya karena ia harus
berangkat lagi untuk melaksanakan tugas berikutnya.

17) Presenter
Pembawa acara (host), pembawa berita (presenter) atau sering juga disebut
dengan anchor, menjadi citra dari suatu stasiun televisi.
b. Pembelian Program
Ada kalanya stasiun televisi yang baru berdiri harus membeli hampir
semua programnya. Tugas bagian program adalah meneliti materi-materi acara
yang tersedia, siapa distributornya, lalu membuat pilihan dan merundingkan
harganya. Pada siaran televisi, acara dan film yang bagus bisa sangat mahal
harganya. Untuk itu bagian program harus memastikan bahwa anggaran yang
tersedia cukup realistis untuk membeli program. Secara umum pembelian atau
produksi program untuk televisi terbagi atas dua jenis berdasarkan penempatan
waktu siarannya, yaitu: program untuk waktu siaran utama (prime time series)
dan program untuk waktu siaran lainnya (day time series).
3. Eksekusi Program
Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan program sesuai dengan
rencana yang sudah ditetapkan. Manajer program melakukan koordinasi dengan
bagian traffic dalam menentukan jadwal penayangan dan berkonsultasi dengan
manajer promosi dalam mempersiapkan promo bagi program bersangkutan. Strategi
penayangan program yang baik sangat ditentukan oleh bagaimana menata atau
menyusun berbagai program yang akan ditayangkan. Dalam mengeksekusi program,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
a. Pembagian waktu siaran
Pembagian waktu siaran adalah mementukan jadwal penayangan suatu
acara yang ditentukan atas dasar perilaku audien. Waktu siaran terbagi menjadi
waktu siaran utama (prime time series) dan program untuk waktu siaran lainnya
(day time series). Waktu siaran utama atau prime time berlangsung antara pukul

9
19.30 hingga 23.00. program yang ditayangkan pada waktu siaran ini
menghadapi tingkat persainganyang sangat tinggi. Hal ini disebabkan pada
umumnya stasiun televisi berupaya untuk menyajikan program yang terbaik.
Namun apa yang terbaik bagi stasiun televisi selalu berdasarkan kepada apa
yang disukai audien, dan ternyata apa yang disukai audien tidak banyak jenisnya
b. Strategi penayangan
Menurut Head-Sterling (1982), menyatakan bahwa stasiun televisi memiliki
sejumlah strategi dalam upaya menarik audien masuk ke stasiun sendiri (inflow)
dan menahan audien yang sudah ada untuk tidak pindah saluran atau mencegah
tidak terjadi aliran audien keluar (outflow), yaitu :
1) Head to Head
Dalam hal ini, stasiun televisi mencoba menarik audien yang tengah
menonton program televisi saingan untuk pindah ke stasiun sendiri
denganmenyajikan program yang sama dengan televisi saingan itu.
2) Program tandingan
Strategi untuk merebut audien yang berada di stasiun saingan untuk
pindah ke stasiun sendiri dengan cara menjadwalkan suatu program yang
memiliki daya tarik berbeda untuk menarik audien yang belum terpenuhi
kebutuhannya.
3) Bloking program
Di mana audien dipertahankan untuk tidak pindah saluran dengan
menyajikan acara yang sejenis selama waktu siaran tertentu.
4) Pendahuluan kuat
Strategi untuk mendapatkan sebanyak mungkin audien dengan
menyajikan program yang kuat pada permulaan segmen waktu siaran.
5) Startegi buaian
Strategi untuk membangun audien atas suatu program yang mulai
mengalami penurunan popularitasnya. Caranya adalah dengan
menempatkan acara bersangkutan di tengah-tengah di antara dua program
unggulan.
6) Penghalang
Strategi untuk merebut perhatian audien dengan cara melakukan
perubahan jadwal program secara cepat.

10
Dan strategi lainnya yang harus diperhatikan dalam eksekusi program
adalah dengan tetap mempertahankan program-program yang berhasil pada
posisinya yang sekarang.
c. Program dini hari
Program sebagai faktor yang paling penting dalam mendukung finansial
suatu penyiaran radio dan televisi adalah program yang membawa audien
mengenal suatu penyiaran. Salah satu program itu adalah program dini hari.
Program dini hari yaitu program yang ditayangkan pada dini hari yaitu sekitar
jam 03.00 – 05.00. Contoh program dini hari yaitu tayangan liga sepakbola
internasional, dan lain sebagainya.
d. Program Ramadhan
Program ramadhan yaitu program yang hanya tayang pada bulan
ramadhan. Hampir setiap stasiun televisi akan menayangkan program unggulan
yang berhubungan dengan puasa. Baik dalam bentuk hiburan maupun tausiah
untuk memperdalam islam. Contoh dari program ramadhan yaitu program
Ramadhan I’m in Love, Khazanah Ramadhan, acara acara komedi sahur, dan
lain sebagainya.
4. Pengawasan dan evaluasi program
Pengawasan dan evaluasi program melalui perencanaan, stasiun penyiaran
menetapkan rencana dan tujuan yang ingin dicapai. Proses pengawasan dan evaluasi
menetukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau
diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departemen, dan karyawan. Kegiatan evaluasi
secara periodik terhadap masing-masing individu dan departemen memungkinkan
manajer umum membandingkan kinerja sebenarnya dengan kinerja yang
direncanakan. Jika kedua kinerja tersebut tidak sama, maka diperlukan langkah-
langkah perbaikan. Pengawasan harus dilakukan berdasarkan hasil kerja atau kinerja
yang dapat diukur agar fungsi pengawasan dapat berjalan secara efektif.
Menurut Peter Pringle, dalam hal pengawasan program (program control),
manajer program harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Mempersiapkan standar program stasiun penyiaran.
2) Mengawasi seluruh isi program agar sesuai dengan standar stasiun dan aturan
perundangan yang berlaku.
3) Memelihara catatan (records) program yang disiarkan.
4) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan staf departemen program.

11
5) Memastikan kepatuhan stasiun terhadap kontrak yang sudah dibuat.
6) Memastikan bahwa biaya program tidak melebihi jumlah yang sudah
dianggarkan.

12
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Strategi program merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan
utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan
yang saling mengikat. Strategi program juga disebut dengan manajemen strategis yang
terdiri dari beberapa tahapan. Strategi mencerminkan kesadaran mengenai bagaimana,
kapan dan di mana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan tujuan
untuk apa. Tahapan strategi program antara lain sebagai berikut:
1. Perencanaan Program
Perencanaan program terdiri dari :
a. Analisis dan strategi program
b. Membuat Perencanaan
c. Tujuan Program
2. Produksi dan Pembelian Program
a. Produksi program
Di dalam produksi program terdapat organisasi departemen produksi yang
terdiri dari produser, produser acara, produser lapangan, penulis script,
sutradara, asisten sutradara, director of photography, pengarah program,
pemandu gambar, penata cahaya, penata seni, audio mixer, teknisi video,
operator film dan video, produser eksekutif , asisten produser, dan presenter.
b. Pembelian Program
Ada kalanya stasiun televisi yang baru berdiri harus membeli hampir semua
programnya.
3. Eksekusi Program
Dalam mengeksekusi program, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
a. Pembagian waktu siaran
b. Strategi penayangan
Ada beberapa jenis program, beberapa di antaranya yaitu:
a. Program dini hari
b. Program Ramadhan

13
4. Pengawasan dan evaluasi program
Menurut Peter Pringle, dalam hal pengawasan program (program control),
manajer program harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Mempersiapkan standar program stasiun penyiaran.
2) Mengawasi seluruh isi program agar sesuai dengan standar stasiun dan aturan
perundangan yang berlaku.
3) Memelihara catatan (records) program yang disiarkan.
4) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan staf departemen program.
5) Memastikan kepatuhan stasiun terhadap kontrak yang sudah dibuat.
6) Memastikan bahwa biaya program tidak melebihi jumlah yang sudah
dianggarkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Morissan. 2009. Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi.
Jakarta: Kencana

15
16
17

Anda mungkin juga menyukai