Prinsip-prinsip pemanfaatan TIK dalam pendidikan perlu dijaga dan diterapkan agar tetap
memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan peserta didik menjadi manusia
berkarakter dan berkecerdasan intelektual serta mengoptimalkan pemberdayaan pendidik dan
tenaga kependidikan. Selain itu, menurut Madya (2011), dalam pemanfaatan TIK idealnya
diterapkan prinsip-prinsip berikut:
4. Menjaga bahwa kelompok sasaran tetap dapat mengapresiasi teknologi komunikasi yang
sederhana dan kegiatan-kegiatan pembelajaran tanpa TIK karena tuntutan penguasaan
kompetensi terkait dalam rangka mengembangkan seluruh potensi siswa secara seimbang.
5. Mendorong pengguna untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif sehingga tidak hanya puas
menjadi konsumen informasi berbasis TIK.
3. Perlu perencanaan dan persiapan yang baik sebelum memanfaatakan media dalam
pembelajaran.
Selain itu, prinsip utama yang harus diperhatikan adalah tidak ada satupun format atau jenis
media pembelajran yang paling baik untuk seluruh proses pembelajaran. Hal ini seperti
analogi bahwa tak ada satupun obat yang dapat menyembuhkan seluruh jenis penyakit.
Artinya, efektivitas suatu media pembelajaran sangat ditentukan oleh kemampuannya
memenuhi kebutuhan pembelajaran, baik dari perspektif pendidik maupun peserta didik. Pada
akhirnya, pilihan untuk memanfaatkan media pembelajaran menjadi hak prerogatif setiap
orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Kejelian memilih media pembelajaran yang
tepat sesuai konteks, kebutuhan, dan kondisi memerlukan upaya sistematis sehingga dapat
menghadirkan suasana pembelajaran yang aktif dan kreatif.
REFERENSI:
Januszewski, Alan dan Michael Molenda. 2008. Educational Technology: A Definition With
Commentary. New York: taylor & Francis Group, LLC.
Mega, Nur Arfah dan Widawati. 2018. Rancangan Model Pembelajaran yang Memanfaatkan
TIK (PEMANTIK) berbasis Radio, Televisi, dan Film. Ciputat: Pustekkom Kemendikbud.
Seels, Barbara B. dan Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan
Kawasannya. Jakarta: UNJ.