Anda di halaman 1dari 2

Pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK perlu memperhatikan beberapa prinsip.

Prinsip-prinsip pemanfaatan TIK dalam pendidikan perlu dijaga dan diterapkan agar tetap
memberikan kontribusi signifikan terhadap  pengembangan peserta didik menjadi manusia
berkarakter dan berkecerdasan intelektual serta mengoptimalkan pemberdayaan pendidik dan
tenaga kependidikan. Selain itu, menurut Madya (2011), dalam pemanfaatan TIK idealnya
diterapkan prinsip-prinsip berikut:

1. Mempertimbangkan karaktersitik peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam


keseluruhan pembuatan keputusan TIK.

2. Dirancang untuk memperkuat minat dan motivasi pengguna untuk menggunakannya


semata guna meningkatkan dirinya, baik dari segi intelektual, spiritual (rohani), sosial,
maupun ragawi.

3. Menumbuhkan kesadaran dan keyakinan akan pentingnya kegiatan berinteraksi langsung


dengan manusia (tatap muka), dengan lingkungan sosial-budaya (pertemuan, museum,
tempat-tempat bersejarah), dan lingkungan alam (penjelajahan) agar tetap mampu
memelihara nilai-nilai sosial dan humaniora (seni dan budaya), dan kecintaan terhadap alam
sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

4. Menjaga bahwa kelompok sasaran tetap dapat mengapresiasi teknologi komunikasi yang
sederhana dan kegiatan-kegiatan pembelajaran tanpa TIK karena tuntutan penguasaan
kompetensi terkait dalam rangka mengembangkan seluruh potensi siswa secara seimbang.

5. Mendorong pengguna untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif sehingga tidak hanya puas
menjadi konsumen informasi berbasis TIK.

Secara khusus, pemanfaatan konten pembelajaran perlu disinkronkan dengan kebutuhan


pembelajaran, baik dari sudut pandang pendidik maupun peserta didik, dengan
memperhatikan beberapa hal, diantaranya:

1. Penggunaan media  secara  proporsional, jangan berlebihan.

2. Penggunaan media harus memfasilitasi siswa belajar secara aktif.

3. Perlu perencanaan dan persiapan yang baik sebelum memanfaatakan media dalam
pembelajaran.

4. Hindari penggunaan media yang sembarangan, hanya dimaksudkan sebagai selingan,


"daripada tidak dipakai",  atau sekedar pengisi waktu kosong saja.

Selain itu, prinsip utama yang harus diperhatikan adalah tidak ada satupun format atau jenis
media pembelajran yang paling baik untuk seluruh proses pembelajaran. Hal ini seperti
analogi bahwa tak ada satupun obat yang dapat menyembuhkan seluruh jenis penyakit.
Artinya, efektivitas suatu media pembelajaran sangat ditentukan oleh kemampuannya
memenuhi kebutuhan pembelajaran, baik dari perspektif pendidik maupun peserta didik. Pada
akhirnya, pilihan untuk memanfaatkan media pembelajaran menjadi hak prerogatif setiap
orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Kejelian memilih media pembelajaran yang
tepat sesuai konteks,  kebutuhan, dan kondisi memerlukan upaya sistematis sehingga dapat
menghadirkan suasana pembelajaran yang aktif dan kreatif.

REFERENSI:

Januszewski, Alan dan Michael Molenda. 2008. Educational Technology: A Definition With
Commentary. New York: taylor & Francis Group, LLC.

Koesnandar. 2008. TIK untuk Pembelajaran. Ciputat: Pustekkom Kemdikbud.

Madya,Suwarsih.  2011. Optimalisasi Pemanfaatkan TIKuntuk Meningkatkan Mutu Hakiki


Pendidikan, makalah, Seminar Nasional, Milad UAD XXX, 5 Februari 2011.  Diunduh dari
http://staffnew.uny.ac.id/upload/130607014/penelitian/Optimalisasi+Pemanfaatan+TIK+dala
m+Pendidikan-final.+doc.pdf pada 2 Februari 2018

Mega, Nur Arfah dan Widawati. 2018. Rancangan Model Pembelajaran yang Memanfaatkan
TIK (PEMANTIK) berbasis Radio, Televisi, dan Film. Ciputat: Pustekkom Kemendikbud.

Sadiman, Arif S. dkk. 2010. Media Pendidikan:Pengertian, pengembangan, dan


Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Seels, Barbara B. dan Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan
Kawasannya. Jakarta: UNJ.

Anda mungkin juga menyukai