Anda di halaman 1dari 4

Nama : Silvy Nopia Ayu

Kelas :IB
Nim :
Jurusan : Magister Pendidikan Dasar
Mata Kuliah : WAWASAN PROFESI PENDIDIKAN DASAR
Dosen : Prof. Dr. Hj. A SUHAENAH SUPARNO /
Dr. Hj. YESSY YANITA SARI, M.Pd
Hari/tanggal : Rabu, 17 Nopember 2021

1. Pendidikan meminjam konsep konsep dari Ilmu-ilmu lain, namun demikian, pendidik dalam
membuat keputusan profesionalnya bersikap independen. Berikan contoh yang menggambarkan
pernyataan tersebut !
Jawab:
Pendidikan memang banyak terdiri dari berabagai macam unsur ilmu-ilmu lain yang
berhubungan, pendidik memiliki etika dalam menyampaikan ilmu ataupun informasi terhadap
siswa. Setiap ilmu yang disampaikan pasti memiliki dasar. Dalam melakukan proses mendidik
tidak dapat dilakukan secara sama rata terhadap semua siswa, guru perlu melakukan keputusan
keputusan profesionalnya sebagai guru, contoh dalam kondisi pemungutan suara guru tidak
boleh melakukan keputusan dengan tendensi menguntungkan Sebagian siswa karena guru harus
bersifat professional dan independen untuk mengambil keputusan yang adil terhadap semua
siswa.

2. Setiap subyek pendidikan membawa fitrah sejak lahir. Pendidikan membantunya mencapai
kedewasaan. Deskripsikan satu situasi di mana pendidik, mengerahkan ilmu, teknik, dan seni
dalam membantu subyek didik mencapai kedewasaannya!
Jawab :
Contoh situasi :
Pada saat pendidik membantu mengerjakan tugas rumah yang belum dikerjakan oleh murid. Pada
saat tersebut guru akan mengerahkan semua ilmu dan informasi yang perlu disampaikan kepada
murid tersebut, guru juga menggunakan Teknik mengajar yang disesuaikan dengan keadaan
murid tersebut karena setiap murid memiliki pemahaman yang berbeda sehingga guru perlu
menggunakan Teknik yang berbeda-beda pula agar murid dapat memahaminya, serta pada
kondisi ini juga guru siswa untuk mencapai kedewasaanya untuk mengerjakan PR, selain
membantu mengerjakan soal guru juga berperan untuk memberika masukan dan saran kepada
murid tersebut agar dapat bertanggung jawab atas tugas yang dimilikinya sehingga siswa tersebut
dapat berubah menjadi lebih dewasa dan menyadari tanggung jawabnya sendiri.

3. Kurikulum Sekolah Penggerak yang saat ini mulai disosialisasikan pemerintah, banyak
mengusung filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara. Salah satu konsep pemikirannya adalah
tentang Kodrat Alam. Jika kita cermati dengan baik, konsep ini sejalan dengan istilah Fitrah pada
konsep pendidikan dalam perspektif Islam. Jelaskan yang Anda pahami tentang keselarasan
konsep Kodrat Alam dan Fitrah!, tambahkan 1 buah hadits atau ayat Al Quran yang terkait
dengan konsep fitrah tersebut

4. Kita sudah menelaah dan mendiskusikan tentang beberapa tokoh pendidikan Nasional. Masing-
masing tokoh, telah memberi sumbangsih bagi dunia pendidikan di Tanah Air. Dari pemikiran
para tokoh ini, Uraikan masing-masing 1 konsep pemikiran mereka, dan deskripisikan praktik
baik apa yang akan Anda terapkan dari konsep tersebut di sekolah di mana Anda mengabdi saat
ini. Pilih 3 tokoh saja!
Jawab:
a. Ki Hajar Dewantara
Konsep Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara adalah among yang menekankan pada 3 konsep
yaitu “ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” yang artinya adalah
didepan memberi teladan, di tengah memberi semangat, dibelakang memberi dorongan,

Implementasi : hal ini juga yang dilakukan saya dalam proses mengajar yaitu selalu memberikan
motivasi pada siswa sehingga siswa menjadi percaya diri dan dapat melakukan aktivitas dengan
penuh semangat serta percaya diri.

b. R.A Kartini
Kartini terbagi dalam 5 konsep, pertama konsep perempuan tempat Pendidikan, kedua konsep
perempuan menjadi pembawa perubahan, ketiga konsep pendidikan itu mendidik budi dan jiwa,
keempat konsep pendidikan kesetaraan laki-laki dan perempuan untuk kemajuan bangsa dan
terakhir konsep pendidikan untuk cinta tanah air.

Implementasi : Hal ini juga sayabterapkan dalam proses mengajar kepada siswi perempuan
bahwa perempuan memiliki kemampuan dan kapabilitas yang sama dengan laki -laki sehingga
siswi perempuan tidak merasa bahwa perubahan hanya dilakukan oleh laki-laki tetapi juga bisa
dilakukan oleh perempuan. Poin ini sangat penting di terapkan disekolah agar terciptanya rasa
percaya diri pada siswa dan siswi di sekolah.

c. Maria Montessori
Montessori adalah suatu metode pendidikan yang dapat membantu anak untuk mencapai
potensinya dalam kehidupan. Metode ini menekankan pada kemandirian dan keaktifan anak
dengan konsep pembelajaran langsung melalui praktik dan permainan kolaboratif. Metode ini
sangat relevan untuk digunakan karena siswa diajak berkolborasi bersama tidak melakukan
sesuatu dengan sendiri.

Implementasi: Poin ini saya implementasikan juga dalam proses pembelajaran sebagai contoh
saya sering melakukan diskusi diskusi dengan membagi kelompok pada anak-anak sehingga anak
anak dapat berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman lainnya.

5. Kembangkan 1 essay yang menggunakan konsep-konsep di bawah ini. Konsep disebar tidak
beraturan. Anda ditugaskan menyusunnya menjadi suatu kesatuan utuh bagaimana dalam proses
pendidikan semua komponen terintegrasi menghasilkan kesatuan yang bermakna. Setiap kali
Anda menggunakan konsep tersebut, beri nomor di belakangnya dalam tanda kurung ( ). Essay
ditulis menggunakan kurang lebih 300 kata. Konsep-konsep yang harus digunakan adalah : 1)
Peserta didik ; 2) Kewibawaan;3) Situasi pendidikan;4) Fitrah ;5)Alat Pendidikan; 6) Tujuan
pendidikan; 7) Percaya; 8) Tanggung jawab 9) Hukuman; 10) Kedewasaan; 11) Teladan ; 12)
Pembiasaan, 13) Latihan; 14) Nilai; 15) Relasi; 16) Kewibawaan; 17) Pemutusan relasi sementara
dan 18) Membuat keputusan.
Jawab :
Pendidikan Individu Berproses

Pendidikan adalah fitrah(4) manusia yang menjadi hal penting serta diperlukan oleh
manusia. Saat ini situasi pendidikan(3) telah mengalami banyak perubahan mulai dari proses
Pendidikan,metode Pendidikan serta alat Pendidikan(5). Pendidikan adalah suatu media untuk
membuat individu berporses kearah kedewasaan(10) yang nantinya setiap orang maupun peserta
didik(1) akan dapat membuat keputusan(18) dan bertanggung jawab(8) atas keputusan tersebut
karena tujuan Pendidikan(6) pada dasarnya membuat nilai(14) nilai dan pembiasaan(12) yang
baik bagi manusia atau peserta didik. Setiap individu melakukan prosesnya masing-masing yang
berarti setiap individu akan berproses secara berbeda-beda, maka dari itu Pendidikan ini berfungsi
sebagai standarisasi proses Pendidikan individu dengan tujuan semua siswa akan memiliki tolak
ukur yang sama.

Proses Pendidikan dimulai dari bayi sampai dewasa, proses Pendidikan tidak akan pernah
berhenti karena pada dasarnya pembelajaran adalah hal yang selalu memunculkan hal hal baru.
Sewaktu bayi proses Pendidikan yang dilakukan adalah orang tua selalu mengajarkan kita untuk
mengucapkan “mama” ataupun “papa” atau orang tua kita membimbing kita untuk latihan(13)
berjalan, itu adalah suatu proses Pendidikan di masa kecil, pada saat bayi kita diajarkan tanpa
adanya hukuman (9) karena orang tua percaya(7) bahwa penyampaian Pendidikan tidak
memerlukan hukuman karena sedang berproses. Setelah melalui masa bayi adalah masa remaja di
fase ini manusia mulai mendapatkan pendidikan yang lebih luas lagi mulai membangun relasi
dengan teman-teman sejawat, mulai bersosialisasi baik itu di sekolah maupun di lingkungan
rumah, semua itu adalah proses pendidikan. Setelah melalui masa remaja memasuki masa
dewasa, pada proses ini kewibawaan(16), kepercayaan diri mulai muncul. Pada masa dewasa juga
sangat mungkin kita mengalami proses konflik dengan orang lain sehingga terjadi pemutusan
relasi sementara(17) tetapi dengan adanya konflik seperti itu dapat menjadi proses Pendidikan
dan pembelajaran bagi individu itu sendiri. Semua proses diatas mulai dari masa bayi hingga
masa dewasa adalah suatu siklus dan proses bagia individu melakukan proses Pendidikan, karena
proses Pendidikan bukan hanya di dalam sekolah tetapi juga dapat dilakukan di rumah dan
dilingkungan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai