Anda di halaman 1dari 4

UTS MANAJEMEN ORGANISASI MEDIA

Oleh:
DASTY SUSILO RISTY
0802519038
PR19B

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
JAKARTA
2022
1. Pada dasarnya manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang berupaya
untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen adalah proses bekerja untuk secara efektif
mencapai tujuan organisasi, dengan secara efisien menggunakan sumber daya yang
terbatas dalam kondisi yang terus berubah. Banyak orang juga mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan sesuatu melalui pemberdayaan sumber daya
dengan baik. Menurut (Nadin & Ikhtiono, 2019) Manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan orang-orang dalam
organisasi untuk secara efektif menggunakan sumber daya untuk memenuhi tujuan
organisasi.
Di lain sisi, manajemen yang ada pada organisasi media merupakan suatu aktivitas
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang berorientasi
pada tujuan yang berkaitan dengan produksi konten di perusahaan media (Parwati,
2021). Manajemen media ini juga menyoroti proses manajemen strategis, pengadaan,
produksi, sampai manajemen pemasaran perusahaan media.

2. Tujuan ialah hasil akhir yang menjadi target untuk dicapai. Tujuan yang jelas harus
mendasari suatu kegiatan, agar proses dan output yang didapat akan linear dan sesuai.
Maka dari itu, proses perencanaan dilakukan berdasarkan tujuan yang telah
dirumuskan. Selain disesuaikan dengan tujuan, perencanaan juga disesuaikan dengan
keterbatasan yang ada agar dikembangkan menjadi kebutuhan tertentu yang perlu
diperhatikan. Hal ini lah yang disebut dengan strategi yang ada dalam proses
perencanaan dalam mencapai tujuan akhir (Rahmawati & Amri, 2013).
Kemudian, alasan mengapa tujuan disebut sebagai suatu hasil akhir ialah karena sifat
tujuan yang merupakan target akhir yang ingin dicapai dan juga merupakan pengikat
individu-individu dalam tim. Oleh karena itu, saat sebuah tim telah meraih tujuan,
maka hasil akhir yang mereka harapkan sudah tercapai. Namun, ini bukanlah akhir
dari semuanya karena tujuan sendiri sifatnya berkembang dan terus membesar.
Kemudian, apabila tujuan yang kita tetapkan tidak mampu dicapai dan tidak berjalan
seperti apa yang diharapkan, maka kita harus berupaya mencari akar masalahnya pada
strategi perencanaannya atau pada implementasi pelaksanaannya. Tidak tercapainya
tujuan ini pasti merupakan indikasi dari ketidaktepatan strategi serta implementasi
yang dilakukan sebelumnya.

3. Perencanaan strategis yang ada di lingkup manajemen media diartikan sebagai suatu
proses perencanaan yang berfokus pada tujuan jangka Panjang perusahaan media
tersebut. Selain itu, rencana ini sengaja dibuat dalam tingkatan strategis guna
mencapai visi besar suatu organisasi. Maka tak heran bahwa manajemen puncak
adalah pihak yang ditunjuk untuk mengerjakan tugas besar ini. Contoh perencanaan
srategis pada perusahaan media penyiaran dan cetak adalah saat manajemen puncak
perusahaan berupaya merumuskan turunan visi perusahaan seperti pemetaan
segmentasi audiens dan pembaca, targeting, positioning dan lainnya yang bersifat
konseptual dan membutuhkan pemikiran yang dalam.
Sedangkan perencanaan operasional dalam manajemen media adalah perencanaan
yang memfokuskan perencanaan untuk jangka pendek perusahaan tersebut.
Perencanaan ini dibuat oleh manajemen menengah dan merupakan lanjutan aksi atas
perencanaan strategis di atas. Contoh perencanaan operasional pada perusahaan
penyiaran dan cetak ialah perencanaan yang meliputi produksi program yang bersifat
teknis, seperti perencanaan pengisi acara, tema lanjutan, serta anggaran dan lainnya
secara rinci untuk
Merumuskan suatu program penyiaran atau berita dalam suatu perusahaan yang
pedoman besarnya sudah dirumuskan oleh pihak strategis sebelumnya.

4. Penentuan genre atas suatu program adalah hal yang sangat krusial dalam produksi
konten kreatif media. Pasalnya, genre akan menentukan keseluruhan hasil dari suatu
konten tersebut. Sebagai seorang yang memimpin proses produksi dalam dunia
televisi, produser harus mempunyai pemikiran yang luas agar program yang
dikerjakannya tersebut mampu sesuai dengan apa yang diharapkan. Maknanya,
produser harus mampu secara kreatif dan cerdik dalam memikirkan konsep dan genre
apa yang akan mereka garap. Ia harus mempunyai sense untuk dapat menyelam dan
mendalami masing-masing konsep yang diproduksi.
Selain itu, produser juga harus mampu memikirkan secara luas tren dan apa yang
menjadi keinginan pasar. Sehingga hasilnya nanti sesuai harapan dan diterima baik
oleh publik. Akan menjadi merugikan bila seorang produser tidak mempunyai
pemikiran yang luas, karena sudah dipastikan ia tidak mampu memutuskan secara
cepat dan tepat terhadap banyaknya opsi yang datang serta salah memahami genre
yang diangkat sehingga hasilnya tidak memuaskan.
Contoh dari pentingnya peran produser dalam memproduksi suatu program dan
menyesuaikannya dengan genre yang diangkat adalah saat menggarap konten dengan
program romantis, maka segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi harus
memenuhi unsur-unsur romantis supaya mampu terciptanya suasana yang manis,
penuh detakan jantung, dan membuat audiens turut merasakan ikatan cinta tersebut.
Maka, dalam hal ini Produser harus mampu mengarahkan talent, memahami betul
konsep program romantis tersebut, memahami talent itu sendiri, mengelola kebutuhan
logistik, merekrut kru dan lainnya.

5. Konsep program ialah hal paling krusial di dalam organisasi media. Sebagai pihak
yang bertanggung jawab atas penyampaian, penggambaran, serta memproduksi
hiburan dan informasi untuk publik, tentunya mereka harus mengemas hal-hal
tersebut dengan melakukan pengkonsepan ide. Gagasan yang segar dan kreatif sangat
diperlukan di dunia ini sebagai bekal konsep program yang dapat bermanfaat serta
diterima baik di tengah publik. Selain itu, banyaknya program yang ada di organisasi
media membuat kita tidak lagi bisa menghitung jumlahnya. Maka dari itu, untuk
menghasilkan program yang segar tanpa menjiplak acara-acara yang sudah ada,
konsep program ini harus mampu dipaparkan sedemikian rupa kepada media untuk
dikemas dan ditampilkan kepada publik nantinya. Setelah proses perencanaan konsep
ini selesai, maka segala sesuatu proses produksi media selanjutnya akan berlangsung
dan berpaku pada konsep yang sudah ditetapkan. Hal Ini juga adalah alasan penting
mengapa media sangat membutuhkan konsep program.

DAFTAR PUSTAKA
Nadin, A. M., & Ikhtiono, G. (2019). Manajemen Media Massa Menghadapi Persaingan
Media Online. Komunika: Journal of Communication Science and Islamic Da’wah,
3(1), 206–213.

Parwati, N. (2021). Analisis Manajemen Redaksi Media Online di Masa Pandemi Covid19 di
Tirto.id Yogyakarta. Jurnal Komunika: Jurnal Komunikasi, Media Dan Informatika,
10(2), 94. https://doi.org/10.31504/komunika.v10i2.3979

Rahmawati, & Amri, F. (2013). Perencanaan Strategi Sistem, Teknologi dan Manajemen
Informasi dalam Meningkatkan Daya Saing Sekolah dan Kompetensi Lulusan. Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), 14–21.

Anda mungkin juga menyukai