1. Jelaskan apa urgensi (pentingnya) analisis situasi dalam penyusunan program
pembangunan partisipatif di pedesaan. Selanjutnya, jelaskan hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam proses analisis situasi tersebut. Jawab : Pentingnya analisis situasi dalam penyusunan program pembanguanan partisipatif merupakan tahap awal perencanaan program pembangunan tersebut yaitu untuk mendefinisikan masalah sesuai realita. Analisis situasi sangat menentukan keberhasilan program, apabila masalah yang ditemukan benar didefinisikan sesuai realita maka tidak susah untuk melakukan perencanaan dan implementasi program pembangunan nantinya. Pentingnya ketepatan dan kedalaman sebuah analisis situasi adalah untuk menentukan tahap perencanaan selanjutnya. Ketika analisis situasi sudah tidak tepat, maka perencanaan juga akan tidak sesuai karena masalah yang diambil dalam analisis situasi tidak mampu menangkap realita dan situasi sesungguhnya di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pemahaman mengenai analisis situasi guna menentukan prioritas masalah sebagai langkah awal perencanaan program pembangunan tersebut. Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam proses anlisis situasi tersebut adalah dengan cara mengidentifikasi masalah. Masalah muncul akibat ketidakpuasan suatu hal maka dari itu perlu adanya identifikasi masalah agar untuk meminimalisir suatu kegagalan dalam program pembangunan partisipatif kedepannya. Yang kedua adalah merelokasiakan masalah menjadi tugas maksudnya Setelah berhasil mengidentifikasi dan merincikan masalah, sekarang saatnya menempatkan posisi masalah tersebut menjadi “Hal Penting” agar segera dipecahkan. Artinya, harus memprioritaskan masalah tersebut supaya pengaruhnya tidak berdampak lebih besar lagi. Yang ketiga adalah Pemecahan Masalah Setelah yakin dengan hasil data yang dikumpulkan dan merelokasian masalah, saatnya untuk melakukan pemecahan. Pada tahap ini, pihak yang bertanggung jawab harus memperhatikan dengan seksama terkait segala faktor yang ada. Pemecahan ini bertujuan untuk meminimalisir dan mengantisipasi terjadinya masalah serupa di kemudian harinya dan yang terakhir adalah Kesimpulan. Dengan mengetahui Jenis dan Langkah-Langkah Analisis Situasi secara konsisten, maka pemecahan masalah akan berjalan dengan baik serta mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Dalam analisis SWOT sangat diperlukan kerangka analisis dengan 4 (empat)
perspektif,yaitu : perspektif proses produksi /usaha internal, perspektif pembelajaaran dan pertumbuhan, perspektif finansial, dan perspektif pelanggan/steakholders (perspektif pemangku kepentingan). Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai ke empat perspektif tersebut. Jawab : keempat persektif tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keempat perspektif tersebut juga merupakan indikator pengukuran kinerja yang saling melengkapi dan saling memiliki hubungan sebab akibat. Pengukuran Perspektif finansial yaitu Bagaimana kita berorientasi pada para pemegang saham. Perspektif customer adalah Bagaimana kita bisa menjadi supplier utama yang paling bernilai bagi para customer. Perspektif proses, bisnis internal, yakni Proses bisnis apa saja yang terbaik yang harus kita lakukan, dalam jangka panjang maupun jangka pendek untuk mencapai tujuan finansial dan kepuasan customer. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ialah Bagaimana kita dapat meningkatka dan menciptakan value secara terus menerus, terutama dalam hubungannya dengan kemampuan dan motivasi karyawan. 3. Misalkan saudara ditugaskan sebagai tenaga pendamping pengembangan masyarakat. Saudara diminta menggerakkan partisipasi masyarakat pedesaan dalam rangka pengembangan agribisnis melalui pemanfaatan lahan pekarangan di pedesaan. Sebut dan jelaskan tahapan proses yang akan saudara lakukan untuk mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam program tersebut. Jawab : Tahapan proses yang akan saya lakukan untuk mengoptimalkan partisipasi masayarakat dalam program tersebut adalah dengan cara melakukan terlebih dahulu tahap perencanaan Penyusunan dan penetapan rencana mengenai program pemanfaatan lahan di Desa tersebut. Yang saya lakukan terlebih dahulu yaitu dilakukan sosialisasi oleh perangkat desa dibantu dengan PPL serta mendatangkan perwakilan tiap KK seluruh masyarakat Desa yang kemudian dibahas dan di beri pemahan tentang tujuan dari sosialisasi tersebut. Partisipasi masyarakat sejatinya memiliki posisi yang krusial didalam perencanaan suatu program pembangunan, hal ini dikarenakan pada dasarnya mayarakatlah pihak yang paling mengetahui permasalahan dan kebutuhan mereka sendiri, maka dari itu penting bagi masyarakat untuk mengikutsertakan dalam proses perencanaan terseut. Yang kedua yaitu masuk ke dalam tahap pelaksanaan dalam tahap ini Pelaksanaan merupakan suatu tindakan nyata dari sebuah rencana yang telah disusun secara matang dan terperinci. Partisipasi masyarakat seringkali dianggap sebagai bagian yang tidak terlepas dari upaya pemberdayaan masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan ini haruslebih melibatkan semua pihak, harus bekerjasama dan bertanggung jawab agar semua tujuan yang telah direncanakan dan disepakati sebagai hasil dari keputusan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Dalam suatu program pembangunan desa, masyarakat sebaiknya tidak hanya menikmati hasil dari pembangunan saja akan tetapi juga harus terlibat dalam proses pelaksanaan pembangunan hal ini dikarenakan masyarakat diharapkan untuk kedepannya dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan pembangunan apakah sudah sesuai dengan target perencanaan atau tidak. Selain itu, hal tersebut juga bisa membantu menciptakan suasana kebersamaan dan keterbukaan sehingga diharapkan pembangunan yang sudah terlaksana kedepannya dapat dipertahankan dan ditingkatkan. keikutsertaan masyarakat ini dimaksudkan supaya masyarakat mengetahui bagaiman proses pelaksanaan karena bagaimanapun fokus utama dari program pemanfaatan lahan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Yang ketiga adalah Tahap Pemanfaatan Hasil Partisipasi dalam pengambilan manfaat tidak terlepas dari kualitas dan kuantitas hasil pelaksanaan pembangunan yang bisa dicapai. dari segi kualitas keberhasilan suatu program akan ditandai dengan adanya peningkatan output, sedangkan dari segi kuantitas dapat dilihat dari seberapa besar prosentase keberhasailan program yang dilaksanakan apakah sesuai dengan target yang teah ditetapakan atau tidak. Program pemanfaatan ini memiliki nilai ekonomi yaitu melalui peningkatan wirausaha agribisnis, dimana pemanfaatan lahan pekarangan dengan penanaman tanaman hortikultura seperti sayuran, bumbu-bumbu dapur, dan buah-buahan akan mendatangkan keuntungan ekonomi bagi keluarga. Pertama, kebutuhan akan sayur dan bumbu dapur dengan standar kualitas tinggi, bergizi, dan aman dapat dicukupi oleh dirinya sendiri tanpa harus membeli dari luar. Apalagi jika dilakukan secara intensif, maka dapat menghasilkan nilai ekonomi yang lebih besar karena ibu-ibu rumah tangga dapat menjual hasil petanian rumah tangga tersebut ke pasar. Kedua, pemanfaatan lahan pekarangan tidak membutuhkan banyak biaya karena didukung dengan pemanfaatan teknologi terapan sederhana, seperti misalnya pembuatan pupuk organik sendiri. Maka dari itu masyarakat harus paham dengan kondisinya tersebut dan harus di sadarkan mengenai kondisi serta situasi yang akan datang sehingga nasyrakat dapat menyadari akan kemungkinan kemungkinan menyertainya. Untuk itu masyrakat harus di libatkan dalam upaya pembangunan masyarakat tersebut 4. Dengan mengacu kepada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di Desa/kota asal saudara (sesuai dengan tugas tanggal 27 April 2020) buatlah rencana program dengan berdasarkan analisis SWOT yang ditunjang dengan Balanced Score Card. Jawab : Untuk merumuskan strategi yang tepat bagi pengembangan agribisnis komoditas Kedelai di Kabupaten Dompu, dilakukan dengan menilai faktor faktor eksternal maupun internal yang mempengaruhi. A. Faktor strategis internal yang menjadi kekuatan dalam pengembangan kedelai di Kabupaten Dompu adalah keberadaan sumber daya alam, ketersediaan sarana dan prasarana, kebijakan pemerintah, penelitian dan pengembangan dan lembaga pembina. Sedangkan faktor strategis yang menjadi kelemahan dalam pengembangan kedelai di Kabupaten Dompu adalah ketersediaan modal, keberadaan sumber daya manusia, koordinasi instansi terkait, kelembagaan petani, kualitas produk dan informasi pasar. B. Faktor strategis eksternal yang menjadi peluang dalam pengembangan kedelai di Kabupaten Dompu adalah peluang ekspor/dijual di tempat lain, sistem informasi, otonomi daerah, ketersediaan kredit, kesempatan bermitra dan sosial budaya masyarakat. Sedangkan faktor strategis eksternal yang menjadi ancaman dalam pengembangan kedelai di Kabupaten Dompu adalah produk sejenis dari daerah lain, keadaan politik dan keamanan, tingkat suku bunga, fluktuasi harga, tingkat inflasi dan standarisasi produk. Berdasarkan analisis SWOT yang ditunjang dengan Balanced Score Card : a. Dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang berorientasi agribisnis sebaiknya pemerintah daerah Kabupaten Dompu mengacu pada pengembangan subsektor prioritas yaitu subsektor tanaman pangan dan hortikultura dengan komoditas Kedelai b. Untuk mencapai keberhasilan pengembangan komoditas unggulan agribisnis, Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu, perlu melakukan pembenahan pada beberapa faktor kelemahan utama antara lain keterbatasan modal usaha, kebijakan pemerintah dan rendahnya kualitas sumber daya manusia. c. Untuk mencapai keberhasilan pengembangan komoditas unggulan terpilih, maka strategi utama yang direkomendasikan perlu dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan yang tepat oleh dinas terkait dengan pemerintah daerah sebagai koordinatornya d. Agar Penentuan sektor pertanian basis lebih akurat maka di samping analisis