Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN UAS METODE PENGEMBANGAN PARTISIPATIF

NAMA : PUTRI AULIA UTAMI

NIM : C1G018141

PRODI : AGRIBISNIS PAGI

TGGL : 16 JUNI 2020

1. Jelaskan apa urgensi (pentingnya) analisis situasi dalam penyusunan program


pembangunan partisipatif di pedesaan. Selanjutnya, jelaskan hal-hal apa yang perlu
diperhatikan dalam proses analisis situasi tersebut.
Jawab :
Pentingnya analisis situasi dalam penyusunan program pembanguanan
partisipatif merupakan tahap awal perencanaan program pembangunan tersebut yaitu
untuk mendefinisikan masalah sesuai realita. Analisis situasi sangat menentukan
keberhasilan program, apabila masalah yang ditemukan benar didefinisikan sesuai
realita maka tidak susah untuk melakukan perencanaan dan implementasi program
pembangunan nantinya. Pentingnya ketepatan dan kedalaman sebuah analisis situasi
adalah untuk menentukan tahap perencanaan selanjutnya. Ketika analisis situasi sudah
tidak tepat, maka perencanaan juga akan tidak sesuai karena masalah yang diambil
dalam analisis situasi tidak mampu menangkap realita dan situasi sesungguhnya di
masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pemahaman mengenai analisis situasi
guna menentukan prioritas masalah sebagai langkah awal perencanaan program
pembangunan tersebut.
Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam proses anlisis situasi tersebut adalah
dengan cara mengidentifikasi masalah. Masalah muncul akibat ketidakpuasan suatu hal
maka dari itu perlu adanya identifikasi masalah agar untuk meminimalisir suatu
kegagalan dalam program pembangunan partisipatif kedepannya. Yang kedua adalah
merelokasiakan masalah menjadi tugas maksudnya Setelah berhasil mengidentifikasi
dan merincikan masalah, sekarang saatnya menempatkan posisi masalah tersebut
menjadi “Hal Penting” agar segera dipecahkan. Artinya, harus memprioritaskan masalah
tersebut supaya pengaruhnya tidak berdampak lebih besar lagi. Yang ketiga adalah
Pemecahan Masalah Setelah yakin dengan hasil data yang dikumpulkan dan
merelokasian masalah, saatnya untuk melakukan pemecahan. Pada tahap ini, pihak
yang bertanggung jawab harus memperhatikan dengan seksama terkait segala faktor
yang ada. Pemecahan ini bertujuan untuk meminimalisir dan mengantisipasi terjadinya
masalah serupa di kemudian harinya dan yang terakhir adalah Kesimpulan. Dengan
mengetahui Jenis dan Langkah-Langkah Analisis Situasi secara konsisten, maka
pemecahan masalah akan berjalan dengan baik serta mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Dalam analisis SWOT sangat diperlukan kerangka analisis dengan 4 (empat)


perspektif,yaitu : perspektif proses produksi /usaha internal, perspektif pembelajaaran
dan pertumbuhan, perspektif finansial, dan perspektif pelanggan/steakholders
(perspektif pemangku kepentingan). Jelaskan apa yang saudara ketahui mengenai ke
empat perspektif tersebut.
Jawab :
keempat persektif tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Keempat perspektif tersebut juga merupakan indikator pengukuran kinerja yang saling
melengkapi dan saling memiliki hubungan sebab akibat.
Pengukuran Perspektif finansial yaitu Bagaimana kita berorientasi pada para
pemegang saham. Perspektif customer adalah Bagaimana kita bisa menjadi supplier
utama yang paling bernilai bagi para customer. Perspektif proses, bisnis internal, yakni
Proses bisnis apa saja yang terbaik yang harus kita lakukan, dalam jangka panjang
maupun jangka pendek untuk mencapai tujuan finansial dan kepuasan customer.
Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ialah Bagaimana kita dapat meningkatka dan
menciptakan value secara terus menerus, terutama dalam hubungannya dengan
kemampuan dan motivasi karyawan.
3. Misalkan saudara ditugaskan sebagai tenaga pendamping pengembangan masyarakat.
Saudara diminta menggerakkan partisipasi masyarakat pedesaan dalam rangka
pengembangan agribisnis melalui pemanfaatan lahan pekarangan di pedesaan. Sebut
dan jelaskan tahapan proses yang akan saudara lakukan untuk mengoptimalkan
partisipasi masyarakat dalam program tersebut.
Jawab :
Tahapan proses yang akan saya lakukan untuk mengoptimalkan partisipasi
masayarakat dalam program tersebut adalah dengan cara melakukan terlebih dahulu
tahap perencanaan Penyusunan dan penetapan rencana mengenai program
pemanfaatan lahan di Desa tersebut. Yang saya lakukan terlebih dahulu yaitu dilakukan
sosialisasi oleh perangkat desa dibantu dengan PPL serta mendatangkan perwakilan tiap
KK seluruh masyarakat Desa yang kemudian dibahas dan di beri pemahan tentang
tujuan dari sosialisasi tersebut. Partisipasi masyarakat sejatinya memiliki posisi yang
krusial didalam perencanaan suatu program pembangunan, hal ini dikarenakan pada
dasarnya mayarakatlah pihak yang paling mengetahui permasalahan dan kebutuhan
mereka sendiri, maka dari itu penting bagi masyarakat untuk mengikutsertakan dalam
proses perencanaan terseut.
Yang kedua yaitu masuk ke dalam tahap pelaksanaan dalam tahap ini
Pelaksanaan merupakan suatu tindakan nyata dari sebuah rencana yang telah disusun
secara matang dan terperinci. Partisipasi masyarakat seringkali dianggap sebagai bagian
yang tidak terlepas dari upaya pemberdayaan masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan ini haruslebih melibatkan semua pihak, harus bekerjasama
dan bertanggung jawab agar semua tujuan yang telah direncanakan dan disepakati
sebagai hasil dari keputusan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Dalam suatu
program pembangunan desa, masyarakat sebaiknya tidak hanya menikmati hasil dari
pembangunan saja akan tetapi juga harus terlibat dalam proses pelaksanaan
pembangunan hal ini dikarenakan masyarakat diharapkan untuk kedepannya dapat
mengetahui bagaimana pelaksanaan pembangunan apakah sudah sesuai dengan target
perencanaan atau tidak. Selain itu, hal tersebut juga bisa membantu menciptakan
suasana kebersamaan dan keterbukaan sehingga diharapkan pembangunan yang sudah
terlaksana kedepannya dapat dipertahankan dan ditingkatkan. keikutsertaan masyarakat
ini dimaksudkan supaya masyarakat mengetahui bagaiman proses pelaksanaan karena
bagaimanapun fokus utama dari program pemanfaatan lahan ini adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Yang ketiga adalah Tahap Pemanfaatan Hasil Partisipasi dalam pengambilan
manfaat tidak terlepas dari kualitas dan kuantitas hasil pelaksanaan pembangunan yang
bisa dicapai. dari segi kualitas keberhasilan suatu program akan ditandai dengan adanya
peningkatan output, sedangkan dari segi kuantitas dapat dilihat dari seberapa besar
prosentase keberhasailan program yang dilaksanakan apakah sesuai dengan target yang
teah ditetapakan atau tidak. Program pemanfaatan ini memiliki nilai ekonomi yaitu
melalui peningkatan wirausaha agribisnis, dimana pemanfaatan lahan pekarangan
dengan penanaman tanaman hortikultura seperti sayuran, bumbu-bumbu dapur, dan
buah-buahan akan mendatangkan keuntungan ekonomi bagi keluarga. Pertama,
kebutuhan akan sayur dan bumbu dapur dengan standar kualitas tinggi, bergizi, dan
aman dapat dicukupi oleh dirinya sendiri tanpa harus membeli dari luar. Apalagi jika
dilakukan secara intensif, maka dapat menghasilkan nilai ekonomi yang lebih besar
karena ibu-ibu rumah tangga dapat menjual hasil petanian rumah tangga tersebut ke
pasar. Kedua, pemanfaatan lahan pekarangan tidak membutuhkan banyak biaya karena
didukung dengan pemanfaatan teknologi terapan sederhana, seperti misalnya
pembuatan pupuk organik sendiri.
Maka dari itu masyarakat harus paham dengan kondisinya tersebut dan harus di
sadarkan mengenai kondisi serta situasi yang akan datang sehingga nasyrakat dapat
menyadari akan kemungkinan kemungkinan menyertainya. Untuk itu masyrakat harus di
libatkan dalam upaya pembangunan masyarakat tersebut
4. Dengan mengacu kepada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di
Desa/kota asal saudara (sesuai dengan tugas tanggal 27 April 2020) buatlah rencana
program dengan berdasarkan analisis SWOT yang ditunjang dengan Balanced Score
Card.
Jawab :
Untuk merumuskan strategi yang tepat bagi pengembangan agribisnis komoditas
Kedelai di Kabupaten Dompu, dilakukan dengan menilai faktor faktor eksternal maupun
internal yang mempengaruhi.
A. Faktor strategis internal
yang menjadi kekuatan dalam pengembangan kedelai di Kabupaten
Dompu adalah keberadaan sumber daya alam, ketersediaan sarana dan
prasarana, kebijakan pemerintah, penelitian dan pengembangan dan lembaga
pembina.
Sedangkan faktor strategis yang menjadi kelemahan dalam
pengembangan kedelai di Kabupaten Dompu adalah ketersediaan modal,
keberadaan sumber daya manusia, koordinasi instansi terkait, kelembagaan
petani, kualitas produk dan informasi pasar.
B. Faktor strategis eksternal
yang menjadi peluang dalam pengembangan kedelai di Kabupaten
Dompu adalah peluang ekspor/dijual di tempat lain, sistem informasi, otonomi
daerah, ketersediaan kredit, kesempatan bermitra dan sosial budaya
masyarakat.
Sedangkan faktor strategis eksternal yang menjadi ancaman dalam
pengembangan kedelai di Kabupaten Dompu adalah produk sejenis dari daerah
lain, keadaan politik dan keamanan, tingkat suku bunga, fluktuasi harga, tingkat
inflasi dan standarisasi produk.
Berdasarkan analisis SWOT yang ditunjang dengan Balanced Score Card :
a. Dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang berorientasi agribisnis
sebaiknya pemerintah daerah Kabupaten Dompu mengacu pada pengembangan
subsektor prioritas yaitu subsektor tanaman pangan dan hortikultura dengan
komoditas Kedelai
b. Untuk mencapai keberhasilan pengembangan komoditas unggulan agribisnis,
Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu, perlu melakukan pembenahan pada
beberapa faktor kelemahan utama antara lain keterbatasan modal usaha,
kebijakan pemerintah dan rendahnya kualitas sumber daya manusia.
c. Untuk mencapai keberhasilan pengembangan komoditas unggulan terpilih, maka
strategi utama yang direkomendasikan perlu dijabarkan dalam bentuk program
dan kegiatan yang tepat oleh dinas terkait dengan pemerintah daerah sebagai
koordinatornya
d. Agar Penentuan sektor pertanian basis lebih akurat maka di samping analisis

Anda mungkin juga menyukai