puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah swt karena atas berkat rahmat dan hidayanya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PERENCANAAN PELAYANAN
KEBIDANAN YANG TANGGAP GENDER DAN PARTISIPATIF” ini tepat pada
waktunya yang telah di tentukan. Makala ini diajukan guna memenuhi tugas yang di berikan
dosen mata kulia KOMUNITAS.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari semua
pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan makalah ini
baik itu secara lansung maupun tidak lansung.
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik dari segi kalimat, isi
maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari dosen
mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya, sangat kami harapan demi
kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya.
Wassalam……..
Padang, 05-05-2015
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
belakang………………………………………………………………………………. i
2. Rumusan masalah…………………………………………………………………… ii
3. Tujuan……………………………………………………………………………….. iii
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan……………………………………………………………………………5
2. Saran…………………………………………………………………………………. 7
Daftar
pustaka………………………………………………………………………………………..8
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kebidanan komunitas adalah sebagian upaya yang dilakukan oleh bidan dikomunitas.
Kegiatan akan terlaksana dengan baik dan memberikan hasil yang sesuai dengan yang
diharapkan jika berdsarkan perencanaan.
Sebab itu program berdaya guna perlu dirancang dengan pendekatan partisipatif, yakni
pendekatan yang menekan pentingnya keterlibatan warga secara sukarela dalam upaya
pembangunan lingkungan, kehidupan dan diri mereka sendiri (mikkelsen, 2005 : 4) dalam
konteks ini masyarakat bukan dipandang sebagai objek pembangunan, tetapi lebih di anggap
sebagai subjek, aktif pada semua tahapan siklus proyek pembangunan mulai dari penilaian
kebutuhan,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dengan demikian yang partisipasif dan
juga responsive gender perlu menerapkan prinsip-prinsip:
1. Mengutagamakan masyarakat
2. berbasis pengetahuan masyarakat
3. Melibatkan dan memberdayakan perempuan
Melalui perencanaan program yang partisipatif, maka masyarakat didorong bukan hanya
mampu menyuara kepentingannya. Tetapi juga mampu mengorganisie diri secara kolektif
untuk terlibat mulai dari melakukan perencanaan dan merancang kesehatannya sendiri.
2. RUMUSAN MASALAH
1. TUJUAN
1. Untuk mengetahui metode perencanan kebidanan komunitas
2. Untuk mengetahui aplikasi metode perencanaan kebidanan komunitas
3. Untuk mengkaji strategi dan langkah perencanaan dengan memberdayakan
masyarakat
4. Untuk mengetahui implementasi kebidanan komunitas
5. Untuk mengetahui bagaimana monitoring evaluasi kebidanan komunitasBAB
II
PEMBAHASAN
Rencana adalah pola pikir yang sistematis untuk mewujudkan tujuan dengan
mengorganisasaikan dan mendaya gunakan sumber yang tersedia .
perencenaan yang akan disusun harus berdasarkan kegiatan yang sebelumnya.
Berbagai program kesehatan yang sudah dikembangkan dan dijalankan di
masyarakat, mulai dari program KIA termasuk imunisasi, reproduksi remaja,
program pencegahan infeksi termasuk HIV/AIDS dll belum menjawab
kebutuhan masyarakat bahkan cendrung belum tanggap gender karena
mengabaikan kecendrungan di mungkinkan adanya perbedaan kondisi
kesehatan antara laki-laki dan perempuan. Misalnya remaja perempuan
cendrung lebih anemia dari remaja laki-laki hal ini dilatar belakangi prafktik
budaya yang mentabuhkan makanan tertentu di konsumsi perempuan,
misalnya: telur,ikan tidak boleh dikonsumsi oleh perempuan.
2. Mengutgamakan masyarakat
3. berbasis pengetahuan masyarakat
4. Melibatkan dan memberdayakan perempuan
Perencanan partisipatif
5. Aplikasi metode perencanaan
7. Menentukan tujuan
.Menentukan kegiatan
Tujuan monitoring :
Manfaaat monitoring :
Aspek proses / aktivitas yaitu aspek dari proyek yang mencerminkan suatu
proses kegiatan, seperti penelitian, pelatihan, proses produksi, pemberian
bantuan dsb.
Aspek keluaran (output), yaitu aspek proyek yang mencakup hasil
dari proses yang terutama berkaitan dengan kuantitas (jumlah)
3. Tujuan evaluasi
4. Manfaat evaluai
5. Evaluasi awal kegiatan, yaitu penilaian terhadap kesiapan proyek
atau mendeteksi kelayakan proyek.
6. Evaluasi formatif, yaitu penilaian terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai selama proses kegiatan proyek dilaksanakan. Waktu
pelaksanaan dilaksanakan secara rutin (per bulan, triwulan, semester
dan atau tahunan) sesuai dengan kebutuhan informasi hasil penilaian.
7. Evaluasi sumatif, yaitu penilaian hasil-hasil yang telah dicapai secara
keseluruhan dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan. Waktu
pelaksanaan pada saat akhir proyek sesuai dengan jangka waktu
proyek dilaksanakan. Untuk proyek yang memiliki jangka waktu enam
bulan, maka evaluasi sumatif dilaksanakan menjelang akhir bulan
keenam. Untuk evaluasi yang menilai dampak proyek, dapat
dilaksanakan setelah proyek berakhir dan diperhitungkan dampaknya
sudah terlihat nyata.
2. Outcomes
3. Outputs
BAB III
PENUTUP
4. Kesimpulan
5. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Novita,nesi,dkk.2011.Promosikesehatandalampelayanankebidanan.
Jakarta :SalembaMedika
Sulistyawati,Ari. 2011.AsuhankebidananpadaMasaKehamilan.Jakarta:
SalembaMedika.
http://www.academia.edu/7210634/Bab _1_pendahuluan_BBLR
http://kenzaarunisaputra.blogspot.com/2013/01/bblr-badan-lahir-rendah
Iklan
Report this ad
Report this ad
Bagikan ini:
Twitter
Facebook
Google
Terkait
Tinggalkan komentar
Tinggalkan Balasan
Navigasi pos
← METODE KONTRASEPSI MANTAP
Blog di WordPress.com.