Anda di halaman 1dari 11

20 Desember 2015

MAKALAH KEBIDANAN KOMUNITAS


PERENCANAAN PELAYANAN
KEBIDANAN YANG TANGGAP
GENDER DAN PARTISIPATIF
KATA PENGANTAR

puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah swt karena atas berkat rahmat dan hidayanya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PERENCANAAN PELAYANAN
KEBIDANAN YANG TANGGAP GENDER DAN PARTISIPATIF” ini tepat pada
waktunya yang telah di tentukan. Makala ini diajukan guna memenuhi tugas yang di berikan
dosen mata kulia KOMUNITAS.

Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari semua
pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan makalah ini
baik itu secara lansung maupun tidak lansung.

Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik dari segi kalimat, isi
maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari dosen
mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya, sangat kami harapan demi
kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya.

Wassalam……..

Padang, 05-05-2015

  

Penyusun

 
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar
belakang………………………………………………………………………………. i
2. Rumusan masalah…………………………………………………………………… ii
3. Tujuan……………………………………………………………………………….. iii

BAB II PEMBAHASAN

1. Deskripsi metode perencanaan kebidanan komunitas……………………………..... 1


2. Aplikasi metode perencanaan…………….................................................................. 2
3. Menentukan strategi…………………………………………………………………2
4. Implementasi perencanaan…………………………………………………………... 3
5. Evaluasi dan monitoring…………………………………………………………….. 3

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan……………………………………………………………………………5
2. Saran…………………………………………………………………………………. 7

Daftar
pustaka………………………………………………………………………………………..8

 
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kebidanan komunitas adalah sebagian upaya yang dilakukan oleh bidan dikomunitas.
Kegiatan akan terlaksana dengan baik dan memberikan hasil yang sesuai dengan yang
diharapkan jika berdsarkan perencanaan.

Sebab itu program berdaya guna perlu dirancang dengan pendekatan partisipatif, yakni
pendekatan yang menekan pentingnya keterlibatan warga secara sukarela dalam upaya
pembangunan lingkungan, kehidupan dan diri mereka sendiri (mikkelsen, 2005 : 4) dalam
konteks ini masyarakat bukan dipandang sebagai objek pembangunan, tetapi lebih di anggap
sebagai subjek, aktif pada semua tahapan siklus proyek pembangunan mulai dari penilaian
kebutuhan,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dengan demikian yang partisipasif dan
juga responsive gender perlu menerapkan prinsip-prinsip:

1. Mengutagamakan masyarakat
2. berbasis pengetahuan masyarakat
3. Melibatkan dan memberdayakan perempuan

Melalui perencanaan program yang partisipatif, maka masyarakat didorong bukan hanya
mampu menyuara kepentingannya. Tetapi juga mampu mengorganisie diri secara kolektif
untuk terlibat mulai dari melakukan perencanaan dan merancang kesehatannya sendiri.

Upaya kegiatan komunitas di Indonesia merupakan bagian pembangunan kesehatan. Oleh


karena itu perencanaan kebidanan komunitas mengikuti pada perencanaan pembangunan
tersebut 2  Perencanaan berdasarkan wilayah.

1. Rencana pembangunan nasional (pusat)


2. Rencana pembangunan daerah, seperti: propinsi, kabupaten, kecamatan dan desa.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana metode perencanaan kebidanan komunitas?


2. Bagaimana aplikasi metode perencanaan kebidanan komunitas ?
3. Apa trategi dan langkah perencanaan dengan memberdayakan masyarakat?
4. Bagaimana implementasi kebidanan komunitas?
5. Bagaimana monitoring evaluasi kebidanan komunitas?

1. TUJUAN
1. Untuk mengetahui metode perencanan kebidanan komunitas
2. Untuk mengetahui aplikasi metode perencanaan kebidanan komunitas
3. Untuk mengkaji strategi dan langkah perencanaan dengan memberdayakan
masyarakat
4. Untuk mengetahui implementasi kebidanan komunitas
5. Untuk mengetahui bagaimana monitoring evaluasi kebidanan komunitasBAB
II

PEMBAHASAN

1. Deskripsi metode perencanaan kebidanan komunitas

Kebidanan komunitas adalah sebagian upaya yang dilakukan oleh bidan


dikomunitas. Kegiatan akan terlaksana dengan baik dan memberikan hasil
yang sesuai dengan yang diharapkan jika berdsarkan perencanaan.

Rencana adalah pola pikir yang sistematis untuk mewujudkan tujuan dengan
mengorganisasaikan dan mendaya gunakan sumber yang tersedia .
perencenaan yang akan disusun harus berdasarkan kegiatan yang sebelumnya.
Berbagai program kesehatan yang sudah dikembangkan dan dijalankan di
masyarakat, mulai dari program KIA termasuk imunisasi, reproduksi remaja,
program pencegahan infeksi termasuk HIV/AIDS dll belum menjawab
kebutuhan masyarakat bahkan cendrung belum tanggap gender karena
mengabaikan kecendrungan di mungkinkan adanya perbedaan kondisi
kesehatan antara laki-laki dan perempuan. Misalnya remaja perempuan
cendrung lebih anemia dari remaja laki-laki hal ini dilatar belakangi prafktik
budaya yang mentabuhkan makanan tertentu di konsumsi perempuan,
misalnya: telur,ikan tidak boleh dikonsumsi oleh perempuan.

Sebab itu program berdaya guna perlu dirancang dengan pendekatan


partisipatif, yakni pendekatan yang menekan pentingnya keterlibatan warga
secara sukarela dalam upaya pembangunan lingkungan, kehidupan dan diri
mereka sendiri (mikkelsen, 2005 : 4) dalam konteks ini masyarakat bukan
dipandang sebagai objek pembangunan, tetapi lebih di anggap sebagai subjek,
aktif pada semua tahapan siklus proyek pembangunan mulai dari penilaian
kebutuhan,perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dengan demikian yang
partisipasif dan juga responsive gender perlu menerapkan prinsip-prinsip:

2. Mengutgamakan masyarakat
3. berbasis pengetahuan masyarakat
4. Melibatkan dan memberdayakan perempuan

Perencanan partisipatif

Melalui perencanaan program yang partisipatif, maka masyarakat didorong


bukan hanya mampu menyuara kepentingannya. Tetapi juga mampu
mengorganisie diri secara kolektif untuk terlibat mulai dari melakukan
perencanaan dan merancang kesehatannya sendiri.

 
5. Aplikasi metode perencanaan

Ada beberapa dari bentuk perencanaan, yaitu:

6. Perencanaan berdasarkan kurun waktu pelaksanaan


7. Jangka panjang: alokasi waktu 25 tahun.
8. Jangka menegah: alokasi waktu 5 tahun.
9. Jangka pendek: disusun untuk kegiatan tahunan.

Upaya kegiatan komunitas di Indonesia merupakan bagian pembangunan


kesehatan. Oleh karena itu perencanaan kebidanan komunitas mengikuti pada
perencanaan pembangunan tersebut.

2. Perencanaan berdasarkan wilayah


3. Rencana pembangunan nasional (pusat)
4. Rencana pembangunan daerah, seperti: propinsi, kabupaten, kecamatan
dan desa.

3. Perencanaan berdasarkan program


4. Rencana pembangunan kesehatan keluarga
5. Rencana penyuluhan kesehatan
6. Rencana pembangunan puskesmas

Adanya proses penyusunan rencana yaitu:

7. Menentukan tujuan

Menentukan tujuan berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi. Bila


masalah yang ditemukan tersebut banyak, maka bentuk-bentuk dari
prioritasnya masalahnya berdasarkan:

 Berdasarkan besar nya masalah


 Berdasarkan luasnya masalah
 Berdasarkan dampak masalah
 Berdasarkan besarnya akibat masalah
 Brdasarkan tingkat kemudahan dalam mengatasinya

13. Menentukan strategi

Strategi pelaksanaan rencana biasanya diungkapkan dalam kebijaksanaan dan


langkah-langkah pelaksanaan kebijaksanaan merupakan dasar dari
pelaksanaan kegiatan. Contohnya dalam pelaksanaan program pelayanan
kesehatan ibu dan anak di desa A, kebijaksanaan yang ditetapkan adalah
pelayanan kesehatan ibu dan anak diarahkan pada upaya peningkatan sumber
daya manusia, hal ini dituangkan dalam undang-undang no. 23 th 1992, hal
tersebut disusun dalam langkah-langkah pelaksanaannya.

14. Implementasi perencanaan

 .Menentukan kegiatan

Berdasarkan kegiatan pokok disusun program lebih rinci yang mencakup


aktifitas-aktifitas, dilakukan dengan target yang akan dicapai. Rencana
kegiatan secara rinci mencakup latar belakang disusunnya rencana. Tujuan
yang akan dicapai:

16. Kegiatan yang akan dilakukan


17. Tempat pelaksanaan
18. Waktu dan penjadwalan pelaksanaan
19. Pelaksana yang bertanggung jawab

 Menentukan sumber daya

Menentukan sumber daya yang dimaksud adalah tenaga, sarana, fasilitas,


dana, manajemen serta informasi.

21. Evaluasi dan monitoring


22. Pengertian evaluasi dan monitoring

Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan


indikator yg ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan
program/proyek sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk
penyempurnaan program/proyek itu selanjutnya.

Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan


masalah kinerja program/proyek untuk memberikan umpan balik bagi
peningkatan kualitas kinerja program/proyek.

Beberapa pertanyaan yang muncul untuk evaluasi

Masalah—masalah apa yang timbul ?

 Apakah proyek berjalan sesuai jadwal ?


 Apakah proyek menghasilkan Output yang     direncanakan ?
 Apakah anggarannya sesuai dengan rencana ?
 Apakah strateginya berjalan sesuai dengan rencana?
 Apakah kelompok sasaran (target group) terlibat dalam aktivitas
proyek ?

Tujuan monitoring :

28. mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang


dilaksanakan telah sesuai dengan rencana

2. mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi


3. melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang
digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.
4. mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh
ukuran   kemajuan,
5. menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa
menyimpang dari tujuan.

Manfaaat monitoring :

Bagi pihak Penanggung Jawab Program :

6. Salah satu fungsi manajemen yaitu pengendalian atau supervisi.

7. Sebagai bentuk pertanggungjawaban (akuntabilitas) kinerja

8. Untuk meyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan

9. Membantu penentuan langkah-langkah yang berkaitan dengan kegiatan


proyek selanjutnya.

10. Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi selanjutnya.

Bagi pihak Pengelola Proyek, yaitu :

11. Membantu untuk mempersiapkan laporan dalam waktu yang singkat

12. Mengetahui kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dan


menjaga kinerja yang sudah baik.

13. Sebagai dasar (informasi) yang penting untuk melakukan evaluasi


proyek.
 

2. Tipe dan Jenis Monitoring

            Aspek masukan (input) proyek antara lain mencakup : tenaga


manusia, dana, bahan, peralatan, jam kerja, data, kebijakan, manajemen dsb.
yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan proyek.

Aspek proses / aktivitas yaitu aspek dari proyek yang mencerminkan suatu
proses kegiatan, seperti penelitian, pelatihan, proses produksi, pemberian
bantuan dsb.

           Aspek keluaran (output), yaitu aspek proyek yang mencakup hasil
dari proses yang terutama berkaitan dengan kuantitas (jumlah)

3. Tujuan evaluasi

untuk mendapatkan informasi dan menarik pelajaran dari pengalaman


mengenai pengelolaan proyek, keluaran, manfaat, dan dampak dari proyek
pembangunan yang baru selesai dilaksanakan, maupun yang sudah berfungsi,
sebagai umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian proyek selanjutnya.

4. Manfaat evaluai
5. Evaluasi awal kegiatan, yaitu penilaian terhadap kesiapan proyek
atau mendeteksi kelayakan proyek.
6. Evaluasi formatif, yaitu penilaian terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai selama proses kegiatan proyek dilaksanakan. Waktu
pelaksanaan dilaksanakan secara rutin (per bulan, triwulan, semester
dan atau tahunan) sesuai dengan kebutuhan informasi hasil penilaian.
7. Evaluasi sumatif, yaitu penilaian hasil-hasil yang telah dicapai secara
keseluruhan dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan. Waktu
pelaksanaan pada saat akhir proyek sesuai dengan jangka waktu
proyek dilaksanakan. Untuk proyek yang memiliki jangka waktu enam
bulan, maka evaluasi sumatif dilaksanakan menjelang akhir bulan
keenam. Untuk evaluasi yang menilai dampak proyek, dapat
dilaksanakan setelah proyek berakhir dan diperhitungkan dampaknya
sudah terlihat nyata.

5. Indikator program berbasis masyarakat


6. Goals
 Kualitas hidup
 Keberdayaan masyarakat (aktualisasi diri dan koaktualisasi
eksistensi komunitas)
 Kemandirian masyarakat
 Ketahanan masyarakat

2. Outcomes

–           Apresiasi (kesadaran, tanggung jawab & peran aktif)

–           Pemanfaatan sumber sosial berkelanjutan

–           Mekanisme penanganan & pencegahan oleh masyarakat

3. Outputs

– Pengendalian (bobot dan pertumbuhan) masalah sosial

–           Peningkatan cakupan pelayanan (coverage rate)

–           Derajat penggunaan potensi dan sumber masyarakat

–           Peran aktif masyarakat

 
 

BAB III

PENUTUP

4. Kesimpulan

Bidan sebagai pelaksana utama yang memberikan pelayanan kebidanan,


diharapkan mampu memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat. Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang
dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.

Upaya kegiatan komunitas di Indonesia merupakan bagian pembangunan


kesehatan. Oleh karena itu perencanaan kebidanan komunitas mengikuti pada
perencanaan pembangunan tersebut. Kebidanan komunitas merupakan bagian
kesehatan komunitas. Setiap kegiatan pokok yang diarahkan kepada ibu dan
anak dalam kaitan dengan kehamilan dan persalinan, keluarga berencana, serta
anak balita merupakan kegiatan terpadu di dalam kebidanan komunitas.

Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan


indikator yg ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan
program/proyek sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk
penyempurnaan program/proyek itu selanjutnya.

Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan


masalah kinerja program/proyek untuk memberikan umpan balik bagi
peningkatan kualitas kinerja program/proyek.

5. Saran

Setelah mempelajari komunitas ini bidan mampu memberikan asuhan dan


pelayanan yang seseuai dengan standar kepada masyarakat.
 

DAFTAR PUSTAKA

Nanny,Vivianlia dewi.2011.Asuhan Neonatus Dan


BayiAnakBalita.Jakarta:SalembaMedika

Novita,nesi,dkk.2011.Promosikesehatandalampelayanankebidanan.
Jakarta :SalembaMedika

Nurmawati.2010. MutuPelayanankebidanan. Jakarta: BukuKesehatan

Sulistyawati,Ari. 2011.AsuhankebidananpadaMasaKehamilan.Jakarta:
SalembaMedika.

http://www.academia.edu/7210634/Bab _1_pendahuluan_BBLR

http://kenzaarunisaputra.blogspot.com/2013/01/bblr-badan-lahir-rendah

Iklan
Report this ad
Report this ad

Bagikan ini:

 Twitter
 Facebook
 Google

Terkait

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANANdalam "Tanpa kategori"

PARADIGMA KEBIDANANdalam "Tanpa kategori"

PARADIGMA KEBIDANANdalam "Tanpa kategori"

Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Navigasi pos
←  METODE KONTRASEPSI MANTAP
Blog di WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai