Anda di halaman 1dari 6

Pada suatu hari Petugas Kesehatan dari dinas kesehatan setempat mengadakan peninjauan

di desa Sumorame karena ada laporan bahwa desa tersebut sedang ada kejadian luar biasa wabah
demam berdarah .
Setelah mendapat data yang cukup petugas kesehatan berkunjung ke keluarahan untuk
menemui bapak lurah .
Petugas Kesehatan 1 : Assalamualaikum Wr. Wb
Lurah : Wassalamualaikum Wr. Wb
Petugas Kesehatan 2 : Permisi bapak, saya dari dinas kesehatan. Saya mendapat laporan
bahwa di desa ini ada kejadian luar biasa, demam berdarah .
Lurah : Ooooo, iya mbak, memang benar.
Petugas Kesehatan 1 : Oleh karena itu untuk memastikan kebenaran laporan tersebut
kami akan mengadakan survei ke rumah-rumah warga di ini.
Apakah bapak setuju dengan rencana yang akan kami lakukan?
Lurah : Wah, saya sangat mendukung untuk kemajuan kesehatan desa ini.
Petugas Kesehatan 2 : Alhamdulillah, syukur kalau bapak setuju.
Petugas Kesehatan 1 : Baiklah karena semua kader dan petugas kesehatan telah
berkumpul, langsung saja kita bagi menjadi 3 kelompok.
Nurul Vaujia (kader) : Saya sudah cukup mengenal warga-warga disini. Jadi, saya
berkunjung sendiri saja sedangkan mbak Zulfida bisa ditemani
agustin dan mbak Disma dengan yayuk.
Petugas kesehatan 2 : Baiklah bagus kalau begitu, sehingga kegiatan kunjungan ke
rumah warga bisa cepat selesai.
Rumah warga ke-1
Agustin (kader) : Assalammu’alaikum, permisi Pak…….
Pak Ahmad (keluarga 1) : Waalaikumsalam….. ada keperluan apa ya mbak?
Agustin : Begini pak, saya bersama mbak Zulfida selaku petugas kesehatan
akan melakukan survei tentang masalah kesehatan yang sering
terjadi di keluarga bapak.
Bu Ahmad : Bapak, siapa yang bertamu? (dari dalam rumah)
Pak Ahmad : Ini bu, ada mbak Agustin dan mbak Zulfida. Katanya mereka akan
melakukan survei tentang masalah kesehatan yang sering terjadi di
keluarga kita.
Bu Ahmad : Ooooo begitu pak. Ya udah mbak silakan masuk.
Petugas kesehatan 1 : Terimakasih bu.
Austin : Baiklah pak, perkenalkan ini mbak Zulfida petugas dari dinas
kesehatan yang akan melakukan survei masalah kesehatan di
keluarga bapak. Mbak Zulfida akan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada keluarga ini.
Pak Ahmad : Oh ya mbak, silakan.
Petugas kesehatan 1 : Masalah kesehatan apa yang pernah diderita di keluarga ini?
Bu Ahmad : Wah banyak mbak….. ada sakit perut, panas, batuk, pilek, pegel-
pegel, biasalah mbak sakitnya orang desa.
Petugas kesehatan 1 : Ngomong-ngomong, penyakit yang baru-baru ini keluarga ibu
derita apa?
Bu Ahmad : Apa ya mbak….
Pak Ahmad : Oh itu lho bu, 3 hari yang lalu kan serly menderita demam
berdarah.
Bu Ahmad : Iya mbak, saya baru inget. Anak saya serly badannya panas
selama lebih dari 3 hari dan panasnya tidak mau turun. Kami
membawanya ke puskesmas terdekat dan kata bu Bidan anak kami
mengalami demam berdarah, mbak.
Petugas kesehatan 1 : Oh begitu. Tapi sekarang sudah sembuh kan bu?
Bu Ahmad : Tentu saja sudah mbak. Sekarang dia sudah masuk sekolah seperti
biasa.
Peugas keehatan 1 : Kalau boleh tahu di desa ini apa ada jadwal bersih desa?
Pak Ahmad : Dulu ada mbak. Tapi sekarang sudah tidak berjalan program itu.
Memangnya kenapa ya mbak?
Petugas kesehatan 1 : Saya tadi melihat selokan di depan rumah bapak kotor dan airnya
tersumbat sampah. Apa bapak sendiri juga tidak ada waktu untuk
membersihkannya?
Bu Ahmad : Aduh mbak, sampahnya sudah terlampau menumpuk banyak. Jadi
saya dan suami saya malas mau membersihkannya.
Petugas kesehatan 1 : Oooo begitu. Terus bagaimana dengan kebiasaan menguras bak
mandi? Berapa kali kira-kira dalam 1 minggu?
Pak Ahmad : Halah mbak, boro-boro mau dikuras setiap minggu, setiap bulan
aja belum tentu dikuras.
Petugas kesehatan 1 : Masalah sampah bagaimana?
Bu Ahmad : Ya saya kumpulkan saja di belakang rumah. Nanti kalau sudah
terkumpul banyak saya jual dipedagang rosokan.
Pak Ahmad : iya mbak, uangnya juga lumayan buat jajannya serly. Tapi ya gitu
mbak, lalatnya banyak karena sampahnya campur-campur.
Petugas kesehatan 1 : Apa bau sampah yang menumpuk itu tidak mengganggu?
Bu Ahmad : Ya mengganggu mbak, tapi uda biasa.
Petugas kesehatan1 : Ooooo,(sambil mengangguk). Saya kira sudah cukup informasi
yang kami butuhkan. Terima kasih pak , bu atas waktunya.
Pak Ahmad : Iya mbak sama-sama.
Agustin (kader) : Baiklah pak, kami pamit dulu. Terima kasih banyak.
Assalammu’alaikum.
Rumah warga ke-2
Yayuk Juma’atun (kader) : Assalammu’alaikum….. permisi bu
Bu Aminah : Wa’alaikumsalam…. Ada keperluan apa ya mbak? Kebetulan
saya mau pergi mbak, apakah keperluannya penting dan
mendadak?
Yayuk Juma’atun (kader) : Ini saya bersama petugas dari dinas kesehatan. Kami ingin
melakukan survei tentang masalah kesehatan di keluarga ibu.
Apakah ibu berkenan sebentar saja untuk memberikan informasi?
Bu Aminah : Ya udah mbak nggak apa-apa. Silakan masuk mbak, maaf
rumahnya kotor dan berantakan.
Petugaas kesehatan 2 : Terima kasih bu, maaf mengganggu ibu.
Bu Aminah : Ini masalah keluarga kok mbak, jadi telat juga nggak apa-apa.
Yayuk Juma’atun (kader) : Perkenalkan bu, ini mbak Disma petugas dari dinas kesehatan.
Kami bermaksud untuk melakukan survei tentang masalah
kesehatan. Ngomong-ngomong anggota keluarga yang lain
kemana? Kok rumah ibu sepi?
Bu Aminah : Oh, kebetulan suami dan ibu mertua saya sedang di rumah sakit
mbak.
Petugas kesehatan 2 : Kalau boleh tahu, siapa yang sakit?
Bu Aminah : Anak saya. Sudah 4 hari menginap di rumah sakit. Kata dokter
sih sakit demam berdarah, mbak.
Petugas kesehatan 2 : Hmhmhmh. Saya ikut prihatin. Saya tadi kebetulan melihat
tumpukan sampah yang begitu banyak di samping rumah ibu, itu
pengelolaannya bagaimana ya?
Bu Aminah : Ya emang begitu mbak. Nanti kalau sudah sangat menumpuk
akan mengalir lewat sungai di sebelahnya, mbak.
Petugas kesehatan 2 : Jadi tidak ada pengelolaan khusus ya bu….. teus kalau hujan
deras apa tidak menimbulkan bau dan genangan air kotor di
samping rumah?
Bu Aminah : Ya tentu aja mbak. Bahkan genangannya bisa sampai 2-3 hari.
Petugas kesehatan 2 : Kalau boleh tahu ibu menggnakan sumber air dari mana?
Bu Aminah : Dari sanyo mbak, jadi saya setiap sore menampung air di banyak
bak karena kalau pagi hari listriknya mati, mbak.
Petugas kesehatan 2 : Apakah bak penampung airnya ada tutupnya, bu?
Bu Aminah : Ada mbak, tapi saya males mbak kalau harus buka tutup bak
terus. Ribet mbak.
Petugas kesehatan 2 : Ooowww begitu. Jadi ibu menguras bak mandi setiap sore ya?
Bu Aminah : Hehehehehe, aduh mbak, saya males mau menguras soalnya
krisis air mbak. Sore hari kan saya waktunya istirahat, capek mbak
pulang kerja.
Petugas kesehatan 2 : Baiklah kalau begitu. Berhubung sudah sore, ibu juga mau ke
rumah sakit, saya dan mbak Yayuk mohon pamit sekarang saja.
Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk kami.
Bu Aminah : Iya mbak sama-sama. Maaf lho mbak kalau waktunya kurang.
Yayuk Juma’atun (kader) : Ah nggak apa-apa bu. Kami bisa maklum. Terima kasih banyak
bu. Semoga anak ibu lekas sembuh. Assalammu’alaikum.

Rumah warga ke-3


Nurul Vaujia (kader) : Assalamu’alaikum
Adik tasya : Wa’alaikumsalam mbak.
Bu bu…ada mbak nurul.
Tunggu sebentar ya mbak, saya panggilkan ibu dulu, silahkan
masuk (adik Tasya mencari ibunya..)
Bu Juminten : Eh mbak nurul, ada apa ya mbak, kok tumben kesini ?
Nurul Vaujia (kader) : Maaf bu mengganggu.
Bu Juminten : Oh tidak apa-apa mbak, silakan duduk mbak, maaf rumahnya
berantakan.
Nurul Vaujia (kader) : Iya tidak apa-apa bu, maksud kedatangan saya kesini ingin
melakukan surveyi tentang masalah kesehatan yang pernah dialami
ibu sekeluarga.
Bu Juminten : Kalau boleh tahu, untuk apa ya mbak ?
Nurul Vaujia (kader) : Begini bu, kami kedatangan tamu dari dinas kesehatan yang ingin
melakukan survei masalah kesehatan yang ada di desa ini, saya
sebagai kader yang ditunjuk pak kades untuk melakukan survei ke
rumah-rumah warga.
Bu juminten : Jadi begitu ya mbak.
Nurul Vaujia (kader) : Iya bu, kalau boleh tau penyakit apa yang pernah diderita oleh
keluarga ibu?
Bu Juminten : Hmm macam-macam mbak, diare pernah, ini anak saya sebulan
yang lalu sakit panas, eh pas dibawa ke dokter, ternyata gejala
demam berdarah mbak.
Nurul vaujia (kader) : Adik tasya ini yang sakit, bu? Tetapi sekarang sudah sembuh kan
bu?
Bu Juminten : Alhamdulillah sudah mbak
Nurul Vaujia (kader) : Syukurlah kalau begitu bu. Kalau boleh tahu, ibu biasa
menampung air dimana?
Bu Juminten : Ya di bak-bak gitu mbak. Jadi kalau lagi butuh bisa langsung
ambil.
Nurul Vaujia (kader) : Biasanya bak-bak penampungan air itu ditutup apa tidak?
Bu Juminten : Ya enggak mbak. Bak itu bak yang biasanya buat mencuci itu lho
mbak, jadi ya tidak ada tutupnya.
Nurul Vaujia ( kader) : Lalu ibu biasanya menguras bak mandi berapa hari sekali bu?
Bu Juminten : Kalau itu tidak pasti mbak, sesuka saya mbak . Soalnya airnya
dari sumur mbak.
Bu Juminten : Iya mbak, minumnya di minum dulu mbak .
Nurul Vaujia (kader) : Iya buk , teima kasih bu. Saya mohon pamit dulu ya bu.
Assalamualaikum. Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai