Anda di halaman 1dari 5

ROLE PLAY ANEMIA PADA REMAJA

Disebuah desa, hiduplah pasangan suami istri yang bernama Bp.T berusia 42 tahun
dan istrinya bernama ibu W berusia 40 tahun. Mereka dikaruniai 2 orang anak, anak pertama
bernama An.B berusia 18 tahun dan anak kedua An.M berusia 15 tahun. Pasangan suami istri
ini hidup sederhana, istrinya sebagai ibu rumah tangga dan suaminya bekerja seagai kuli
bangunan.
Perawat A baru saja mendapat tugas untuk bekerja di puskesmas “jati warna”
kemudian pada saat ia pulang kerja, tidak sengaja melewati sebuah rumah yang sangat
sederhana juga terlihat sangat sepi. Sesekali perawat tersebut melihat kedalam rumah namun
rumah tersebut seperti tidak berpenghuni. Sesampai dipuskesmas, perawat A menannyakan
hal yang membuat penasaran kepada perawat lain yang sedang bertugas di puskesmas
“jatiwarna” juga.
Perawat Alip : ”eh tadi saja lihat depan rumah yang ada pohon rambutannya itu, rumahnya
terlihat sangat sederhana, tidak ada halamannya, keadaanya pun kotor, tetapi kenapa terlihat
sepi sekali ya? Siap yang tinggal disana?”
Perawat Bella : saya kurang tau juga sih, soalnya saya juga baru beberapa hari kerja disini,
tetapi saya dengar dari bu kader, bahwa ada sepasang suami istri yang tinggal disana, dan
yang saya dengar juga , mereka memamg jarang terlihat, tetapi kalau tidak salah mereka juga
mempunyai anak yang masih kecil kecil usianya.
Perawat Alip: informasi apalagi.yang kira kira kamu tau tentang leluarga itu?
Perawat Bella : dari informasi perawat lain yang sudah bekerja disini, keluarga itu memang
cukup tertutup, jadi banyak perawat yang masih susah mencari informasi dari mereka.
Perawat Alip: bagaiman kalau kita coba berkunjung kesana nanti sore? Kita juga harus
melakukan survey kesehatan terlebih dahulu.
Perawat Bella : kalau kamu sendiri saja bagaimana, soalnya saya masih harus melakukan
perawatan keluarga untuk keluarga yang tinggal di ujung gang sana.
Perawat Alip: ok baiklah, kalau gitu saya minta dampingi kepada bu kader saja / bu RT juga
tidak apa apa.
Sepulang dari puskesmas perawat A pun tidak sengaja berpapasan dengan bu kader dijalan.
Bu kader : assalamualakum, baru pulang nih bu?
Perawat Alip : waalaikumsalam, selamat sore bu. Iya nih saya baru pulang dari puskesmas.
Mohon maaf bu sebelumnya saya minta waktunya sebentar, saya mau minta tolong sama bu
kader.
Bu kader: minta tolong apa bu perawat?
Perawat Alip : gini loh bu, sekarang ibu tidak keberatan saya mau minta tolong untuk
mendampingi saya melakukan kunjungan kerumah yang ada disebrang kali sana.
Bu kader : oh kebetulan sekali saya.lagi senggang , jadi kapan kita bisa mulai kunjungan?
Perawat Alip : kalau sore ini bagaimana?
Bu kader : tidak masalah lebih cepat justru lebih baik.
Perawat Alip : okay kalau gitu dari pada kita buang buang waktu, lebih baik kita berangkat
sekarang saja bu kader.
Bu kader : mari silahkan
Perawat A dan bu kader pun ahirnya langsung melakukan kunjungan kerumah yang ingin ia
kunjungin tadi.
Perawat Alip : asslamualaikum, selamat sore..
Bu kader : waalaikumsalam, punten
Namun tetap tidak ada jawaban dari dalam rumah, perawat A pun mengulangi salamnya lagi.
Perawat Alip : assalamualaikum, selanat sore
Tetapi tetap tidak ada jawaban, mereka berdua ahirnya memutuskan untuk kembali lagi
besok.
Bu kader : kayanya ga ada orang apa mungkin sedang pada pergi ya, ya sudah besok kita
kesini lagi.
Keesokan harinya, perawat A dan bu kader pun kembali berkunjung kerumah ibu Warti
Perawat Alip : Assalamualaikum, selamat siang
Ibu Warti : waalaikumsalam, siapa ya?
Perawat Alip: selamat siang bu, saya marni dari puskesmas jatiwarna
Ibu Warti : iya ada apa? Seingat saya tidak pernah memanggil perawat untuk kesini.
Bu kader : maaf sebelumnya bu atas kedatangan kami berdua kesini berinat untuk
berkunjung, karena kami dari puskesmas jatiwarna sedang melakukan survey kesehatan
lingkungan disekitar puskesmas.
Ibu Warti : tapi disni tidak ada yang sakit, maaf ya, saya juga buru buru mau berangkat
nganterin nasi untuk suami saya.
Perawat A : baiklah kalau begitu saya permisi dulu, terima kasih maaf sudah.mengganggu.
Ibu Warti : iya iya
Belum sempat ibu Warti menutup pintu rumahnya tiba tiba terdengar suara benda
jatuh , ibu Warti langsung berlari menuju sumber suara. Kemudian dari dalam rumah
terdengar teriakan anak kecil menangis.
Ibu Warti : (teriak minta tolong) tolong – tolong
Perawat A dan bu kader pun langsung menuju sumber suara, mereka melihat seorang anak
kecil menangis yang terkapar dilantai.
Perawat A : mari bu saya bantu.
Anak kecil itu kemudian memegangi dadanya dan terus menerus menangis kesakitan.
Perawat A langsung mengambil beberapa bantal yang ada diatas kasur itu, kemudian
meletakannya dibelaang anak itu dan memposisikannya semi fowler.Perawat pun langsung
bertanya tanya pada si ibu.
Perawat A : sudah berapa lama anak ibu merasakan sakit seperti ini.
Ibu Warti : dari 1 tahun yang lalu, anak saya yang satunya pun sama seperti kakanya sakit
sakitan terus.
Perawat A : selain sesak dan nyeri, apalagi yang sering anak ibu rasakan?
Ibu Warti : kalau sedang jalan cukup jauh, biasanya langsung lemes , bersin batuk batuk
dahaknya banyak, demam, suara serak.
Perawat A : sebelumnya ibu sudah pernah membawa anak ibu ke rumah sakit atau puskesmas
untuk berobat?
Ibu W : 1 tahun yang lalu pas anak saya sakit saya membawanya ke puskesmas
Perawat A : baiklah bu kalau gitu, sebaiknya anak ibu diistirahatkan terlebih dahulu, nanti
kalau diperbolekhan besok teman saya yang akan berkunjung lagi kesini melihat kondisi anak
ibu. Bagaimana bu?
Ibu Warti : dengan senang hati sus
Perawat A : terima kasih bu, selamat beristirahat.
Keesokan harinya, penelitian pun dilanjutkan oleh perawat cici dan Team teman sejawat dari
perawat Alip dan Bella
Perawat Cici : assalamualaikum, selamat pagi. Maaf bu kami datang ramai ramai kesini
Ibu Warti: waalikumsalam, oh tidak apa apa, saya justru senang.
Perawat Cici : Perkenalkan bu saya perawat cici, kedatangan saya dan Team kesini untuk
melanjutkan tugas dari suster Alip kemarin. Begini bu kalau diperbolehkan saya ingin
melakukan pengkajian terhadap penyakit yang di derita oleh anak ibu, bagaimana bu?
Ibu warti : itu buat apa? Penelitian aja ya?
Perawat Cici: tidak ko bu, saya ingin melakukan pengkajian dan intervensi terhadap anak ibu,
semoga nanti kedepannya kita bisa meminimalisir keluhan keluhan yang dirasakan oleh anak
ibu. Bagaimana bu?
Ibu Warti : kalau memang suster niatnya mau mebantu anak saya, ya gak apa apa sih.
Perawat Cici: syukurlah kalau begitu, saya dapat informasi dari teman saya kalau anak ibu
itu pernah dibawa kepuskesmas 1 tahun yang lalu?
Ibu Warti : iya sus benar
Perawat Cici: bagaimana hasil dari pemeriksaan disana?
Ibu Warti: dokter bilang anak saya menderita penyakit ISPA
Perawat Cici: maaf bu sebelumnya saya mau bertanya, apa di keluarga ini ada yang
merokok?
Ibu warti: suami saya suster.
Beberapa saat kemudian Bp. Tatang pun datang. Dan langsung berkenalan dengan kami
Team Perawat.
Perawat cici: kebetulan sudah kumpul semua disini saya akan melakukan penyuluhan tentang
ISPA dan demonstrasi tentang teknik Uap air hangat. Tujuan dari penyuluhan ini untuk
memberikan informasi kepada bapak ibu dan adik tentang ISPA dan uap air. Nanti
penyuluhan dan demonstrasi ini dilakukan kira kira 45 menit. Baik sebelum mulai ada
pertanyaan dari bapak atau ibu? Baik kalau tidak ada. Langsung saya persilahkan kepada
teman saya untuk memberikan penyuluhan.
Penyuluhan 1: baik terima kasihatas kesempatannya. Saya perawat dinda akan menjelaskan
tentang ISPA, sebelumnya ada yang tau apa itu ISPA? Yah ISPA adalah … (jelasin dari
mulai pengertian sampai pencegahan ISPA) baik selanjutnya akan dijelaskan oleh rekan saya.
Penyuluhan 2 : baik terima kasih rekan dinda. Perkenalkan saya perawat eca saya akan
melanjutkan penyuluhan tentang terapi uap hangat, sebelumnya pernah melakukan terapi uap
hangat ini dirumah? (jelasin terapi uap hangat) saya kembalikan kepada rekan saya.
Perawat Cici : yak tadi penyuluhan dari rekan saya. Kepada bapak ibu ada pertanuaan atau
kurang jelas dari penyuluhan tadi?
Bp. Tatang : kalau saya sering merokok dirumah, kan tadi dibilang bisa menyebabkan ISPA ,
terus dimana dong saya harus merokok?
Penyuluhan 1 : ya bapak bisa merokok diluar rumah pak, agar asap rokoknya tidak
menggangu sirkulasi udara dirumah. Atau bapak bisa cari tempat yang banyak pohonnya agar
sirkulasi udara lebih cepat berputar sehingga tidak mencemari rumah dengan asap rokok yang
dapat mencetus terjadinya ISPA.
Perawat cici : mungkin ada pertanyaan lain?
Demonstrator : ya bapa ibu adik, saya perawat fera akan memperagakan cara melakukan
terapi uap hangat (lakukan sesuai SOP kalau ada).
Perawat Cici: ya itu tadi demonstrasi dari perawat fera sekarang giliran adik Riska untuk
melakukannya yah . bapak dan ibu bisa mendampingi adik Riska.
Adik Riska pun didampingi oleh Bp. Tatang dan bu warti untuk melakukan teknik uap hangat
Perawat Cici : riska sekarang sudah bias melakukan terapi uap hangat ini yah, jadi nanti
bapak dan ibu bisa mendampingi adik riska saat melakuka terapi uap hangat ini. Sekarang
saya mau bertanya lagi nih kepada adik riska, tadikan sudah mencoba melakukan uap hangat,
bagaimana perasaanya setelah dilakukan uap hangat ini?
Adik Riska : lebih lega kaka (menjawab dengan malu malu).
Perawat cici : baik dengan berakhirnya penyuluhan kali ini. Sebelum ditutup. Silahkan
fasilitator untuk memberikan leafletnya. Saya ucapkan terima kasih untuk keluarga bp.
Tatang atas partisipasinya pada penyuluhan ini. Saya dan team mohon maaf apabila salah
kata semoga penyuluhan ini bisa bermanfat kedepannya. Ahir kata
wasalamualaikumwabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai