Anda di halaman 1dari 17

ROLE PLAY KONSELING KELUARGA DOSEN ASFIAN

Peran :
Yuliana Risa : Narator
Wahyu Prihantoro : Perawat 1
Tasya Mei Sukmawati : Perawat 2
Yunus Edowai : Bapak
Siti Aminah : Ibu
Rizki Sofia Alfiani : Anak

Pada suatu hari 2 perawat melakukan kunjungan ke rumah bapak yunus dan
ibu siti mereka memiliki seorang anak bernama sofi, ternyata anak satu satu dari
keluarga pak yunus sulit menemukan pasangan hidup lalu perawat memberikan
motivasi dan konseling pada anak tersebut. Dan perawat melakukan perjanjian
kontrak waktu besok tanggal 14 mei 2020 jam 16.00 untuk mengunjungi rumah pak
yunus.

Perawat Tasya :Apakah benar ada data yang menunjukkan bahwa anak ibu dan
bapsusah mendapatkan pasangan hidup? di salah satu anggota
di wilayah cakupan kita?

Perawat Wahyu : Benar sus, saya kira memang ada yg mempengarhui


anak tersebut sehingga sulit mendapatkan pasangan hidup.

Perawat tasya : Apakah memang sudah dikaji secara komprehensif?

Perawat Wahyu : Belum semua sus, kemarin kami baru mengkajinya


secara sekilas.

Perawat tasya: Baik kalau begitu kita jadwalkan besok untuk kunjungan
sekaligus pengkajian langsung di keluarga tersebut.

Perawat Wahyu : Baik sus


Perawat Wahyu : Kalau begitu terimakasih untuk atensinya, saya
cukupkan untuk pertemuan kali ini.

Setelah selesai berdiskusi, para perawat pun pulang dari tempat kerjanya.

Keesokan harinya, para perawat pun berkumpul di Puskesmas PPNI dan melakukan
persiapan sebelum berangkat ke tempat tujuan.

Perawat tasya : Bagaimana apa sudah dipersiapkan semuanya?

Perawat wahyu : Alhamdulillah sudah siap sus, kita tinggal berangkat saja
kesana.

Perawat tasya: Baik kalau begitu, sebelum kita berangkat kesana, kita berdoa terlebih
dahulu, semoga kita dilindungi Allah SWT. Berdoa dalam hati dimulai.

Setelah selesai berdoa, para perawat pun langsung pergi ke tempat tujuan.

Sebelum tiba di rumah Keluarga Bapak yunus, para perawat melihat kondisi sekitar
lingkungan.

Perawat Febri : (mengetuk pintu)

Assalamualaikum 3x

Perawat wahyu : Eh sus kok ada suara musik dangdut ya?

Perawat tasya : Eh iya ini musiknya keras banget

( Ibu ami sedang mendengarkan musik dan bernyanyi lagu dangdut)

Perawat wahyu: Iya mungkin karena musiknya terlalu keras jadi tidak tahu
kalau

ada yang datang. Perawat : Assalamualaikum

Anak sofi : Eh.. Waalaikumsalam (membuka pintu) Maaf ada perlu apa ya
Pak, Bu?

Perawat wahyu : Kami perawat dari Puskesmas PPNI Anak Sofi : Oh


iya silahkan masuk

Perawat : Iya terimakasih (Perawat masuk ke dalam rumah)


Anak sofi : Sebentar ya saya panggilkan Bapak dulu. (Sofi memanggilkan
Bapak yunus dan ibu ami)
Perawat Febri : Apakah benar ada data yang menunjukkan kejadian
Tuberculosis di salah satu anggota keluarga di wilayah
cakupan
kita?
Perawat Siti : Benar Pak, saya kira memang tanda-tanda yang kita dapat
menunjukkan penyakit Tuberculosis.
Perawat Febri : Apakah memang sudah dikaji secara komprehensif?
Perawat Nuri : Belum semua Pak, kemarin kami baru mengkajinya secara
sekilas tetapi kami sudah tes tuberkulin pada Ibu Nadia.
Perawat Febri : Baik kalau begitu kita jadwalkan besok untuk kunjungan
sekaligus pengkajian langsung di keluarga tersebut.
Perawat : Baik Pak
Perawat Febri : Kalau begitu terimakasih untuk atensinya, saya cukupkan
untuk

pertemuan kali ini.

Setelah selesai berdiskusi, para perawat pun pulang dari tempat kerjanya.

Keesokan harinya, para perawat pun berkumpul di Puskesmas PPNI dan


melakukan persiapan sebelum berangkat ke tempat tujuan.

Perawat Febri : Bagaimana apa sudah dipersiapkan semuanya?


Perawat Nuri : Alhamdulillah sudah siap Pak, kita tinggal berangkat saja
kesana.
Perawat Febri : Baik kalau begitu, sebelum kita berangkat kesana, kita berdoa
terlebih dahulu, semoga kita dilindungi Allah SWT. Berdoa
dalam hati dimulai.

Setelah selesai berdoa, para perawat pun langsung pergi ke tempat tujuan.
Sebelum tiba di rumah Keluarga Bapak Aristu, para perawat melihat kondisi sekitar
lingkungan.
Perawat Febri : Apakah benar ini jalan menuju rumah Keluarga Pak Aristu?

Perawat Nuri : Iya pak benar ini Gg. Cibarengkok 2.

Perawat Siti : Jika melihat kondisi lingkungannya pak sangat memungkinkan


jika warga disini mudah untuk terjangkit penyakit.

Perawat Febri : Iya betul pencahayaan dari sinar matahari sangat kurang karena

antara rumah warga yang satu dengan yang lainnya hampir

tidak ada jarak sama sekali.

Dan sampailah perawat di rumah Keluarga Bapak Aristu.

Perawat Febri : (mengetuk pintu)


Assalamualaikum 3x
Perawat Siti : Eh Pak kok ada suara musik dangdut ya?
Perawat Nuri : Eh iya ini musiknya keras banget
( Ibu Nadia sedang mendengarkan musik dan bernyanyi lagu dangdut)
Perawat Febri : Iya mungkin karena musiknya terlalu keras jadi tidak tahu
kalau
ada yang datang.
Perawat : Assalamualaikum
Anak Sela : Eh.. Waalaikumsalam (membuka pintu) Maaf ada perlu apa ya
Pak, Bu?
Perawat Febri : Kami perawat dari Puskesmas PPNI
Anak Sela : Oh iya silahkan masuk
Perawat : Iya terimakasih
(Perawat masuk ke dalam rumah)
Anak Sela : Sebentar ya saya panggilkan Bapak dulu.
(Sela memanggilkan Bapak Aristu)
Anak Sela : Bapak itu ada tamu
Bapak Aristu : Tamu? Siapa?
Anak Sela : Katanya perawat dari Puskesmas PPNI Pak.
Bapak Aristu : Oh iya sebentar
(Bapak Aristu menghampiri para perawat)
Perawat Febri : Dengan Bapak Aristu?
Bapak Aristu : Benar. Ada apa ya pak bu ?
Perawat Febri : Pak, perkenalkan kami perawat dari Puskesmas PPNI. Nama
saya Febri dan ini rekan saya Siti dan Nuri. Kami
mendapatkan
laporan bahwa salah satu dari anggota keluarga Bapak ada
yang sakit.
Bapak Aristu : Oh iya kemarin Ibu berobat ke Puskesmas dan katanya itu
tanda
dan gejala TB.
Perawat Febri : Iya Pak tujuan kami kesini adalah untuk memeriksa lebih
lanjut
keadaan ibu untuk memastikan kondisinya , apakah benar ibu
mengidap TB atau tidak
Bapak Aristu : Iya bapak mah gimana baiknya aja

Perawat Siti : Ibu nya ada dimana pak?

Bapak Aristu : Oh iya sebentar saya panggilkan dulu

Bapak Aristu pun memanggil istrinya

Bapak Aristu : Bu, itu ada tamu dari Puskesmas PPNI

Ibu Nadia : Dari puskesmas, ada apa ya pak ?

Bapak Aristu : Katanya sih mau meriksa ibu.

Ibu Nadia : Oh iya atuh sebentar pak ibu matiin dulu radio nya.
Ibu Nadia dan Bapak Aristu kembali ke ruang tamu.

Perawat Febri : Selamat pagi ibu, mohon maaf mengganggu waktunya sebentar

Ibu Nadia : Oh iya tidak apa-apa

Perawat Febri : Perkenalkan ibu saya perawat febri dan ini rekan saya perawat

Siti dan perawat Nuri

Ibu Nadia : Oh iya saya ibu nadia

Eh bapak kok belum di kasih minum sih?

Perawat Nuri : Tidak apa-apa ibu tidak usah repot-repot.

Ibu Nadia : Oh engga atuh kan udah seharusnya kalo tuan rumah teh harus

ngasih minum. Sebentar ya pak bu. Sela.. sela kesini dulu

sebentar nak

Anak Sela : Iya bu ada apa?

Ibu Nadia : Tolong buatin minum ya buat tamu kita

Anak Sela : Oh iya bu

Anak Sela pun pergi ke dapur untuk membuat minum.

Anak Juita : Teteh itu ada siapa kok banyak orang?

Anak Sela : Oh itu tamu ibu sama bapa de.

Anak Juita : Oh gitu, yaudah ade main dulu ya

Anak Sela : Iya hati-hati jangan jauh-jauh ya mainnya.

Anak Juita : Iya teh siap


Anak Sela pun mengantarkan minum kepada para perawat.

Anak Sela : Silahkan Bu, Pak minumnya

Perawat : Iya terimakasih De

Perawat Nuri : Begini Bu, maksud kedatangan kami kesini untuk memeriksa

lebih lanjut mengenai tanda dan gejala yang Ibu keluhkan, Ibu

bersedia?

Ibu Nadia : Iya Bu saya bersedia demi kesembuhan saya

Perawat Nuri : Kalo begitu saya akan memberikan beberapa pertanyaan untuk

ibu dan bapak.

Bapak dan ibu pendidikan terakhirnya apa?

Ibu Nadia : Kita berdua mah lulusan SD bu

Perawat Nuri : Bapak anaknya ada berapa ,dan berapa umurnya? Terus di

rumah ini ada berapa jumlah penghuninya pak?

Bapak Aristu : Anak saya baru dua bu yang pertama namanya sela umurnya

17 tahun dan yang kedua namanya juita usianya baru 10 tahun.

Yang tinggal disini ya cuma bapak ibu dan anak-anak bu.

Perawat Nuri : Oh iya.. bapak sekarang kerja dimana? Terus penghasilan


bapak

perbulan berapa ya pak kalau boleh tau?

Bapak Aristu : Iya saya sekarang kerja serabutan, penghasilan saya kira-kira

300.000 bu tidak sebanding dengan jumlah pengeluaran uang


tiap bulannya, apalagi sekarang ibu lagi sakit-sakitan gini.

Perawat Nuri : Bapak kalau ada waktu luang biasanya suka main ga pak

bareng ibu dan anak-anak bapak?

Ibu Nadia : Euhhh boro-boro bu buat main atau jalan-jalan mah gada

uangnya, kadang ibu teh suka pengen gitu ya kaya orang-orang

tuh kaya tetangga ibu mah setiap minggu pergi ke mall, ibu
mah di rumah lagi di rumah lagi paling juga nonton tv.

Bapak Aristu : Ya bu walaupun cuma nonton tv setidaknya ada hiburan

Perawat Nuri : Oh iya bu, ibu dan bapak suka ikut perkumpulan di sekitar

masyarakat sini ?

Ibu Nadia : Oh iya atuh pasti itu mah ibu mah kudu update walaupun

gini- gini juga ibu mah suka ikut arisan kecil-kecilan tapi pake

uang hasil jualan ibu, kan ibu jualan nasi pecel di depan
rumah.

Perawat Siti : Sekarang kenapa ga jualan bu?

Ibu Nadia : Ibu teh telat ke pasarnya da semalem teh batuk batuk terus
susah

tidur jadi kesiangan bangunnya juga.

Perawat Nuri : Kalo bapak gimana pak?

Bapak Aristu : Kalo bapak mah jarang da dari pagi sampe sore pasti kerja jadi

jarang bisa kumpul sama warga disini.


Perawat Nuri : Ibu sama bapak kalau ada keluarga bapak sama ibu yg sakit

biasanya makan apa bu? Apa ada makanan khusus ?

Ibu Nadia : Ah ibu mah mau sakit mau engga juga makan mah apa aja
yang

ada sama sambel doang juga ibu mah gpp.

Perawat Nuri : Oh, Ibu sama bapak kalau ada anggota keluarga yg sakit suka
di

bawa kemana? Langsung ke puskesmas atau rumah sakit atau

gimana pak?

Bapak Aristu : Oh biasanya mah pake obat warung dulu aja kalo ga sembuh-

sembuh baru ke puskesmas atau ke dokter.

Perawat Nuri : Bapak kalau misalnya ada masalah dalam keluarga bapak,

bagaimana cara penyelesaiannya ?

Bapak Aristu : Kalo bapak sih dibicarakan langsung supaya cepat beres bu

Perawat Nuri : Oh iya ibu tahu tidak penyakit yang di derita ibu itu seperti
apa?

Ibu Nadia : Gatau ini teh da katanya mah TB Paru tapi da ibu mah ga
ngerti

TB paru teh naon, nu jelas mah yg ibu rasain mah batuk terus
teu ereun-ereun, terus disini teh ( memegang tenggorokan) sok
gatel siga anu aya dahak.
Perawat Nuri : Yang suka ibu rasain sekarang – sekarang ini apa bu?

Ibu Nadia : Ibu teh suka sesek kadang dada teh nyeri terus lemes kalo
emang

lagi kambuh teh, terus kalo malam suka keringetan meriang,

makan juga gak nafsu, ini juga kemaren di timbang di

puskesmas turun 4 kg ibu teh jadi kurang bohay lagi.

Perawat Nuri : Ibu bisa aja haha.

Setelah perawat Nuri selesai melakukan pengkajian data yang diperlukan


selanjutnya perawat diyah memeriksa keadaan fisik ibu Nadia

Perawat Siti : Baik ibu tadi kan sudah ditanya-tanya ya bu sekarang ibu mau

saya periksa dulu ya, oh iya ibu kemaren kan sudah disuntik di

tangan ya bu ya yang dibuletin pake spidol nah sekarang saya

mau lihat hasilnya.

Ibu Nadia : Iya mangga, oh ini ( sambil nunjukin tangannya). Kenapa jadi

kaya bentol gini ya?

Perawat Siti : Oh iya ibu itu salah satu tanda yang menunjukan bahwa ibu

memang positif mengidap TB

Ibu Nadia : Oh gitu ya bu. Eh sakedap, Pak itu si ade suruh makan dulu

jangan main aja eh sok cari dulu si ade nya.

Bapak Aristu : iya bapak cari dulu, Punten bapak nyari dulu si ade ya.

Perawat : Oh iya silahkan pak


Perawat Siti : Ibu saya tensi dulu ya, ibu biasanya kalo di tensi berapa bu?

Ibu Nadia : Kemaren mah 120/80 kalo gasalah mah

Perawat Siti : Iya bu masih sama ya 120/80

Ketika sedang melakukan pemeriksaan bapak Aristu dan anaknya masuk ke


rumah.

Perawat Febri : Pak diperiksa dulu ya sama ade nya.

Adek diperiksanya sama perawat nuri saja ya.

Anak Juita : Iya pak tapi ga sakit kan bu?

Ibu Nadia : Ya engga atuh sayang, kalo disuntik baru sakit.

Perawat Siti : Iya ade ga sakit ko ini cuma diperiksa aja.

Anak Juita : Iya deh aku mau.

Perawat Nuri : Anak bapa yg satu lagi kemana pak?

Bapak Aristu : Oh sebentar saya panggilkan, sela ... sini nak

Anak Sela : Iya pak ada apa?

Perawat Siti : Sini de diperiksa dulu ya

(Para perawat pun melakukan pemeriksaan pada keluarga Bapak Aristu)

Setelah selesai memeriksa keadaan dari keluarga Bapak Aristu para perawat pun pamit
untuk pulang.

Perawat Febri : Bapak ibu pemeriksaannya sudah selesai, terimakasih untuk

waktunya mohon maaf kami telah mengganggu waktu bapak

dan ibu.
Bapak Aristu : Iya sama-sama, saya juga mengucapkan terimakasih ya bu

pak atas kunjungannya ke rumah saya.

Perawat Febri : Iya pak bu, besok kita akan kesini lagi untuk berdiskusi
tentang

masalah terkait dengan penyakit ibu.

Ibu Nadia : Oh iya aduh ibu mah seneng kalau ada yang namu kesini teh.

Perawat Febri : Iya ibu bapak kami pamit dulu.

Perawat : Assalamualaikum wr.wb

Ibu Nadia & Bapak Aristu : Walaikumsalam wr.wb

Setelah selesai melakukan pengkajian, para perawat kembali ke


Puskesmas untuk mendiskusikan hasil pengkajian yang didapatkan.

(Scene Puskesmas)

Perawat Febri : Kita kan sudah tahu hasil pengkajiannya nah apa yang menjadi

prioritas masalah yang ada di keluarga Bapak Aristu yang


akan

kita ambil sebagai diagnosa ?

Perawat Siti : Menurut saya pak bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga Bapak Aristu dalam

melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru terutama pada

Ibu Nadia, karena tadi pada saat pemeriksaan dada terdengar


bunyi wheezing.

Perawat Febri : Iya baik ada lagi?

Perawat Nuri : Ada pak terkait dengan pemenuhan nutrisi saya kira itu juga

harus diangkat.

Perawat Febri : Baik apakah ada lagi?

Perawat Siti : Saya kira tidak ada pak, dua diagnosa itu sudah mencakup

semuanya.

Perawat Febri : Baik kalau begitu kita sudah menentukan dua diagnosa yang

memang menjadi prioritas masalah pada keluarga Bapak

Aristu, nah sekarang bagaimana untuk intervensinya ada usul?

Perawat Siti : Bagaimana kalau kita penkes terlebih dahulu pak tentang

pentingnya PHBS, karena saya lihat dari lingkungan rumah


nya

pun kotor, ventilasi udaranya pun sangat kurang.

Perawat Nuri : Iya pak selain penkes tentang PHBS kita juga harus penkes

tentang penyakit TB itu sendiri pak karena tadi juga pada saat

pengkajian Ibu Nadia tidak mengerti tentang penyakit yang di


deritanya.

Perawat Febri : Iya kalau begitu kita persiapkan untuk melakukan penkes
besok.

Perawat Nuri & Perawat Siti : Iya pak baik


Setelah selesai merumuskan perencanaan, para perawat mempersiapkan apa
saja yang akan dilakukan untuk keesokan harinya sebelum mereka pulang.

Keesokan harinya para perawat pun berkumpul kembali di Puskesmas untuk


bersiap melakukan implementasi keperawatannya.

(Scene Persiapan)

Dan para perawat pun berangkat ke rumah keluarga Bapak Aristu untuk
pengimplementasian.
(Scene rumah Bapak Aristu)

Perawat Febri : (mengetuk pintu) Assalamualaikum


Ibu Nadia : Walaikumsalam, eh ibu bapak silahkan masuk
Perawat : Iya ibu terimakasih

(Scene Perawat Masuk dan Duduk)

Perawat Febri : Begini pak bu maksud kedatangan kami kemari sesuai dengan
kontrak waktu kemarin kami akan melakukan pendidikan
kesehatan atau penyuluhan terkait dengan hasil pengkajian
kita
kemarin bahwa ibu nadia menderita TB.
Bapak Aristu : Ooh jadi istri saya memang telah positif TB iya?
Perawat Siti : Iya pak berdasarkan sample yang waktu itu kita ambil dan
telah
diuji ke lab memang hasilnya positif.
Ibu Nadia : Alah terus TB teh apa neng? terus ibu harus gimana? ( Ibu
panik), Bapak atuh ini gimana ? (Ibu memegang tangan bapak)
Perawat Siti : Ibu tenang aja disini kita akan membantu ibu untuk
Menyelesaikan masalah yang terjadi pada ibu dan keluarga.
Perawat Febri : Sebelum kita melakukan penkes kita kontrak waktu terlebih
dahulu ya pak, baiknya kita lakukan penkes ini berapa lama ya
pa ?
Bapak Aristu : Bagaimana kalau 30 menit saja, karena saya juga ada pekerjaan
lain yang harus dikerjakan.
Perawat Febri : Baik kalo begitu kontrak waktu kita sepakati 30 menit ya pak ?
Bapak Aristu : Iya pak
Perawat Febri : Kalo begitu kita langsung mulai saja ke materi penkesnya iya
pak,bu
(scene perawat menjelaskan leaflet dan gambar-gambar )

Ibu Nadia : Oh jadi penyakit TB tuh seperti itu iya, terimakasih iya pak,
bu,
saya jadi mengerti sekarang tentang penyakit TB dan ibu juga
ngerti sekarang mah ibu teh harus kaya gimana.
Perawat Nuri : Iya bu sama-sama, nah ibu dan bapak sekarang harus benar-
benar menjaga kesehatan keluarga bapak dan lingkungan
rumah
bapak ya.
Bapak Aristu : Iya Bu terimakasih atas bantuannya
Perawat : Iya pak sama-sama.
Perawat Febri : Kalau begitu kami pamit pulang dulu pak karena ada urusan
yang lain yang harus kami lakukan.
Bapak Aristu : Oh iya Bu,Pak sekali lagi hatur nuhun ya
Perawat Nuri : Iya pak kalau ada apa-apa bapak langsung datang saja ke
puskesmas ya.
Ibu Nadia & Bapak Aristu : Iya bu baik
Perawat : Mari bu , pak Assalamualaikum
Ibu Nadia & Bapak Aristu : Walaikumsalam
Setelah selesai melakukan penkes para perawatpun pamit pulang dari rumah
keluarga bapak Aristu.

Anda mungkin juga menyukai