Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS 1

PERENCANAAN MASALAH KEBIDANAN DI KOMUNITAS

Disusun Oleh :
Kelompok 12

Yuli Ratna Efendi (20220023)

Dosen Pengampu :

Kartika Maryona S.ST.M.Biomed

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
2022 /2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perencanaan
masalah kebidanan di komunitas” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang proses Kelainan Pada Kehamilan
Dalam penyusunan makalah, penulis mendapatkan bimbingan dari banyak
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr.Riki Saputra, M.A., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Sumatera Barat.
2. IbuYuliza Anggraini, S.ST, M.Keb,.selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
3. Ibu Liza Andriani, S.SiT, M.Keb.,selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan
Fakultas Kesehatan Universits Muhammadiyah Sumatera Barat.
4. Ibu Kartika Maryona S.ST.M.Biomed selaku dosen pengampu mata kuliah
Asuhan Kebidanan Komunitas 1
5. Seluruh teman teman seangkatan dan seperjuangan

Kami menyadari makalah yang sederhana dan singkat ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu
demi terciptanya karya yang lebih baik dimasa-masa yang akan datang. Semoga
dengan segala keterbatasan yang ada pada kami, makalah ini dapat memberi
manfaat kepada semua pihak. Terima kasih.

Bukittinggi, 12 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................


DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Manfaat Penulisan...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
A. defenisi laserasi jalan lahir...................................................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................................


A. Kesimpulan..........................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi tertentu. Sasaran
kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada dalam keluarga dan
masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitasdilakukan diluar rumah sakit. Kebidanan
komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan pelayanan kebidanan yang
diberikan di rumah sakit.Pelayanan kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga
merupakankegiatan kebidanan komunitas.
Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayaniadalah bagian
dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan tidakmemandang pasiennya dari
sudut biologis. Akan tetapi juga sebagai unsursosial yang memiliki budaya tertentu
dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomidan lingkungan disekelilingnya.
Dapat ditemukan disini bahwa unsur-unsur yang tercakup didalamkebidanan
komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan,lingkungan dan
pengetahuan serta teknologi.
Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral darisystem
pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anakdan Keluarga
Berencana.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan adalah dengan adanya sistem pendokumentasian yang baik. Sistem
pendokumentasian yang dilaksanakan dapat memberikanmanfaatantara lain sebagai
sarana komunikasi antara tenaga kesehatan, saranauntuk dapat mengikuti
perkembangan dan evaluasi pasien, dapat dijadikandata penelitian dan pendidikan,
mempunyai nilai hukum dan merupakandokumenyang syah. Dalam kebidanan
banyak hal penting yangharusdidokumentasikan yaitu segala asuhan atau tindakan
yang diberikanoleh bidan baik pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi,dan keluarga
berencana

B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui cara pencatatan dan pelaporan
2. Untuk mengetahui pendokumentasian asuhan kebidanan komunitas
3. Untuk mengetahui flow sheet dan check list
4. Untuk mengetahui pengelolaan pelayanan kebidanan komunitas
5. Untuk mengetahui
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan masalah kebidanan di komunitas

Rencana adalah pola pikir yang sistematis untuk mewujudkan tujuan dengan
mengorganisasikan dan mendayagunakan sumber yang tersedia. Perencanaan adalah
proses yang menggambarkan keinginan untuk mencapai tujuan tertentu melalui
kegiatan dengan mengorganisasikan dan mendayagunakan sumber daya yang
tersedia.
 Jenis–jenis Perencanaan
Perencanaan dilakukan berdasarkan pada kurun waktu pelaksanaan, wilayah dan
program. Perencanaan sendiri memiliki berbagai jenis, antara lain :
1) Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana
a. Rencana jangka panjang (long term planning), berlaku antara 10-25 tahun.
b. Rencana jangka menengah (medium range palnning), berlaku 5-7 tahun.
c. Rencana jangka pendek (short range planning), berlaku hanya untuk 1 tahun.

2) Dilihat dari tingkatannya


a. Rencana induk (master plan), lebih menitikberatkan uraian kebijakan
organisasi.
b. Rencana operasional (operational planning), lebih menitikberatkan pada
pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan program.
c. Rencana harian (day to day planning) ialah rencana harian yang bersifat
rutin.

3) Ditinjau dari ruang lingkupnya


a. Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian tentang kebijakan
tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama.
b. Rencana taktis (tactical planning), berisikan uraian yang bersifat jangka
pendek, kegiatan-kegiatannya mudah menyesuaikan, asalkan tidak
merubah tujuan
c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning), mengandung uraian
secara menyeluruh dan lengkap.
d. Rencana terintegrasi (integrated planning), mengandung uraian yang
menyeluruh bersifat terpadu.

4) Perencanaan berdasarkan wilayah


a. Rencana pembangunan nasional (pusat).
b. Rencana pembangunan daerah, seperti: propinsi, kabupaten, kecamatan dan
desa.
5) Perencanaan berdasarkan program
a. Rencana pembangunan kesehatan keluarga
b. Rencana penyuluhan kesehatan
c. Rencana pembangunan puskesmas

B. LANGKAH- LANGKAH PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN


DI KOMUNITAS

Langkah-langkah proses penatalaksanaan ini pada hakikatnya sudah


menjelaskan dengan jelas pengertian masing-masing. Namun untuk
pendokumentasian di komunitas lebih diarahkan kepada masalah kesehatan yang
ada di masyarakat. Adapun langkahlangkahnya sebagai berikut.

1. Identifikasi Masalah
Sebagai pemberi pelayanan kesehatan, bidan melakukan identifikasi untuk
mengatasi keadaan dan masalah kesehatan masyarakat di desanya, terutama masalah
kesehatan ibu dan anak, untuk itu perlu dilakukan pengumpulan data yang valid dan
akurat. Berdasarkan data, pengumpulan dilaksanakan secara langsung ke
masyarakat (data subyektif) diperoleh langsung dari informasi masyarakat melalui
wawancara dan (data obyektif) yang diperoleh dari hasil observasi, pemeriksaan dan
penelaahan catatan keluarga,masyarakat dan lingkungannya.

a. Hal – hal yang perlu diidentifikasi di masyarakat antara lain sebagai berikut.
1) Identitas Keluarga
2) Faktor lingkungan
3) Komunikasi, transportasi dan informasi
4) Pelayanan kesehatan dan sosial
5) Data Kesehatan ibu (kesehatan ibu hamil, kesehatan ibu nifas, ibu
menyusui, keluarga berencana
6) Data Neonatus, bayi dan balita
7) Data anak usia sekolah ( 5 – 12 tahun)
8) Data remaja
9) Data senium atau menopause ( 65 tahun)
10) Data lansia (59 – 65 tahun)
11) Data sosial budaya ( sarana peribadatan, pemeluk agama atau
kepercayaan)

b. Hal – hal yang perlu diidentifikasi di keluarga binaan antara lain sebagai berikut.
1) Identitas keluarga (nama, usia, jenis kelamin, hubungan keluarga,
pendidikan, golongan darah)
2) Penghasilan Kepala keluarga tetap per bulan
3) Kepemilikan jaminan kesehatan
4) Jarak rumah dengan pelayanan kesehatan
5) Alat transportasi keluarga
6) Kepemilikan sarana dan prasarana (adanya jamban sehat, ketersediaan air
bersih, pembuangan sampah limbah rumah tangga)
7) Pengetahuan

2. Analisis Data

Seluruh data yang dikumpulkan, yang relevan, digunakan sebagai bahan untuk
analisa. Dari data yang terkumpul diperoleh informasi tentang:
a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan, keadaan
sosial budaya (perilaku) pelayanan kesehatan yang ada, serta faktor – faktor
keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Masalah – masalah kesehatan (termasuk penyakit) ibu dan anak balita.
c. Masalah utama kesehatan ibu dan anak serta penyebabnya.
d. Faktor – faktor pendukung dan penghambat bila upaya perbaikan kesehatan ibu
dan anak balita serta KB dilakukan.

3. Perumusan Masalah
Setelah data di analisa, selanjutnya dirumuskan masalah kesehatan masyarakat.
Dalam penyusunan masalah kesehatan, seseorang harus selalu mengacu pada tipologi
masalah kesehatan, yaitu sebagai berikut.
a. Ancaman kesehatan, adalah yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit,
kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.
b. Kurang atau tidak sehat, adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan.
c. Situasi krisis, adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga dalam
menyesuaikan diri .

4. Prioritas Masalah
Setelah menentukan masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas
masalah kesehatan keluarga. Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan keluarga,
disasarkan pada beberapa kriteria sebagai berikut.
a. Sifat masalah, dikelompokkan menjadi ancaman kesehatan, keadaan sakit atau
kurang sehat, situasi krisis.
b. Kemungkinan masalah dapat diubah maksudnya kemungkinan keberhasilan untuk
mengurangi masalah atau menvegah masalah bila dilakukan intervensi kesehatan.
c. Potensi masalah untuk dicegah maksudnya sifat dan beratnya masalah yang akan
timbul dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan kesehatan.
d. Masalah yang menonjol maksudnya cara keluarga melihat dan menilai maslah
dalam hal berat dan mendesaknya masalah tersebut untuk diatasi melalui intervensi
kesehatan.
Untuk dapat menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga perlu disusun skala
prioritas sebagai berikut

NO KRITERIA NILAI BOBOT

1 Sifat Masalah : 1
Skala :
a. Tidak/kurang sehat 3
b. Ancaman Kesehatan 2
c. Krisis 1

2 Kemungkinan 2
masalah dapat
diubah :
Skala : 2
a. Dengan mudah 1
b. Hanya sebagian 0
c. Tidak dapat
3 Potensi masalah untuk 1
dicegah : Skala :
a. Tinggi 3
b. Cukup 2
c. Rendah 1

4 Menonjolnya 1
masalah :
Skala :
a. Masalah berat, harus
ditangani 2
b. Masalah tidak perlu
segera ditangani 1
c. Masalah tidak
0
dirasakan

Skoringnya adalah sebagai berikut.


a. Tentukan skor untuk setiap kriteria.
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot.
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria.
d. Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot.
5. Perencanaan
Langkah selanjutnya adalah menyusun perencanaan kesehatan keluarga. Rencana
kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan bidan untuk
dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan yang telah teridentifikasi.

6. Pelaksanaan
Pelaksanaan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana pelaksanaan
yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

7. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui keteapatan atau kesempurnaan antara
hasil yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu
kegiatan dikatakan berhasil apabila evaluasi menunjukkan data yang sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai.

C. Ayat al-quran yang menjelaskan tentang pendokumentasian pada kebidanan


komunitas.

Seperti halnya firman Allah “Berapalah banyakmya kota yang kami telah
membinasakannya, yang penduduknya dalam kedaan Zalim, maka (tembok-tembok) kota
roboh menutupi atap-atapnya dan (beberapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan
dan Istana yang tinggi tidak ada penghuninya ( Al-Hajj:45). 

Surat Al-A’raf ayat 56

َ‫ط َمعًا ۚ ِإ َّن َرحْ َمتَ هَّللا ِ قَ ِريبٌ ِمنَ ْال ُمحْ ِسنِين‬ ِ ْ‫َواَل تُ ْف ِسدُوا فِي اَأْلر‬
َ ‫ض بَ ْع َد ِإصْ اَل ِحهَا َوا ْدعُوهُ خَ وْ فًا َو‬
Artinya:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS: Al-A'raf Ayat: 56)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral darisystem


pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anakdan
Keluarga Berencana

Sasaran kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang beradadalam
keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukandiluar rumah
sakit. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian ataukelanjutan
pelayanan kebidanan yang diberikan di rumah sakit. Pelayanankesehatan ibu dan
anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatankebidanan komunitas.

Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayaniadalah


bagian dari keluarga atau komunitas.
DAFTAR PUSTAKA

Syahlan, J.H. (2006). Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber


DayaKesehatan.
Pastuti,Rosyati, S.Si,T,M.Kes. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin.2010.
EGCPenerbit Buku Kedokteran: Jakarta
Jan Bowden & Vicky Manning.(2012). Promosi Kesehatan dalam Kebidanan
Prinsip dan
Praktik. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai