Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

PROGRAM KRR DI INDONESIA

OLEH : Kelompok 4

Hanny Octaviana (1711213001)


Diva Febrisia (1711213003)
Sharfina (1711212011)
Syarifa Aima (1711213035)
Wahyuni Elka Putri (1811216014)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang berkat rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami agar makalah “Program KRR di
Indonesia” ini dapat kami selesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kehumasan.

Kami berharap makalah ini dapat memperluas pengetahuan dan


pendalaman materi tentang Struktur Kehumasan atau Public Relations. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu,
diharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan makalah
ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Padang, Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1 Program Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia........................................6
2.2 Kedudukan PR dalam Organisasi.......................................................................9
2.3 PR dalam Organisasi Secara Terstrukur...........................................................10
2.4 Studi Kasus Kehumasan di Bidang Kesehatan.................................................12
BAB III............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................13
Daftar Pustaka..................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa


dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Seiring dengan
pertumbuhan fisik, remaja juga mengalami perubahan jiwa. Remaja menjadi
individu yang sensitif, mudah menangis, mudah cemas, frustasi, tetapi juga mudah
tertawa. Perubahan emosi menjadikan remaja sebagai individu yang agresif dan
mudah bereaksi terhadap rangsangan. Remaja mulai mampu berpikir abstrak,
senang mengkritik, dan ingin mengetahui hal yang baru. Bila tidak didasari
dengan pengetahuan yang cukup, mencoba hal baru yang berhubungan dengan
kesehatan reproduksi bila memberikan dampak yang akan menghancurkan masa
depan remaja dan keluarga.

Program kesehatan reproduksi remaja diintegrasikan dalam program


kesehatan remaja di Indonesia, sejak tahun 2003. Kementerian Kesehatan telah
mengembangkan model pelayanan kesehatan yang disebut dengan Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Ciri khas pelayanan kesehatan peduli remaja
adalah pelayanan konseling dan peningkatan kemampuan remaja dalam
menerapkan Pendidikan dan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS). PKPR dapat
terlaksana dengan optimal bila membentuk jejaring dan integrasi dengan lintas
program, lintas sektor, organisasi swasta, dan LSM terkait kesehatan remaja.
Pelayanan Kesehatan Remaja (PKPR) dapat dilaksanakan dalam gedung fasilitas
kesehatan dan diluar gedung fasilitas kesehatan.PKPR dapat dilaksanakan di
Puskesmas, Rumah Sakit, sekolah, karang taruna, gereja atau tempat-tempat lain
dimana remaja berkumpul. Mengingat Puskesmas merupakan pusat pelayanan
kesehatan dasar yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat termasuk
remaja dan tersediannya tenaga kesehatan, maka PKPR sangat potensial untuk
dilaksanakan di Puskesmas. PKPR sangat erat terkait dengan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) yang juga dibina oleh Puskesmas setempat.

4
1.2 Rumusan Masalah

1.Apa saja program kesehatan reproduksi remaja di Indonesia ?


2.Bagaimanakah program kesehatan reproduksi dindonesia berjalan?
3.Apa saja program kesehatan reproduksi yang ada di Indonesia?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui program kesehatan reproduksi remaja di Indonesia.


2. Untuk mengetahui bagaimana program kesehatan reproduksi di
indonesia berjalan.
3. Untuk mengetahui program kesehatan reproduksi yang ada di
IndonesiaDapat mengetahui contoh studi kasus kehumasan dalam
bidang kesehatan

5
BAB II

PEMBAHASAN

1.4 Program Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia

Pokok-pokok program

Dalam rangka mencapai kebijakan yang telah ditetapkan maka pokok-pokok


program yang akan dilakukan meliputi:

a) Program promosi kesehatan reproduksi remaja

Program ini bertujuan agar remaja mendapat dukungan secara legal dalam
meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya. Dengan demikian upaya
pokok yang akan dilakukan adalah:

1. Pengkajian undang-undang yang tidak sejalan dengan upaya


peningkatan derajat kesehatan reproduksi remaja.
2. Penglajian kebijakan-kebijakan yang menghambat peningkatan
derajat kesehatan reproduksi remaja.
3. Pengembangan peraturan perundang-undangan yang mendukung
peningkatan derajat kesehatan reproduksi remaja.

b) Program advokasi kesehatan reproduksi remaja

Program ini bertujuan untuk mendapat dukungan dalam kegiatan


sosialisasi dan operasionalisasi kesehatan reproduksi remaja dari pihak
pemerintah, LSM/LSOM, swasta, dan tokoh politik serta tokoh
masyarakat. Adapun upaya yang dilakukan adalah:

1. Advokasi terhadap sector pemerintah terkait


2. Advokasi terhadap LSM/LSOM
3. Advokasi terhadap swasta/perusahaan tempat bekerja

4. Advokasi terhadap para tokoh politik, tokoh agama, dan tokoh


masyarakat

6
c) Program advokasi kesehatan reproduksi remaja

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan


perilaku remaja dan orang tua agar peduli dan bertanggung jawab dalam
kehidupan berkeluarga. Disamping itu, program KIE ini juga bertujuan
untuk memotivasi remaja agar akses terhadap tempat-tempat pelayanan
kesehatan reproduksi remaja yang tersedia. Adapun upaya pokok yamg
akan dilakukan adalah:

1. Pengembangan pedoman dan pelaksanaan KRR


2. Pengembangan materi dan media KIE KRR
3. Penyebarluasan materi kIE KRR
4. Pelatihan dan orientasi bagi fasilitator KRR
5. Penyuluhan dan orientasi KRR bagi remaja dan orang tua melalui
sekolah, kelompok yang ada dalam masyarakat serta di tempat
kerja.
6. Penyuluhan KRR bagi calon pengantin
7. KIE KRR melalui media massa
8. Pembinaan bagi pengelola KIE KRR

d) Program Konseling KRR

Program ini bertujuan untuk membantu remaja dalam memecahkan


berbagai masalah yang dihadapi, khususnya yang terkait dengan masalah
kesehatan reproduksi. Keberadaan dan jumlah pusat konseling remaja
disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Adapun upaya poko
yang akan dilaksanakan adalah:

1. Pengembangan (prosedur kerja)


2. Penembangan model pelayanan konseling
3. Pengembangan pedoman pelayanan
4. Penegmbangan materi dan media konseling
5. Peneybarluasan materi konseling

7
6. Pelatihan metode konseling KRR bagi konselor
7. Pelatihan metode (KIP/K) KRR bagi mereka yang dipandang
mampu, misalnya bidan desa atau lapangan KB
8. Pengembangan pusat konseling remaja
9. Pengembangan system rujukan konseling
10. Pembinaan bagi pengelola pusat konseling remaja

e) Program dukungan pelayanan bagi remaja yang memiliki masalah khusus

Program ini mempunyai sasaran khusu, yaitu remaja yang memiliki


masalah-masalah kesehatan reproduksi dan sudah tidak bisa ditangani lagi
melalui pelayanan KIE dan konseling.

Sebagai contoh, remaja yang sudah aktif secara seksual, remaja yang
mengalami kehamilan yang tidak diinginkan, dan remaja yang kecanduan
narkoba. Kepada remaja-remaja tersebut perlu adanya dukungan sarana
pelayanan khusus sesuai dengan masalah yang dihadapi. Upaya yang
dilakukan adalah:

A. Pengembangan pedoman bagi para pengelola tentang penanganan


remaja dengan masalah khusus
B. Peningkatan dukungan bagi LSOM dan swasta yang memiliki
program bagi remaja yang memiliki masalah khusus.
C. Pengembangan jaringan kerja dalam membantu remaja yang
memiliki masalah khusus

f) Program dukungan bagi kegaiatan remaja yang positif

Program ini diarahkan untuk memfasilitasi berbagai kegaiatan dengan


kesehatan reproduksi remaja. Adapun upaya yang dilakukan adalah:

1. Dukungan materi KRR, baik berupa buku, poster, kaset dan video
yang berisi informasi tentang kesehatan reproduksi remaja.
2. Dukungan penyelenggaraan kegiatan remaja baik di sekolah, di
masyarakat maupun di tempat remaja.

8
1.5 Program Kespro Di Indonesia

9
1.6 Program Kespro yang ada di Indonesia

1. Kesehatan Reproduksi Pada KIA

a. Persiapan prenatal dan prenatal check up


b. Peningkatan kesadaran akan HIV/AIDS
c. Mencegah malaria dalam kehamilan dan malaria bawaan
d. Kunjungan antenatal, persalinan yang bersih dan aman, serta keluarga
berencana sesuai program Safe Motherhood
e. Menjaga jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi jangka
panjang

10
f. Screening penyakit menular seksual
g. Pencegahan penyakit menular seksual
h. Deteksi sini kanker payudara dan leher Rahim

2. Kesehatan Reproduksi Pada KIA

a. Perawatan Penyakit Anak yang Terpadu (IMCI)


b. Pencegah penularan IMS pada anak melalui orang tua
c. ASI eksklusif dan penyapihan yang layak
d. Tumbuh kembang anak, pemberian makanan dengan gizi seimbang
e. Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
f. Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
g. Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan
perempuan
h. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis
kelamin, sunat perempuan, kurang gizi, kesakitan dan kematian
BBLR, penyakit lain disemua usia dan kekerasan
i. Pendekatan yang dilakukan : pendidikan kesehatan, kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan primer, imunisasi, pelayanan
antenatal, persalinan, postnatal, menyusui serta pemberian suplemen,
dan lain-lain

3. Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

a. Peningkatan kesadaran akan HIV/AIDS

b. Gizi seimbang

c. Informasi tentang kesehatan reproduksi

d. Pencegahan kekerasan, termasuk seksual

e. Pencegahan terhadap ketergantungan napza

f. Perkawinan pada usia yang wajar

g. Pendidikan, peningkatan keterampilan

h. Peningkatan penghargaan diri

11
i. Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman

j. Masalah yang ditemui meliputi : seks komersial, pelecehan seksual,


penyalahgunaan obat, kekerasan gender, perilaku seks tidak aman,
kehamilan remaja, aborsi tidak aman.

k. Pendekatan yang dilakukan meliputi; konseling tentang perubahan


hukum atau sosial, pendidikan kesehatan, deteksi pencegahan,
pengobatan, kontrasepsi yang sesuai, pemberian suplemen,
pendidikan dalam keluarga, konseling dan lain-lain.

l. Mengulas masalah reproduksi agar remaja paham dampak


perilakunya terhadap kesehatan reproduksi

4. Kesehatan Reproduksi Pada Lansia

a. Perhatian pada problem meno atau andro-pause

b. Perhatian pada penyakit utama degeneratif, termasuk rabun,


gangguan mobilitas dan osteoporosis

c. Deteksi dini kanker rahim

d. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini; penyakit sistem


sirkulasi, kekerasan, prolaps atau osteoporosis, kanker saluran
reproduksi, payudara.

e. Pendekatan yang dapat dilakukan; dipengaruhi oleh pengalaman


reproduksi sebelumnya, diagnosis, informasi dan pengobatan dini.

12
BAB III

PENUTUP

1.7 Kesimpulan

Dalam rangka mencapai kebijakan yang telah ditetapkan maka pokok-


pokok program yang akan dilakukan meliputi: Program promosi kesehatan
reproduksi remaja, Program advokasi kesehatan reproduksi remaja, Program
advokasi kesehatan reproduksi remaja, Program Konseling KRR, Program
dukungan pelayanan bagi remaja yang memiliki masalah khusus, Program
dukungan bagi kegaiatan remaja yang positif.
Kesehatan Reproduksi Pada Remaja di Indonesia dilakukan dengan
Peningkatan kesadaran akan HIV/AIDS, Gizi seimbang, Informasi tentang
kesehatan reproduksi, Pencegahan kekerasan, termasuk seksual, Pencegahan
terhadap ketergantungan napza, Perkawinan pada usia yang wajar,
Pendidikan, peningkatan keterampilan, Peningkatan penghargaan diri,
Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman, Masalah yang
ditemui meliputi : seks komersial, pelecehan seksual, penyalahgunaan obat,
kekerasan gender, perilaku seks tidak aman, kehamilan remaja, aborsi tidak
aman. Pendekatan yang dilakukan meliputi; konseling tentang perubahan
hukum atau sosial, pendidikan kesehatan, deteksi pencegahan, pengobatan,
kontrasepsi yang sesuai, pemberian suplemen, pendidikan dalam keluarga,
konseling dan lain-lain. Mengulas masalah reproduksi agar remaja paham
dampak perilakunya terhadap kesehatan reproduksi.

1.8 Saran

Sebagai calon tenaga kesehatan masyarakat sangat penting untuk


memahami bagaimana pola remaja serta apa saja program yang ada untuk
mendukung kesehatan reproduksi remaja yang lebih optimal.
Daftar Pustaka

http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2013/08/Program-
Kesehatan-Reproduksi-Pel-Integratif-Di-YanDas.pdf

https://www.academia.edu/8280490/Program-Kesehatan-Reproduksi-Pel-Integratif-Di-
Yan_Das

https://www.kebijakanaidsindonesia.net/id/dokumen-kebijakan/download/14-
pedoman/396-kumpulan-pedoman-pelaksanaan-program-kesehatan-reproduksi-
remaja-dan-perlindungan-hak-hak-reproduksi

Anda mungkin juga menyukai