KOMUNITAS (BD.P.7.105) DI RT 04 RW 05
KELURAHAN MARGAHAYU
KECAMATAN BEKASI TIMUR KOTA BEKASI
TAHUN 2022
Di Susun Oleh :
1. Aqidatul Izzah Hasani (P3.73.24.4.22.147)
2. Maghfirotul Mahrid Dzikar (P3.73.24.4.22.122)
3. Yuanita Sari Sinambela (P3.73.24.4.22.144)
1. Ibu Erika Yulita Ichwan, SST, M.Keb, selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III.
2. Ibu Juli Oktalia, SST,MA, selaku ketua program studi Profesi Bidan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta III.
4. Ibu Rusmiyati, S.Tr.Keb selaku pemilik PMB dan sebagai pembimbing, juga
dalam pembuatan proposal ini sudah memberikan masukan-masukan yang
membangun bagi kelompok.
6. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan semangatnya kepada kelompok.
Kelompok
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kelurahan Margahayu Bekasi Timur pada tahun 2022 adalah cakupan
imunisasi yang belum mencapai target.
2
Program imunisasi diberikan kepada populasi yang dianggap rentan
terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, anak usia sekolah, wanita usia subur,
dan ibu hamil. Setiap bayi wajib mendapatkan lima imunisasi dasar lengkap
yang terdiri dari satu dosis HB0, satu dosis BCG, tiga dosis DPT-HB-Hib,
empat dosis polio, dan satu dosis campak.6 Keberhasilan bayi dalam
mendapatkan lima jenis imunisasi dasar diukur melalui indikator imunisasi
dasar lengkap sebagai landasan untuk mencapai komitmen internasional yaitu
Universal Child Immunization (UCI), UCI secara nasional dicapai pada tahun
1990, yaitu cakupan DPT-Hb-Hib 3, Polio 3 dan Campak minimal 80%
sebelum umur 1 tahun, sedangkan cakupan untuk DPT-Hb-Hib 1, polio 1 dan
BCG minimal 90%. Terdapat 2-3 juta kematian anak di dunia setiap tahunnya
dapat dicegah dengan pemberian imunisasi, namun sebanyak 22,6 juta anak
di seluruh dunia tidak terjangkau imunisasi rutin.7 Data Riset Kesehatan
Dasar tahun 2018 menunjukkan bahwa 32,9% bayi di Indonesia tidak
mendapatkan imunisasi dasar lengkap dan 9,2% bayi tidak melakukan
imunisasi meningkat dari tahun 2013 yaitu 32,1%.8
3
1.2. Tujuan Manajemen Kebidanan Komunitas
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga masyarakat
mampu mengenali masalah dan kebutuhan serta mampu memecahkan
masalahnya secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
4
2. Kader
3. Puskesmas
4. Mahasiswa
5
2.1.2 Kondisi Umum Wilayah
Secara administratif, bekasi timur memiliki 4 kelurahan, salah
satunya adalah Kelurahan Margahayu Kecamatan Bekasi Timur terdiri
dari 26 RW, 166 RT, 13.968 KK pada tahun 2021. Jarak tempuh dari
Kelurahan Margahayu kepusat kota Bekasi adalah 5 km. Jumlah
penduduk menurut jenis kelamin data dari data dinas pendudukan dan
catatan sipil tahun 2021 adalah 67.025 yang terdiri dari laki-laki
sebanyak 33.795 dan wanita sebanyak 33.230.
>74Thn
70-
74Thn
65-
69Thn
60-
64Thn
perempuan
55-
59Thn laki laki
50-
54Thn
45-
49Thn
40-
44Thn
35- 0 500100015002000250030003500
39Thn
Sumber : Profil Kelurahan 2021
30-
34Thn
25-
2.1.3 Keadaan
29Thn
Penduduk
Jumlah
20- Total Penduduk Di RW 05 ada 1.924 Jiwa, yang
24Thn
terdiri dari Laki-laki 903 Jiwa, Perempuan 1021 Jiwa dengan
15-
total 19Thn
KK yang berada di RW 05 adalah 481 KK. Sedangkan
pada RT10-04 RW 05 terdapat sebanyak 583 Jiwa yang terdiri dari
14Thn
laki-laki sebanyak 271 jiwa dan perempuan sebanyak 312 jiwa
5-9Thn
0-4Thn
dengan total KK yang ada di RT 04 RW 05 adalah 128 KK.
6
2.2 Situasi Derajat Kesehatan
a. Kematian Neonatal
b. Kematian bayi
c. Kematian Balita
Pada tahun 2020, tidak ada kasus kematian balita. Jumlah Kematian
balita di wilayah Margahayu pada tahun 2021 adalah 1 balita.
d. Kematian ibu
7
Status gizi adalah suatu keadaaan dimana tubuh yang diakibatkan
oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan makanan. Banyak
faktor yang dapat mempengaruhi status gizi, baik dilakukan secara
langsung yaitu dengan asupan makanan, pola asuh anak, kualitas
air dan pelayanan kesehatan yang baik. Beberapa faktor ini yang
menentukan kualitas sumber daya manusia dan kualitas hidup
masyarakat.
a. Gizi Buruk
Adapun kasus balita gizi buruk yang terjadi diwilayah kelurahan
margahayu yaitu sebanyak 5 kasus dan terpantau oleh nutrisionis.
Namun 1 orang balita usia 22 bulan yang mengalami gizi buruk
meninggal disertai dengan penyakit penyerta yaitu pneumonia
dan sudah terlaporkan ke dinas kesehatan. Adapun kasus balita
yang mengalami gizi buruk yang mendapat perawatan di
puskesmas karang kitri dengan cakupan tahun 2015 – 2021 yaitu
100%.
Cakupan Gizi Buruk
6
5 5 5
5
4
3 3
2
1
0
2018 2019 2020 2021
9
Pola penyakit penting diketahui untuk menganalisa besaran
masalah kesehatan yang dihadapi. Selain itu pola penyakit juga
dapat dijadikan sebagai landasan dalam penyusunan perencanaan,
misalnya penyusunan rencana kebutuhan obat, rencana upaya
promotiv dan preventif dan sebagainya. Dengan melihat pola
penyakit maka rencana yang disusun tentu akan lebih berdaya
guna dan tepat guna. Dan akan kelihatan perubahannya saat
dilakukan langsung di masyarakat. Dengan adanya upaya-upaya
yang dilakukan mengurangi angka kesakitan terhadap penyakit di
lingkungan masyarakat, masyarakat dapat merasakan perubahan
dari hasil promotif dan preventif dalam mengatasi angka kesakitan
pada masyarakat.
10 Penyakit Terbanyak
Ju
No Diagnosa
17
1 ISPA lainnya
16
2 Hypertensi
79
5 Dispepsia
52
6 Gg Lain pd kulit &jaringan
50
7 Arthritis
8 Faringitis Acut 49
10
4
Peny jantung Iskemic 48
9
lainnya
Penyakit Jantung Iskemik 47
10
Lainnya
12
BAB III
DIAGNOSIS KOMUNITAS
13
yang belum di imunisasi
14
setiap hari di beberapa fasilitas kesehatan dinilai masih memiliki
tingkat urgensi dan pengembangan yang rendah, serta harus
menyesuaikan dengan fasilitas kesehatan yang ada.
15
BAB IV
PERENCANAAN KEGIATAN
16
tentang dari tentang
imunisasi penyuluhan pemberian
pada bayi dan media imunisasi
balita promosi
menggunaka
n media
promosi
4 Membuat laporan
Minggu Ke-4 di
Agar semua - Aqidatul - Aqidatul Laporan Hasil
hasil bulan kegiatan Izzah Izzah Pelaksanaan
pelaksanaan Oktober terdokument - Maghfirotul - Maghfirotul Kegiatan
kegiatan asi dengan - Yuanita Sari - Yuanita Sari
baik
17
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian kesehatan ibu, bayi balita, kesehatan reproduksi remaja
dan lansia di komunitas dilakukan dengan data primer (orientasi
wilayah langsung) dan sekunder (wawancara dengan stakeholder di
komunitas).
2. Berdasarkan pengkajian komunitas didapatkan tiga permasalahan
yang ada di komunitas
3. Dari tiga permasalahan didapatkan dua permasalahan prioritas di
wilayah setempat. Hasil prioitas masalah menggunakan matriks USG
(urgency, seriuosness, dan growth).
4. Rencana kegiatan pada asuhan kebidanan komunitas yaitu kelas bayi
balita di Posyandu dengan memberikan materi penyuluhan tentang
imunisasi pada bayi balita menggunakan media promosi
5. Kegiatan komunitas kelas bayi balita terjadwal berdasarkan
koordinasi dengan stakeholder.
B. Saran
1. Masih diperlukan sosialisasi tentang pentingnya pemberian
imunisasi pada bayi balita
2. Masih diperlukan kegiatan kelas bayi balita di Posyandu agar
masyarakat dapat lebih aktif dalam mengikuti posyandu
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
20
Mahasiswa melakukan koordinasi kegiatan komunitas bersama Bapak RT
04 RW 05
21
22