Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN MANAJEMEN

PUSKESMAS RAMBATAN I
TAHUN 2020

OLEH :

Muhammad Alfarisi 1913201034


Nadia Mutia Sari 1913201037
Syania Putri 1913201057
Widia Lestari 1913201058
Witi Novalia 1913201061

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
2021

1
2

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh


Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT. Berkat rahmat dan
kemudahan yang di anugrahkan Allah kepada kami,sehingga mendapatkan
kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan laporan PKL ini. Sebagai manusia
yang mempunyai keterbatasan,kami menyadari masih adanya kekurangan dalama
penyusunan laporan ini.
Kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembimbing program studi dan pembimbing lapangan agar menambah
pengetahuan dalam penyusunan sebuah laporan untuk kedepannya.Dalam
kesempatan ini,kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor
2. Dekan
3. Ketua program studi Nurdin, SKM, MPH
4. Kepala Puskesmas Rambatan 1 Sulastri Mayustra S.Tr,Kep
5. Pembimbing program studi Fitria Fatma SKM, M.Kes dan
MaisyarahSKM, M.Kes
6. Pembimbing lapangan Jefri Mardi.B,SKM
7. Kepada orang tua yang selalu mendukung dan memberikan semangat
hingga akhirnya dapat selesai laporan ini.
Akhir kata kami ucapkan alhamdulillah semoga AllahSWT selalu
menyertai langkah penulisan laporan ini dan mudah-mudahan laporan kerja
praktek ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan berfikir dan
informasi yang bermanfaat bagi pengetahuan,khususnya bidang kesehatan.

Hormat Kami,
3

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang kegiatan PKL .........................................................5
B. Tujuan Kegiatan PKL .....................................................................10
C. Manfaat PKL ...................................................................................11
D. Untuk Masyarakat, Mahasiswa dan Universitas
Fort De Kock Bukittinggi.................................................................11
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Pengertian Puskesmas......................................................................13
B. Visi, Misi dan Strategi puskesmas...................................................14
C. Fungsi puskesmas ............................................................................16
D. Program puskesmas..........................................................................17
E. kedudukan dan tata kerja organisasi.................................................20
F. Model – model manajeman di tingkat puskesmas...........................22
G. Alat/perangkat manajeman Puskesmas............................................23
H. Sistem informasi Puskesmas dalam pembahasan PKL ...................27
I. Tujuan SIMPUS...............................................................................28
J. Manfaat SIMPUS.............................................................................29
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................32
B. Saran .................................................................................................32
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan menurut World Healt Organization (WHO) adalah
keadaan sempurna baik fisik, mental maupun sosial dan tidak hanya
terbebas dari penyakit dan cacat. (Notoatmodjo.2010). Menurut Undang-
undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Keadaan masyarakat indonesia dimasa depan atau visi yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan dirumuskan sebagai : “ Indonesia
sehat 2025”. Dalam indonesia sehat 2025, lingkungan strategis
pembangunan kesehatan yang diharapkan adalah lingkungan yang
kondusif dan bagi terwujudnya keadaan sehat jasmani, rohani maupun
sosial, yaitu lingkungan yang bebas dari kerawanan sosial budaya dan
populasi, tersedianya air minum dan sarana sanitasi lingkungan yang
memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan
yang berwawasan kesehatan, seerta terwujudnya kehidupan masyarakat
yang memiliki solidaritas sosial yang memelihara nilai-nilai budaya
bangsa. (Visi misi indonesia sehat 2025).
Perilaku masyarakat yang diharapkan dalam indonesia sehat 2025
adalah perilaku yang bersifat proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan
kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri
dari ancaman penyakit dan masalah kesehatan lainnya, sadar hukum, serta
berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, termasuk
menyelennggarakan masyarakat sehat dan man (safe community). (Visi
misi indonesia sehat 2025).
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meingkatkan derajat kesehatan
penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan
kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
Tujuan pendidikan Tinggi di Univesitas Fort De Kock Bukittinggi,
mengarah pada pendidikan profesional, yaitu menghasilkan tenaga
kesehatan yang memiliki kemampuan akademik dan keterampilan
profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperkaya
5

khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan yang


mencakup kesehatan masyarakat.
Saat ini tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan semakin tinggi, hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya
pengetahuan, status sosial dan ekonomi masyarakat. Suatu kewajiban bagi
penyedia pelayanan kesehatan untuk berupaya memenuhi tuntutan
tersebut, sehingga masyarakat akan merasa puas dalam memanfaatkan
pelayanan kesehatan. Salah satu faktor yang sangat domain dalam
memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
adalah adanya sumber daya kesehatan yang profesional seperti sarjana
kesehatan masyarakat.
Untuk menjadikan lulusan kesehatan masyarakat yang profesional
dalam bidangnya maka program studi ilmu kesehatan masyarakat
Universitas Fort De Kock pada tahun ajaran 2021, 2022, mahasiswa
diarahkan pada keterampilan profesional melalui kegiatan PKL pada
instalasi kesehatan (Puskesmas) dan kepada masyarakat di lingkungan
wilayah kerja Puskesmas.
PKL adalah kegiatan intrakurikuler terstruktur yang merupakan
wahana bagi mahasiswa untuk mempelajari manajemen pelayanan
kesehatan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan. PKL berupa
kegiatan belajar di Puskesmas dan lingkungan masyarakat.
Melalui PKL akan membentuk kemitraan antara Program Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Fort de Kock Bukittiggi dengan
pemerintah daerah seperti instalasi kesehatan, serta kepada masyarakat di
wilayah (Puskesmas) pada khususnya dan Dinas Kesehatan Kab/Kota pada
umumnya serta pelayanan kesehatan di negara yang dikunjungi. Sehingga
akan tercipta suatu dialog antara pendekatan akademik dengan pendekatan
operasional. Proses dialog ini diyakini akan melahirkan pemahaman yang
lebih utuh dan akhirnya pengetahuan serta keterampilan yang lebih relevan
dengan isu-isu perkembangan kesehatan masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
(PMK RI Nomor 75 tahun 2014)
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014, Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat yang
6

merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Puskesmas wajib


melaksanakan Program Pokok yang bersifat nasional dan program
tambahan yang bersifat lokal sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan
daerah.
Fungsi Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan
terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan
kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang berada diwilayah tersebut.
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang disingkat dan lebih dan
lebih dikenal dengan nama Puskesmas, adalah Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas sebagai unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan dalam
unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, tugasnya adalah
sebagai penyelenggara upaya kesehatan seperti melaksanakan upaya
penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasus-kasus penyakit di wilayah
kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi.
Puskesmas telah menjadi tonggak periode perjalanan sejarah Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota di Indonesia. Konsep Puskesmas sendiri
diterapkan di Indonesia pada tahun 1969. Sebelum konsep Puskesmas
diterapkan, dalam rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat,
maka dibangunlah Balai Pengobatan (BP) dan Balai Kesejahteraan Ibu dan
Anak (BKIA), yang tersebar di kecamatan-kecamatan.
Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Rambatan I tahun 2020
dan wawancara dengan kepala puskesmas beserta staf, diperoleh beberapa
masalah. Dari identifikasi masalah yang diperoleh, selanjutnya
didiskusikan dengan pembimbing PKL dan kepala Puskesmas.
Dalam menetapkan prioritas masalah di wilayah kerja puskesmas
Rambatan I digunakan metode MCUA sehingga dapat diketahui bahwa
prioritas masalah kesehatan di puskesmas Rambatan I adalah masih
rendahnya cakupan program p2p dengan penyakit ispa mempunyai
gap tertinggi yaitu 40 %.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pada PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini , diharapkan mahasiswa
mampu menganalisis manajemen pelayanan kesehatan masyarakat di
Puskesmas dan kepada masyarakat dan lingkungan dengan menerapkan
7

ilmu yang telah dipelajari. Serta mampu memberikan solusi untuk


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan melakukan kerja sama
lintas program dan lintas sektor dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada.
2. Tujuan Khusus
Tujuan/ kompetensi khusus yang diharapkan pada mata kuliah
PKL ini adalah mahasiswa mampu
a. Melaksanakan analisis situasi puskesmas dan status kesehatan
masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rambatan I
b. Mengidentifikasi masalah program pelayanan Puskesmas
Rambatan II
c. Merumuskan masalah Program pelayanan puskesmas dan
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah
kesehatan masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rambatan I
d. Menentukan pemecahan masalah manajemen pelayanan kesehatan
di puskesmas serta masalah kesehatan masyarakat dan menyusun
alternatif pemecahan masalahnya bersama masyarakat wilayah
kerja Puskesmas Rambatan I
e. Mencari solusi pemecahan masalah pelayanan kesehatan
masyarakat dan memanfaatkan sumber daya yang ada pada lintas
program ataupun lintas sektoral Puskesmas Rambatan I
f. Menyusun rencana operasional program kesehatan masyarakat
yang berorientasi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
g. Melaksanakan kegiatan pemecahan masalah/intervensi bersama
Puskesmas Rambatan I dan berkoordinasi dengan nagari/jorong
yang bermasalah kesehatan dalam rangka persiapan pelaksanaan
kegiatan intervensi masalah kegiatan masyarakat tersebut
h. Melakukan pemberdayaan masyarakat dan menguasai ilmu
kesehatan masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Rambatan I
i. Melakukan evaluasi kegiatan pemecahan masalah kesehatan
masyarakat yang telah dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas
Rambatan I
j. Menyusun dan seminar laporan program intervensi kesehatan
masyarakat di lokasi praktek dan masyarakat
k. Menyusun dan seminar laporan program intervensi kesehatan
masyarakat di kampus
C. Manfaat PKL
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengetahui dan memahami informasi tentang gambaran
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas tempat
PKL dan masyarakat.
8

b. Dapat mengetahui dan memahami program pokok dan program


manajemen puskesmas dan mengaplikasikan program kesehatan
kepada masyarakat dan lingkungan.
c. Mendapatkan pengalaman dalam kegiatan manajemen pelayanan
kesehatan masyarakat di puskesmas (meliputi perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan) serta
mengaplikasikan program kesehatan kepada masyarakat.
d. Mengetahui dan memahami sistem informasi manajemen
puskesmas (SIMPUS) serta mengumpulkan data kesehatan
masyarakat di lingkungan puskesmas.
2. Bagi Puskesmas
a. Dapat menambah masukan Ilmu Manajemen Pelayanan Kesehatan
b. Dapat menerapkan manajemen pelayanan kesehatan sesuai standar
dan peraturan perundang-undangan.
3. Bagi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
a. Terjadinya kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan
dengan puskesmas sebagai stake holder
b. Sebagai tempat praktek mahasiswa dalam bidang keilmuannya
c. Membuka peluang kerja bagi lulusan untuk memasuki dunia kerja
d. Sebagai salah satu upaya memperkenalkan program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Fort De Kock.
9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. (PMK RI Nomor 75 tahun 2014).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014, Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat yang
merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Puskesmas wajib
melaksanakan Program Pokok yang bersifat nasional dan program
tambahan yang bersifat lokal sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan
daerah kerja (Depkes, 2011).
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta
aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes
RI, 2009).
Puskesmas dibangun untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dasar, menyeluruh, dan terpadu bagi seluruh masyarakat yang
tinggal di wilayah kerjanya. Kunjungan masyarakat pada suatu unit
pelayanan kesehatan tidak saja dipengaruhi oleh kualitas pelayanan tetapi
juga dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya : sumber daya manusia,
motivasi pasien, ketersedian alat dan bahan, tarif dan lokasi. Puskesmas
adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat
penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disuatu wilayah kerja (Depkes, 2011).
B. Visi Puskesmas
10

“tercapainya masyarakat di wilayah kerja puskesmas rambatan 1


yang sehat unutk mewujudkan kabupaten tanah datar yang madani dan
sejahtera”
C. Misi dan Strategi Puskesmas
1. Misi Puskesmas
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat agar mampu secara mandiri untuk hidup sehat
b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan terjamin tersedianya
usaha kesehatan yang paripurna,merata,bermutu, dan berkeadilan
c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya dengan pemeriksaan kesehtana
terkoordinasi
d. Menjadikan puskesmas sebagai pusat pengembangan dan
pembangunan kesehatan melalui kerjasama lintas sektor terkait
e. Meningkatkan profesionalitas dan kualitas sumber daya manusia
melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
.

2. Motto Puskesmas

“kesehatan Anda, Harapan Kami”.


D. Srategi Puskesmas Rambatan
Menurut Permenkes RI No.75 Tahun 2014 Tujuan Puskesmas adalah
memuaskan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang telah diberikan. Adapun
strategi puskesmas rambatan 1 yaitu :
a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam
pembangunan kesehatan
b. Miningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,terjangkau,bermutu
dan berkeadilan serta berbasis bukti : dengan pengutamakan pada
upaya promotif-preventif
c. Meningkatkan tarif dan pembiayaan pembangunan kesehtan,terutama
untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan masyarakat
d. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan
e. Meningkatkan ketersediaan dan pemerataan obat dan alat kesehatan
serta menjamin keamanan,khasiat dan mutu sediaan farmasi dan alat
kesehatan
f. Meningkatkan keamanan,mutu,dan gizi pangan

E. Fungsi Puskesmas Rambatan


11

Dalam melaksanakan fungsinya puskesmas rambatan 1 memiliki kewenangan


sebagai berikut :
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisi masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayaanan di perlukan
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
c. Melaksanakan komunikasi,informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakata dalam bidang kesehatan
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembbangan masyarakat
yang bekerjasama dengan sektor lain terkait
e. Melakukaan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayan dan upaya
kesehtaan berbasis masyarakat
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
puskesmas
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
h. Melaksanakan pencatatan,pelaporan dan evaluasi terhadap akses mutu
dan cakupan pelayanan kesehatan
i. Membetrikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit

F. Program Puskesmas
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
IndonesiaNomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyrakat,
puskesmas atau pusat kesehtan masyrakat merupakan unit pelaksana teknis
dari dians kesehatan kabupaten/kota. Puskesmas dipimpin oleh Kepala
Puskesmas yang bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di kesehatan
puskesmas disusun oleh dinas kesehatn kabupaten,kota berdasarkan
kategori, upaya kesehatan dan beban kerja puskesmas.
Organisasi puskesmas minimal terdiri dari :
1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Sub bagian tata usaha
3. Penaggungjawab UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan
Keperwatan Kesehatan Masyrakat
4. Penanggungjawab UKP (Upaya Kesehatan Peroranagan), kefarmasian
dan laboratorium
5. Penaggungjawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan
1. Program pokok Puskesmas
A. . Program Pokok
1) Promosi Kesehatan
12

a. Penyuluhan PHBS
b. Bayi mendapatkan ASI ekslusif
c. Mendorong terbentuknya UKBM
2) Kesehatan Lingkungan
a. Penyehatan air
b. Higiene sanitasi makanan dan minuman
c. Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah
d. Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga
e. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
f. Pengendalian vektor
3) Kesehatan Ibu Dan Anak Termasuk Keluarga Berencana
a. Bayi mendapat asi ekslusif
b. Usaha kesehatan balita dan anak prasekolah
c. K1
d. K4
e. Persalinan fasilitas kesehatan
f. Nifas
g. bumil resti
h. Cakupan neonatus
4) Upaya Perbaikan Gizi Maysarakat
a. Gizi
5) Upaya Pencegahan Dan Pemberatasan Penyakit
a. TB Paru
b. Malaria
c. Pelayanan imunisasi
d. Kusta
e. Demam berdarah dengue
f. Ispa
g. Pencegahan dan penanggulangan penyakit rabies
h. Hipertensi
i. Asma
j. RA

B. program pengembangan
1. Upaya kesehatan telinga
2. Kesehatan jiwa
3. Kesehatan olahraga
4. Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi
5. Perawatan kesehatan masyarakat
6. Bina kesehatan tradisional
7. UKGS
8. UKS
13

9. Bina kesehatan kerja

G. Kedudukan dan tata kerja organisasi Puskesmas


UPT puskesmas berada diwilayah kerja Rambatan 1 yang
merupakan unit pelaksana teknis terdepan puskesmas pada dinas
kesehatan kabupaten tanah datar yang di bentuk berdasarkan peraturan
daerah no.04 tahun 2009 tanggal 23 januari tentang pembentukan unit
pelaksana teknis (UPT) puskesmas pada dinas kesehatan kabupaten
tanah datar dan merupakan unsur pelaksana pengembangan fungsi
teknis kesehatan di wilayah kecamatan Rambatan 1 dan pelaksana
urusan kedinasan di lapangan
Puskesmas merupakan unit organisasi bersifat fungsional
dan unit layanan yang bekerja secara profesional. Puskesmas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan sebagai Unit
Pelaksana Teknis yang beberapa dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas Kesehatan daerah Kabupaten/Kota, sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
a. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan
Kantor Kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan
ditingkat Kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup Perencanaan,
Penggerakkan Pelaksanaan, Pengawasan, dan Pengendalian serta
Penilaian.
b. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dengan demikian secara teknis dan administratif,
Puskesmas bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
bertanggungjawab membinna serta memberikan bantuan administratif
dan teknis kepada Puskesmas.
c. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerja sama
termasuk penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan yang
diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan
teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
d. Dengan jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat
dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan
perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan
14

berbagai sarana pelayanan kerjasama perorangan seperti rumah sakit


(Kabupaten/Kota) dan berbagai balai kesehatan masyarakat (balai
pengobatan penyakit paru-paru, balai kesehatan mata masyarakat,
balai kesehatan kerja masyarakat, balai kesehatan olahraga
masyarakat, balai kesehatan jiwa masyarakat, balai kesehatan indra
masyarakat).
e. Dengan Lintas Sektor
Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk mendapat
hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut
harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang
ada di tingkat Kecamatan.
f. Dengan Masyarakat
sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif
dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan
aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun
Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi masyarakat,
seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi
kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai
mitra puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan
H. Model-model Manajemen Puskesmas

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang


Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa puskesmas mempunyai
tugas melaksanakan Kebijakan Kesehatan untuk mencapai tujuan
pembanguan kesehatan diwilayah kerjanya dan berfungsi
menyelenggarakan UKM dan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya.
Puskesmas dalam sistem kesehatan daerah Kabupaten/Kota, merupakan
bagian dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai UPTD Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Oleh sebab itu, puskesmas melaksanakan
tugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang dilimpahkan kepadanya,
antara lain kegiatan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
kesehatan Kabupaten/Kota dan upaya kesehatan yang secara spesifik
dibutuhkan masyarakat setempat (Local Spesific).
1. Perencanaan (P1)
Perencanaan yang disusun melalui pengenalan permasalahan
secara tepat berdasarkan data yang akurat, serta diperoleh dengan cara
dan dalam waktu yang tepat, maka akan dapat mengarahkan upaya
kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas dalam mencapai sasaran dan
tujuannya. Dalam upaya mencakup seluas mungkin sasaran
15

masyarakat yang harus dilayani, serta mengingat ketersediaan sumber


daya yang terbatas, maka pelayanan kesehatan harus dapat
dilaksanakan secara terintegrasi baik lintas program maupun lintas
sektor.
Kepala puskesmas harus mampu membangun kerjasama dan
mengkoordinasikan program di internal puskesmas dan di eksternal
dengan mitra lintas sektor. Koordinasi dengan lintas sektor sangat
diperlukan karena faktor penyebab dan latar belakang masalah
kesehatan tertentu kemungkinan hanya dapat diselesaikan oleh mitra
lintas sektor. Proses perencanaan puskesmas akan mengikuti siklus
perencanaan pembangunan daerah, dimulai dari tingkat
Desa/Kelurahan, selanjutnya disusun pada tingkat Kecamatan dan
kemudian diusulkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Perencanaan yang diperlukan terintegrasi dengan lintas sektor
Kecamatan, akan diusulkan melalui Kecamatan ke Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota.
Puskesmas akan menyusun rencana 5 (lima) tahunan dan rincian
rencana tahunan berdasarkan pada hasil evaluasi tahun sebelumnya
dan mengacu pada kebijakan kesehatan dari tingkat administrasi
diatasnya, baik Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat. Untuk
kepentingan penyusunan perencanaan puskesmas, perlu diselaraskan
dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan
Program Kesehatan Nasional lainnya. Perencanaan yang dilakukan
puskesmas antara lain :
a. Penyusunan Rencana Lima Tahunan
b. Penyusunan Rencana Tahunan
c. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

2. Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2)


Penggerakkan dan pelaksanaan program/kegiatan merupakan
lanjutan dari RPK. Penggerakkan pelaksanaan program/kegiatan dapat
dilakukan melalui berbagai cara diantaranya Rapat Dinas, Pengarahan
pada saat apel pegawai, Pelaksanaan kegiatan dari setiap program
sesuai penjadwalan pada rencana pelaksanaan kegiatan bulanan,
maupun dilakukan melalui forum yang dibentuk khusus untuk itu.
Forum yang dibentuk khusus untuk melakukan penggerakkan
pelaksanaan program/kegiatan dinamakan forum Lokakarya Mini
Puskesmas. Dalam rangka Penggerakkan dan Pelaksanaan
program/kegiatan, Kepala Puskesmas dapat rangka Penguatan dan
Pemantapan Organisasi. Penggerakkan dan Pelaksanaan
program/kegiatan tersebut terdiri dari :
16

a. Lokakarya Mini Bulanan


1) Lokakarya Mini Bulanan yang pertama
2) Lokakarya Mini Bulanan rutin
b. Lokakarya Mini Tribulan
1) Lokakarya Mini Tribulan Pertama
2) Lokakarya Mini Tribulan rutin

3. Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Kinerja (P3)


a. Pengawasan dan Pengendalian
Pengawasan Puskesmas dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Pengawasan Internal, Pengawasan Internal adalah Pengawasan
yang dilakukan oleh Puskesmas sendiri baik oleh Kepala Puskesmas,
tim Audit Internal maupun setiap Penanggung Jawab
Pengelola/Pelaksana Program.
2. Pengawasan Eksternal dilakukan oleh instansi dari luar Puskesmas
antara lain Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, institusi lain selain
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan atau Masyarakat.
Pengawasan yang dilakukan mencakup Aspek Administratif,
Sumber Daya, Pencapaian Kinerja Program, dan Teknis Pelayanan.
Apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian baik terhadap rencana,
standar, peraturan perundangan maupun berbagai kewajiban yang
berlaku perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Pengawasan dilakukan melalui kegiatan supervisi yang dapat
dilakukan secara terjadwal atau sewaktu-waktu.
Pengendalian adalah Serangkaian aktivitas untuk menjamin
kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya dengan cara membandingkan capaian saat ini
dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat
ketidaksesuaian, maka harus dilakukan upaya perbaikan (Corrective
Action). Kegiatan pengendalian ini harus dilakukan secara terus-
menerus. Pengendalian dapat dilakukan secara berjenjang oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Kepala Puskesmas, maupun Penanggung
Jawab Program.
Tujuan dari Pengawasan dan Pengendalian adalah sebagai berikut :
b. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan, apakah
sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber daya telah
ada dan digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan secara efektif
dan efisien.
c. Mengetahui adanya kendala, hambatan/tantangan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan, sehingga dapat ditetapkan
pemecahan masalah sedini mungkin.
17

d. Mengetahui adanya penyimpangan pada pelaksanaan pelayanan


kesehatan sehingga dapat segera dilakukan klarifikasi
e. Memberikan informasi kepada pengambilan keputusan tentang adanya
penyimpangan dan penyebabnya, sehingga dapat mengambil
keputusan untuk melakukan koreksi pada pelaksanaan kegiatan atau
program terkait, baik yang sedang berjalan maupun pengembangan di
masa mendatang
f. Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentang
adanya perubahan-perubahan lingkungan yang harus ditindak lanjuti
dengan penyesuaian kegiatan.
g. Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil
kinerja program kegiatan kepada pihak yang berkepentingan, secara
kontinyu dan dari waktu ke waktu.

c. Penilaian kinerja Puskesmas


Penilaian kinerja Puskesmas adalah salah satu proses yang obyektif
dan sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan
informasi untuk menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan
puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian
hasil kerja/prestasi puskesmas. Penilaian kinerja puskesmas
dilaksanakan oleh puskesmas dan kemudian hasil penilaiannya akan
diverifikasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Tujuan
dilaksanakannya penilaian kinerja adalah agar puskesmas :
a. Mendapatkan gambaran tingkatan kinerja puskesmas (hasil cakupan
kegiatan, mutu kegiatan, dan manajemen puskesmas) pada akhir tahun
kegiatan
b. Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan di tahun
yang akan datang
c. Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab
dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja
d. Mengetahui dan sekaligus dapat melengkapi dokumen untuk
persyaratan akreditasi puskesmas
e. Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan
segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya

I. Sistem Informasi Puskesmas Rambatan II


Simpus pada prinsipnya adalah alat bantu untuk mengolah data yang ada
di Puskesmas. SIMPUS adalah komponen upaya tersebut dalam bidang
Pembangunan Sistem Informasi Kesehatan (Developing Health
Information System) dengan SIMPUS diharapkan kecepatan dan
18

ketepatan pelayanan dapat ditingkatkan. Sistem Informasi Manajemen


Puskesmas (SIMPUS) merupakan sebuah sistem yang berfungsi
menyediakan informasi kesehatan yang diharapkan memberikan
gambaran hasil upaya kesehatan, masalah kesehatan potensial dan
ketersediaan sumber daya di Puskesmas dan daerah tingkat II melalui
proses Pengumpulan, Pengolahan, Penyajian, dan Interpretasi Data.
Informasi ini sangat bermanfaat bagi kegiatan manajemen kesehatan
dimana inti dari manajemen adalah pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan yang baik didukung oleh informasi yang baik.
Dengan kata lain, data yang terkumpul melalui SIMPUS diharapkan
berperan sebagai Health Intelligence.

. 1. Tujuan SIMPUS
a. Terbangunnya suatu perangkat lunak yang dapat digunakan dengan
mudah oleh Puskesmas dengan persyaratan yang seminimal mungkin
dari segi perangkat keras maupun Sumber Daya Manusia yang akan
menggunakan perangkat lunak tersebut.
b. Membantu dalam pengolahan data puskesmas dan dalam pembuatan
berbagai pelaporan yang diperlukan
c. Terbangunnya suatu sistem database untuk tingkat Kabupaten/Kota
dengan memanfaatkan data-data kiriman dari Puskesmas
d. Terjaganya data informasi dari puskesmas dan dinas kesehatan
sehingga dapat dilakukan analisa dan evaluasi untuk berbagaim
macam penelitian
e. Terwujudnya unit informatika di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang mendukung terselenggaranya proses administrasi yang dapat
meningkatkan kualitas pelayanan dan mendukung pengeluaran
kebijakan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat

2.Manfaat SIMPUS
a. Mempermudah dan mempercepat Pelayanan
Untuk pasien lama yang berkunjung kembali ke Puskesmas, data
pasien dengan cepat bisa dimunculkan dilayar komputer. Jika pasien
lama lupa membawa kartu berobat atau lupa nomor registrasi yang
sudah pernah diberikan, maka dengan menyebutkan nama atau alamat
rumahnya maka bisa dicari dan dimunculkan datanya dikomputer
dengan cepat. Untuk pasien yang baru pertama kali berkunjung ke
Puskesmas, bisa langsung diprintkan atau dibuatkan kartu berobat
secara langsung dengan mendapat nomor registrasi pasien.
b. Membakukan Prosedur dan Standart Pelayanan
19

Simpus untuk Puskesmas dibuat dengan tata prosedur yang seragam


untuk semua puskesmas disuatu kota, sehingga dengan simpus
pelayanan pasien menjadi seragam/standart, setiap pasien sebelum ke
poli pemeriksaan harus ke loket pendaftaran terlebih dahulu atau
setelah ke poli baru bisa ke apotik ambil obat.
c. Mendapatkan data dan informasi yang valid
Pada saat masih menggunakan sistem manual ditulis dibuku/lembar
form untuk merangkum data penyakit pasien, data obat, atau data-data
lain baik harian, mingguan atau bulanan harus dilakukan dengan
menjumlahkan satu persatu sehingga diperlukan waktu yang lama dan
tenaga yang cukup banyak. Selain hal itu jika data cukup banyak
maka tingkat kesehatan juga semakin banyak. Begitu pula dari segi
waktu, rekap biasanya dilakukan setelah data terkumpul beberapa
hari, seminggu atau sebulan sehingga rangkuman tidak bisa diketahui
seketika pada saat diperlukan.
d. Meningkatkan transparansi dan Akuntabilitas Pembukuan Puskesmas
Sebelum Simpus diterapkan di Puskesmas, banyak diketahui bahwa
sering terjadi kesalahan atau ketidakcocokan antara jumlah Retribusi
kesehatan dengan data kunjungan pasien karena masih dilakukan
secara manual dan rekap bulanan. Penggunaan Simpus di Puskesmas
secara online dan seketika, saling terhubung antar poli dan bagian
termasuk bagian Administrasi sehingga kesalahan yang bertumpuk.
e. Mengurangi Beban Kerja Petugas Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Penerapan Simpus yang berjalan lancar akan banyak mengurangi
beban kerja karena Petugas/Perawat tidak perlu menulis data Pasien
secara berulang-ulang untuk Pendaftaran, Rekam Medis di poli-poli
Pemeriksaan, Resep Obat, dll. Data Pasien cukup sekali
dimasukkan/diketik pada saat diloket pendaftaran. Rekapitulasi data
tidak dilakukan secara manual lagi.

3. Alur SIMPUS
Secara umum, Alur Pelayanan Pasien (Sebagai Target dan Simpus) di
Puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Pasien datang ke Puskesmas
Beberapa Puskesmas menyediakan nomor antrian, baik berupa kertas
bertuliskan nomor urut antri, ataupun yang sudah Digital, dengan memijit
nomor antrian. Tapi ada juga Puskesmas yang percaya pada kesadaran
Pasien sendiri untuk antri sehingga tidak perlu menerobos urutan
kedatangan orang lain.
b. Pasien akan sesuai urutan untuk didaftarkan diloket Pendaftaan
20

Pada proses ini, Pasien akan dicatat/didaftarkan nomor Rekam Medisnya,


atau dibuatkan nomor Rekam Medis kalau Pasien baru pertama kali
datang berkunjung
c. Pasien menunggu, sementara Petugas akan mencari Rekam Medis Pasien
yang bersangkutan/sesuai nomor dari rekam medis pasien tersebut
diruang catatan medis, untuk diberikan ke Unit Pelayanan tempat Pasien
ingin berobat
d. Pasien dipanggil oleh Dokter atau bisa juga dipanggil oleh Perawat
e. Pasien diperiksa, dicatat Anamnesia dll, termasuk Diagnosis obat yang
diberikan dan tindakan medis kalau ada
f. Pasien keluar, kemudian memberikan resep kepada bagian Apotik agar
bagian Apotik tersebut segera membuat obat sesuai resep dari Dokter
Pasien dipanggil untuk membayar (Gratis bila mempunyai BPJS) kemudian
dipanggil lagi untuk menerima obat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam peraturan perundang menteri kesehatan nomor 75 tahun 2014


tenntang pusat kesehatan masyarakat, disebutkan bahwa puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatana untuk mencaoai
tujuan pembangunan kesehatan wilayah kerjanya dan berfungsi
menyelenggarakan UKM dan UKP tingkat pertama wilayah kerjanya.
Puskesmas Rambatan 1 merupakan salah satu sarana kesehatan yang
melingkupi beberapa wilayah.
Puskesmas memiliki program-program yang akana dilaksanakan
olehbtenaga kesehatan. Dalam pelaksanaannya PKL kelompok
mendapatkan beberapa permasalahan terkait program dan ketercapaian
yang ada di Puskesmas Rambatan 1
B. Saran
a. masyarakat
Kepada masyarakat disarankan untuk lebih memiliki kesadaran yang
tinggi dalam menjaga kesehatan agar tebebas dari penyakit ISPA
b. Puskesmas
Kepada puskesmas agar lebih Meningkatkan media-media promosi
kesehatan dalam menyelenggarakan penyuluhan. Dengan adanya media-
21

media yang mendukung tersalurnya informasi Program P2P (mencegahan


dan penanggulangan penyakit ISPA), maka masyarakat akan lebih tahu
bagaimana cara mencegah dan menanggulangi penyakit ISPA serta lebih
mandiri dalam menjaga kesehatan .
c. Mahasiswa
Untuk mahasiswa harus menyadari pentingnya PKl dan bersungguh-
singguh dalam melakukan kegiatan PKl ini agar nantinya mahasiswa dapat
menerapkan ilmu tersebut di dunia perkerjaan nantinya

Anda mungkin juga menyukai