Anda di halaman 1dari 3

Nama : Widia lestari

Nim : 1913201058

Kelas : 4B kesmas

Matkul : Manajemen pelatihan

1. Apa yg menjadi dasar diperlukan program pelatihan bagi karyawan?


Program Pelatihan karyawan dilakukan dengan tujuan dasar agar para karyawan memiliki
pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang
mereka lakukan. Pelatihan dan pengembangan karyawan tidak hanya bertujuan
meningkatkan produktivitas karyawan dan efisiensi. Persaingan bisnis menuntut lebih
dari itu. Menambah keterampilan karyawan dan mengasah keahlian yang telah mereka
miliki menjadi langkah penting yang harus diambil perusahaan agar bisa bertahan dalam
kompetisi.
2. Apa manfaat dari rancangan program pelatihan?
Manfaat Program Pelatihan
Keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung dari kinerja karyawan yang terlibat di
dalamnya. Oleh karena itu peranan karyawan sangat penting dalam kemajuan perusahaan.
Karyawan dengan kinerja tinggi mampu memberikan hasil maksimal bagi kemajuan
perusahaan.Salah satu cara untuk menciptakan karyawan yang memiliki produktivitas
dan kinerja tinggi adalah melalui program pelatihan dan pengembangan SDM (Sumber
Daya Manusia) yang baik.Ada sangat banyak manfaat dari pelatihan dan pengembangan
SDM. Menurut Schuler (1992) setidaknya ada 5 poin manfaat pentinya, yaitu :

1) Pelatihan dan pengembangan SDM mampu mengurangi dan menghilangkan kinerja


yang buruk.
Kegiatan pengembangan akan mampu meningkatkan kinerja pegawai. Jika pegawai saat
ini dirasa kurang dapat bekerja secara efektif, serta ditujukan untuk dapat mencapai
efektivitas kerja sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi.

2) Pelatihan dan pengembangan SDM Meningkatkan produktivitas Individiu & Tim.


Mengikuti program pengembangan berarti pegawai juga memperoleh tambahan
ketrampilan dan pengetahuan baru. Hal ini bukan hanya bermanfaat bagi pelaksanaan
pekerjaan mereka namun juga kerja tim secara kesuluruhan.

3) Pelatihan dan pengembangan SDM Meningkatkan fleksibilitas angkatan kerja.


Dengan banyaknya ketrampilan yang dimiliki, maka akan lebih fleksibel juga bagi
karyawan untuk menyesuaikan diri dengan kemungkinan adanya perubahan yang terjadi
dilingkungan organisasi. Contoh saja jika organisasi memerlukan pegawai dengan
kualifikasi tertentu, maka organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang baru, oleh
Karena pegawai yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut.

4) Pelatihan dan pengembangan SDM Meningkatkan komitmen karyawan.


Dengan melalui kegiatan pengembangan, pegawai diharapkan akan memiliki persepsi
yang baik tentang organisasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan komitmen
kerja pegawai serta dapat memotivasi mereka untuk menampilkan kinerja yang baik.

5) Pelatihan dan pengembangan SDM Mengurangi turn over dan absensi.


Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap organisasi akan
memberikan dampak terhadap adanya pengurangan tingkat turn over absensi. Dengan
demikian juga berarti meningkatkan produktivitas organisasi.

Dengan 5 manfaat pelatihan dan pengembangan SDM perusahaan akan lebih dapat
berkembang dengan pesat

3. Jelaskan bagan desain program pelatihan


a) Penentuan Tujuan. Langkah ini merupakan tahapan awal dalam menentukkan
identifikasi tujuan yang ingin dicapai oleh siswa.
b) Perincian Tujuan. Pada tahapan ini dilakukan dengan tujuan yang telah
diidentifikasikan secara rinci berdasarkan ketrampilan-ketrampilan apa yang akan
dimiliki oleh siswa.
c) Rumusan Tujuan. Tahapan ini dilakukan dengan merumuskan merinci rumusan
kedalam satu kalimat pertanyaan yang mengandung tingkat kemampuan yang
dimiliki siswa selama dalam proses pembelajaran.
d) Analisis Tujuan. Pada tahapan ini dilakukan menggunakan tujuan-tujuan yang
dianggap sering ditemukan pada tingkat kegagalan setelah itu diganti dengan
tujuan-tujuan yang lebih rasional pada tingkat keberhasilannya.
e) Penyiapan Evaluasi Hasil Belajar. Pada tahapan ini dilakukan setelah hal-hal
diatas telah dilaksanakan. Setelah itu, menyiapkan evaluasi hasil belajar yang
dilakukan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan memenuhi syarat
evaluasi belajar yang realibel atau menilai apa yang seharusnya dinilai.
f) Sekuen dan Jenjang Belajar. Tahapan ini dilakukan sebagai persiapan bagi guru
yang betujuan untuk memprediksi kegiatan apa yang akan dilakukan di kelas.
g) Penentuan Kegiatan Belajar. Tahapan ini dilakukan setelah tindakan prakiraan
kegiatan. Setelah itu, guru menentukan bentuk kegiatan belajar yang ingin
dilakukan. Tujuan kegiatan ini adalah agar segala yang dilakukan dapat tercapai.
Tahapan kegiatan ini dilakukan oleh guru dan tim pengembang pembelajaran.
Guru melakukan pemilihan media, pelaksanaan kegiatan belajar, dan evaluasi.
Sedamgkan tim pengembang melakukan penentuan stimulus, pemilihan media,
penentuan kondisi belajar, perumusan strategi,pembelajaran, pengembangan
media pembelajaran, evaluasi formatif, dan penyusunan pedoman pemanfaatan.
h) Monitoring Pelaksanaan Kegiatan yang Direncanakan. Tahapan ini dilakukan
setelah langkah-langkah yang dilakukan oleh guru sebagai individu dan sebagai
tim telah melakukan monitoring atau pengawasan terhadap kegiatan yang
direncanakan. Hal ini bertujuan agar terindentifikasinya kegagalan atau
keberhasilan tingkat mengajar guru.
i) Evaluasi Formatif. Tahapan ini dilakukan untuk menilai apakah tingkat
keberhasilan pembelajaran dapat diukur. Tahap ini terdapat proses uji coba dan
revisi, yang dimaksudkan adalah kegiatan yang dianggap gagal akan terlihat
hasilnya dan diperbaiki kembali agar kegagalan yang dialami siswa dapat
diminimalisir.
j) Evaluasi Sumatif. Tahapan ini dilakukan setelah seluruh rangkaian kegiatan dari
awal hingga akhir telah selesai dilakukan, yang bertujuan agar penilaian lebih
meluas karena yang diukur adalah kegiatan pembelajaran awal pertemuan hingga
akhir pertemuan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi-
materi secara total.

Anda mungkin juga menyukai