Disusun Oleh:
Kelompok 2
FAKULTAS EKONOMI
a. Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan harus jelas dan dapat diukur.
b. Para pelatih (trainer) harus memiliki kualifikasi yang memadai
c. Materi latihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak
dicapai. d. Metode pelatihan dan pengembangan harus sesuai dengan tingkat
kemampuan pegawai yang menjadi peserta.
d. Peserta pelatihan dan pengembangan (trainee) harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
Mc. Gehee (1979) dalam buku Manjamen SDM merumuskan prinsip-prinsip perencanaan
pelatihan dan pengembangan sebagai berikut:
Berdasarkan Anwar Prabu Mangkunegara, 2008 dalam buku Manajemen Sumber Daya
manusia, Tahapan penyusunan program pelatihan dan pengembangan SDM sebagai berikut:
Berdasarkan Anwar Prabu Mangkunegara, 2008 dalam buku Manajemen Sumber Daya
manusia, mengemukakan sembilan tujuan dan pengembangan ,antara lain :
Pengadaan evaluasi untuk suatu program pelatihan dan pengembangan tentu saja
mempunyai tujuan, berikut beberapa tujuan diadakannya evaluasi program pelatihan dan
pengembangan :
Menurut Kirkpatrick (1998) terdapat model evaluasi yang berupa empat tingkatan evaluasi
dari suatu program pelatihan dan pengembangan sebagai metode dari evaluasi, yaitu Reaksi
(Reaction), Pembelajaran (Learning), Perilaku (Behaviour), dan Hasil (Result). erikut adalah
empat tingkatan evaluasi :
1. Reaksi (reaction) Evaluasi pada level ini mengukur tentang bagaimana reaksi orang-orang
yang berpatisipasi dalam program tersebut. Hal ini juga bisa menjadi ukuran kepuasan
pelanggan atau kostumer. Jika kita ingin program tersebut menjadi efektif, sangat penting
untuk mendapatkan reaksi yang baik dari para peserta pelatihan. Disini mereka akan
dapat memberitahukan kepada yang lain, tergantung dari apa yang mereka katakan
tentang reaksi mereka, dan keputusan untuk menghilangkan program tersebut ataukah
mempertahankannya. Formulir yang biasa digunakan untuk mengevalusi reaksi sering
disebut happiness sheets atau lembar kebahagiaan. Formulir ini dapat membantu untuk
menentukan seberapa efektif suatu program tersebut dan bagaimana program tersebut
dapat diperbaiki. Mengukur reaksi sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, hal
tersebut akan memberikan nilai timbal balik kepada kita yang dapat membantu kita
untuk mengevaluasi program sebagaimana komentar dan saran-saran yang diberikan
untuk menjadikan program selanjutnya lebih baik lagi. Kedua, memberitahu peserta
bahwa trainer 1. Reaksi (reaction) Evaluasi pada level ini mengukur tentang bagaimana
reaksi orang-orang yang berpatisipasi dalam program tersebut. Hal ini juga bisa menjadi
ukuran kepuasan pelanggan atau kostumer. Jika kita ingin program tersebut menjadi
efektif, sangat penting untuk mendapatkan reaksi yang baik dari para peserta pelatihan.
Disini mereka akan dapat memberitahukan kepada yang lain, tergantung dari apa yang
mereka katakan tentang reaksi mereka, dan keputusan untuk menghilangkan program
tersebut ataukah mempertahankannya. Formulir yang biasa digunakan untuk
mengevalusi reaksi sering disebut happiness sheets atau lembar kebahagiaan. Formulir
ini dapat membantu untuk menentukan seberapa efektif suatu program tersebut dan
bagaimana program tersebut dapat diperbaiki. Mengukur reaksi sangat penting karena
beberapa alasan. Pertama, hal tersebut akan memberikan nilai timbal balik kepada kita
yang dapat membantu kita untuk mengevaluasi program sebagaimana komentar dan
saran-saran yang diberikan untuk menjadikan program selanjutnya lebih baik lagi. Kedua,
memberitahu peserta bahwa trainer
2. Pembelajaran (learning) Terdapat tiga hal yang dapat diajarkan oleh instruktur dalam
sebuah program pelatihan dan pengembangan, yaitu : pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Dengan mengukur pembelajaran berarti dapat menentukan pengetahuan apa yang
telah dipelajari, keterampilan apa yang dapat atau telah dikembangkan, serta sikap apa
saja yang telah dirubah. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena tidak akan ada
perubahan perilaku yang diharapkan dalam proses selanjutnya tanpa pembelajaran ini
terpenuhi. Mengukur pembelajaran ini lebih susah dan memakan waktu lebih lama
daripada mengukur reaksi.
3. Perilaku (Behaviour) Pada tingkat ini kita dapat menilai perubahan apa saja yang didapat
dari mengikuti suatu program pelatihan dan pengembangan dalam hal perilaku saat
bekerja. Dalam tingkat ini kita harus membuat beberapa keputusan yang penting, yaitu :
kapan, seberapa sering, dan bagaimana kita mengevaluasi. Hal ini menyebabkan tingkat
ini lebih memakan waktu lama dan lebih sulit untuk dilaksanakan daripada tingkat 1 dan
2.
4. Hasil (Result) Hal yang terpenting adalah mengenai hasil, yaitu mengukur hasil yang dapat
dicapai setelah menjalani program. Apakah hasil akhir menunjukkan ada perbaikan atau
tidak dalam pekerjaan mereka. Misalnya terdapat peningkatan produktivitas pekerja
setelah pelatihan dan pengembangan keterampilan diberikan, yang berarti menunjukkan
program pelatihan dan pengembangan keterampilan pekerja tersebut berhasil atau dapat
dikatakan efektif. Namun apabila hasil akhir adalah tidak tercapainya tujuan, bisa
dikarenakan programnya kurang efektif, namun hasil akhir yang tidak sesuai dengan
tujuan tidak semata-mata karena program, bisa juga disebabkan oleh faktor lain yang
tidak terduga sehingga dapat menyebabkan hasil akhir tidak terlalu bagus.