Anda di halaman 1dari 4

Nama : khairul anshari siregar

Nim : 0307173128

Tujuan yang ng diperoleh dari diadakannya pendidikan dan pelatihan (Diklat), yaitu:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas.
2. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar-
standar kinerja yang ditentukan
3. Menciptakan sikap, loyalitas dan kerjasama yang lebih menguntungkan
4. Memenuhi persyaratan perencanaan sumber daya manusia
5. Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja.
6. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.

A. Tahap-tahap Pendidikan dan Pelatihan


Tahapan pelaksanaan diklat tidak sama pada setiap lembaga, oleh karena itu perlu
disusun suatu program pelatihan sebagaimana dikemukakan oleh Lynton dan Pareek dalam
Swasta, yaitu:
1. Menentukan kebutuhan pelatihan, yang merupakan tahapan awal yang harus ditentukan,
apa yang paling mendesak dan paling relevan dibuthkan oleh peserta pelatihan, termasuk
didalamnya mempersiapkan instruktur.
2. Menata tujuan pelatihan, hal ini dapat dijadikan dasar untuk menentukan langkah-langkah
yang perlu dilakukan seorang instruktur, yang selanjutnya dapat dijadikan tolak ukur
untuk mengevaluasi keberhasilan program pelatihan.
3. Menyusun program pelatihan untuk menentukan tingkat capaian.
4. Melaksanakan pelatihan, sebelum mulai diadakan pelatihan terlebih dahulu harus memili
metode yang digunakan dalam pelatihan, kemudian baru dilaksanakan setelah tahapan itu,
kedua, ketiga benarbenar siap.
Menurut Siagian2001:185 bahwa ada langkah-langkah atau tahap- tahap yang perlu
ditempuh dalam pelatihan. Langkah-langkah tersebut, yaitu:

a. Penentuan Kebutuhan Analisis kebutuhan ini harus mampu mendiagnosa paling sedikit dua
hal, yaitu masalah-maslah yang dihadapi sekarang dan berbagai tantangan baru yang
diperkirakan akan timbul di masa depan.

1
b. Penentuan Sasaran Sasaran yang ingin dicapai itu bersifat teknikal akan tetapi dapat pula
menyangkut keperilakuan. Atau mungkin juga kedua-duanya. Berbagai sasaran harus
dinyatakan sejelas dan sekrongkret mungkin, baik bagi para pelatih maupun para peserta.

c. Penetapan Isi Program Sifat suatu program pelatihan ditentukan paling sedikit oleh dua
faktor, yaitu analisis penentuan kebutuhan dan sasaran yang hendak dicapai.

d. Identifikasi Prinsip-prinsip Belajar Prinsip belajar yang layak dipertimbangkan untuk


diterapkan berkisar pada lima hal, yaitu partisipasi, repetisi, relevansi, pengalihan dan umpan
balik.

e. Pelaksanaan Program Penyelenggaraan program pelatihan sangant situasional sifatnya.


Artinya, dengan penekanan pada perhitungan kepentingan organisasi dan kebutuhan para
peserta, penerapan prinsip-prinsip belajar tercermin pada pengunaan teknik-teknik tertentu
dalam proses belajar mengajar.

f. Penilaian Pelaksanaan Program Pelaksanaan program pelatihan dapat dikatakan berhasil


apabila dalam diri para peserta pelatihan tersebut terjadi suatu proses transformasi. Proses
transformasi dapat dikatakan baik apabila terjadi dua hal, yaitu peningkatan kemampuan
dalam melaksanakan tugas dan perubahan sikap perilaku yang tercermin dalam sikap, disiplin
dan etos kerja.

Menurut Bernardin dan Russell dalam Sulistiyani 2003:178 menyatakan bahwa


program pelatihan mempunnyai tiga tahap aktivitas yang mencakup :

a. Penilaian kebutuhan pelatihan, yang tujuannya adalah mengumpulkan informasi untuk


menentukan dibutuhkan atau tidaknya program pelatihan

b. Pengembangan program pelatihan development, bertujuan untuk merancang lingkungan


pelatihan dan metode-metode pelatihan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan pelatihan

c. Evaluasi program pelatihan evaluation, mempunyai tujuan untuk menguji dan menilai
apakah program-program pelatihan yang telah dijalani, secara efektif maupun mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

2
B. Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan
Notoadmojo, menyatakan bahwa setelah berakhir program pendidikan dan pelatihan
sebaiknya dilakukan evaluasi. Evaluasi ini mencakup dua hal yaitu:
a. Evaluasi terhadap proses pelatihan meliputi: (1) Organisasi penyelenggara, misalnya:
administrasi, akomodasi, konsumsi, ruangan, petugas dan sebagainya. (2)
Penyampaian materi pelatihan, misalnya: relevansi maupun pengajar.
b. Evaluasi terhadap hasil, yang mencakup evaluasi sejauh mana materi yang
disampaikan dapat dikuasai dan dimengerti oleh peserta pelatihan. Lebih jauh lagi
apakah ada peningkatan pengetahuan, sikap, perilaku peserta pelatihan. Cara
melakukan evaluasi: (1) Formal, dengan menggunakan kuesioner yang harus diisi
oleh peserta pelatihan. (2) Informal, diskusi antara peserta dengan panitia.1
C. KESIMPULAN

Pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses yang akan menghasilkan suatu
perubahan perilaku sasaran Diklat. Secara nyata perubahan perilaku itu berbentuk
peningkatan mutu kemampuan dari sasaran Diklat. Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar
yang sistematis dalam mengembangkan potensi manusia secara optimal, baik pola pikir
maupun sikap dan perilaku yang ada dalam dirinya agar menjadi manusia seutuhnya.
Pendidikan biasanya lebih diarahkan kepada pembentukan sikap. Aspek afektif lebih
diperhatikan dalam pendidikan.
D. Saran
Melaksanakan pelatihan, sebelum mulai diadakan pelatihan terlebih dahulu harus memili
metode yang digunakan dalam pelatihan, kemudian baru dilaksanakan setelah tahapan itu,
kedua, ketiga benarbenar siap.
C. Pertanyaan
Bagaimana maksud Penilaian kebutuhan pelatihan, yang tujuannya adalah mengumpulkan
informasi untuk menentukan dibutuhkan atau tidaknya program pelatihan ?

3
4

Anda mungkin juga menyukai