Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 10 :

Herwanda Kusuma/17133200061
Soraya Kharisma P/17133200149
Paramita Trisna W/17133200154

Mata Kuliah : MSDM

Bab 5
Latihan & Pengembangan

 Progam Orientasi

 Latihan & Pengembangan Karyawan

 Metode Latihan & Pengembangan Karyawan

 Pengembangan & Sumber Daya Manusia

 Evaluasi Program Latihan & Pengembangan


 Program Orientasi

Program orientasi lazim disebut induksi, merupakan tahap awal memperkenalkan para
karyawan baru dengan peranan atau kedudukannya dengan organisasi dan mengenalkannya
dengan karyawan lainnya.

Tujuan Orientasi adalah sebagai berikut :

1. Menurunkan perasaan terasing, cemas, dan khawatir pada karyawan.

2. Membawa karyawan sebagai bagian organisasi secara lebih cepat.

3. Karyawan merasa lebih terjamin dan diperhatikan.

4. Mempercepat proses sosialisasi dan penerimaan karyawan baru dalam kelompok kerja.

5. Memahami hak dan kewajiban karyawan termasuk sistem remunerasi dan keuntungan
tambahan (fringe benefit) yang akan diterimanya, baik secara bulanan, tahunan, maupun
yang akan diterima pada akhir masa bakti.

6. Memahami budaya perusahaan.

7. Sebagai masa awal untuk melakukan internalisasi nilai-nilai perusahaan dalam diri karyawan
baru.

 Latihan & Pengembangan Karyawan


Akhir akhir ini banyak keluhan tentang rendahnya produktivas kerja karyawan, beberapa
penelitian menunjukkan sebab-sebab rendahnya produktivas, di antaranya adalah sebagai
berikut :
1. Rendahnya pendidikan yang dimiliki karyawan.
2. Kesenjangan antara kurikulum dunia pendidikan dan kebutuhan dunia usaha.
3. Sebagian besar tenaga kerja(terutama yang rendahan) berasal dari dan dibesarkan di
masyaraka agraris di mana faktor disiplin waktu dan disiplin kerja belum membudaya.
4. Kurangnya pelatihan yang terprogram oleh perusahaan.

Siapa saja yang perlu dilatih? Diantaranya adalah:

a) Karyawan/pekerja baru,
b) Karyawan baru/akan dipromosikan,
c) Karyawan yang akan memegang mesin/alat baru,
d) Karyawan yang bekerja dengan metode/sistem baru,
e) Karyawan yang tidak memenuhi standar kerja.
Langkah-langkah Umum Dalam Proses Pelatihan&Pengembangan
1. Penilaian dan analisis kebutuhan(training and development need assessment and
analysis).
2. Desain program pelatihan(training program design).
3. Pengembangan program pelatihan(training program development).
4. Pelaksanaan dan penyampaian pelatihan(implementation and delivery of training).
5. Evaluasi pelatihan(training evaluation)

 Metode Latihan & Pengembangan Karyawan


1. Metode on the job adalah suatu proses yang terorganisasi untuk meningkatkan keterampilan,
pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap karyawan.

Metode on the job sendiri ada 4 teknik antara lain, yaitu:


A) Coaching adalah teknik pelatihan yang menghadirkan seorang atau mungkin dibantu
beberapa orang pakar dan mengerti serta mempunyai pengalaman mendasar dan luas tentang
sesuatu bidang.

B) Rotasi jabatan adalah memutar karyawan untuk belajar dan melatih dirinya sendiri untuk
berada pada situasi yang lain yang berbeda dengan situasi pekerjaan sebelumnya.

C) Penugasan Khusus adalah untuk jangka pendek dan dengan target yang spesifik.

D) Magang adalah teknik pelatihan OJT(on the job training) yang paling sering digunakan
khususnya untuk karyawan yang akan menjalankan tugas baru.

2. Metode off the job, ada 2 teknik antara lain yaitu :

A) Kuliah klasikal adalah teknik pelatihan yang menggunakan cara penyampaian pengetahuan
secara kuliah dalam kelas seperti teknik klasikal di bangku sekolah atau kuliah di perguruan
tinggi, terdapat meja, kursi, papan putih(white board), komputer meja, proyektor, papan flip
dan peralatan lain yang diperlukan untuk mengantar pengetahuan dari pelatih kepada peserta
pelatihan.

B) Praktis adalah teknik yang dilakukan secara praktis yaitu :


1. Pelatihan laboratorium (pelatihan yang diselenggarakan di lab yang tersedia
seperangkat peralatan yang bisa digunakan untuk menyelesaikan atau mendukung penyelesaian
masalah.
2. Pelatihan vestibul adalah pelatihan yang bersifat praktis yang diselenggarakan dalam
kelas.
3. Permainan bisnis adalah teknik pelatihan yang menggunakan permainan bisnis sebagai
media adan alat pelatihan.
4. Permainan peran adalah teknik pelatihan yang mengharapkan peserta pelatihannya
memerankan suatu jabatan tertentu untuk memecahkan suatu permasalahan.
 Pengembangan Sumber Daya Manusia
 Pengembangan sumber daya manusia (human resource development) secara makro adalah
suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu
tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan disini mencakup perencanaan,
pengembangan, dan pengelolaan sumber daya manusia. Bila bicara secara mikro maka sumber
daya manusia yang dimaksud adalah tenaga kerja, pegawai, atau karyawan (employee) dimana
terdapat proses perencanaan pendidikan, pelatihan, pengelolaan tenaga atau karyawan untuk
mencapai hasil yang optimal yang dapat berupa jasa maupun benda atau uang.

 Pengembangan sumber daya manusia bertujuan menghasilkan kerangka kerja yang bertalian
secara logis dan komprehensif untuk mengembangkan lingkungan dimana karyawan didorong
belajar berkembang

Pengembangan Individu dalam Organisasi

Pengembangan organisasional yaitu pengembangan manusia dalam organisasi yang


mencangkup beberapa kegiatan pengembangan antara lain :

1. Pengembangan Staff

2. Pengembangan Diri Sendiri

3. Pengembangan Organisasi & Manajemen

4. Pengembangan Profesional Berkesinambungan

 Evaluasi Program Latihan dan Pelatihan



Pelatihan harus merupakan suatu solusi yang tepat bagi permasahan organisasi, yaitu bahwa
pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki kekurangn keterampilan.

Tujuan dari tahap ini adalah untuk menguji apakah pelatihan tersebut efektif di dalam mencapai
sasaran-sasarannya yang telah ditetapkan.

a. Tipe-tipe kriteria efektifitas program pelatihan


Program pelatihan bisa dievaluasi berdasarkan informasi yang bisa diperoleh pada lima
tingkatan:
1. Reactions
2. Learning
3. Behavior
4. Organizational result
5. Costs efectivity
b. Model penilaian efektifitas pelatihan
Untuk mengetahui dampak dari pelatihan itu secara keseluruhan terhadap hasil atau
performansi seseorang atau suatu kelonpok tertentu, umumnya menggunakan dua model
penilaian pelatihan, yakni:
Model Uncontrolled, model ini biasanya tidak memakai kelompok pembanding dalam
melakukan dampak penilaian terhadap hasil atau performansi kerjanya.

Model controlled, model yang dalam melakukan penilaian efektifitas program pelatihan
menggunakan sistem pembanding, yaitu membandingkan membandingkan hasil dari orang
dan atau kelompok yang mengikuti pelatihan terhadap hasil orang dan atau kelompok yang
tidak mengukuti pelatihan.

Pengembangan karir
1. Pengertian pengembangan karir
Karir mengandung dua fokus utama, yaitu fokus internal dan fokus eksternal. Fokus
internal menunjuk kepada cara seseorang memandang karirnya, sedangkan fokus
eksternal menunjuk kepada rangkaian kedudukan yang secara aktual diduduki oleh
seorang pekerja.
2. Pengembangan karir nilai dan perspektif pekerja, manajer, dan supervisor

Anda mungkin juga menyukai