Anda di halaman 1dari 3

5.

Proses dan Komponen Pelatihan


Terdapat 7 tahap dalam proses perancangan pelatihan agar menjadi efektif yaitu: (Noe
dalam Suwatno dan Priansa, 2014:125)
a. Mengadakan penilaian terhadap kebutuhan.
b. Memastikan bahwa pegawai memiliki motivasi dan keahlian yang diperlukan pelatihan.

c. Menciptakan lingkungan belajar.


d. Memastikan bahwa peserta mengaplikasikan isi dari pelatihan dalam pekerjaannya.
e. Mengembangkan rencana evaluasi yang meliputi identifikasi hal yang mempengaruhi
hasil (outcomes) yang diharapkan dari pelatihan (seperti, perilaku, pembelajaran, keahlian),
memilih rancangan evaluasi yang memungkinkan untuk menentukan hal yang berpengaruh
terhadap hasil dari pelatihan, dan perencanaan untuk menunjukkan bagaimana pelatihan
mempengaruhi "bottom line".
f. Memilih metode pelatihan berdasarkan tujuan pembelajaran dan lingkungan
pembelajaran.
g. Mengevaluasi program dan membuat perubahan atau revisi pada tahapan awal agar
supaya dapat meningkatkan efektifitas pelatihan.

Komponen dalam proses pelatihan meliputi:


a. Analisis Kebutuhan Pelatihan
Kebutuhan pelatihan harus dilakukan melalui suatu analisis, baik di tingkat organisasi, jabatan,
maupun individu. Analisis tingkat organisasi (organizational analysis) ditujukan untuk
mengetahui di bagian mana dalam organisasi yang memerlukan program pelatihan.
1) Performance Analysis: Kinerja jabatan apa yang dibutuhkan?
2) Task Analysis: Tugas apa yang dibutuhkan?
3) Competency Study: Kompetensi apa yang dibutuhkan?
4) Planning Needs Survey: Kemampuan dan keterampilan apa yang dibutuhkan?
b. Sasaran Pelatihan
Kurikulum pelatihan harus terlebih dahulu ditetapkan secara jelas sasaran yang ingin
dicapainya. Apakah pelatihan tersebut sasarannya untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan teknis mengerjakan pekerjaan (technical skills) ataukah untuk meningkatkan
kecakapan memimpin (managerial skills) atau conceptual skills.

c. Kurikulum Pelatihan

Dalam penyusunan program suatu pelatihan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kaitannya
dengan jangka waktu penyelenggaraan pelatihan, kategorisasi berbagai mata pelajaran atau
mata kuliah misalnya kategori inti, pokok dan penunjang atau kategori lalinnya, ada tidaknya
keperluan untuk kegiatan ekstra kurikuler seperti widyawicara dan teaching aids yang
diperlukan. Program pelatihan yang diselenggarakan harus bersifat tailor-made dalam arti
benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan spesifik suatu organisasi tertentu guna
terpenuhinya kebutuhan organisasi
Dalam kaitan ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kurikulum suatu
program pendidikan dan latihan adalah: a) Kaitannya dengan jangka waktu penyelenggaraan
pelatihan; b) Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler untuk mendukung kegiatan kurikulum; dan c)
Alat bantu pengajaran yang dierlukan seperti overhead projector dan peralatan lainnya yang
tentuna sangat erat kaitannya dengan teknik dan metode belajar mengajar yang akan
digunakan.

d. Peserta Pelatihan

Dalam program pelatihan, peserta merupakan salah satu unsur yang penting karena program
pelatihan merupakan suatu kegiatan yang diberikan kayawan oleh pihak perusahaan dalam
rangka untuk meningkatkan kapabilitas karawan, berupa pemberian bekal pengetahuan dan
keterapilan baik teknik maupun non teknik kepada kepada karyawan, sesuai dengan tugas dan
tanggug jawab masing-masing.

6. Pelatih (Instruktur)

a. Pelatih Internal

Pelatih internal adalah seseorang atau suatu tim pelatih yang ditugaskan dari dalam
perusahaan untuk memberikan latihan atau pendidikan kepada karyawan.dalam hal ini,
seorang pemimpin atau setiap kepala bagian harus dapat bertindak sebagai pelatih atau
instruktur dan komandan atau pemberi pemerintah.

b. Pelatih Eksternal

Pelatih eksternal adalah seseorang atau suatu tim pelatih dari luar perusahaan yang diminta
untuk memberikan pelatihan bagi karyawan. Banyak perusahaan yang mengandalkan bantuan
lembaga pendidikan dan pelatihan, serta penasihat profesional dalam memimpin program-
program pengembangan SDM.

c. Kombinasi Pelatih

Kombinasi pelatih yang berasal dari internal dan eksternal merupakan suatu tim gabungan
yang memberikan pelatihan kepada karyawan. Cara yang paling baik, karena unsur teoritis dan
praktisnya akan bersinergi. Pelatihan yang ditangani tim internal dan eksternal akan lebih baik
karena pelatih akan saling mengisi satu sama lainnya dalam pelatihan

7. Pelaksanaan

Dalam melaksanakan program pelatihan ini setiap pelatih mengajarkan materi pelatihan
kepada trainee. Sebelum melaksanakan progam pelatihan, peran pimpinan sangatlah berarti.
Dalam memberikan tugas-tugas kepada para bawahan, seorang pemimpin harus dapat
bertindak sebagai pelatih. Dalam memberikan tugas kepada karyawan, harus dan mengubah
metode kerja pada karyawan lama, seorang pemimpin harus dapat mempelajari dan
menguraikan suatu bentuk kerja tertentu ke dalam tahap-tahap pengerjaan dengan
memberikan petunjuk pelaksanaanya secara terperinci.

Tahap-tahap ini menunjukkan urutan pekerjaan, sedang petunjuk pelaksanaanya menguraikan


secara terperinci cara bagaimana pekerjaan itu harus dilakukan tiap tahap. Jika pemecahan
terhadap suatu jenis pekerjaan tersebut telah dilakukan, tinggal menyusun bagian-bagian
instruksi (yang harus dilatihkan) dengan dilengkapi oleh bahan-bahan maupun alat-alat
perlengkapanya setelah segala sesuatu siap pada tempatnya barulah pemberian petunjuk ini
dapat dimulai.

Anda mungkin juga menyukai