4. Bagaimana alternatif solusi yang Anda tawarkan agar dampak dapat diminimalisir?
- Membuat peraturan, pemerintah dapat menerapkan batasan/hambatan
terhadap perusahaan rokok dan perokok seperti membatasi tingkat produksi
rokok, membuat aturan larangan merokok di tempat umum/merokok
sembarangan, melarang iklan/promosi/sponsor rokok, membatasi waktu untuk
merokok pada jam istirahat bagi pekerja
- Gencar melakukan edukasi bahaya merokok, seperti mencantumkan
gambar-gambar penyakit disebabkan merokok pada bungkus rokok dan
melakukan edukasi pada anak-anak maupun orang dewasa terkait bahaya rokok
- Merazia/pemeriksaan terhadap warung-warung yang menjual rokok tidak
bercukai/ilegal, penjualan rokok ilegal tanpa cukai perlu dibatasi karena terkenal
lebih murah daripada rokok legal, hal ini bisa meningkatkan konsumsi rokok jika
tidak diatasi.
- Pajak, dengan memberikan pajak yang lebih tinggi pada pengusaha rokok
diharapkan harga dari rokok semakin tinggi yang menyebabkan perokok
mempertimbangkan untuk mengkonsumsi rokok.
- Kebijakan tenaga kerja, karena industri rokok cukup banyak menyerap tenaga
kerja, pemerintah dapat menerapkan peraturan untuk perusahaan yang
menyerap tenaga kerja lokal paling besar dan penggunaan bahan baku lokal
paling besar, kenaikan tarif cukai/pajaknya tidak perlu sebesar perusahaan rokok
yang tidak menyerap tenaga kerja dan bahan baku lokal. Sehingga selain dapat
membuka lapangan pekerjaan lokal harapannya perusahaan mempertimbangkan
dalam produksi rokok besar-besaran karena besarnya biaya tenaga kerja.
Harapannya dengan solusi diatas penerimaan negara bertambah dan juga prevalensi
perilaku merokok berkurang.