Anda di halaman 1dari 2

Nama Kelompok 4 : Avitia Sofyana Delis (06)

Ian Septian (13)


Kristin Yusenti (14)
Rachel Angel Marcellya Nurida (20)
Selvia Abidah Salsabila(24)
Kelas : 2A KEU
Nama Kasus : Ekonom : Kenaikan Cukai Rokok Picu Inflasi 2023
Link Berita :
BPS: Pengaruh Kenaikan Tarif Cukai ke Inflasi Rokok Bertahan Lama (kompas.com)
1. Silahkan Anda mengeksplorasi dan memilih kasus dari media massa yang terkait dengan
eksternalitas negatif. (lampirkan tautan berita tersebut)

2. Buatlah ringkasan kasusnya.


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi untuk periode Januari 2023 sebesar
0,34% secara bulanan dan tahunan sebesar 5,28%. Salah satu penyebab inflasi tersebut
adalah kenaikan cukai rokok. Tercatat secara bulanan, inflasi rokok kretek pada Januari
2023 sebesar 1,7 persen dengan andil 0,01 persen terhadap inflasi nasional. Kemudian
inflasi rokok kretek filter mencapai 1,94 persen dengan andil 0,03 persen, serta inflasi
rokok putih sebesar 0,87 persen dengan andil 0,01 persen. Kenaikan cukai rokok akan
berdampak ke bulan-bulan berikutnya setelah kenaikan itu terjadi. Jika harga tembakau
masih terus diberi harga murah maka panen akan terus merugi. Dampaknya, bisa-bisa
petani tidak ingin menanam tembakau.
Tidak hanya itu, pemerintah juga mempertimbangkan konsumsi rokok yang menjadi
konsumsi rumah tangga terbesar kedua setelah beras. Bahkan, konsumsi tersebut
melebihi konsumsi protein seperti telur dan ayam. Terbukti dari data tahun sebelumnya
bahwa Indonesia merupakan negara dengan pengguna rokok terbesar. Selain itu rokok
dianggap sebagai salah satu faktor penyumbang penyakit dan berkontribusi secara
signifikan terhadap tingkat polusi udara di kota.
3. Hikmah pembelajaran apa yang Anda dapatkan?
Dari kasus tersebut hikmah pembelajaran yang didapat dengan adanya kenaikan
terhadap cukai rokok yaitu:
Mampu mengendalikan konsumsi barang juga kenaikan tarif cukai rokok. Dengan adanya
kenaikan harga rokok yang memicu inflasi, masyarakat menjadi lebih sadar akan
pentingnya pengendalian harga barang dan jasa agar inflasi tetap terjaga pada tingkat
yang sehat. Ini juga bertujuan untuk menurunkan beban kesehatan di Indonesia yang
disebabkan oleh merokok. Dengan harga yang lebih mahal, diharapkan masyarakat akan
menyadari bahaya dari merokok dan mengurangi konsumsi rokok, Serta upaya untuk
meningkatkan kesehatan khususnya pada kalangan muda.
Selain eksternalitas negatif dari rokok yang timbul seperti polusi dan penyakit, dilain sisi
ada eksternalitas positif yaitu biaya cukai rokok yang bisa menyumbang dan menambah
penerimaan negara yang lebih besar. Kenaikan cukai rokok dapat memberikan peluang
bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan pembangunan daerah-daerah yang masih
tertinggal, sehingga tercipta pemerataan pembangunan yang lebih baik di seluruh
wilayah Indonesia.

4. Bagaimana alternatif solusi yang Anda tawarkan agar dampak dapat diminimalisir?
- Membuat peraturan, pemerintah dapat menerapkan batasan/hambatan
terhadap perusahaan rokok dan perokok seperti membatasi tingkat produksi
rokok, membuat aturan larangan merokok di tempat umum/merokok
sembarangan, melarang iklan/promosi/sponsor rokok, membatasi waktu untuk
merokok pada jam istirahat bagi pekerja
- Gencar melakukan edukasi bahaya merokok, seperti mencantumkan
gambar-gambar penyakit disebabkan merokok pada bungkus rokok dan
melakukan edukasi pada anak-anak maupun orang dewasa terkait bahaya rokok
- Merazia/pemeriksaan terhadap warung-warung yang menjual rokok tidak
bercukai/ilegal, penjualan rokok ilegal tanpa cukai perlu dibatasi karena terkenal
lebih murah daripada rokok legal, hal ini bisa meningkatkan konsumsi rokok jika
tidak diatasi.
- Pajak, dengan memberikan pajak yang lebih tinggi pada pengusaha rokok
diharapkan harga dari rokok semakin tinggi yang menyebabkan perokok
mempertimbangkan untuk mengkonsumsi rokok.
- Kebijakan tenaga kerja, karena industri rokok cukup banyak menyerap tenaga
kerja, pemerintah dapat menerapkan peraturan untuk perusahaan yang
menyerap tenaga kerja lokal paling besar dan penggunaan bahan baku lokal
paling besar, kenaikan tarif cukai/pajaknya tidak perlu sebesar perusahaan rokok
yang tidak menyerap tenaga kerja dan bahan baku lokal. Sehingga selain dapat
membuka lapangan pekerjaan lokal harapannya perusahaan mempertimbangkan
dalam produksi rokok besar-besaran karena besarnya biaya tenaga kerja.
Harapannya dengan solusi diatas penerimaan negara bertambah dan juga prevalensi
perilaku merokok berkurang.

Anda mungkin juga menyukai