2020
Dilaksanakannya berbagai kebijakan publik dan produk
perundang-undangan dalam pengendalian dampak
produk tembakau, disertai pengetrapan sanksi-sanksi
hukumnya di seluruh Indonesia.
2025
Menurunnya prevalensi perokok menjadi 10% pada
tahun 2025.
ANALISIS SITUASI
KONSUMSI ROKOK
1970: Masalah Ekonomi
Masalah Sosial
Masalah Budaya
Upaya
Pengendalian
8. KTR sebagai indikator Kota Sehat, Sekolah Sehat, Kota Layak Anak
7. MPOWER mencakup :
a. Monitor (prevalensi) penggunaan tambakau dan
kebijakan preventifnya;
b. Perlindungan masyarakat dari asap tembakau;
c. Optimalisasi dukungan berhenti merokok;
d. Waspadakan masyarakat akan bahaya (asap) tembakau;
e. Eliminasi iklan, promosi serta sponsor tembakau/ rokok;
f. Raih kenaikan cukai tembakau/rokok.
PENGEMBANGAN
JANGKA PANJANG
Kegiatan 2011 2015 2016 -2020 2021 2025
1. Tersedianya data 1. Survei dan 1. Survailens untuk
Monitoring berskala nasional monitoring mengidentifikasi
penggunaan mengenai secara teratur tingkat
produk prevalensi untuk kesakitan,
tembakau dan perokok dewasa mengidentifikasi disabilitas dan
kebijakan dan perokok tingkat kesakitan, kematian akibat
pencegahan pemula. disabilitas dan konsumsi rokok
terlaksana 2. Adanya kematian akibat 2. Mekanisme
mekanisme konsumsi rokok insentif dan
insentif dan 2. Mekanisme disinsentif
disinsentif guna insentif dan terlaksana
mendukung disinsentif 3. Prevalensi
penegakan terlaksana perokok rata-
hukum 3. Prevalensi rata menurun
(masyarakat dan perokok rata-rata sebesar 2%
pemerintah). menurun sebesar per .
3. Adanya sistem 2% per tahun 4. Perokok pemula
pelaporan dan 4. Prevalensi menurun
pengaduan perokok pemula sampai dengan
masyarakat untuk menurun sebesar 1% (usia <19
masalah rokok. 1% per tahun tahun).
Kegiatan 2011 2015 2016 -2020 2021 2025
TUJUAN
Mendapatkan gambaran implementasi kebijakan
KTR di Kab/ Kota
Mendapatkan jumlah sekolah yang menerapkan
Kebijakan KTR di sekolah di satu kab/kota
TAHAPAN
Persiapan: konsolidasi LP/LS
Menyusun pemetaan kab/kota kegiatan penilaian KTR
Pembekalan enumerator di Bogor
Pengumpulan data ke daerah selama 5 hari di 3 kab/kota
Pengolahan dan analisis data
TIM OBSERVER
PUSAT terdiri dari:
1. Kementerian Kesehatan Dit P2PTM
2. BBTKL/ BTKL
3. Jejaring Pengendalian Tembakau