NIM : I2A022009
Dosen : Dr. Arih Diyaning Intiasari, SKM, MPH
Mata Kuliah : Advokasi Kebijakan Kesehatan
Tujuan
1. Menerapkan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Institusi Pendidikan dari
tingkat SMP-Universitas.
2. Memperkuat kebijakan dan pengawasan terhadap penerapan dan perluasan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) diwilayah institusi pendidikan
Pesan
Pesan dari aksi advokasi KTR di institusi Pendidikan adalah untuk menerapkan kebijakan
KTR diwilayah institusi pendidikan dengan pengawasan hukum yang baik. Pesan yang
disampaikan:
1. Mendorong pemerintah daerah untuk berkomitmen dalam menetapkan dan
mengimplementasikan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dilingkungan Institusi
Pendidikan.
2. Memberikan kepercayaan mengenai penerapan KTR dilingkungan Institusi
Pendidikan akan memberikan kesan atau “image” Institusi Pendidikan tersebut
sebagai lembaga pendidikan yang baik;
3. Kegiatan merokok dan promosi produk tembakau dilingkungan pendidikan
merupakan tindakan melanggar UU.
4. Meningkatkan kesadaran untuk hidup sehat tanpa merokok,
5. Membudayakan sungkan merokok.
Penyampaian Pesan
Metode penyampaian pesan dapat dilakukan dengan audiensi secara langsung
mengenai landasan hukum untuk penerapan KTR dilingkungan pendidikan, seminar mengenai
kebijakan hukum tentang KTR dan dampak buruk dari merokok dan asap rokok, mobilisasi
dan deklarasi masa dengan aksi untuk penerapan kebijakan KTR dilingkungan institusi
peniddikan.
Upaya pengendalian tembakau juga jelas dengan KTR sebagai pengembangan dari
MPOWER adalah dengan memonitor penggunaan tembakau dan pencegahannya,
perlindungan terhadap asap rokok, mengoptimalkan dukungan untuk berhenti merokok,
masyarakat agar waspada terhadap bahaya tembakau, serta mengeliminasi iklan, promosi dan
sponsor terkait dengan tembakau. MPOWER dan KTR menuntut pendekatan peran serta
seluruh jajaran yang ada dilingkungan sekolah dan universitas. Advokasi, kemitraan dan
leadership perlu dilakukan untuk mendukung hal tersebut.
Strategi MPOWER:
M : Monitor konsumsi produk tembakau & pengendaliannya.
1. Penelitian oleh Badan Litbangkes dan para akademisi.
2. Review dan evaluasi oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
3. Pemantauan oleh LSM, ikatan profesi, pemerintah daerah, petinggi
institusi pendidikan dan masyarakat.
Membangun Koalisi
Membangun Kerjasama dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan termasuk Lembaga
swadaya masyarakat seperti Lembaga perlindungan anak, Lembaga perlindungan konsumen,
dan organisasi profesi tenaga Kesehatan seperti IDI, Persakmi, dll), kader dari fasilitas
pelayanan kesehatan (kader program promosi kesehatan puskesmas, Dinkes), UKM
dilingkungan institusi pendidikan, juga memiliki peran untuk mambangun dukungan dan
menjamin kepatuhan terhadap peraturan; karenanya harus dilibatkan sebagai mitra aktif dalam
proses pengembangan, pelaksanaan dan penegakan hukum.
Penegakan Hukum (Kewajiban & Hukuman)
Kewajiban Hukuman
1) Kewajiban memasang tanda larangan 1) Denda.
merokok dipintu masuk dan tempat-tem UU/PERDA harus menetapkan denda
pat yang tepat untuk menunjukkan atau sanksi finansial bagi pelanggaran.
bahwa merokok adalah dilarang. Format Walaupun besarnya tergantung dari
dan isinya ditetapkan sacara seragam kepatutan disetiap daerah, tetapi
oleh pernerintah dan bisa ditanbahkan diperlukan pedoman untuk
nomor telepon untuk pengaduan mernutuskan besarannya, yang
pelanggaran, atau nama petugas terpenting adalah bahwa sanksi
setempat yang bisa dihubungi. finansial harus cukup besar untuk
Dibeberapa negara sekaligus dituliskan mencegah terjadinya pelanggaran,
rujukan peraturannya dan/atau besarnya kalau tidak, hanya akan diacuhkan atau
denda yang akan dikenakan, dianggap sebagai bagian dari biaya
2) Kewajiban untuk membuang asbak dari produksi.
lokasi Kawasan yaitu institusi Haruslah lebih besar pada pelaku usaha
pendidikan, daripada pada perokok dan harus lebih
3) Kewajiban untuk mensupervisi besar pula pada pelanggaran berulang,
pelaksanaan peraturan, serta diperlakukan sama dengan
4) Kewejiban untuk melakukan tindakan pelanggaran serius lainnya.
yang dibutuhkan pencegahen orang 2) Sanksi administrative
merokak dikawasan tersebut, mulal darl Disamping sanksi finansial,
menegur, meminta untuk keluar dari diberlakukan pula sanksi administratif
lokasi kawasan sampai dengan seperti melaporkan kepada orangtua
menghubungi otoritas penegak hukurn. siswa/mahasiswa, izin usaha untuk
UKM.
3) Sanksi criminal
Tergantung konteks dan kultur disetiap
daerah.