Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang merokok baik laki-laki,
perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status kaya atau miskin tanpa terkecuali.
Padahal sebagian besar masyarakat sudah mengetahui bahaya dari merokok namun pada
kenyataannya merokok telah menjadi kebudayaan. Menurut World Health Organization
(WHO), tembakau membunuh lebih dari 5 juta orang per tahun dan diproyeksikan akan
membunuh 10 juta orang sampai tahun 2020, dari jumlah itu 70% korban berasal dari negara
berkembang yang didominasi oleh kaum laki-laki sebesar 700 juta terutama di Asia. WHO
memperkirakan 1,1 miliar perokok dunia berumur 15 tahun ke atas yaitu sepertiga dari total
penduduk dunia. Indonesia menduduki peringkat ke-5 dalam konsumsi rokok di dunia setelah
China, Amerika Serikat, Jepang dan Rusia. Jumlah perokok di Indonesia setiap tahun
meningkat. Hampir 88,6 persen perokok mulai menghisap rokok di usia 13 tahun.

Informasi mengenai bahaya merokok mudah sekali didapatkan darimana saja tetapi
sampai sekarang masyarakat Indonesia masih banyak yang merokok. Bahaya penyakit yang
ditimbulkan dari perilaku merokok ternyata bukan hanya mengancam para perokok sendiri
tetapi juga orang-orang yang berada di sekitar orang yang merokok (perokok pasif). Bahkan
sebagian penelitian menunjukkan bahwa berbagai kandungan zat dalam rokok yang
memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya memiliki risiko kesehatan yang lebih
tinggi bagi perokok pasif. Asap rokok terbukti dapat membahayakan kesehatan individu,
masyarakat, dan lingkungan sehingga perlu dilakukan tindakan perlindungan terhadap
paparan asap rokok. Oleh karena itu diperlukan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sebagaimana
diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor
188/MENKES/PB/I/2011. Terlebih lagi Kota Medan juga mengeluarkan Peraturan Daerah
Kota Medan Nomor 3 tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok.

Rumusan Masalah

1. Dimanakah tempat yang termasuk Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ?


2. Bagaimana kesadaran hukum terutama mahasiswa terhadap larangan merokok di
lingkungan kampus?
3. Apa dampak yang dirasakan bagi para mahasiswa sebagai perokok aktif dan pasif
?
4. Bagaimana cara menyadarkan mahasiswa untuk tidak merokok di kawasan
kampus ?
Pembahasan

Dalam Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor
188/MENKES/PB/I/2011 pasal 3 ayat (1) yang berisi:

“KTR meliputi:

a. Fasilitas pelayanan kesehatan;


b. Tempat proses belajar mengajar;
c. Tempat anak bermain;
d. Tempat ibadah;
e. Angkutan umum;
f. Tempat kerja;
g. Tempat umum; dan
h. Tempat lainnya yang ditetapkan.”
Dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok
juga dimasukkan beberapa tempat yang termasuk KTR. Terdapat dalam pasal 7, berisi:

“KTR antara lain:

a. fasilitas pelayanan kesehatan;


b. tempat proses belajar mengajar;
c. tempat anak bermain;
d. tempat ibadah;
e. angkutan umum;
f. tempat kerja; dan
g. tempat umum.”

Kesadaran hukum mahasiswa pada umumnya terhadap larangan merokok di kawasan


umum terkhusus di kawasan kampus yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Medan
Nomor 3 tahun 2014, masih belum sepenuhnya di taati , adapun kendala dalam meningkatkan
kesadaran hukum mahasiswa yaitu pihak Universitas belum melakukan sosialisasi, aturan
larangan merokok diterapkan sepenuhnya di lingkungan universitas, serta pemberian sanksi
yang ringan kepada pelanggar. Hal ini menyebabkan kesadaran hukum mahasiswa pada
umumnya masih minim. Dan tentu juga dapat berdampak pada orang disekitarnya yang
menghirup asap rokok tersebut (perokok pasif ) yang dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan. Karena rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya terhadap kesehatan dan
dari jumlah tersebut terdapat empat zat kima berbahaya utama seperti tar, nikotin, karbon
monoksida, dan timah hitam.
Adapun dampak yang diberikan terhadap perokok aktif dan perokok pasif ialah dampak
buruk terhadap kesehatan.

Dampak yang ditimbulkan terhadap perokok aktif yaitu:

1. Tekanan darah serta detak jantung Anda akan meningkat. Namun, aliran darah ke
pembuluh darah kapiler Anda berkurang.
2. Kadar oksigen dalam darah berkurang karena karbon monoksida yang ada pada darah
justru mengalami peningkatan dari asap rokok.
3. Paparan bahan kimia yang terkandung pada asap rokok menyebabkan rambut halus di
saluran pernapasan rusak. Selain itu, otot-otot kecil di saluran pernapasan juga akan
terus berkontraksi.
4. Sistem imun (kekebalan tubuh) melemah sehingga membuat Anda rentan mengalami
berbagai penyakit infeksi.

Dan dampak yang ditimbulkan terhadap perokok pasif yaitu :

1. Pernapasan akan terganggu karena ikut menghirup asap rokok yang beracun, dari
mulai batuk sampai gangguan paru-paru
2. Karena penyempitan pembuluh darah, perokok pasif berisiko terkena penyakit jantung
dan stroke juga
3. Pada anak-anak, risiko penyakit meningitis karena paparan asap rokok
4. Sistem pendengaran ikut terganggu karena infeksi telinga bagian tengah yang dipicu
oleh asap rokok
5. Sistem imun tubuh pun bisa menurun karena kadar vitamin dan antioksidan dalam
darah berkurang
6. Bagi ibu hamil, menghirup asap rokok akan mengganggu kesehatannya sendiri dan
pertumbuhan janin dalam rahim
7. Perokok pasif bisa mengalami kecanduan. Yang tadinya anti asap rokok, bisa berubah
menjadi kebiasaan

Cara menyadarkan agar mahasiswa tidak merokok di kawasan kampus ialah perlu adanya
Tindakan pihak kampus memberlakukan aturan dilarang merokok ini merupakan langkah
awal yang positif untuk mewujudkan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan sekitar
kampus. Menimbulkan kesadaran dari dalam diri para perokok untuk tidak seenaknya
merokok di ruang publik dan mengganggu kenyaman orang disekitarnya yang tidak merokok
dengan larangan merokok ini sepertinya perlu terus digalakkan terus untuk hasil yang
maksimal. Serta perlu melakukan sosialisasi di lingkungan internal, menerapkan aturan
larangan merokok di seluruh lingkungan Universitas, serta melakukan pengawasan dan
pembinaan. Dan adanya sanksi yang tegas bagi mahasiswa yang merokok di lingkungan
kampus .

Anda mungkin juga menyukai