Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Merokok merupakan kegiatan membakar tembakau kemudian asapnya


dihisap. Kecanduan rokok banyak terjadi pada usia remaja. Remaja adalah masa
transisi antara masa muda dan dewasa. Masa transisi ini harus dilalui sehingga
tercapai identitas diri yang mantap, misalnya nya transisi dalam emosi. Hal ini
akan tercermin dalam sikap dan tingkah laku remaja. Indonesia adalaah negara
kelima terbesar konsumen rokok dunia dari tahun 2001-2003. Konsumsi rokok
indonesia dari tahun 1960-2003 mengalami peningkatan sebesar 3,8 kali lipat,
yaitu dari 35 milyar batang menjadi 171 milyar batang per tahun.

WHO memperkirakan pada tahun 2020 penyakit yang berkaitan dengan


rokok merupakan permasalahan kesehatan terbesar yang menyebabkan 8,4 juta
kematian per tahun. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan
merokok, antara lain: kanker mulut, kanker paru- paru, kanker pankreas, tekanan
darah tinggi, dan bronkitis (Departemen kesehatan, 2006). Menurut Depkes
(2003), di Indonesia 70% dari perokok memulai kebiasaannya sebelum umur 19
tahun karena terbiasa melihat anggota keluarganya yang merokok. Anak-anak
dan remaja tidak mempunyai kemampuan untuk memahami secara keseluruhan
tentang dampak produk rokok bagi kesehatan dan sifat nikotin yang adiktif.
SMAN 6 Bandung merupakan salah satu sekolah Negri yang hampir seluruh
siswa laki-lakinya usia remaja. Lokasi ditengah kota sehingga memungkinkan
untuk mudah terpengaruh dalam pergaulan bebas.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh salah satu guru, ada


beberapa siswa tertangkap menggunakan zat adiktif seperti rokok. Sebagian
besar dari mereka tidak mengetahui bahwa rokok sendiri termasuk dalam
golongan NAPZA. Mengingat banyaknya bahaya rokok terhadap kesehatan dan
kecenderungan bertambahnya presentasi remaja yang merokok akibat sifat
remaja yang masih labil dan kemungkinan remaja belum mampu mengetahui
bahaya rokok dengan asumsi bahwa siswa remaja merupakan bagian dari remaja
yang dapat di jumpai secara kelompok, maka peneliti malerasa perlu melakukan
penelitian untuk memberi pendidikan kesehatan untuk dapat menilai tingkat
pengetahuan dan sikap merokok pada siswa laki-laki SMA Negri 6 Bandung.

1
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis mengidentifiksi masalah
sebagai berikut.
1. Sikap remaja terhadap rokok
2. Faktor-faktor remaja mengonsumsi rokok
3. Dampak dari mengonsumsi rokok

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penyebab rokok dikalangan remaja?
2. Bagaimana pengaruh buruk adiksi rokok bagi remaja?
3. Solusi apa yang dapat dilakukan untuk mencegah pengaruh adiksi rokok ?

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penyebab rokok dikalangan remaja
2. Untuk mengetahui pengaruh buruk adiksi rokok pada remaja
3. Untuk mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah adiksi rokok

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Bagi Penulis
Mengetahui dampak yang di hasilkan rokok sangat berbahaya bagi kesehatan
2. Bagi Pembaca
Pembaca dapat mengetahui bahaya nya merokok,serta dapat mencegah
lingkungannya merokok
3. Bagi Sekolah
Memberikan gambaran umum perilaku siswa yang memiliki kebiasaan merokok,
memberikan manfaat bagi para guru dalam menyikapi perilaku siswa yang suka
merokok, dan memberikan informasi secara empiris tentang cara-cara
penanggulangannya dalam bentuk sebuah program bimbingan dan konseling.
4. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi dan gambaran tentang ketergantungan merokok di
kalangan remaja sehingga dapat dijadikan pedoman perhatian bagi orang tua untuk
mengarahkan anak nya agar terhindar dari bahaya nya merokok.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Rokok
Rokok atau sigaret adalah sebuah benda yang bisa membuat kanker paru apabila
terhirup dan silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau
kering yang telah dicacah.Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lainnya.Rokok
biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam saku. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memeringatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada
kenyataannya pesan tersebut sering diabaikan).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa
Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada
abad 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para
penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba mengisap rokok dan kemudian membawa
tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan
bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk
keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata. Abad
17 para pedagang Spanyol masuk ke Turkiye dan saat itu kebiasaan merokok
mulai masuk negara-negara Islam.
Menurut riset, 51,1% rakyat Indonesia adalah perokok aktif dan merupakan
yang tertinggi di ASEAN. Hal ini sangat jauh berbeda dengan negara-negara
tetangga, misalnya: Brunei Darusallam 0,06% dan Kamboja 1,15%. Pada tahun
2013, 43,8% perokok berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya memiliki
ijazah SD; petani, nelayan dan buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4%
perokok aktif berusia di antara 30 hingga 34 tahun. Bagusnya hanya 1,1%
perempuan Indonesia adalah perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan
lebih banyak.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan
ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung,
penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan
emfisema.

3
B. Penyakit-penyakit yang Diakibatkan Karena Merokok
1. Kanker paru
Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru diakibatkan oleh rokok. Hal ini karena
asap rokok akan masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini
akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari
10 perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal akibat kanker
paru.
2. Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemih terjadi pada sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan
kadar tinggi dari senyawa 2-naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang
mengarah pada kanker kandung kemih.
3. Kanker payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan kanker payudara. Hasil
studi menunjukkan perempuan yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun
sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara.
4. Kanker serviks
Sekitar 30 persen kematian akibat kanker serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini
karena perempuan yang merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular
seksual.
5. Kanker kerongkongan
Studi menemukan bahwa asap rokok merusak DNA dari sel-sel esofagus sehingga
menyebabkan kanker kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus kanker esofagus telah
dikaitkan dengan merokok.
6. Kanker pencernaan
Meskipun asap rokok masuk ke dalam paru-paru, tapi ada beberapa asap yang tertelan
sehingga meningkatkan risiko kanker gastrointestinal (pencernaan).
7. Kanker ginjal
Ketika seseorang merokok, maka asap yang mengandung nikotin dan tembakau akan
masuk ke dalam tubuh. Nikotin bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya
seperti karbonmonoksida dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan
sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari tubuh melalui ginjal
juga mengubah sel DNA dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini mempengaruhi
fungsi ginjal dan memicu kanker.
8. Kanker mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Diketahui perokok 6 kali
lebih besar mengalami kanker mulut dibandingkan dengan orang yang tidak
merokok, dan orang yang merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipat lebih
besar.
9. Kanker tenggorokan

4
Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru akan melewati tenggorokan,
karenanya kanker ini akan berkaitan dengan rokok.

10. Serangan jantung


Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan
tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam darah lebih
banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak. Jika jantung bekerja
terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi, maka bisa menyebabkan serangan
jantung.
11. Penyakit jantung koroner (PJK)
Sebagian besar penyakit jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan memburuk
jika memiliki penyakit lain seperti diabetes melitus.
12. Aterosklerosis
Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat penyumbatan arteri yang bisa disebabkan
oleh penumpukan lemak. Hal ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan
penebalan arteri yang menyebabkan arterosklerosis.
13. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
Kondisi ini menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat seseorang sulit
bernapas, dan sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan oleh rokok. Kondisi ini bisa
menyebabkan terjadinya emfisema (sesak napas akibat kerusakan pada kantung udara
atau alveoli) dan bronkitis kronis (batuk dengan banyak lendir yang terjadi terus
menerus selama 3 bulan).
14. Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka merokok bisa meningkatkan risiko
disfungsi ereksi sekitar 50 persen. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh
darah, nikotin mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan
darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa menjadi
peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di tubuh.
15. Gangguan medis lainnya
16. Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah
tinggi (hipertensi), gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran
napas, berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi makula (hilangnya penglihatan
secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di
gigi dam gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Penyebab Rokok Di Kalangan Remaja


Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Studi
menunjukkan bahwa siswa lebih mungkin untuk merokok daripada orang
dewasa. Apalagi berdasarkan hasil riset terbaru mengatakan bahwa remaja yang
merokok setiap tahun semakin meningkat.
Pada umumnya, mereka mengaku sudah mulai merokok antara usia 9
hingga 12 tahun. Kebiasaan merokok bagi para pelajar bermula karena
kurangnya informasi dan kesalahpahaman informasi, termakan iklan, atau
terbujuk rayuan teman. Hasil angket yang diperoleh Yayasan Jantung Indonesia,
sebanyak 77 persen siswa merokok karena ditawari teman, tanpa mereka sadari
racun perlahan menggerogoti tubuh. Dalam sebatang rokok mengandung
>4.000 senyawa kimia dan >400 zat racun yang tentu sangat membahayakan
tubuh.

6
B. Pengaruh Buruk Adiksi Rokok Pada Remaja
Saat ini, meski sudah mengetahui dampak dan bahaya dari rokok, pada
kenyataannya masih banyak sekali orang yang merokok dan tidak menghiraukan
berbagai macam risiko kesehatan yang bahkan sudah tertulis dengan jelas di tiap
bungkus rokok.
Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa sebanyak 80% dari
total perokok di Indonesia sudah mulai merokok sejak masih berusia di bawah 19
tahun. Kelompok usia dengan jumlah perokok terbanyak adalah 15-19 tahun, disusul
oleh kelompok usia 10-14 tahun di urutan kedua. Padahal, dampak rokok bagi anak-
anak dan remaja nyatanya sangat serius, bahkan dapat menyebabkan kematian pada
beberapa kasus parah. Berikut beberapa dampak kesehatan yang dapat dialami jika
seseorang merokok sejak usia remaja.
1. Paru-paru berhenti berkembang
Memulai kebiasaan merokok terlalu dini sangat berpengaruh terhadap
perkembangan paru-paru. Rokok menyebabkan gangguan pada pertumbuhan

7
serta perkembangan paru pada anak-anak dan remaja yang dapat menimbulkan
masalah kesehatan kronis saat mereka beranjak dewasa. Contohnya akan timbul
penyakit yang sering dikenal dengan nama PPOK (Penyakit Paru Obstruktif
Kronik).
Saat kebiasaan merokok pada anak-anak dan remaja berhasil dihentikan,
ada kemungkinan paru- paru mereka dapat kembali berkembang. Namun,
sebuah riset menyatakan bahwa jika seorang anak merokok selama 20 hari,
maka dampak buruk terhadap paru-parunya sama seperti seseorang yang telah
merokok selama 40 tahun dan ia pun lebih berisiko menderita kanker paru.
2. Gejala penyakit jantung dan pembuluh darah
Tak hanya menghentikan perkembangan paru-paru, merokok pada usia
remaja juga dapat menyebabkan kerusakan sistem peredaran darah yang akan
berangsur semakin parah saat ia tumbuh dewasa. Ketika ia memasuki usia
dewasa, bukan tidak mungkin berbagai penyakit dapat terbentuk, seperti
penyakit jantung koroner yang risiko terkenanya 2-4 kali, aterosklerosis, gagal
jantung, serangan jantung, hingga stroke. Penyakit-penyakit ini adalah penyebab
utama dari kematian muda yang cukup tinggi terjadi diseluruh dunia. Penelitian
terhadap 20 juta orang selama beberapa tahun menunjukkan terjadi peningkatan
prevalens infark miokard dan penyakit jantung koroner (PKJ) pada orang yang
aktif merokok sebesar 70% dibanding orang yang tidak merokok.
3. Kerusakan gigi
Merokok adalah penyebab utama dari gangguan kesehatan gigi dan
mulut. Hampir setengah dari infeksi yang terjadi di mulut terjadi kepada
para perokok aktif dengan rentang usia di bawah 30 tahun. Sebuah riset juga
membuktikan hal yang sama, yaitu perokok aktif yang berusia sangat muda
memiliki lebih banyak karies, plak, serta berbagai infeksi gusi dan mulut
dibandingkan dengan anak seusianya yang tidak merokok.
4. Masalah pada otot dan tulang
Penelitian dalam lingkup yang cukup besar dilakukan di Belgia dan
melibatkan sebanyak 677 remaja. Dari penelitian ini diketahui bahwa remaja
yang sering merokok memiliki kepadatan tulang yang rendah serta
mengalami penurunan puncak pertumbuhan yang seharusnya terjadi pada
usianya. Sama dengan penelitian sebelumnya, penelitian yang mengikut
sertakan 1000 remaja laki- laki di Swedia menemukan bahwa kelompok
yang merokok mengalami kerapuhan tulang dan mengurangi kepadatan atau
densitas tulang pada bagian tulang belakang, leher, tengkorak, serta pada
tangan dan kaki.
5. Kanker

8
Rokok mengandung senyawa karsinogen yang dapat menginduksi mutasi
atau pembelahan sel pada level DNA sehingga dapat menyebabkan kanker.
Kanker paru merupakan kanker utama yang disebabkan oleh kebiasaan
merokok. Selain kanker paru, rokok juga dapat menyebabkan kanker mulut,
laring, oro dan hipofaring, esophagus, lambung, pancreas, hati, usus besar,
ginjal, kandung kemih, testis, serviks dan leukemia.
Itu dia beberapa risiko kesehatan yang dapat terjadi jika seseorang mulai
merokok sejak remaja. Ada baiknya para orang tua tidak memberikan contoh yang
buruk seperti merokok di depan anak dan lebih memerhatikan lingkungan di sekitar
anak supaya mereka tidak terjerumus ke pergaulan yang berpengaruh buruk. Mari
cegah kebiasaan merokok sejak dini agar tidak berdampak parah terhadap proses
pertumbuhan anak di kemudian hari.
C. Solusi yang Dapat dilakukan untuk Mencegah Pengaruh Adiksi Rokok
Bahaya merokok bagi kesehatan tubuh tidak perlu diragukan lagi. Berbagai
penyakit berbahaya dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk ini. Tak hanya perokok
aktif, rokok juga berbahaya bagi siapa pun yang menghirup asapnya atau perokok
pasif. Aktivitas merokok saat ini tidak jarang berasal dari pengaruh lingkungan
Berikut cara menghindari pengaruh untuk merokok
1. Yakinlah bahwa rokok bukan satu-satunya sarana pergaulan
2. Hindari berkumpul dengan teman-teman yang sedang merokok
3. Jangan malu mengatakan kita bukan perokok
4. Hindari sesuatu terkait rokok
5. Perbanyak informasi bahaya merokok
6. Melakukan banyak hal positif
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penelitian tentang perilaku
merokok pada kalangan pelajar (studi kasus faktor dan dampak perilaku merokok
pada pelajar), peneliti dapat mengambil simpulan sebagai berikut :
Faktor yang mendorong pelajaran SMA Negri 6 Bandung memiliki perilaku
merokok berawal dari coba-coba dan menunjukan jati diri remaja itulah, maka
lama kelamaan menjadi sebuah kebutuhan yang dianggap dapat memberikan
kenikmatan bagi perokok, tanpa menghiraukan dampak nya bagi dirinya dan
lingkungannya. Para remaja beranggapan bahwa memulai rokok akan tampak
gagah, jantan dan diperhitungkan oleh lingkungan dalam kelompoknya. Namun di
lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang

9
orang disekitarnya.
Dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok di kalangan pelajar SMA
Negri 6 Bandung, adanya sebuah anggapan bahwa sebagian remaja dari responden
yang diteliti intinya mengemukakan bahwa merokok akan mempengaruhi dalam
aktivitasnya kegiatan akan lebih bersemangat, bahkan sebuah anggapan bahwa
tanpa rokok menyebabkan gelisah, jika tidak merokok akan menimbulkan rasa
malas serta kurang bersemangat dalam aktivitas merokok dapat dijadikan sebagai
aktivitas yang dapat menunjukkan jati diri mendapatkan pengakuan ( anticipatory
beliefs ) untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs) dan menganggap
perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (permission beliefs/positive).
Identitas ditunjukkan pada perilaku merokok di kalangan pelajar SMA Negeri
6 Bandung; Merokok pada usia pelajar atau remaja merupakan sarana untuk
mencari identitas yang ingin menentukan siapakah atau apakah yang dia inginkan.
Identitas yang ditunjukkan pelajar merupakan upaya agar diakui dan menonjolkan
diri diantara remaja lainnya untuk dikenal, dihargai, dijadikan sentral perhatian
dari kelompok. Adanya anggapan pelajar yang merokok merupakan kehidupan
remaja gaul yang senantiasa selalu mengikuti perkembangan jaman dan gaya hidup
secara modern.
Bentuk lain dari upaya yang dilakukan untuk menentukan jati diri adalah
perilaku agar orang lain mengetahui dan mengenalnya lewat penonjolan sikap
gerak gerik dengan siswa di sekitarnya, perilaku meroko, dan mungkin penerapan
perilaku yang positif yang berkaitan dengan potensi positif yang dilakukan.
Bagi remaja (kalangan pelajar); para pelajar sebaiknya menghentikan
kebiasaan berperilaku merokok yang akan membawa dampak pada kesehatan yang
pada akhirnya menyebabkan rasa ketergantungan. Remaja diharapkan untuk
menjaga kesehatan fisik dan mental, serta mengalihkan perhatian dari perilaku
merokok. Dalam menunjukkan jati diri yang sebenarnya ada beberapa kegiatan
positif untuk mengalihkan serta menekan ketergantungan merokok. Seperti
berolahraga, kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dalam sekolah serta aktif dalam
organisasi dalam mengembangkan diri.

B. Saran
Setelah mengadakan penelitian dan mengkaji tentang perilaku merokok pada
kalangan pelajar di SMA Negeri 6 Bandung, peneliti memberikan saran-saran
untuk menambah wawasan mengenai hal tersebut sebagai berikut.
Bagi remaja (kalangan pelajar), para pelajar sebaiknya menghentikan
kebiasaan berperilaku merokok yang akan membawa dampak pada kesehatan yang
pada akhirnya menyebabkan rasa ketergantungan. Remaja diharapkan untuk

10
menjaga kesehatan fisik dan mental, serta mengalihkan perhatian dari perilaku
merokok. Dalam menunjukkan jati diri yang sebenarnya ada beberapa kegiatan
positif untuk mengalihkan serta menekan ketergantungan merokok. Seperti
berolahraga, kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dalam sekolah serta aktif dalam
organisasi dalam mengembangkan diri.
Bagi pihak sekolah, sekolah diharapkan dapat memberikan pengarahan
tentang bahaya merokok serta mengadakan kerjasama dengan instansi terkait untuk
memberikan penyuluhan tentang bahaya rokok.
Sekolah juga diharapkan memberi pengawasan dalam membentuk
kepribadian di sekolah. Bagi orang tua; orang tua hendaknya lebih berhati-hati
dalam memberi contoh perilaku dalam lingkungan keluarga, dan pengawasan
perilaku orang tua diharapkan menjadi bekal dalam bergaul di lingkungan
masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Deva Bachtiar. 2020. “Masih Remaja Sudah Mulai Merokok? Ini Dampak dan
Bahayanya”https://www.emc.id/id/care-plus/masih-remaja-sudah-mulai-merokok-ini-
dampak-dan-bahayanya, diakses pada 19 Januari 2023 pukul 11.16.

P2PTM KEMENKES RI. 2018. “ Cara menghindari pengaruh untuk


merokok”https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-obstruktif-
kronik-dan-gangguan-imunologi/cara-menghindari-pengaruh-untuk-merokok,
diakses pada 19 Januari 2023 pukul 08.07.

WIKIPEDIA. -.”Rokok”https://id.wikipedia.org/wiki/Rokok, diakses pada 19 Januari

11
2023 pukul 10.58.

Hermina Yogya. 2020. “Bahaya merokok bagi anak usia sekolah dan
remaja”https://www.herminahospitals.com/id/articles/bahaya-merokok-bagi-
anak-usia-sekolah-dan-remaja.html, diakses pada 19 Januari 2023 pada
11.11.

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai