Secondary
attack rate
Insidence
cumulative
prevalence
prevalence
Insidence
Period
Point
rate
rate
rate
OR
AR
RR
AR & AR%
Postneona
Absolut
Preval
Relatif
tal MR
PAR%
CSMR
PAR &
UFMR
ASDR
MMR
NMR
CDR
PMR
CFR
FDR
IMR
Insidensi
PF
ensi
Angka
Proporsi
Ukuran
Mutlak
Angka
Ratio
Ukuran
Rate
Ukuran
Ukuran Kekuatan
Kuantitas Ukuran Frekuensi Epidemiologi
Hubungan
Matematis
Rate =
kasus
=
100 kasus
=
1 kasus
Populasi 1.250.000 orang 12500 orang
▪ Rasio adalah suatu pecahan yang
3. Rasio
pembilangnya tidak termasuk di dalam
Contoh:
-Rasio jumlah tempat
penyebut.
tidur rumah sakit per ▪ Dapat dilakukan di dalam suatu populasi atau
100.000 orang didalam
populasi. dua populasi.
-Rasio penduduk laki-
laki terhadap penduduk ▪ Dalam hal ini pernyataan yang penting dalam
perempuan 1:4 ratio epidemologi adalah jumlah orang sakit
dibandingkan dengan jumlah orang sehat
4. Proporsi ▪ Contoh :
▪ Proporsi mahasiswa wanita adalah jumlah
Proporsi adalah bilangan mahasiswa wanita dibagi jumlah mahasiswa pria
pecahan yang pembilangnya dan wanita.
merupakan bagian dari
penyebut. ▪ Proporsi ibu hamil anemia adalah jumlah ibu hamil
Sering dinyatakan dalam anemia dibagi jumlah seluruh ibu hamil.
persen (%) ▪ Ada 28 kasus dari 56 orang. Berarti proporsi kasus
adalah 50% (28/56 = 0,5; 0,5 x 100% = 50)
B. Ukuran Frekuensi dalam Epidemiologi
1. Angka Kesakitan/Morbiditas
▪ MORBIDITAS = Kesakitan : Merupakan derajat
sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi.
MORBIDITAS mengacu pada
angka kesakitan yaitu; jumlah ▪ Didalam Epidemiologi, Ukuran Utama Morbiditas
orang yang sakit dibandingkan adalah : Angka Insidensi & Prevalensi dan
dengan populasi tertentu yang
sering kali merupakan berbagai Ukuran Turunan dari kedua indikator
kelompok yang sehat atau tersebut. Setiap kejadian penyakit, kondisi
kelompok yang beresiko. gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan
Angka Insidensi dan Angka Prevalensi.
a. Insidensi -Data tentang jumlah penderita baru
-Menggambarkan kasus baru yang terjadi
dalam periode waktu tertentu.
Insidensi dibagi atas:
- Incidence Rate Pada kejadian penyakit, insidensi adalah
- Incidence cumulative perubahan status sehat menjadi sakit.
Relative Risk (RR) Contoh: Menghitung hubungan antara merokok dengan penyakit kanker
prostat, dari 1000 perokok, 90 diantaranya menderita Ca prostat dan dari 1000
yang bukan perokok, 30 diantaranya menderita Ca prostat. Jika ditanyakan
besarnya risiko yang ditanggung oleh perokok untuk terkena Ca prostat
dibandingkan dengan yang bukan perokok dapat dijelaskan sebagai berikut ini.
Kesimpulannya, perokok memiliki risiko menderita Ca prostat 3 kali lebih
RR = besar dibandingkan dengan yang bukan perokok.
insidenkelompokyangterpajan(expose)
insidenkelompokyangtidakterpajan(non−expose) Ca Prostat
(+) (-)
Perlakuan Jumlah Risiko
Jumlah RR = 0,09/0,03
188 =3
120 2000
0
Odds Ratio biasanya digunakan pada penelitian kasus kontrol atau
Odds Ratio (OR) cohort, juga pada penelitian retrospektif. OR merupakan perbandingan
antara odd expose pada kasus dengan odd expose pada kontrol.
Contoh: Mengetahui hubungan antara merokok dengan kanker prostat,
dari 1000 perokok, 90 nya menderita Ca prostat dan dari 1000 yang
odds exposepadakasus bukan perokok, 30 diantaranya menderita Ca prostat. Ditanyakan
OR = besarnya risiko yang ditanggung oleh perokok untuk terkena Ca
odds exposepadacontrol
prostat dibandingkan dengan bukan perokok.
Kesimpulannya, besar risiko untuk menderita Ca prostat pada perokok
adalah 3,2 kali lebih besar dibandingkan dengan risiko menderita
prostat pada yang bukan perokok.
Ca Prostat
Perlakuan Risiko
(+) (-)
Perokok 90 910 90/910 = 0,099
Bukan perokok 30 970 30/970 = 0,031
Jumlah 910/97 OR = 0,099/0,031
90/30
0 = 3,19 = 3,2
▪ Rasio odds (Odds ratio = OR)
Faktor Kasus Kontrol Total ▪ Nama lain: Odds relative; rasio kros-produk
Perokok 650 (a) 950 (b) 1600
▪ rasio dua odds yang digunakan dalam studi
Bukan 50 (c) 350 (d) 400
perokok kasus-kontrol untuk mengestimasi rasio rate
Total 700 1300 2000 atau rasio risiko
Odds pemajan untuk kasus ▪ odds untuk satu kelompok dibagi dengan
Odds Ratio =
Odds pemajan untuk kontrol
odds untuk kelompok yang lain
a
Odds Ratio = c =
b
axd
bxc
▪ Mempunyai interpretasi yang sama seperti
d
risiko relatif
a x d 650 x 350
Odds Ratio = = = 4,8
bxc 950 x 50
Perokok mempunyai risiko menjadi kasus 4,8 kali
dari yang bukan perokok.
Interpretasinya: odds perokok menjadi kasus 4,8
kali lebih besar dari odds bukan perokok
2. Absolut
-Risk deference (perbedaan risiko)/Attributable Risk (AR)/Excess
Risk (ER)/Absolute Risk (AR)-
➢ Merupakan pengukuran dengan dasar asosiasi/hubungan sebab
akibat
➢ Untuk membedakan kedua kelompok yang memungkinkan beresiko
terpajan suatu kejadian penyakit.
➢ Jadi, AR adalah pengukuran risiko pada kelompok terpajan
dikurangi dengan risiko pada kelompok tidak terpajan.
➢ AR = risiko kelompok terpajan − risiko kelompok tidak terpajan
➢ AR berguna untuk mengukur besarnya masalah kesehatan
masyarakat yang disebabkan oleh suatu pemajan dan juga
bermanfaat untuk melakukan penilaian prioritas untuk aksi
kesehatan masyarakat.
➢ AR juga digunakan untuk memperkirakan penurunan risiko terkait
perubahan kebiasaan.
34
AR (Attributable Kasus hubungan antara merokok dengan kanker paru, dari 100 perokok
berat, 5 orang menderita Ca paru
Risk)
(besar risiko = 5/100 = 0,05 )