Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN HUKUM DAN KEBIJAKAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG

NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN:


ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK DI TANGERANG SELATAN

RESTU DWI ANGGRAINI¹⁾, KEKE CAHYANTI²⁾


1
UNIVERSITAS PAMULANG

Abstrak

Salah satu tugas pemerintah sebagai penyelenggara negara adalah mempersiapkan dan membuat
kebijakan yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah melalui peraturan tertulis dapat disebut sebagai produk hukum. Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan menjadi dasar hukum bagi Badan dan/ atau Pejabat
Pemerintahan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan. Kota Tangerang Selatan
merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor
51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26
November 2008. Berdasarkan salah satu misi Kota Tangerang Selatan yaitu menciptakan kota layak
huni yang berwawasan lingkungan, maka dibentuklah sebuah kebijakan melalui Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Kawasan Tanpa Rokok yang bertujuan menciptakan Kabupaten/ Kota
sehat. Penerapan asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik diatur melalui pelarangan secara jelas
terkait periklanan, promosi dan penjualan rokok di tempat umum yang selanjutnya disebut Kawasan
Tanpa Rokok, hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan terhadap masyarakat di tempat
umum. Efektifitasnya kebijakan tersebut dapat dilihat melalui penerapan hukum dan sanksi sebagai
wujud kepastian dan perlindungan hukum bagi masyarakat.

Keywords: Kota Tangerang Selatan, Kebijakan dan Penerapan.

1
Mahasiswa Semester 5 Fakultas Hukum Universitas Pamulang, Tangerang Selatan - Banten
I. PENDAHULUAN Tangerang Selatan membuat kebijakan
Perilaku merokok sudah meluas pada terkait kawasan tanpa rokok yang
seluruh kelompok masyarakat baik di tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor
dunia dan di Indonesia, termasuk pada 4 Tahun 2016 Tentang Kawasan Tanpa
remaja. Indonesia adalah negara terbesar Rokok.
ketiga dalam konsumsi rokok.2 Bagi Secara implisit, karya tulis ini dibuat
perokok aktif, kegiatan merokok itu dapat sebagai evaluasi terkait efektifitas
menghilangkan stress.3 Seperti yang kita Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016
ketahui mengkonsumsi rokok tentang Kawasan Tanpa Rokok. Dalam
memberikan dampak negatif pada Peraturan Daerah tersebut, terdapat pasal-
kesehatan, bahkan bukan hanya pada pasal yang menjadi fokus penulis untuk
orang yang merokok (perokok aktif), dikaji. Diantaranya adalah Pasal 2 huruf
namun juga berdampak negatif terhadap g, Pasal 9, dan Pasal 12 ayat (1) huruf e.
orang yang menghirup asap rokok, Thomas R. Dye (dalam Naihasy
walaupun orang tersebut tidak secara 2006:21) menyebutkan, kebijakan publik
aktif mengkonsumsi rokok (perokok adalah segala sesuatu yang dikerjakan
pasif). pemerintah, mereka yang melakukan, dan
Perokok pasif tiga kali lebih hasilnya membuat sebuah kehidupan
berbahaya dari perokok aktif.4 Hal bersama tampil berbeda.5
tersebut menjadikan hal yang meresahkan Dalam Peraturan Daerah tersebut
bagi para perokok pasif. Berdasarkan asas menjelaskan terkait Kawasan Tanpa
Good Governance dan Undang-Undang Rokok (KTR) dan Kawasan Tempat
Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Khusus Merokok. Kawasan Tanpa Rokok
Administrasi Pemerintahan, yang yang selanjutnya disingkat KTR adalah
menjadi parameter penulis untuk ruangan atau area yang dinyatakan
menganalisa kebijakan Peraturan Daerah dilarang untuk kegiatan merokok atau
Nomor 4 Tahun 2016 tentang Kawasan kegiatan memproduksi, menjual,
Tanpa Rokok, Pemerintah Daerah Kota mengiklankan, dan/atau mepromosikan
produk tembakau. Kawasan Tempat
2
Yoshef Arieka Marchel, Ratih Indraswari, d an
Khusus Rokok adalah ruangan yang
Novia Handayani. 2003, The Indonesian Journal of
Health Promotion and Health Education. Vol. 7
No.2, Hal. 145.
3
Gigih Firman Hartono,2013, Tesis: “Bahaya
Merokok Bagi Kesehatan”, UNNES. Hal. 1. 5
Zairullah. 2016. Implementasi Peraturan
4
https://www.viva.co.id/arsip/69076-bahaya- Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 Tentang
perokok-pasif-3-kali-perokok-aktif diakses pada Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Di Sungai
tanggal 26 Agusus 2020 Jam 07:36. Karang Mumus Kota Samarinda. Hal.1338.
diperuntukan khusus untuk kegiatan menyebabkan dampak negatif terhadap
merokok yang berada dalam KTR. kesehatan perokok aktif, selain itu
perokok pasif justru lebih rentan terkena
II. METODE PENELITIAN dampak negatif terhadap kesehatannya
yang disebabkan oleh asap rokok. Hal
Jenis penelitian dalam karya ini adalah
tersebut, menyebabkan adanya keresahan
penelitian kepustakaan, dengan metode
bagi masyarakat yang terpapar asap
penelitian normatif yuridis dengan
rokok.
menggunakan data sekunder berupa
Berdasarkan data Badan Pusat
Perundang-Undangan, dan dokumen
Statistik provinsi Banten, perokok aktif di
hukum. Pendekatan penelitian yang
Kota Tangerang Selatan sebesar 20,8%.
digunakan adalah pendekatan undang-
Data tesebut menunjukkan bahwa
undang (statute approach). Kemudian
perokok aktif terbilang cukup tinggi,
dianalisis secara kualitatif menggunakan
yang berarti berdampak pula kepada
hukum positif yang berlaku.
kesehatan orang lain yang berstatus
III. HASIL DAN PEMBAHASAN sebagai perokok pasif. Banyaknya
Dari segi kesehatan, World Health perokok aktif yang melakukan kegiatan
Organization (WHO), menyatakan bahwa merokok di tempat umum dapat
satu dari tiga orang dewasa di dunia mengakibatkan ketidaknyamanan bagi
sekitar 1,1 Miliar orang berperilaku masyarakat sekitar.
merokok, 80% diantaranya tinggal di Pemerintah Kota Tangerang Selatan
negara-negara berpendapatan rendah dan menjadi salah satu daerah yang
sedang. Jumlah perokok yang besar, mengangkat isu sosial tersebut dan
karena pertumbuhan penduduk dewasa membentuknya kedalam suatu Peraturan
dan peningkatan konsumsi. Upaya Daerah, yaitu Peraturan Daerah Nomor 4
pencegahan tanpa adanya pengurangan Tahun 2016 Tentang Kawasan Tanpa
konsumsi rokok, maka diperkirakan pada Rokok, Hal ini bertujuan untuk
tahun 2025 jumlah perokok akan meningkatkan kenyamanan terhadap
meningkat menjadi 1,6 miliar.6 masyarakat di tempat umum, sehingga
Seperti yang kita ketahui, adanya Zat terbentuknya Kawasan Tanpa Rokok dan
Adiktif pada tembakau rokok yang Kawasan Khusus untuk merokok.
Peraturan Daerah tersebut melarang
6
World Bank. 1999. Curbing the Epidemic:
Government and the Economic of Tobacco secara jelas terkait Periklanan, Promosi
Control. Washington.
dan penjualan rokok di tempat umum
yang selanjutnya disebut Kawasan Tanpa tersebut, hal ini juga sesuai dengan Pasal
Rokok, serta wajib menyediakan tempat 96 Ayat (2) huruf C Undang-Undang
khusus untuk merokok. Namun, yang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang
terjadi masih banyak periklanan, promosi Pembentukan Peraturan Perundang-
dan penjualan rokok ditempat umum. Hal Undangan. Karena ketika Peraturan
ini yang perlu dievaluasi oleh Pemerintah Daerah sudah diundangkan, namun tidak
Daerah Kota Tangerang Selatan karena disosialisasikan maka peraturan tersebut
Peraturan Daerah sudah tidak berjalan tidak akan berjalan secara efektif.
efektif. Penerapan Peraturan Daerah ini Di samping itu, jelas disebutkan pada
sebagai upaya perlindungan untuk Pasal 2 Undang-Undang Nomor 30 tahun
masyaraat dari risiko paparan asap 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan
rokok.7 bahwa adapun maksud dari undang-
Berdasarkan hal tersebut, penulis undang tersebut adalah untuk
berkesimpulan, bahwa Peraturan Daerah meningkatkan kualitas penyelenggaraan
yang sudah diundangkan tidak diterapkan pemerintahan,8 itu berarti ketika
karena ada beberapa alasan, Pertama, Pemerintah Kota Tangerang Selatan
tidak adanya Pengawasan dari belum mampu menerapkan produk
Pemerintah Daerah. Kedua, tidak adanya hukum yang telah dikeluarkan dengan
sanksi. Ketiga, Masyarakat tidak cara tidak mensosialisasikannya maka
mengetahui adanya Peraturan Daerah secara konkrit tidak tercapainya maksud
tersebut. daripada Pasal 2 Undang-Undang Nomor
Dari beberapa alasan yang penulis 30 tahun 2014 Tentang Administrasi
ungkapkan diatas. Jika kita melihat pada Pemerintahan tersebut.
konsep Good Governance, maka penulis Dengan begitu Pemerintahan Kota
akan memaparkan langkah-langkah yang Tangerang Selatan harus berusaha lebih
harus di tempuh Kota Tangerang Selatan. optimal dalam melakukan pengawasan
Ketika Peraturan Daerah sudah terhadap Peraturan Daerah tersebut agar
disahkan dan diundangkan, maka dapat ditetapkan sebagaimana mestinya
seharusnya Pemerintah Daerah dan memberikan sanksi kepada
melakukan sosialiasi agar masyarakat masyarakat yang melanggarnya.
dapat memahami Peraturan Daerah

7
Erra Putri Siregar. 2015. Skripsi: ”Analisis 8
https://www.jogloabang.com/uu-30-2014-
Implementasi KTR Di RSUD. Pringadi Medan”. administrasi-pemerintahan diakses pada 26 Agustus
Universitas Sumatera Utara. hal. 1. 2020 Jam 09:22.
Implementasi terhadap Kawasan Peraturan Daerah Nomor 4
Tanpa Rokok hingga saat ini masih dirasa Tahun 2016 tentang Kawasan
cukup kurang, aturan pengendalian rokok Tanpa Rokok yang telah disahkan
pada tingkat nasional sebaiknya dapat wajib ditaati oleh masyarakat Kota
direspon kembali dengan cara Tangerang Selatan. Sehingga,
melakukakan pengkajian dan pengawasan pejabat pemerintah daerah berperan
secara komprehensif oleh Pemerintah penting dalam sosialisasi terhadap
Kota Tangerang Selatan. masyarakat terkait Peraturan
Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Daerah tersebut, agar masyarakat
pada dasarnya bukan melarang merokok dapat mengetahui dan tidak
dan menghentikan produksi tembakau di melakukan kegiatan yang
Indonesia yang dapat mengancam petani melanggar Peraturan Daerah
tembakau, tetapi lebih kepada melindungi tersebut. Sehingga tercipta
masyarakat dari bahaya merokok, kenyamanan bagi masyarakat Kota
memberikan pemahaman kepada perokok Tangerang Selatan.
untuk merokok ditempat tertentu dan Selain melakukan sosialisasi
mencegah perokok baru.9 dan pengawasan terhadap Peraturan
Setidaknya gagasan dalam karya tulis daerah tersebut sesuai dengan Pasal
ini membantu pemerintah Kota 3 huruf f dan g Undang-Undang
Tangerang Selatan untuk mewujudkan Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
pemerintahan daerah yang baik, sehingga Administrasi Pemerintahan maka
konsep Good Governance dapat tercapai. secara eksplisit Pemerintah Kota
Prinsip-prinsip yang ada dalam konsep Tangerang Selatan dituntut untuk
Good Governance beberapa diantaranya, menerapkan AUPB dan
adalah : Partisipasi Masyarakat memberikan layanan yang sebaik-
(Participation), Tegaknya supremasi baiknya kepada warga masyarakat11
hukum (Rule of Law), Efektifitas dan kota Tangerang Selatan dalam
Efisiensi (Effectiveness and Efficiency).10 proses implementasi Peraturan
Daerah Nomor 4 Tahun 2016
IV. KESIMPULAN Tentang Kawasan Tanpa Rokok.

9
Juanita. 2012. “Indonesia kebijakan Kawasan
Tanpa Rokok: Peluang Dan Hambatan.”, Jurnal
Kebijakan Kesehatan Vol 01, No 2 hal 117.
10
Titi Darmi, 2016. “Penerapan Prinsip Good 11
https://bappeda.tangerangselatankota.go.id/main/n
Governance Untuk Layanan Publik”, Jurnal ews/view/ diakses tanggal 26 Agustus 2020 Jam
Administrasi Pembangunan Vol. 4 No. 2. hal 98. 09:32.
REFERENSI Viva.co.id. Bahaya Perokok Pasif Tiga
Kali Perokok Aktif.
Juanita. 2012. Indonesia kebijakan https://www.viva.co.id/arsip/69076-
Kawasan Tanpa Rokok: Peluang Dan bahaya-perokok-pasif-3-kali-perokok-
Hambatan. Jurnal Kebijakan Kesehatan. 1 aktif. 26 Agusus 2020.
(2): 117.
Undang-Undang Republik Indonesia
Marchel Y. A, Ratih Indraswari, dan Novia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Handayani. 2003. Implementasi Kawasa Administrasi Pemerintahan.
Tanpa Rokok sebagai Pencegahan
Undang-Undang Nomor 51 Tahun
Merokok Pada Remaja Awal. The
2008 tentang Pembentukan Kota
Indonesian Journal of Health Promotion
Tangerang Selatan di Provinsi Banten.
and Health Education. 7 (2): 145.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
Hartono G. F. 20013. Bahaya Merokok
34 Tahun 2005 Tentang
Bagi Kesehatan”. Tesis. Fakultas Ilmu
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota
Pendidikan Universitas Negeri Semarang,
Sehat.
Semarang.
Peraturan Daerah Kota Tangerang
Siregar E. P. 2015. Analisis Implementasi
Selatan Nomor 4 Tahun 2016 Tentang
KTR Di RSUD. Pringadi Medan. Skripsi.
Kawasan Tanpa Rokok.
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara, Sumatera
Utara.
Titi Darmi. 2016. Penerapan Prinsip Good
Governance Untuk Layanan Publik. Jurnal
Administrasi Pembangunan. 4 (2): 98.
Zairullah. 2016. Implementasi Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012
Tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Di Sungai Karang Mumus Kota
Samarinda. eJournal Ilmu Pemerintahan. 4
(4): 1338.
World Bank. 1999. Curbing the Epidemic:
Government and the Economic of
Tobacco Control. Washington.
Bapeda Tangsel. 2019. Perda Nomor 4
Tahun 2016.
https://bappeda.tangerangselatankota.go.id/
main/news/view/. 26 Agustus 2020.
Joglo Abang. 2019. UU 30 Tahun 2014
Tentang Administrasi Negara.
https://www.jogloabang.com/uu-30-2014-
administrasi-pemerintahan. 26 Agustus
2020.
FORMULIR PENDAFTARAN LKTIN MAHASISWA PIN 5TH 2020

Biodata Ketua

Nama : Restu Dwi Anggraini


Tempat, Tanggal Lahir : Magetan, 01 Oktober 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp.Gandasari, Desa Jayanti
Kec. Jayanti RT. 10 RW 04,
Kabupaten Tangerang- Banten
15610
Jurusan : Ilmu Hukum
Asal Perguruan Tinggi : Universitas Pamulang
Penyakit/Kebutuhan : -
Khusus
No.Telp/Hp : 0852-1568-2340
Email : Restuanggraini230@gmail.com

Biodata Anggota

Nama : Keke Cahyanti


Tempat, Tanggal Lahir : Sragen, 02 Maret 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Perumahan Citra Prima
Serpong 2, Blok GG 2, No.22,
Kel. Muncul, Kec. Setu, Kota
Tangerang Selatan, Banten
Jurusan : Ilmu Hukum
Asal Perguruan Tinggi : Universitas Pamulang
Penyakit/Kebutuhan
: -
Khusus
No.Telp/Hp : 0812-8484-2882
Email : Kekecahyanti123@gmail.com
BUKTI PEMBAYARAN FULLPAPAER

Anda mungkin juga menyukai