Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ETIKA BISNIS ISLAM

Ganja:Pengertian, Dampak Bisnis Negatif, Pengaturan terhadap


tindak pidana, penyebab penyalahgunaan & Konsekuensi

Anisa:220305008
Nia ussakina:220305009
Etika Bisnis Islam, Kelas A, Kelompok 2 Kontra
Manajemen Dakwah, UIN Mataram

ABSTRAK
Artikel ini menjelaskan beragam aspek yang berkaitan dengan ganja (cannabis atau
mariyuana), termasuk pengertian dasar, dampak bisnis negatif, regulasi hukum,
penyebab penyalahgunaan, dan konsekuensi penggunaan. Kami menguraikan
karakteristik ganja dan bagaimana tanaman ini digunakan dalam berbagai konteks.
Dalam konteks bisnis, kami menyelidiki dampak negatif yang terkait dengan produksi,
distribusi, dan konsumsi ganja, serta bagaimana ini memengaruhi ekonomi dan
masyarakat.

Kami juga mengulas regulasi hukum ganja di berbagai negara, dari pelarangan total
hingga legalisasi terbatas, serta mencermati dampaknya terhadap penegakan hukum dan
perdagangan ilegal. Faktor-faktor yang mendorong penyalahgunaan ganja, seperti
faktor sosial, psikologis, dan ekonomi, juga dibahas dalam artikel ini.

Selain itu, kami menggali konsekuensi penggunaan ganja yang tidak tepat, termasuk
dampak kesehatan, efek sosial, dan implikasi hukumnya. Artikel ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang komprehensif tentang ganja dan kompleksitas isu-isu
yang terkait dengannya. Dalam konteks perubahan pandangan masyarakat dan
perubahan regulasi hukum terkait ganja, pemahaman yang baik tentang topik ini
menjadi semakin penting.

Kata kunci: Ganja, dampak bisnis Negatif, penyebab penyalahgunaan

ABSTRACT:
This article explains various aspects related to marijuana (cannabis or marijuana),
including basic meaning, negative business impacts, legal regulations, causes of
abuse, and consequences of use. We outline the characteristics of cannabis and how
this plant is used in various contexts. In a business context, we investigate the
negative impacts associated with the production, distribution and consumption of
cannabis, and how this affects the economy and society.

We also review the legal regulation of marijuana in various countries, from total
prohibition to limited legalization, and examine its impact on law enforcement and
illegal trade. Factors that encourage marijuana abuse, such as social, psychological,
and economic factors, are also discussed in this article.

Additionally, we explore the consequences of inappropriate marijuana use,


including health impacts, social effects, and legal implications. This article aims to
provide a comprehensive understanding of cannabis and the complexity of the
issues associated with it. In the context of changing societal views and changes in
legal regulations regarding cannabis, a good understanding of this topic is
becoming increasingly important.

Keywords: Marijuana, Negative business impacts, causes of abuse

1
LATAR BELAKANG/PENDAHULUAN

Ganja, yang juga dikenal sebagai cannabis atau mariyuana, adalah tanaman yang telah
menjadi fokus perdebatan dan perhatian global dalam beberapa dekat terakhir.
Penggunaan ganja telah mengalami perubahan signifikan, dari penggunaan tradisional
dalam budaya tertentu hingga menjadi subjek isu medis, sosial, dan ekonomi yang
kompleks. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada individu yang mengonsumsinya,
tetapi juga menciptakan dampak yang signifikan pada masyarakat, ekonomi dan sistem
hukum.
Pengguna ganja atau marijuana adalah topik yang telah lama menarik perhatian
masyarakat global. Tamanan ini, dengan senyawa aktifnya yang disebut
tetrahidrokanabinol (THC),telah menjadi subjek perdebatan yang kompleks.Disatu sisi
yang mengklaim manfaat medis dari ganja, sementara disisi lain, ada keprihatinan
tentang dampak Negatifnya,baik dalam konteks kesehatan maupun bisnis.
Artikel ini bertujuan untuk menyelidiki berbagai aspek yang berkaitan dengan ganja
pertama-tama kita akan menjelaskan pengertian dan sejarah ganja meliputi bagaimana
tanaman ini telah digunakan dalam berbagai budaya dan konteks. Selanjutnya kita akan
mengulas dampak negatif yang dapat timbul dalam bisnis ganja termasuk implikasi
hukumnya, Kmudian artikel ini akan menyoroti peraturan hukum yang berkaitan dengan
ganja baik dalam skala nasional maupun internasional ini akan membantu pemahaman
tentang Kerangka kerja regulasi yang mempengaruhi penggunaan dan Perdagangan
ganja di berbagai negara, Selain itu kita akan membahas penyebab penyalahgunaan
ganja dan faktor-faktor sosial dan psikologis yang dapat mendorong individu ke dalam
pola konsumsi yang beresiko terakhir artikel ini akan membahas konsekuensi
penggunaan ganja baik dalam konteks kesehatan fisik maupun mental serta konsekuensi
hukum yang mungkin dihadapi oleh individu yang menggunakan ganja ilegal dengan
menyelidiki berbagai aspek ini kita dapat mendapatkan pemahaman yang lebih
komprehensif tentang tantangan dan manfaat yang terkait dengan ganja serta
dampaknya terhadap masyarakat dan bisnis secara keseluruhan.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode kualitatif, karna penelitian ini
dimulai dari berbagai jurnal lokal dan internasional,dengan buku cetak dan online dan
sumber materi lainnya. Penelitian ini Bermaksud untuk memahami secara mendalam
suatu situasi yang kompleks.

PEMBAHASAN

2
A. Pengertian Ganja
Ganja merupakan tumbuhan yang bersumber dari jenis tanaman cannabis sativa,
cannabis indica americana. 1Tanaman tersebut termasuk dari jenis urticaceae atau
moraceae. Tanaman canabis merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh dan
dirawat serta mudah tumbuh di daerah tropis dan beriklim sedang. 2 Menurut
soeharno, ganja adalah tanaman penghasil serat karena bijinya mengandung
tetrahydrocannabino (THC) yang dapat mengakibatkan eufhoria ( rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab) bagi penggunanya. 3
Ganja adalah sebutan umum untuk tanaman Cannabis sativa yang memiliki berbagai
varietas. Tanaman ganja mengandung senyawa aktif yang disebut kanabinoid,
termasuk delta-9-tetrahidrokanabinol (THC) yang merupakan zat psikoaktif yang
dapat memengaruhi pikiran, perasaan, dan persepsi pengguna. Ganja sering
digunakan secara rekreasional atau medis, tergantung pada hukum dan regulasi di
berbagai negara.
Ganja adalah tanaman yang terdiri dari biji, bunga,daun, batang dari cannabis
Sativa yang dikeringkan. Berdasarkan undang-undang nomor 35 tahun 2009 ganja
merupakan jenis narkotika yang dilarang untuk pelayanan kesehatan. Dan hanya
dapat digunakan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan 4. Karena
ganja merupakan salah satu tanaman yang tergolong dalam narkotika golongan 1.
Dalam UU secara tegas melarang penggunaan ganja untuk pelayanan medis.
B. Dampak Negatif Bisnis tanaman Ganja
Dampak negatif penggunaan ganja secara teratur dan berkelanjutan dapat
mengakibatkan kerusakan pada paru-paru, iritasi dan pembengkakan saluran nafas.
Selain itu, akibatnya adalah dapat mengakibatkan aliran darah koroner menjadi
terganggu dan dada akan terasa sakit, menyebabkan timbulnya penyakit kanker,
menurunnya kadar hormon dan daya tahan tubuh rendah sehingga mudah terserang
penyakit. Selain merusak fisik, ganja juga dapat berdampak pada psikologis seperti
berkurangnya daya pikir, membaca, berbicara, berhitung, dan bergaul. Pengguna
ganja cenderung menganggap ringan masalah, orientasi masa depan rendah dan
semangat berkompetisi dalam hidupnya tidak ada. 5
Penggunaan ganja memiliki pengaruh yang buruk terhadap kesehatan fisik maupun
psikis (mental). Dari segi fisik ganja dapat menyebabkan kanker paru karena alasan
ganja mengandung banyak karsinogen sama dengan asap tembakau. 6

1
Hari Santoso, Narkotika dan psikotropika Dalam hukum pidana;Untuk Mahasiswa, praktisi dan
penyuluh Masalah Narkoba, CV. Mandar Maju, Jakarta, 2003,hlm.48
2
Zerrin Arakan, cannabis, A Complex plant:Different compounds and Different Effects on individual,
Ther Adv Psychopharmacol, Vol. 2,No.6, December 2012,hlm.241.
3
Soeharno, perang Total melawan narkotika, Bapenkar, Jakarta timur, 1972,hlm.65
4
Pasal 8 UU no. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
5
Chadwick, et. Al., Cannabis Use During Adolescent Development:Susceptibility to Psychiatric IIIness,
Frontiers ini Psychiatry, Vol. 4,2013,hlm.129
6
Retno Surjaningrum, Studi Perbandingan Kemampuan Working Memory pada pecandu Ganja dan
Non pecandu Ganja. (Surabaya:Universitas Airlangga, 2015), hal. 39

3
Karena sifatnya sebagai halusinogen dan dapat menimbulkan euforia, efek negatif
ganja adalah membuat orang menjadi malas
Dampak bisnis negatif dari tanaman ganja bisa mencakup beberapa aspek yang
memengaruhi ekonomi, kerugian bisnis, dan efek sosial bisnis. Berikut adalah
beberapa dampak yang terjadi:
1. Dampak Ekonomi:
a. Pengaruh Terhadap Pajak dan Pendapatan: Industri ganja yang tidak
teratur atau ilegal dapat menghindari kontribusi pajak, mengurangi
pendapatan pemerintah.
b. Biaya Penegakan Hukum: Penegakan hukum terhadap bisnis ganja ilegal
atau tidak teratur dapat memakan biaya besar bagi pemerintah.
c. Perubahan Terhadap Ekonomi Lokal: Terkadang, industri ganja dapat
menciptakan fluktuasi ekonomi lokal yang signifikan, seperti lonjakan
harga properti dan komoditas.

2. Kerugian Bisnis:
a. Ketidakpastian Hukum: Bisnis ganja seringkali beroperasi dalam
lingkungan hukum yang berubah-ubah. Ini bisa menciptakan
ketidakpastian bagi pemilik bisnis dan investor.
b. Risiko Keamanan: Usaha ganja, terutama jika melibatkan penjualan di
pasar gelap, dapat menghadapi risiko keamanan yang tinggi seperti
perampokan atau pemerasan.

3. Efek Sosial Bisnis:


a. Stigma dan Reputasi: Terlibat dalam bisnis ganja dapat mengakibatkan
stigma dan merusak reputasi bisnis dalam beberapa kasus.
b. Pengaruh pada Masyarakat: Terutama jika tidak diatur dengan baik,
bisnis ganja dapat memiliki dampak negatif pada masyarakat, terutama
jika terkait dengan penyalahgunaan narkoba.
C. Pengaturan terhadap tindak pidana Narkotika
Pada umumnya sebagian besar tindak pidana menurut undang-undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang narkotika, merupakan tindak pidana penyalahgunaan narkotika,
yakni penyalahgunaan orang-orang yang tidak berhak tidak berwenang.
Permasalahan dalam undang-undang No.35 Tahun 2009 yang lebih banyak
mengancam tindak pidana penyalahgunaan narkotika ialah pengguna, pelaku
transaksi, penyedia, dan lain sebagainya adalah orang-orang dalam kondisi sehat,
tidak sakit.
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika, mengatur tentang
Ketentuan pemidanaan. Ada sebanyak 38 pasal yang mengatur dan mengancam
pidana baik sebagai produsen narkoba, pengguna maupun pengedar. Misalnya
dalam pasal 111 undang-undang narkotika menentukan bahwa:

4
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam memelihara
memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkoba Golongan 1
dalam bentuk tanaman di pidana dengan pidana penjara paling singkat 4 tahun
dan paling lama 12 tahun dan pidana denda paling sedikit 800 juta rupiah dan
paling banyak 8 miliar rupiah.
(2) Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai,
atau menyediakan narkotika Golongan 1 dalam bentuk tanaman sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 beratnya melebihi 1 kg atau melebihi 5 pohon pelaku
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat
5 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 ditambah sepertiga
Modus penyalahgunaan tanaman ganja yang terkait dengan ketentuan pasal ini
telah berkembang sedemikian rupa, sehingga ditemukan penanam ganja yang di
pekarangan, pada pot bunga, menanam ganja di apartemen dan lain-lainnya.
Tindak pidana menurut pasal 114 undang-undang Nomor 35 Tahun 2009,
dinyatakan sebagai berikut:
(1) Setiap orang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan narkotika Golongan 1 dipidana dengan penjara seumur hidup atau
penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit
satu miliar rupiah dan Paling banyak 10 miliar rupiah
(2) Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi
perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima narkotika
Golongan 1 sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yang dalam bentuk tanaman
beratnya melebihi 1 kg atau melebihi 5 pohon atau dalam bentuk bukan tanaman
bertanya 5 gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, penjara seumur hidup,
atau penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda
maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditambah sepertiga.
Ketentuan pidana tersebut pada pasal 114 lebih tertuju pada pihak-pihak
penyalah guna narkotika untuk tujuan atau motif bisnis, yaitu untuk menjual,
menawarkan, menukar, dan lain sebagainya, narkotika Golongan 1 terhadap
penyalahguna narkotika ditentukan ancaman pidana dalam pasal 127 undang-
undang narkotika menentukan sebagai berikut:
(1) Setiap penyalahguna:
1. Narkotika Golongan 1 bagi diri sendiri dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 tahun;
2. Narkotika golongan 2 bagi diri sendiri dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 tahun;
3. Narkotika golongan 3 bagi diri sendiri dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 tahun.
D. Faktor-faktor penyebab penyalahgunaan Narkoba

5
Pada undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika bab 2 pasal 4 ayat
(a), menyatakan bahwa: “menjamin kesediaan narkotika untuk kepentingan pelayan
kesehatan dan/ atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi”. Sedangkan
pada bab III pasal 7, menyatakan bahwa: “ narkotika hanya dapat digunakan untuk
kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi”.Namun, pada kenyataannya saat ini dalam lingkungan masyarakat yang
terjadi adalah penyalahgunaan terhadap narkotika itu sendiri. Adapun beberapa
faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan narkotika pada seseorang terdiri
dari:
1.Faktor individu
Tiap individu memiliki perbedaan tingkat risiko untuk menyalahgunakan narkoba.
Faktor yang mempengaruhi individu terdiri dari faktor kepribadian dan faktor
konstitusi. 7
2.Coba-coba
Merasa tertarik dengan efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang dilarang,
seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencoba zat terlarang
tersebut. Tanpa disadari oleh pengguna yang awalnya coba-coba itu dia akan
menjadi ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa berhenti.
3.Ikut-ikutan
Orang yang sudah menjadi korban mungkin akan berusaha mengajak orang lain
yang belum terkontaminasi narkoba agar ikut merasakan penderitaan yang
dirasakannya. Pengedar dan pemakai biasanya pertama akan memberikan secara
gratis barang haram itu. Seseorang yang melihat orang lain lagi asyik memakai zat
terlarang bisa jadi akan mencoba mengikuti gaya pemakai tersebut termasuk
menyalahgunakan tempat umum untuk menikmati zat terlarang tersebut.
4.Untuk melupakan masalah
Orang yang dirundung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat terjerumus
dalam penyalahgunaan narkoba, mereka berniat lari dari masalah meskipun cuma
sesaat. Zat terlarang dapat membantu seseorang untuk melupakan masalah dan
mengejar kenikmatan dengan jalan menggunakan narkoba yang menyebabkan
halusinasi atau khayalan yang menyenangkan.
5.Gaya Hidup
Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pemakainya lebih berani, keren,percaya
diri, kreatif, santai dan sebagainya jelas bagi orang yang ingin disebut gaul oleh
Golongan atau kelompok dia harus memakai zat tersebut. 8
Adapun faktor pendorong penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dari data
yang diperoleh menurut permasalahan penyalahgunaan narkoba merupakan

7
Dedi humas, “Faktor penyebab Penyalahgunaan Narkotika”.Sumber
:http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2013/07/23/704/faktor-penyebab-penyalahgunaan-
narkotika(Diakses 27 Juli 2016).
8
Dimas jaka, “Efek dan Bahaya Narkoba”.Sumber.http://dimasjaka.blogspot.co.id/2008/09/efel-dan-
bahaya-narkoba09.html(Diakses 27 Juli 2016,jam 08.00 AM).

6
permasalahan yang sedemikian kompleks yang merupakan hasil interaksi tiga
faktor, yaitu sebagai berikut:
1.Faktor individu
a. Aspek Kepribadian
1) tingkah laku anti sosial antara lain keinginan untuk melanggar, sifat
memberontak, tak ingin hal yang bersifat otoritas, menolak nilai-nilai tradisional,
mudah kecewa, tidak sabar Serta adanya keinginan diterima di kelompok pergaulan,
dan untuk bergembira.
2) kecemasan dan depresi antara lain tidak mampu menyelesaikan kesulitan hidup,
menghindari rasa cemas, dan depresi, sehingga melarikan diri ke penyalahgunaan
narkoba.
b. Aspek Pengetahuan
1). Sikap dan kepercayaan antara lain mengikuti orang lain, tidak mengetahui
bahaya narkoba, ingin coba-coba agar diterima di lingkungan pergaulan.
2). Keterampilan berkomunikasi menolak tekanan teman sebaya
2. Faktor Lingkungan/Sosial
Faktor lingkungan/sosial antara lain kondisi keluarga/orang tua, pengaruh
teman/kelompok sebaya, faktor sekolah, pengaruh iklan, dan kehidupan masyarakat
modern.
3.Faktor Ketersediaan
Faktor ketersediaan antara lain: tersedia di mana-mana dan mudah diperoleh karena
maraknya peredaran narkoba, Indonesia sudah sebagai produsen narkoba, bisnis
narkoba yang menjanjikan keuntungan besar, kultivasi gelap ganja di beberapa
daerah di Indonesia serta penegakan hukum yang belum tegas dan konsisten. 9

E. Dampak penyalahgunaan Narkoba (konsekuensi)


Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis
narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara
umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis, maupun sosial
seseorang. 10
1. Dampak terhadap fisik
a. Gangguan pada sistem syaraf (neurologis) seperti:kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
b. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)
seperti:infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
c. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi,
eksim

9
Hasril, “karya tulis ilmiah tentang narkoba”, http://belajarpsikologi.com/dampak-penyalahgunaan -
narkoba/(Diakses 23 Juli 2016,pukul 08:00 am).
10
Haryanto, “Dampak Penyalahgunaan Narkoba”, http://belajarpsikologi.com/dampak-penyalahgunaan-
narkoba/ (Diakses 23 Juli 2016,pukul 08.00 am).

7
d. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernapas, pengerasan jaringan paru-paru.
e. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
f. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi adalah
gangguan pada endokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi
(estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
g. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi pada
remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi,
ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
h. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian
jarum suntik secara bergantian, resikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.
i. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis
Yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk
menerimanya. Overdosis bisa menyebabkan kematian.
2. Dampak terhadap psikis
a. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
b. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
c. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
d. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
e. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
3. Dampak Terhadap Lingkungan
a. Akan mengganggu keharmonisan keluarga
b. Merongsong keluarga
c. Membuat aib keluarga
d. Hilangnya harapan keluarga
e. Mengganggu keamanan dan ketertiban
f. Mendorong tindak kejahatan
g. Mengakibatkan hilangnya kepercayaan
h. Menimbulkan beban ekonomi dan sosial yang besar
i. Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat termasuk juga dalam
lingkungan sekolah, banyak dijumpai remaja yang hanya menjadi
pemakai narkoba, pengedar ataupun kedua-duanya. Sebagai pengedar
dan juga sebagai pemakai. Dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas
banyak dijumpai ulah para pengedar dan pemakai narkoba yang
meresahkan. Mereka tidak segan-segan untuk melakukan tindak kriminal
seperti menodong, mencopet, merampok, mencuri, marak hanya semata-
mata untuk mendapatkan narkoba. Bagi mereka yang sudah sampai pada

8
tingkat ketergantungan yang tinggi. Apapun resikonya tidak
diperhitungkan lagi yang penting untuk mendapatkan narkoba. 11

SIMPULAN

Inti sari atau ide pokok dari artikel ini adalah bahwa ganja adalah tanaman dengan zat
psikoaktif yang memiliki beragam aspek penting yang perlu dipahami, termasuk
pengertian, dampak bisnis negatif, pengaturan terhadap tindak pidana, penyebab
penyalahgunaan, dan konsekuensi. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
komprehensif tentang ganja dari berbagai sudut pandang.

Namun, ada beberapa limitasi atau kekurangan yang perlu diperhatikan:


1. Terlalu singkat: Artikel ini memberikan gambaran singkat tentang masing-
masing aspek ganja, sehingga tidak dapat menyajikan detail yang mendalam.

2. Tidak menggambarkan perubahan hukum terbaru: Pengaturan terhadap


tindak pidana seputar ganja dapat berubah, dan artikel ini mungkin tidak
mencerminkan perkembangan terbaru dalam regulasi di berbagai negara.

3. Tidak mencakup dampak positif: Artikel ini lebih fokus pada dampak bisnis
negatif dan konsekuensi negatif penggunaan ganja, tanpa
mempertimbangkan potensi manfaat medis atau ekonomis.

4. Tidak memberikan solusi atau rekomendasi: Artikel ini hanya menguraikan


fakta dan tidak memberikan pandangan atau rekomendasi tentang bagaimana
mengatasi masalah terkait ganja.

Pembaca sebaiknya menggunakan artikel ini sebagai titik awal untuk memahami isu
ganja, tetapi perlu menggali lebih dalam dengan referensi tambahan dan pertimbangan
individual untuk memahami konteks yang lebih luas.

11
Falah Kharisma, “Narkoba pembunuh karakter Bangsa” Sumber:http//falah-
Kharisma.blogspot.co.id/2014/09/bahaya-penyalahgunaan-narkoba. Html (Diakses 10 November
2016,jam 08.00 AM).

9
DAFTAR PUSTAKA

Hari santoso Narkotika dan psikotropika Dalam hukum pidana;Untuk Mahasiswa,


praktisi dan penyuluh Masalah Narkoba, CV. Mandar Maju, Jakarta, 2003,hlm.48

Zerrin Arakan, cannabis, A Complex plant:Different compounds and Different Effects


on individual, Ther Adv Psychopharmacol, Vol. 2,No.6, December 2012,hlm.241.

Soeharno, perang Total melawan narkotika, Bapenkar, Jakarta timur, 1972,hlm.65


Pasal 8 UU no. 35 tahun 2009 tentang Narkotika

Chadwick, et. Al., Cannabis Use During Adolescent Development:Susceptibility to


Psychiatric IIIness, Frontiers ini Psychiatry, Vol. 4,2013,hlm.129

Retno Surjaningrum, Studi Perbandingan Kemampuan Working Memory pada pecandu


Ganja dan Non pecandu Ganja. (Surabaya:Universitas Airlangga, 2015), hal. 39

Dedi humas, “Faktor penyebab Penyalahgunaan Narkotika”.Sumber


:http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2013/07/23/704/faktor-penyebab-
penyalahgunaan-narkotika(Diakses 27 Juli 2016).

Falah Kharisma, “Narkoba pembunuh karakter Bangsa” Sumber:http//falah-


Kharisma.blogspot.co.id/2014/09/bahaya-penyalahgunaan-narkoba. Html (Diakses 10
November 2016,jam 08.00 AM).

10

Anda mungkin juga menyukai