Anda di halaman 1dari 12

PERAN LINGKAR GANJA NUSANTARA DALAM

LEGALISASI GANJA
I Dewa Made Satya Parama 1), Ikma Citra Ranteallo 2),
Ni Luh Nyoman Kebayantini3)
1,2,3)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Jeje.satya@gmail.com1), ikma_citra@yahoo.com2)
ABSTRACT
Lingkar Ganja Nusantara (LGN) is the first organization that fought in realizing the
legalization of marijuana in Indonesia. The paper examined which extent the organization’s
role in realizing the idea of legalizing marijuana and how their strategies in changing social
construction of marijuana. In this paper I draw 14 informants in-depth interviews including 5
key informants as LGN members in Bali and 9 informants from BNNP Bali, marijuana users
and non-users. The concept of Talcott Parsons’ structural functionalism, social construction
and deviance to shed light on three important roles in realizing the legalization of marijuana
form LGN Dewata including assessment, education and regulation. The changing of social
construction on marijuana by LGN strategies are increasing education and knowledge of
mariuana itself, promoting the brand and products of LGN, and giving benefits information of
marijuana widely over the Internet.

Keyword: Lingkar Ganja Nusantara, Lingkar Ganja Nusantara Dewata, Legalizing Marijuana,
Social Construction.

PENDAHULUAN
Narkoba adalah singkatan dari yakni legalisasi ganja. Organisasi ini juga
Narkotika dan Obat/Bahan Berbahaya, merupakan sebuah kelompok pertama di
istilah lain yang diperkenalkan khususnya Indonesia yang yang secara terang-
oleh Kementrian Kesehatan Republik terangan mendukung legalisasi ganja
Indonesia adalah Napza yang merupakan diberlakukan di negara ini. Alasan
singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan utamanya ialah bahwa LGN sangat
Zat Adiktif (Depkes, 2013). Salah satu percaya bahwa ganja bukanlah narkoba
jenis narkoba yang mudah ditemukan dan yang memiliki bahaya mematikan bagi
digunakan adalah ganja. Ganja masyarakat, sebaliknya ganja memiliki
menduduki peringkat kedua dalam kasus banyak manfaat yang sangat membantu
tindak pidana narkoba dari Tahun 2007- masyarakat dalam berbagai bidang
2011 di Bali (Direktorat Tindak Pidana seperti medis, industri, dan rekreasi.
Narkoba, 2012) karena harga ganja yang Melihat manfaat dari ganja itu meyakinkan
cenderung lebih murah dibandingkan jenis LGN bahwa legalisasi ganja sudah
narkoba yang lainnya serta cara seharusnya diperjuangkan dan
penggunaannya yang mudah. Negara diwujudkan.
melalui lembaga-lembaga pemerintah Berbicara legalisasi ganja di
melalui BNN dan Kepolisian menjadi alat Indonesia hanya akan menjadi topik yang
negara dalam mengontrol segala aktivitas akan memunculkan sebuah pro-kontra di
yang berhubungan dengan peredaran tengah masyarakat karena sejak dulu
narkoba termasuk ganja agar masyarakat ganja selalu diidentikan dengan hal-hal
tidak terpengaruh dan tidak menggunakan terkait melawan hukum dan hal-hal yang
segala jenis narkoba. berbahaya lainnya. Oleh karena itu,
Pada tahun 2010 muncul sebuah tahapan awal LGN dalam mewujudkan ide
organisasi yang bernama Lingkar Ganja legalisasi ganja yakni dengan cara
Nusantara yang memiliki tujuan utama mempengaruhi dan mengubah konstruksi
1
sosial ganja masyarakat. Legalisasi ganja melakukan pendekatan terhadap teman-
memiliki beberapa dampak positif dan teman dekat mereka, lalu mulai
negatif. Tabel 1.1 menandakan terdapat melakukan pembicaraan terkait manfaat
beberapa dampak positif dan negatif yang dan dampak ganja. Ini bertujuan menarik
harus dipertimbangkan oleh LGN dalam simpati teman-teman ataupun orang
menjalankan peran organisasi dan ide terdekat mereka agar ikut mendukung ide
legalisasi ganja. Pemikiran dan cara legalisasi ganja. Sehingga orang-orang
pandang LGN terhadap ganja bisa yang tertarik dan bersimpati akan
dikategorikan menyimpang. pendekatan dilakukan oleh para
Penyimpangan muncul dalam pengguna ganja mulai terdorong untuk
kehidupan sehari-hari sejauh kita melihat ikut serta dalam kelompok pro ganja.
orang itu berbeda baik dari aksi atau Penelitian tersebut membahas
penampilannya yang menurut banyak mengenai bagaimana sebuah kelompok
orang jauh dari kata normal (Soekanto, pro ganja terbentuk, melalui pendekatan
2007:189). Beberapa orang antar teman dan orang-orang terdekat
pengguna ganja mendapatkan simpati
yang memiliki kesamaan dalam suatu hal dan respon positif dari orang-orang
membentuk satu kesatuan namun tetap tersebut untuk mulai membentuk sebuah
dianggap berbeda dimata banyak orang, kelompok pro ganja. Penelitian tersebut
seringkali berjuang untuk membuat memiliki kesamaan dalam penelitian ini
sebuah tradisi atau norma yang dapat karena melihat dan menyoroti proses
memberikan mereka rasa aman, namun di terbentuknya sebuah kelompok pro ganja.
sisi lain apa yang mereka lakukan sangat Namun yang menjadi perbedaan ialah
bertentangan dari norma yang telah penelitian ini lebih menyoroti kelompok
berlaku di sekitarnya. Ini disebabkan oleh pro ganja yang berada di Indonesia
beberapa kelompok mayoritas yang tetap sedangkan penelitian tersebut berada di
bersikeras mempertahankan aturan atau Australia yang memiliki latar belakang
norma yang mengatur beberapa sebab dan budaya yang jauh berbeda
ketertarikan yang dianggap berbeda oleh dengan Indonesia.
banyak orang (Macionis, 2011: 194). Hathaway, Comeau dan Erickson
(2011) dalam jurnal ilmiah yang berjudul
KAJIAN PUSTAKA Cannabis Normalization and Stigma:
Jenny Williams (2011) dalam Contemporary Practices of Moral
penelitian Why Do Some People Want To Regulation. Dalam jurnal tersebut
Legalize Cannabis Use menemukan membahas mengenai ganja yang kini
bahwa wacana legalisasi ganja berasal sedang dalam proses normalisasi, ini
dari pemikiran sekelompok pengguna ditunjukan melalui banyaknya yang
ganja yang mengerti segala informasi menggunakan ganja, toleransi sosial, dan
terkait manfaat atau kebaikan dari ganja banyaknya budaya di negara-negara yang
itu sendiri dan kelompok tersebut kaitannya erat dengan penggunaan ganja
berpandangan bahwa ganja lebih aman diberbagai bidang. Namun, konsistensi
dibandingkan tembakau dan alkohol yang ganja sebagai obat terlarang masih
selama ini legal. Beberapa pengguna melekat dibenak orang serta sanksi
ganja menjadi penentu utama dalam hukum yang berlaku masih terus menjadi
melahirkan gerakan legalisasi ganja, latar ancaman yang ditakuti oleh para
belakang yang kuat terhadap pengalaman pengguna ganja sehingga muncul sebuah
dan penggunaan ganja yang mereka stigma ganja yang menjadi sebuah
alami menimbulkan keyakinan bahwa perdebatan dalam masyarakat. Stigma
legalisasi ganja akan berdampak baik bagi ganja yang berada ditengah masyarakat
negara. Dalam menyebarkan ide menjadi sebuah “master status” yang
legalisasi ganja, beberapa pengguna melekat pada ganja sehingga menjadikan
2
penggunaan ganja sebagai hal yang tinggi mengingat tanaman ganja dapat
menyimpang. berkembang biak secara alami dengan
Status ganja di Negara Kanada baik dengan suhu dan angin khas dataran
dibentuk untuk mengurangi dan tinggi.
mencegah warganya untuk menggunakan Legalisasi ganja merupakan
ganja dan obat-obat terlarang lainnya, sebuah proses keabsahan status ganja
karena ganja masih dianggap sebagai untuk dimanfaatkan secara luas dan
narkoba yang berbahaya yang bisa diakui hukum. Perdebatan terhadap
merusak pengguna dari segi kesehatan legalisasi ganja muncul sejak beberapa
maupun moral. tahun lalu di dunia, terbukti dari negara-
Penelitian tersebut melihat ganja negara besar mulai melegalkan ganja.
dijadikan sebuah Nation Building yang Awal mula ganja diilegalkan dan masuk
bertujuan warga Kanada menjauhi dan dalam narkotika disaat Liga Bangsa-
tidak menggunakan ganja dalam hal Bangsa pada Tahun 1909 di Shanghai,
apapun, sehingga muncul stigma ganja di Cina telah diselenggarakan persidangan
tengah masyarakat yang menjadikan yang membicarakan cara pengawasan
penggunaan ganja sebagai hal yang perdagangan gelap obat bius, selanjutnya
menyimpang. Penelitian tersebut juga pada persidangan komisi opium (Opium
memiliki kesamaan dengan penelitian ini Commision) telah menghasilkan traktat
dalam hal stigma, namun yang menjadi pertama mengenai pengawasan obat
pembeda yakni penelitian ini melihat bius, yaitu Konvensi Internasional tentang
organisasi LGN merancang dan Opium (International Opium Convention)
menjalankan strategi mereka dalam di Den Haag Belanda pada Tahun 1912
mengubah konstruksi sosial ganja. (Carter, 2009).
Ganja merupakan tanaman Pertemuan antara para anggota
monotypic atau spesies tunggal, nama Perserikatan Bangsa-Bangsa di New
latin untuk tanaman ini adalah Cannabis York, Amerika Serikat pada tanggal 30
sativa, selanjutnya tanaman ini dibagi Maret 1961 telah menghasilkan Konvensi
menjadi dua jenis menjadi C. sativa dan Tunggal Narkotika 1961 (Single
C. sativa indica (disingkat dengan CSS Convention Narcotic Drugs, 1961) dan
dan CSI). Jenis subspesies yang dapat telah diubah dengan Perubahan Konvensi
membuat pengguna mabuk adalah Tunggal Narkotika, 1961 (Protocol
subspesies CSI. CSI mengandung kadar Amending The Single Convention on
THC di atas 0,3% dan ini tergolong Narcotic Drugs, 1961), dan Konvensi
tanaman narkotika. THC adalah bahan Psikotropika 1971 (Convention on
kimia ilegal yang paling populer di dunia, Psychotropic Sucstances, 1971), di
dan merupakan zat rekreasional peringkat Austria pada tanggal 25 Maret 1972 dan
keempat setelah kopi, alkohol, dan nikotin. terakhir adalah Konvensi Perserikatan
Molekul THC yang memabukkan sendiri Bangsa-Bangsa tentang Penanggulangan
dikenal sebagai antibiotik dan antibakteri dan Pemberantasan Peredaran Gelap
yang bahkan lebih kuat dari penisilin. Narkotika 1988 (Carter, 2009).
Sedangkan subspesies CSS tergolong Hasil konvensi tersebut
dalam tanaman yang mengandung THC di mnghasilkan ganja dikategorikan sebagai
bawah 0,3% (LGN, 2011). tanaman yang termasuk narkotika,
Di Indonesia pohon ganja yang sehingga di setiap negara yang ikut dalam
sering ditemukan biasanya berjenis konvensi tersebut memberlakukan
Cannabis Sativa Indica, daerah yang larangan terhadap penggunaan dan
terkenal sebagai penghasil tanaman ini segala aktivitas terkait ganja. Indonesia
berada di provinsi Nangroe Aceh termasuk negara yang mengkuti hasil
Darusalam. Di Nangroe Aceh Darusalam keputusan konvensi tersebut sehingga
tanaman ini tumbuh subur di dataran ganja dilarang di negara ini berdasarkan
3
undang-undang yang ditetapkan pada daerah ini ialah untuk mendapat lebih
saat itu. banyak partisipan dan lebih memudahkan
Di masa kini masih ada negara LGN dalam upaya mengedukasikan
yang masih melegalkan ganja dengan masyarakat terkait manfaat pohon ganja.
persyaratan tertentu. Belanda menjadi Ide legalisasi ganja bukan
negara yang paling kontroversi dalam merupakan sebuah ide yang mudah untuk
melegalkan ganja. Karena ganja dijadikan diwujudkan karena memiliki tahapan-
sebuah daya tarik wisata dan memiliki tahapan yang harus diluruskan terutama
regulasi dalam mengatur tanaman ini. terkait konstruksi sosial masyarakat
Adapula contoh regulasi tersebut ialah terhadap ganja. Konstruksi sosial
ganja bisa dibeli dan di konsumsi merupakan proses sosial melalui tindakan
langsung di Coffeshop, tetapi menjual dan dan interaksi dimana individu menciptakan
mengkonsumsi ganja diluar Coffeshop secara terus menerus suatu realitas yang
termasuk ilegal. Sejak tahun 1976, dimiliki dan dialaminya bersama secara
Belanda telah menjadi negara terdepan subjektif (Berger dan Luckmann 1991:13).
dalam mereformasi UU Narkotika dengan Konstruksi sosial memiliki dua
menarik garis perbedaan yang jelas kata kunci yakni “realitas” dan
antara narkoba ringan (soft drugs) dan “pengetahuan”. Definisi “realitas” dalam
narkoba berat (hard drugs). Ganja masuk teori ini ialah sebuah kualitas individu
ke dalam golongan narkotika ringan dan dalam memahami suatu fenomena yang
legal dalam jumlah terbatas (Huffington dikenalinya secara independen atau
Post, 2012). netral. Sedangkan “pengetahuan” memiliki
Di Indonesia, organisasi LGN definisi sebagai kepastian individu dalam
memiliki keinginan untuk menjalankan memahami karakteristik sebuah fenomena
legalisasi ganja terutama dalam hal yang berada di sekitar sehingga individu
medis. Organisasi ini sangat yakin bahwa tersebut mengerti dalam memahami
ganja memiliki manfaat medis yang bisa fenomena tersebut. Dalam pengertian
membantu dalam mengobati dan inilah, istilah-istilah itu mempunyai
mengatasi penyakit-penyakit langka yang relevansi, bagi orang biasa maupun bagi
sulit untuk disembuhi. filsuf. (Berger dan Luckmann, 1991:13).
Keseriusan LGN dalam Jika dikaitkan mengenai
memperjuangkan legalisasi ganja konstruksi sosial ganja maka masyarakat
dibuktikan dengan menerbitkan buku saat ini hanya melihat realitas yang
“Hikayat Pohon Ganja” pada Tahun 2010. berada dalam kehidupan dan
Buku ini dijadikan landasan pemikiran lingkungannya tanpa ingin mencari tahu
LGN dalam memperjuangkan legalisasi apa penyebab dari realitas itu hadir.
ganja serta berupaya untuk Kurangnya pengetahuan serta informasi
mengedukasikan masyarakat. Buku yang ada terkait ganja semakin
tersebut berisikan sejarah pohon ganja menguatkan konstrusi yang berada di
yang sangat mempengaruhi sebuah dalam pemikiran masyarkat bahwa ganja
peradaban manusia di berbagai negara di seringkali dianggap sebagai sebuah
dunia serta fakta-fakta medis mengenai tanaman yang bahaya dan harus dijauhi.
manfaat ganja dan konspirasi yang ada Realitas yang didapat oleh
dibalik ilegalitas pohon ganja (LGN, 2011). masyarakat mengenai ganja biasanya
Demi mewujudkan ide legalisasi berasal dari pemberitaan yang secara
ganja, LGN membentuk perwakilan- tidak langsung memberikan pemberitaan
perwakilan di beberapa daerah di negatif seperti dampak buruk ganja,
Indonesia seperti Jakarta, Malang, penyalahgunaan, penangkapan dan
Surabaya, Nanggroe Aceh Darussalam, peredaran ganja. Hal-hal yang negatif
Gresik, Bali, dan masih banyak lagi. yang diberikan ke masyarakat membuat
Tujuan membentuk perwakilan di berbagai LGN harus meluruskan konstruksi sosial
4
ganja dengan memberikan sebuah Sedangkan Smart Stoners
edukasi dan pengetahuan sehingga merupakan tipe pengguna yang tahu akan
masyarakat tahu dan mengerti bahwa manfaat ganja itu digunakan, mereka
ganja tidak selamanya dilabeli buruk. yang termasuk tipe ini menyebut bahwa
Label buruk yang telah melekat ganja merupakan alat kreatif mereka.
pada ganja berdampak langsung bagi Karena dengan menghisap ganja, smart
LGN, karena organisasi ini berdiri dan stoners mendapatkan sebuah ide yang
bergerak berdasarkan rasa kepedulian dapat membantu mereka dalam membuat
terhadap ganja. Sehingga organisasi ini sebuah karya. Penulis mengkategorikan
sering dianggap menyimpang karena anggota LGN dalam tipe ini, karena
objek kepedulian mereka ialah ganja. anggota LGN tahu untuk apa ia
Begitu juga dengan anggota LGN yang menggunakan ganja dan mengerti
selalu diidentikkan hal menyimpang oleh manfaatnya. Dari anggota LGN yang
masyarakat. Di dalam struktur sosial ditemui, rata-rata mereka memakai karena
masyarakat terdapat sebuah aturan yang berdasarkan keperluan medis. Sehingga
mengatur segala tindakan benar maupun penyakit yang diderita oleh anggota dapat
salah. Sehingga individu dianggap diatasi dengan menggunakan ganja.
menyimpang karena berdasarkan perilaku Beberapa jenis penyakit yang diderita
yang melenceng dari aturan yang telah antara lain: penyakit asma, hepatitis,
dibuat dan masyarakat di sektiarnya gendongan dan penyakit saraf.
menganggap individu tersebut sebagai Penulis juga menyoroti
Outsiders atau orang luar yang bagaimana munculnya LGN jika dikaitkan
menyimpang dari aturan (Becker, 1963:3). dengan skema AGIL Talcot Parsson.
Anggota LGN yang ditemui Setiap bagian dari skema AGIL memiliki
mengakui bahwa mereka menggunakan keterkaitan antara satu dengan yang
ganja atas berdasarkan keperluan medis, lainnya, sehingga akan timbul sebuah
karena menurut mereka ganja merupakan harmonisasi di dalam skema ini. Seperti di
obat herbal yang aman dan mampu tahap awal mengenai adaptasi, adaptasi
mengatasi penyakit yang mereka derita. memiliki fungsi yakni untuk
Dalam penelitian ini, penulis dapat membangkitkan rasa peduli masyarakat
mengklasifikasi 2 (dua) tipe pengguna terhadap tanaman ganja yang dikenal luas
ganja yakni Stupid Stoners dan Smart sebagai tanaman yang buruk. Kemudian
Stoners. muncul aksi untuk merencanakan dan
Stupid Stoners merupakan tipe menyusun tujuan (Goal Attainment) demi
pengguna yang menggunakan ganja menampung kebutuhan masyarakat yang
karena ingin mendapatkan efek dari ganja peduli akan tanaman ganja. Lalu, untuk
itu sesering mungkin. Efek yang menjalankan aksi dan tindakan yang
diinginkan oleh para pengguna itu sering nyata LGN mulai untuk mendekatkan diri
disebut dengan istilah high atau keadaan ke masyarakat luas dengan berbagai cara
puncak seseorang saat menghisap ganja. sehingga LGN dapat mengenali
Tipe ini hanya mementingkan antusiasme dan respon masyarakat
keperluannya sendiri dalam mendapatkan terhadap tanaman ganja (Integration).
kesenangan atau euphoria tanpa Terakhir kelompok ini tentunya
mengetahui atau menyadari untuk apa ia tidak ingin usahanya untuk
menghisap ganja itu. Tipe pengguna yang memperjuangkan tanaman ganja menjadi
seperti ini sering merusak reputasi para sia-sia, sehingga LGN harus kuat akan
pemakai atau pengguna ganja, karena pendirian mereka selama ini dan tetap
yang hanya diinginkan ialah sebuah menjaga eksistensinya (Latency) dalam
kesenangan sesaat dan halusinasi yang memperjuangkan tanaman ganja.
didapat dari menghisap ganja tersebut
(High Times: 2013).
5
Metode Penelitian Alasan utama LGN mengadakan
Jenis penelitian yang pengkajian ini karena di Indonesia sendiri
digunakan adalah jenis penelitian untuk mendapatkan informasi mengenai
pemanfaatan ganja sangatlah jarang
deskriptif kualitatif. Sumber data ditemui. Pengkajian yang dilakukan
dalam penelitian kualitatif adalah kata- merupakan salah satu peran LGN dalam
kata, tindakan, dan ungkapan. mengumpulkan dan mencari data
Penelitian ini juga menggunakan mengenai informasi yang terkait ganja.
pendekatan studi kasus yang berfungsi Sumber informasi yang didapat dari LGN
ini berasal dari berbagai sumber seperti,
menggunakan berbagai sumber bukti jurnal-jurnal ilmiah, penelitian atau riset
terhadap suatu identitas tunggal yang serta informasi-informasi lain yang terkait
dibatasi oleh ruang dan waktu. dengan ganja. Informasi tersebut
Penelitian ini berfokus pada kasus kemudian akan disortir dan diolah kembali
organisasi LGN dan LGN Dewata yang untuk dijadikan sebuah data yang siap
merupakan sebuah perwakilan daerah disebar ke masyarakat melalui peran
dari organisasi LGN yang memiliki tujuan edukasi yang dilakukan oleh setiap
dalam melegalisasi ganja. Peneliti perwakilan LGN di setiap daaerah.
mengidentifikasi keseluruhan aktivitas Edukasi merupakan peran
organisasi ini dalam menjalankan visi dan lanjutan LGN setelah melakukan
misinya. pengkajian, dimana peran edukasi ini
Penelitian ini menggunakan bertujuan dalam menambah wawasan
metode wawancara mendalam dengan 14 pengetahuan masyarakat mengenai
informan, yang terdiri dari 5 (lima) anggota ganja. Manfaat ganja, konspirasi regulasi
LGN yang berada di Bali sebagai informan ganja, sejarah ganja dan lain-lain
kunci dan 9 (sembilan) informan pangkal merupakan materi yang sering diberikan
yang berasal dari BNNP Bali, pengguna LGN dalam menjalankan peran tersebut.
ganja, dan masyarakat. Melakukan diskusi merupakan
salah satu peran LGN dalam hal edukasi,
Hasil dan Pembahasan adapula cara lain yang ditempuh LGN
Organisasi tentunya memiliki visi yakni dengan menyediakan saran artikel
dan misi dalam mewujudkan tujuan online yang terdapat di website resmi
utama. Dalam penelitian ini LGN memiliki mereka dan melalui berbagai macam
tujuan utama yakni legalisasi ganja, untuk sosial media seperti Facebook dan
mewujudkan tujuan tersebut organisasi ini Twitter. Alasan mereka menyediakan
memiliki 3 (tiga) peran penting dalam sarana tersebut karena masyarakat
mewujudkan legalisasi ganja yakni Indonesia telah hidup dengan teknologi
pengkajian, edukasi dan regulasi. dan dunia maya sehingga ini bisa
Tahapan awal untuk menjalankan dijadikan kesempatan LGN dalam
ide legalisasi ganja ialah Pengkajian itu mengedukasikan dan menyediakan
sendiri, karena melalui hal itu LGN informasi yang selama ini sulit didapati
diaharapkan mampu memperluas relasi oleh pengguna Internet.
ke masyarakat lebih luas untuk mengenal Edukasi yang dilakukan oleh LGN
kembali ganja mulai dari asal usul, meliputi beberapa kegiatan. Kegiatan
sejarah, manfaat yang ada dalam yang intensif dilakukan oleh anggota LGN
tanaman tersebut. Peran nyata LGN ialah mengedukasi orang-orang dan
dalam hal pengkajian yakni dengan teman terdekat. Karena untuk
melakukan riset, pencarian dan menyadarkan dan mempengaruhi
pengumpulan jurnal-jurnal ilmiah atau masyarakat dari stigma negatif ganja
karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan berawal dari lingkungan sekitar. Selain itu
ganja. dalam mengedukasikan dengan cakupan
6
yang lebih luas lagi, LGN lebih sering Aturan hukum atau Undang-
membuat sebuah acara yang bertajuk Undang berfungsi dalam membentuk
“Bedah Buku”. Acara ini biasanya konstruksi sosial masyarakat mengenai
mengundang beberapa pembicara yang ganja, berbagai sanksi siap dihadapi bagi
berasal dari pengurus LGN dan beberapa siapa saja yang menggunakan, menjual,
perwakilan dari pemerintah seperti BNN. dan menanam ganja sehingga
Selain itu pula hadir tokoh-tokoh menimbulkan sebuah ketakutan dan
masyarakat dan juga masyarakat sendiri disiplin tubuh dalam diri masyarakat untuk
yang dijadikan sasaran utama dalam menjauhi ganja. Besarnya dampak yang
mengedukasi. ditimbulkan dari berlakunya aturan hukum
Peran edukasi yang bersifat membuat LGN ingin mengubah aturan
langsung ke masyarakat mempunyai tersebut, organisasi ini hanya ingin
kelebihan dan dampak ke masyarakat mereklasifikasi ganja dari golongan I ke
yang lebih efektif lagi, karena bertemu dan golongan yang lebih rendah karena ganja
bertatap muka kepada masyarakat akan bukanlah barang yang berbahaya dan
menghasilkan diskusi dan percakapan tidak setara dengan jenis-jenis narkoba di
yang menarik dalam mengedukasi golongan I. oleh karena itu melalui peran
sehingga LGN akan mendapatkan regulasi ini LGN mengupayakan
feedback langsung dan dapat dijadikan pendekatan legal ke lembaga
saran dan masukan yang baik dalam pemerintahan dalam mempengaruhi
menjalankan visi dan misi organisasi. undang-undang.
Peran ketiga yang dilakukan LGN ialah Kontruksi sosial memiliki arti yang
Regulasi atau aturan, merupakan peran luas dalam ilmu sosial. Hal ini biasanya
lain LGN dalam mempengaruhi dan dihubungkan pada pengaruh sosial dalam
meninjau kembali segala aturan yang pengalaman hidup individu. Asumsi
mengatur ganja didalam hukum negara dasarnya pada “realitas adalah kontruksi
Indonesia melalui pendekatan-pendekatan sosial” dari Berger dan Luckmann.
yang legal. Peran ini merupakan sebuah Selanjutnya dikatakan bahwa kontruksi
ajang LGN dalam mengkritisi aturan dan sosial memiliki beberapa kekuatan.
kecurangan praktek hukum serta Pertama, peran sentral bahasa
melakukan pendekatan ke lembaga dan memberikan mekanisme konkret, dimana
badan pemerintah secara legal. Dalam budaya mempengaruhi pikiran dan
peran ini, LGN juga melakukan tindakan tingkah laku individu. Kedua, kontruksi
perlindungan bagi anggotanya yang sosial dapat mewakili kompleksitas dalam
terkena kasus tindak pidana terkait satu budaya tunggal, hal ini tidak
penggunaan ganja, namun dalam hal ini mengasumsikan keseragaman. Ketiga,
LGN hanya melindungi hak-hak hal ini bersifat konsisten dengan
kesehatan anggotanya. Artinya LGN masyarakat dan waktu (Ngangi, 2011).
hanya melakukan advokasi atau Konstruksi sosial masyarakat akan ganja
pembelaan secara hukum kepada menjadi sebuah tantangan dan persoalan
anggotanya yang tertangkap dengan LGN dalam menjalankan visi dan misinya
alasan penggunaan ganja secara medis sehingga untuk mengubahnya perlu waktu
saja dan tidak dengan alasan menjual, yang tidak singkat dan harus dilakukan
menanam dan rekerasi. dengan beberapa upaya, berikut upaya
Regulasi berperan dalam segala yang dianggap sebagai strategi yang tepat
pendekatan hukum dalam mempengaruhi dalam mengubah konstruksi sosial ganja
Undang-Undang sehingga legalisasi dapat yang pertama ialah memaksimalkan peran
diwujudkan, karena menurut mereka yang edukasi.
penting dibenahi dahulu ialah aturan yang Prinsip edukasi yang dijalankan
berlaku di masyarakat karena dampak LGN yaitu dengan membuat sebuah
yang dirasakan sangat luas. diskusi bukan pengajaran 1 arah. Maksud
7
dari prinsip ini ialah LGN berupaya untuk mengenai ganja sebelum mereka
mengajak masyarakat berdiskusi dan menjadikan sebuah pengetahuan tunggal
bertanya secara kritis lagi bukan hanya yang kemudian dijadikan sebuah
terpaku pada satu pemikiran dan konstruksi sosial. Konstruksi sosial ganja
pandangan yang telah dibentuk sejak terbentuk karena adanya pemikiran
lama. Makna dari prinsip ini, masyarakat dominan yang bersifat memaksa demi
diharapkan dapat mengetahui kronologi sebuah tujuan bersama. Tujuan tersebut
dan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti ketertiban dan keamanan di dalam
sebuah pandangan dan pemikiran itu masyarakat, pemikiran tersebut berupa
muncul. LGN juga mengkritisi prinsip sebuah aturan hukum yang memiliki
pengajaran satu arah yang telah dilakukan fungsi mengkontrol segala aktivitas dan
oleh institusi pendidikan sejak lama. kegiatan masyarakat agar tidak
Pengajaran satu arah yang menyimpang dari kaidah-kaidah hukum
dimaksud diatas secara tidak langsung maupun norma-norma yang ada
berdampak pada pandangan buruk didalamnya. Dalam sosiologi,
masyarakat terhadap ganja hingga saat penyimpangan merupakan fenomena
ini. Sejak dulu, siswa/siswi di sekolah sosial yang keberadaanya dianggap
untuk menjauhkan narkoba tanpa benar, walaupun di dalam hukum
diberitahu mengenai kronologi narkoba itu termasuk salah.
dilarang, sehingga masyarakat tersebut Memaksimalkan peran edukasi
tidak ingin mengenal kembali ganja itu. dapat menghasilkan sebuah dialog dan
Dengan berkuarangnya rasa diskusi yang komunikatif lagi antara
keingintahuan tersebut membuat LGN pemberi informasi (LGN) dan penerima
bertindak untuk melakukan edukasi agar informasi (masyarakat), karena pro kontra
konstruksi sosial ganja yang sejak dulu yang muncul di setiap edukasi selalu hadir
dipegang dapat berubah. maka dalam memberikan informasi terkait
Pemikiran dan pandangan ganja dan LGN harus dapat
masyarakat yang berbeda menyebabkan mempertanggungjawabkan semua
LGN sangat perlu dalam mengintensifkan argumen yang diberikan. Sasaran utama
peran edukasi dengan mengandalkan LGN dalam edukasi lebih banyak
bukti dan fakta ilmiah yang dapat difokuskan kepada mahasiswa, karena
dipertanggungjawabkan. Tanpa harus mahasiswa memiliki keterbukaan
melupakan 2 peran organisasi lain yakni pemikiran yang dapat mempertimbangkan
pengkajian dan regulasi, peneliti informasi dan pengetahuan yang didapat
berargumen bahwa memaksimalkan dan kemudian dijadikan sebuah konstruksi
peran edukasi merupakan strategi yang dalam berpikir. Selain mahasiswa sasaran
tepat dalam menyadarkan dan mengubah lain LGN ialah tokoh-tokoh yang dijadikan
pola pikir serta konstruksi sosial panutan oleh banyak orang atau opinion
masyarakat terhadap ganja. leader di setiap daerah, karena dengan itu
Pemberitaan terhadap ganja di peran edukasi kepada masyarakat dapat
media massa maupun elektronik juga bisa dijangkau dengan lebih mudah.
dikatakan berat sebelah, karena hanya Peran edukasi yang intensif
memberikan gambaran bahwa ganja diharapkan mampu untuk mengubah
merupakan tanaman yang berbahaya konstruksi sosial masyarakat terhadap
serta dampak yang ditimbulkan yakni ganja sehingga ganja perlahan keluar dari
sanksi pidana dan hukuman yang berat. stigma negatif yang selalu hadir di tengah
Pemberitaan seharusnya memberikan 2 masyarakat. Legalisasi ganja yang
gambaran yang seimbang antara bahaya diinginkan tentunya harus didasari oleh
ganja dan manfaat ganja sehingga persetujuan dari seluruh kalangan
masyarakat dapat memilih dan masyarakat, oleh karena itu LGN harus
mempertimbangkan pemikiran mereka
8
menuntaskan segala stigma negatif ganja misi sehingga apa yang ia inginkan dapat
yang telah menyebar dan terkosntruksi. tercapai. Walaupun anggota tersebut
Strategi kedua LGN dalam memiliki kesibukan tersendiri dan tidak
mengubah konstruksi sosial ganja ialah bisa ikut berpartisipasi langsung dalam
dengan menyebarluaskan brand LGN organisasi sehingga donasi tersebut dapat
beserta fakta manfaat medis di Indonesia. dijadikan sebuah bentuk anggota dalam
Salah satu caranya dengan memproduksi mewujudkan ide legalisasi ganja dan
dan menjual baju yang melambangkan menjalankan organisasi. Investasi
LGN serta terdapat beberapa kutipan tersebut dapat dijadikan sebuah harapan
fakta mengenai kebaikan ganja. Strategi bagi anggota terhadap aspirasi dan ide-
ini memiliki dua keuntungan bagi LGN, ide yang dimiliki dapat segera terwujud.
yang pertama yakni anggota yang Donasi anggota dan penjualan
menggunakan baju tersebut akan produk LGN merupakan nyawa bagi
memberikan pesan kepada seseorang hidupnya organisasi ini, sehingga produk
yang melihatnya langsung. Sehingga yang diperjualkan memiliki fungsi
pesan yang ingin disampaikan oleh LGN tersendiri dalam mengubah konstruksi
akan terwujud, dan secara tidak langsung sosial yakni melalui pesan yang
orang yang melihat akan merasakan disampaikan dalam baju LGN. Pesan
penasaran dan mencari kebenaran yang disampaikan melalui baju
tersebut melalui website LGN yang menegaskan bahwa LGN mencoba
menghadirkan segala informasi mengenai rekonstruksikan ganja yang selama ini
ganja. dianggap bebahaya. Cap bahaya
Keuntungan kedua ialah LGN mengindikasikan bahwa apapun hal yang
sendiri akan meraup hasil penjualan baju berhubungan dengan ganja dikategorikan
tersebut yang akan digunakan untuk sebagai hal menyimpang. Organisasi ini
dijadikan modal kerja organisasi agar sadar bahwa penyimpangan selalu
lebih maksimal lagi. Organisasi ini diidentikan dengan mereka karena
menjadikan hasil penjualan merchandise regulasi mengenai ganja sangat ketat
dan produk LGN sebagai modal utama diatur dalam Undang-Undang. Maka dari
dalam menggerakkan kinerja organisasi itu LGN berupaya melakukan strategi ini
sehingga peran divisi LGN Shop akan dalam mengubah konstruksi sosial ganja.
terus dimaksimalkan demi Strategi ini memiliki cara yang berbeda
memperkenalkan ide legalisasi ganja dan dibandingkan dengan edukasi dalam
juga organisasi LGN itu sendiri. mengubah konstruksi sosial ganja. Karena
Baju produksi LGN tidak hanya hasil pesan yang terdapat dalam baju
digunakan oleh anggota dan pengurus akan menimbulkan sebuah pertanyaan
organisasi saja melainkan orang yang dan keingintahuan seseorang yang
tidak memiliki kaitan dengan LGN juga membaca pesan tersebut untuk mencari
menggunakannya. Alasannya karena tahu kebenaran dari pesan yang telah
membeli dan menggunakan baju LGN, disampaikan.
maka akan ikut membantu organisasi Pesan yang ingin disampaikan ini
dalam hal keuntungan finansial serta juga menyasar pada bahasa sebagai aktor
dianggap sebagai sebuah dukungan dalam proses konstruksi sosial. Bahasa
seseorang terhadap perjuangan LGN merupakan alat komunikasi atau
dalam mewujudkan ide legalisasi ganja. penghubung antar individu. Bahasa juga
Donasi awal sebesar Rp. berperan dalam mengekspresikan diri
200.000,- merupakan sebuah investasi individu ke individu lain sehingga muncul
anggota LGN dalam mengembangkan sebuah keterikatan dari interaksi tersebut
organisasi dan mewujudkan ide legalisasi seperti cara pandang individu terhadap
ganja, karena anggota ingin ikut individu lain. Oleh karena itu bahasa
berpartisipasi dalam menjalankan visi dan memiliki peran penting dalam
9
mempengaruhi konstruksi sosial individu 2009: 89). Awalnya sumber informasi
(Burr, 1995: 22). tunggal berasal dari pemberitaan, namun
Strategi lain LGN dalam seringnya informasi yang bersifat tak
mengubah konstruksi sosial ganja ialah seimbang membuat individu mulai melirik
sebagai Penyedia Informasi Manfaat internet menjadi sebuah sumber informasi
Ganja. Informasi mengenai manfaat ganja dan pengetahuan yang lain. Sehingga
di Indonesia masih sangat kurang, LGN berusaha keras dalam melayani
sehingga LGN membuat sebuah penyedia individu dalam mengakses informasi
layanan masyarakat dalam mengakses terkait hal yang berhubungan dengan
segala informasi terkait ganja yang ganja. Karena ganja selalu
bernama www.legalisasiganja.com, dalam dikonstruksikan sebagai tanaman yang
menyediakan informasi ini LGN melalui berbahaya dan harus dijauhi oleh publik.
Divisi IT bertugas mencari dan menyeleksi Publik harus mengetahui sisi lain
informasi yang ditemui. Beragam dari ganja, seperti manfaat yang
informasi yang ditemui berasal dari terkandung dari ganja, produk-produk
sumber-sumber yang terpercaya seperti yang dapat dihasilkan dari ganja dan
jurnal ilmiah, penelitian medis serta manfaat medis yang terdapat dari ganja.
artikel-artikel berita luar negeri yang Sisi lain ini berperan dalam pembelajaran
memiliki kaitannya dengan ganja. dan pertimbangan individu dalam
Beberapa isu politik dan regulasi di menelaah apa yang selama ini telah
Indonesia juga tidak luput dari terkonstruksikan di dalam diri. Fungsi lain
pemberitaan. Menyediakan segala dari website LGN ialah menghapus
informasi terkait ganja merupakan salah keberpihakan individu terhadap kosntruksi
satu strategi yang penting oleh LGN, sosial ganja yang telah ditanam oleh
karena untuk mempengaruhi konstruksi negara, dimana ganja dikategorikan
sosial masyarakat yang luas terhadap sebagai narkoba golongan 1 yang sangat
ganja dibutuhkan wadah yang bersifat berbahaya bagi mereka yang
universal atau dapat diakses dengan menggunakannya.
jangkauan yang luas. Keberpihakan individu terhadap
Keunggulan website yang dibuat regulasi yang mengatur ganja ingin
oleh LGN ialah informasi yang disediakan dihilangkan oleh LGN melalui website
memiliki sumber yang terpercaya yang berisikan informasi dan pengetahuan
sehingga informasi yang diberikan ke mengenai manfaat ganja sehingga
publik bukan merupakan sebuah informasi perlahan individu akan tahu bahwa ganja
yang tak berarti melainkan informasi yang memiliki manfaat selain dikenal sebagai
positif yang diharapkan mampu narkoba. Oleh karena itu LGN berusaha
menyadarkan dan meluruskan pandangan dalam mencari informasi baru mengenai
publik terkait isu-isu maupun mitos penelitian terkait ganja di berbagai sumber
mengenai ganja. dan kemudian informasi tersebut disebar
Di era moderen ini, media massa ke publik melalui website. Sehingga publik
sering menimbulkan sebuah kepanikan akan mempertimbangkan informasi apa
moral karena apa yang disampaikan oleh yang telah didapat sebelumnya dengan
media tersebut lebih sering apa yang diakses melalui website LGN.
memvisualisasikan sebuah penyimpangan Diharapkan keberpihakan individu dengan
dan kemarahan terhadap control sosial. regulasi yang terkait ganja akan perlahan
Sehingga individu akan ikut terpengaruh luntur dan ide legalisasi ganja akan
oleh visualisasi yang diberikan oleh media terwujud.
massa dan dijadikan sebuah dasar
pemikiran karena sifat media massa lebih KESIMPULAN
memperlihatkan realita dibandingkan LGN merupakan organisasi
dengan kenyataan (Goode dan Yehuda, pertama di Indonesia yang pro akan ganja
10
dan sebagai organisasi yang mewadahi menyediakan website resmi yang
segala aspirasi dari seluruh masyarakat berisikan segala informasi manfaat ganja,
yang memiliki kepedulian terhadap ganja. dan progress organisasi dalam melakukan
LGN memiliki berbagai perwakilan daerah, legalisasi ganja. Sasaran utama strategi
ini berperan dalam menyebarluaskan ide ini ialah pengguna internet yang luas.
legalisasi ganja di setiap daerah sehingga
masyarakat akan mengetahui dan REKOMENDASI
menerima ide tersebut. Peneliti merekomendasikan
Legalisasi ganja yang dicetuskan penelitian selanjutnya untuk lebih banyak
LGN merupakan hal yang sulit karena menggunakan referensi, menggunakan
memiliki tahapan-tahapan seperti teori yang lebih variatif dalam
mengubah konstruksi sosial ganja di menganalisis permasalahan dan fokus
masyarakat di Indonesia, melakukan dalam melihat perkembangan Lingkar
berbagai penelitian yang dijadikan bukti Ganja Nusantara di masa depan.
bahwa ganja memiliki banyak manfaat Penelitian ini menggunakan teori-teori
serta melalui peran regulasi LGN tambahan seperti teori penyimpangan,
melakukan pendekatan legal kepada konstruksi sosial dan kekuasaan. Ini
badan hukum. bertujuan untuk memberikan hasil analisa
Tiga peran utama yang dijadikan yang lebih variatif lagi.
kerangka kerja organisasi seperti
pengkajian yang berperan dalam mencari
materi-materi manfaat ganja untuk Daftar Pustaka
disebarluaskan ke masyarakat. Kedua, Becker, H.S. 1963. Outsiders. The Free
edukasi merupakan peran LGN dalam Press of Glencoe. USA.
menyadarkan dan memberi pelajaran Burr, Vivien. 1995. An Introduction to
mengenai manfaat ganja di masyarakat Social Constructionism. Master E-
indonsesia. Terakhir ialah regulasi yang book ISBN.
berperan dalam melakukan pendekatan Berger, Peter L. Luckmann, Thomas.
terhadap badan hukum. Selain tiga peran 1991. The Social Construction of
utama LGN, adapula strategi LGN dalam Reality- A Treatise in the
mengubah konstruksi sosial ganja. Sociology of Knowledge. Penguin
Pertama ialah memaksimalkan Social Sciences.
peran edukasi, karena peran edukasi Carter, Connie. 2009. Making Residental
memiliki peran penting dalam Cannabis Growing operations
mempengaruhi kosntruksi sosial Actionable: A Critical Policy
masyarakat dengan cara memberikan Anlysis. International Journal of
informasi dan pengetahuan positif Drug Policy 20 pages 371–376.
mengenai manfaat ganja. Kedua, Promosi Depkes. 2012. Kamus Kementrian
Brand dan Produk LGN. Ini berperan Kesehatan Republik Indonesia:
dalam mengenalkan organisasi dan ide- Narkotika.
ide mereka di masyarakat luas dengan http://www.depkes.go.id/. Diakses
menjual berbagai macam produk yang pada tanggal 21 Januari 2014.
berisikan pesan-pesan manfaat ganja Direktorat Tindak Pidana. 2013. Data
sehingga masyarakat akan terpengaruh Tindak Pidana Provinsi Bali.
dan mengetahui bahwa ganja memiliki http://www.bnn.go.id/. Di akses
manfaat lain. pada tanggal 22 april 2014.
Terakhir ialah LGN sebagai Goode, Erich. Yehuda, Ben, Nachman.
Penyedia Informasi Manfaat Ganja. 2009. Moral Panics, The Social
Pemberitaan media massa yang notabene Constructions of Deviances.
memberikan nformasi yang timpang Willey- Blackwell.
melatarbelakangi LGN untuk
11
Hathaway, Andrew D. Comeau, Natalie C.
Erickson, Patricia. 2011.
Cannabis normalization and
stigma: Contemporary practices of
moral regulation. SAGE. UK.
High Times. 2002. Stoner Smart, or
Stoner Stupid?.
http://www.hightimes.com/. Di
akses pada tanggal 10 Oktober
2014.
Huffington Post. 2012. World Marijuana
Laws: Where to Smoke Weed.
http://www.huffingtonpost.com/. Di
akses pada tanggal 20 April 2014.
LGN. 2011. Hikayat Pohon Ganja.
Jakarta: Gramedia.
Macionis. John. 2011. J. Sociology
Fourteenth Edition. Kenyon
College. USA.
Ngangi, Charles. 2011. Konstruksi Sosial
dalam Realitas Sosial. ASE –
Volume 7 Nomor 2 hal 1-4.
Pacula, Rosalie Liccardo. 2012. Design
Consideration For Legalizing
Cannabis. From the
SelectedWorks of Rosalie
Liccardo Pacula.
Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif
Dalam Pendidikan dan Bimbingan
Konseling. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Williams, Jenny. 2011. Why Do Some
People Want to Legalize
Cannabis Use?. National Bureau
Of Economic Research.
Cambridge.

12

Anda mungkin juga menyukai