Anda di halaman 1dari 17

LEGALISASI GANJA SEBAGAI TANAMAN OBAT

REFKI ELFITRAH
NPM : 2106200261
elfitrahr@gmail.com

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Abstract

Cannabis is a plant that has medicinal benefits. In Islam, using plants as medicine is permissible. However, the
use of marijuana in Indonesia is prohibited under Law Number 35 of 2009 concerning Narcotics. The number of
studies on the benefits of cannabis plants has led to a new debate between the interests of treatment and
criminal sanctions that apply in Indonesia. Therefore, in Islamic law, various problem-solving methods can be
used to solve existing problems. This research is entitled Legalization of Cannabis as a Medicinal Plant
Perspective of Siyasah Syar'iyyah. This study discusses the urgency of legalizing marijuana as a medicinal plant
and the implications of legalizing marijuana as a medicinal plant. The type of research used is library research
and the research approach used is the juridical normative approach and the syar'i normative approach. The
results of this study indicate the urgency of legalizing marijuana as a medicinal plant, namely . The implications
of the legalization of cannabis as a medicinal plant have an impact on various fields including health. Meanwhile,
in the siyasah syar'iyyah perspective, using the maslahah mursalah method by paying attention to the maqasyid
of Sharia can be used as the basis for using marijuana as a drugs.

Keywords: Cannabis; Legalization; Medicinal Plant

Abstrak

Ganja merupakan tumbuhan yang memiliki manfaat kepentingan pengobatan. Dalam Islam, menggunakan
tumbuhan sebagai obat adalah hal yang dibolehkan. Namun penggunaan Ganja di Indonesia dilarang
berdasarkan Undang – Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Banyaknya penelitian tentang manfaat
tanaman Ganja memunculkan perdebatan baru antara kepentingan pengobatan dan sanksi pidana yang berlaku
di Indonesia. Oleh karena itu dalam hukum Islam dengan berbagai metode penyelesaian masalah dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Dalam penelitian ini membahas urgensi legalisasi ganja
sebagai tanaman obat dan dampak legalisasi ganja sebagai tanaman obat. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian Pustaka (library research) dan pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan
normatif yuridis dan pendekatan normatif syar’i. Hasil penelitian ini menunjukkan urgensi legalisasi ganja sebagai
tanaman obat yaitu. Dampak legalisasi ganja sebagai tanaman obat yaitu berdampak pada berbagai bidang
diantaranya adalah bidang kesehatan, industri dan ekonomi. Dalam perspektif siyasah syar’iyyah menggunakan
metode maslahah mursalah dengan memperhatikan maqasyid Syariah dapat dijadikan sebagai landasar
penggunaan ganja sebagai obat.

Kata Kunci : Ganja; Legalisasi; Tanaman Obat


A. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara 2) adanya pemikiran dan kesimpulan
hukum yang artinya setiap tindakan yang bahwa ganja menyerupai narkotika
diambil oleh pemerintah harus karena efeknya yang membuat
berlandaskan hukum. Hal tersebut diatur
1
rileks sehingga digolongkan dalam
dalam Undang – Undang Dasar Negara jenis Narkotika Golongan I yang
Republik Indonesia 1945 yang merupakan hanya dapat digunakan untuk
konstitusi negara Indonesia. Konstitusi kepentingan pengembangan ilmu
tersebut memuat tiga muatan materi pengetahuan,
diantaranya adalah jaminan Hak Asasi 3) Secara historis pemerintah
Manusia, pembatasan kekuasaan dan Indonesia membatasi peredaran
struktur kenegaraan secara fundamental.2 ganja karena dijadikan sebagai
Masyarakat Indonesia menginginkan sumber pendanaan oleh Gerakan
kehidupan yang sejahtera dan terpenuhi Aceh Merdeka (GAM) yang pada
hak – haknya dalam segala aspek. saat itu ingin melepaskan diri dari
Peraturan yang berlaku secara dinamis Indonesia. Penelitian menyebutkan
seringkali tidak dapat menyesuaikan bahwa ganja memiliki senyawa
dengan kemajemukan masyarakat.3 yang efektif untuk menyembuhkan
Pemerintah telah membatasi penggunaan penyakit.
dan ketersediaan psikotropika maupun
obat – obatan yang dapat digunakan untuk
Tim Lingkar Ganja Nusantara
kesehatan. Undang – undang narkotika
menyebutkan bahwa ganja dapat
membatasi penggunaan psikotropika
menyembuhkan 32 jenis penyakit.4
dalam keperluan di bidang kesehatan,
Legalisasi ganja sebagai tanaman obat
salah satunya adalah ganja. Hal tersebut
sekiranya mampu menjadi pengobatan
didasari beberapa alasan yaitu;
alternatif setelah obat kimia karena
1) Pemerintah Indonesia meratifikasi perolehan dan pengolahannya yang
International Ophium Convention mudah. Di Indonesia penggunaan ganja
yang berisi terkait larangan ekspor sama sekali dilarang bahkan untuk
dan komoditas ganja dengan alasan penelitian ilmiah karena secara de facto
persaingan dagang oleh negara tidak pernah mendapatkan izin dari pihak
kapitalis, maupun lembaga manapun ketika hendak
dilakukan.
1
Adam Setiawan, Koneksitas Negara
Hukum dan Demokrasi,
https://www.kai.or.id/berita/14373/koneksitas-
negara-hukum-dan-demokrasi.html, diakses 18
September 2021.
2
Sri Soemantri Martosoewignjo, Bunga
Rampai Hukum Tatanegara Indonesia (Bandung:
Alumni, 1992), hlm. 92.
3

Abdul Rinaldi Muis, Hamzah Hasan, Analisis Peran


Pemerintah Kota Makassar dalam Penegakan
Hukum Perspektif Siyasah Syar’iyyah, Jurnal
Siyasatuna: Jurnal Hukum Tatanegara Fakultas
Syariah dan Hukum, Volume 3 Nomor 2 (Mei, 4
Tim LGN, Hikayat Pohon Ganja, (Jakarta: PT.
2021), hlm. 264. Gramedia Utama, 2011), hlm. 7.
RUMUSAN MASALAH TUJUAN
1. Bagaimanakah Urgensi Legalisasi 1. Agar mahasiswa/i mengetahui
Ganja sebagai Tanaman Obat? bahwa tanaman ganja dapat
2. Apakah Dampak Legalisasi Ganja digunakan sebagai obat
sebagai Tanaman Obat? 2. Agar mahasiswa/i mengtahui
3. Adakah Kasus Mengenai Ganja dampak legalisasi tanaman ganja
Sebagai Tanaman Obat?

METODE PENELITIAN sejalan dengan realisasi pelaksanaan


Pendekatan yang digunakan dalam kebijaksanaan dan strategi nasional yang
penelitian ini adalah studi literatur terkait, menghendaki bahwa pemusnahan barang
legalisasi ganja sebagai tanaman obat. bukti secepatnya adalah salah satu upaya
Dalam penelitian ini, peneliti pemberantasan penyalahgunaan narkotika
menggunakan studi literatur dimana di Indonesia.5
peneliti mengambil sumber referensi yang Hal tersebut dapat mendukung
mendukung penelitian ini.. Langkah menurunnya angka penyalahgunaan
pertama yaitu melakukan studi literatur narkoba (narkotika dan obat/bahan
pada buku, jurnal, dan artikel yang berbahaya) yang saat ini sedang tidak
berhubungan dengan legalisasi ganja terkendali di kalangan masyarakat.6
sebagai tanaman obat. dan disimpulkan Penelitian kandungan dalam tanaman
sehingga diperoleh kesimpulan mengenai Ganja terdapat dua senyawa yang
studi literatur. dibuktikan memiliki potensi menjadi obat
yaitu Cannabidiol (CBD) dan delta-9
PEMBAHASAN tetrahydrocannabinol (THC).7 Sebuah data
1. Urgensi Legalisasi Ganja sebagai 5
Fatimah Halim, Hukum dan Perubahan
Tanaman Obat Sosial, Jurnal al-Daulah: Jurusan Hukum Pidana
dan Ketatanegaraan, Volume 4 Nomor 1, (Juni,
Memanfaatkan tanaman ganja 2015), hlm. 112.
6
Rahman Syamsuddin, Ahmad Taufik,
yang banyak tumbuh di Indonesia agar Pemusnahan Barang Bukti Tindak Penyalahgunaan
tidak dikuasai oleh pasar gelap maupun Narkotika di Kejaksaan Negeri Makassar, Jurnal
Aldev: Jurnal Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan
peredaran oleh Lembaga penyitaan karena Hukum, Volume 3 Nomor 2, (Agustus, 2021), hlm.
225.
setiap barang bukti yang disita harus 7
Rasdianah, Fuad Nur, Efektivitas
segera dimusnahkan sebagaimana harus Pelaksanaan Rehabilitasi Medis terhadap Pecandu
dan Korban Penyalahgunaan Narkotika, Jurnal
yang dihimpun dari Center of Disease menyebutkan bahwa ganja tidak
Control and Prevention (CDC) merusak fungsi paru– paru, namun
menunjukkan bahwa penyakit hati, stroke, meningkatkan kapasitas paru –
diabetes, kanker dan arthritis merupakan paru. Para peneliti mengambil
penyebab utama dalam beberapa kasus sampel sebanyak 5.115 orang
kematian dan kecacatan di Amerika.8 dewasa dengan usia kurang lebih
Tidak jauh berbeda dengan kondisi 20 tahun. Penggunaan ganja tidak
kesehatan di Indonesia sehingga urgensi dapat digunakan dalam jangka
legalisasi ganja dapat menjadi Panjang akan tetapi hanya boleh
pertimbangan dalam memenuhi kebutuhan dilakukan ketika terapi itu
pengobatan. Beberapa ini penyakit yang dibutuhkan.
dapat diatasi menggunakan tanaman c) Epilepsi Robert J. Delorenzo dari
Ganja adalah sebagai berikut;9 Virginia Commonwealth
a) Glaukoma Penelitian yang University melakukan studi pada
dilakukan oleh National Eye tahun 2003 dengan memberikan
Institute pada awal tahun 1970 ekstrak tanaman ganja dalam
bahwa Ganja dapat menurunkan bentuk sintetis pada tikus yang
intraocular pressure (IOP) atau terkena epilepsi. Kemudian setelah
tekanan bola mata sehingga dapat 10 jam hasilnya mampu
memperlambat proses terjadinya mengontrol kejang dengan
tekanan dan mencegah kebutaan. menahan sel otak responsif agar
b) Kesehatan Paru Dalam Journal of dapat mengendalikan rangsangan
The American Medical dan mengatur relaksasi.
Association pada tahun 2012 d) Sel Kanker Studi yang laporkan
pada tahun 2007 oleh sejumlah
Jurisprudentie: Jurusan Ilmu Hukum Fakultas peneliti dari California Pasific
Syariah dan Hukum, Volume 5 Nomor 2,
(Desember, 2018), hlm. 167. Medical Center di San Francisco
8
Ilham Choirul Anwar, Senyawa Ganja THC
dan CBD: Perbedaan, Efek ke Tubuh, Manfaat bahwa kandungan cannabidiol
Medis, https://tirto.id/senyawa-ganja-thc-dan-cbd-
yang terdapat dalam Ganja mampu
perbedaan-efek-ke-tubuh-manfaat-medis-f7M2,
diakses 18 September 2021. menghentikan sel kanker yaitu
9
M. Fais Satrianegara, Pengaruh
Religiusitas terhadap Tingkat Depresi, Kecemasan, dengan proses mematikan sebuah
Stres dan Kualitas Hidup Penderita Penyakit Kronis
di Makassar (Kajian Survei Epidemiologi Berbasis
gen yang disebut ld-1. Selain itu
Integrasi Islam dan Kesehatan), Jurnal Kesehatan : ganja menunjukkan bahwa ganja
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Volume
7 Nomor 1, (2014), hlm. 288. juga bias membantu melawan
mual dan muntah karena efek sifat racun pada sel saraf pada
samping dari kemoterapi. tikus yang diinjeksi Amyloid-beta,
e) Nyeri Kronis National Academies peptide protein merupakan
of Sciences, Engineering, and penyebab penyakit pada sel
Medicines melaporkan bahwa tersebut. Oleh karena itu para
ganja digunakan untuk mengatasi ilmuwan Spanyol menyimpulkan
sakit kronis karena kandungan bahwa cannabinoid berhasil
cannabinoid mampu membantu mencegah proses kerusakan sel
meredakan atau bahkan saraf pada Alzheimer.
menghilangkan rasa nyeri. Selain h) Jerawat CBD memiliki sifat anti-
itu berdasarkan penelitian dari inflamasi sehingga dapat
Harvard Health Publishing, meredakan jerawat dan
tanaman ganja dapat mengurangi produksi sebum juga
menghilangkan rasa sakit yang dapat mencegah sel – sel kelenjar
disebabkan oleh multiple sclerosis, sebaceous yang mengeluarkan
nyeri saraf dan sindrom iritasi sebum yang berlebihan, tindakan
usus, dan nyeri kronis seperti anti – inflamasi juga dapat
fibromyalgia dan endometriosis. mencegah aktivasi agen – agen
f) Kejiwaan Clinical Psychology “pro-acne” seperti sitokin
Review menunjukkan bahwa ganja inflamasi. Bentuk produk yang
terbukti membantu mengatasi dapat dihasilkan berupa krim atau
masalah kesehatan jiwa dengan obat oles jerawat. Krim merupakan
mengholangkan gejala depresi dan salah satu bentuk sediaan tropikal
gejala gangguan stress yang digunakan sebagai
pascatrauma. antijerawat serta dapat berfungsi
g) Alzheimer Pada tahun 2005, sebagai pelindung yang baik bagi
Journal of Neuroscience kulit.10
menampilkan penelitian dari i) Diabetes Memanfaatkan akar
Complutense University dan Cajal ganja untuk penyembuhan oleh
Institute Spanyol bahwa penderita diabetes dari daerah
pemberian zat aktif ganja dapat
10
Widya Citra Andini, Manfaat Ganja dalam
menghambat dan mencegah Medis Plus Efeknya untuk Kesehatan,
kerusakan kognisi dengan https://hellosehat.com/herbal-alternatif/herbal/m
anfaat-ganja-secara-medis/, diakses 27 Oktober
mengurangi neurotoksitas atau 2021.
kabupaten Bone, Sulawesi Selatan diterbitkan dalam jurnal
dinyatakan sembuh total dengan Neurology mengungkapkan bahwa
pengobatan menggunakan tanaman menghidup ganja dapat
ganja yaitu dengan rutin meminum meningkatkan suasana hati dan
air rebusan dari akar ganja. Selama kualitas hidup ODHA (Orang
pengobatan tersebut berlangsung Dengan HIV/AIDS) secara
penderita tersebut tidak merasakan signifikan.
efek kecanduan. Pada kasus ini
kandungan ganja terbukti mampu 2. Dampak Legalisasi Ganja sebagai
mengurangi kadar gula dalam Tanaman Obat
darah. Pengaturan pola makan Narkotika dalam bidang kesehatan
tersebut bertujuan untuk bukanlah barang asing atau tabu.
membantu mengatur massa tubuh Narkotika memiliki manfaat dalam dunia
sehingga memperoleh berat badan medis yang biasa digunakan oleh tenaga
yang ideal serta mengurangi kesehatan untuk pengobatan dan
terjadinya kemungkikan penelitian ilmiah.13 Sewanya yang
komplikasi.11 terkandung dalam ganja dapat digunakan
j) HIV/AIDS. HIV/AIDS tergolong sebagai obat untuk berbagai macam
sebagai penyakit dengan tingkat penyakit. Dampak yang diperoleh dari hal
penyebaran paling tinggi sehingga tersebut adalah kemudahan untuk
memunculkan kekhawatiran terkait melakukan pengobatan baik konvensional
pencegahan maupun maupun tradisional. Kemungkinan dapat
pengobatannya.12 Ganja yang terjadi ketegangan antara perusahaan
diproduksi menjadi pil disetujui farmasi dengan petani ganja karena
FDA (Food and Drugs sumber produksi yang secara dasar
Administration) Amerika Serikat bersaing. Oleh karena itu dapat dibangun
bahwa efeknya dapat kerja sama diantara keduanya. Ganja
meningkatkan napsu makan orang
12
Reyhan Anjani Putri, Ayu Dinda Fatimah,
– orang dengan gejala maupun
Pemanfaatan Dandelion (Taraxacum Officinale)
penyakit HIV/AIDS. Studi yang Pada Diabetes Melitus Tipe 2, Jurnal Kesehatan:
Fakultas Kesehatan dan Ilmu Kedokteran, Volume
11
Radhia Riski, Fitriyanti Jumaetri Sami, 12 Nomor 2, (2019), hlm. 75.
Formulasi Krim Anti Jerawat dari Nanopartikel 13
M. Rais Ridwan, Penggunaan Model
Kitosan Cangkang Udang Windu Epidemi SIR (Susceptibles-Infected-Removed) Pada
(Panaeusmonodon), Jurnal Farmasi: Jurusan Penyebaran Penyakit HIV/AIDS di Makassar, Jurnal
Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, MSA: Matematika dan Statistika serta Aplikasinya,
Volume 3 Nomor 4, (2015), hlm. 154. Volume 6 Nomor 2, (Juli-Desember, 2018), hlm. 1.
dikuasai oleh kartel narkoba ke dalam perdagangan ganja agar tidak terjadi
pasar gelap (blackmarket) dimana kartel tumpukan akumulasi kekayaan oleh
narkoba ini menjual hasil produksinya negara. Keterlibatan Badan Pengawas
dengan memperjualbelikan segala hal Obat dan Makanan (BPOM) juga menjadi
secara illegal, termasuk ganja.14 Maskud penting untuk menjaga dan mengawasi
dari legalisasi ganja adalah menjadikan peredaran obat ganja. Adapun pola
ganja sebagai obat bukan untuk dikuasai pengawasan yang dapat dilakukan oleh
pasar gelap. Jika negara melegalkan ganja, Balai Besar POM yaitu dengan
maka akan di atur oleh negara begitu juga pengawasan ditingkat penyaluran yaitu
dengan keuntungan ekonomi akan dapat pada toko – toko obat atau apotik, rumah
dikontrol oleh negara sehingga dapat sakit dan puskesmas serta sarana
membuat pasar sendiri. dari kesempatan kesehatan lainnya.15 Produk yang dapat
tersebut negara dapat memungut pajak membantu adalah Undang – Undang
untuk membantu menstabilkan Perpajakan yang secara khusus diatur
perekonomian negara. Legalisasi ganja dalam Undang – Undang Nomor 36 tahun
dapat menjadi objek ekspor yang dapat 2008 tentang Perubahan keempat atas
memberikan keuntungan yang lebih Undang – Undang Nomor 7 tahun 1983
banyak. Dari peluang tersebut tentang Pajak Penghasilan karena dalam
kemungkinan akan memberikan dampak undang undang tersebut diantur tentang
yang buruk yaitu adanya monopoli subjek pajak penghasilan yang dapat
tunggal dan dominasi serta kontrol penuh bersumber dari pengolahan pertanian,
oleh negara yang sewenang – wenang pekerbunan, peternakan, perikanan dan
terhadap tanaman ganja. Terjadinya sebagainya.16 Dipilihnya produk hukum
akumulasi kekayaan satu arah oleh negara tersebut dimaksudkan agar ketentuan
menjadi sumber penindasan baru yang pemungutan pajak terhadap ganja dapat
dapat merugikan elemen masyarakat. optimal dan tidak terjadi kecurangan.
Perlu ditekankan bahwa tujuan legalisasi Peran dan fungsi negara dalam hal ini
ganja adalah untuk pengobatan semata. sangat penting sebagai fungsi yuridis
Jika negara melegalkan ganja maka harus 15
Aria Mahatamtama, Diskursus Legalisasi
terdapat pengawasan ketat terhadap siklus Ganja Medis pada Media Digital (Studi Critical
Discourse Analysis dalam website lgn.or.id pada
14
Muhammad Asrul, Fadli Andi Natsir, Kasus Fidelis Ari), Unair Repository, (2019), hlm. 8.
Efektivitas Tugas dan Fungsi Petugas Lembaga 16
Andi Suriangka, Perlindungan Konsumen
Pemasyarakatan terhadap Pencegahan Peredaran terhadap Penyaluran Obat Keras Daftar G oleh
Narkotika, Jurnal Aldev: Jurusan Ilmu Hukum Badan POM di Makassar, Jurnal Jurisprudentie:
Fakultas Syariah dan Hukum, Volume 2 Nomor 3, Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum,
(November, 2020), hlm. 277. Volume 4 Nomor 2, (Desember 2017), hlm. 29.
dimana negara harus menjamin adanya
rasa keadilan kepada masyarakat sehingga
negara berkewajiban untuk mengatur tata
cara bernegara dan bermasyarakat agar
tercipta kondisi masyarakat yang adil,
Makmur dan sejahtera.17

17
Republik Indonesia, Undang-Undang RI
Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
3. KASUS FIDELIS DARI TANAMAN
GANJA UNTUK ISTRI, DIBUI DAN
KINI BEBAS.
Fidelis Arie kini dapat kembali penjara serta denda Rp 1 miliar subsider
menghirup udara bebas setelah hampir 8 sebulan kurungan. Vonis delapan bulan
bulan mendekam di penjara. Fidelis penjara ini lebih besar dari tuntutan jaksa.
adalah narapidana kasus kepemilikan Padahal dalam pertimbangannya hakim
tanaman ganja di Sanggau, Kalimantan mengakui fakta bahwa Fidelis
Barat. Saat masa tahanannya hampir selesai,
"Jadi memang Fidelis dikabulkan permohonan bebas bersyarat yang
permohonan cuti bersyaratnya mulai 15 diajukan Fidelis dikabulkan oleh Kanwil
Oktober atau hari ini," kata Penasehat Kemenkumhan Kalimantan Barat. Fidelis
Hukum Fidelis, Marcelina Iin, saat keluar bui dengan syarat wajib lapor
dikonfirmasi detikcom, Minggu sebulan sekali ke Lapas Sintang.
(15/10/2017). "Kegiatannya besok, kami akan lapor
Dia beralasan menanam pohon ganja ke Lembaga Permasyarakatan Sintang,
untuk mengobati istrinya Yeni Riawati karena selama cuti bersyarat ini Fidel
yang menderita penyakit syringomyelia. wajib lapor sebulan sekali. Setelah itu
Meski sudah mengutarakan alasan dan kami akan tanya infonya di sana kami
hasil tes urine negatif narkoba, hukum harus bagaimana sampai masa
tetap berjalan. hukumannya habis," terang kakak Fidelis,
Fidelis resmi ditahan pada 19 Yohanna kepada detikcom.
Februari 2017 oleh BNNK Sanggau, Keluarga serta teman-temannya
Kalimantan Barat. Sepeninggalan Fidelis menjemput pria beranak dua ini, setelah
ke penjara, kondisi Yeni berangsur-angsur langkah kaki Fidelis melewati ambang
menurun dan dia meninggal pada 25 pintu lapas. Teman-teman dari klub motor
Maret 2017. BNNK Sanggau tetap Komunitas Besi Tua (Kombest)
memproses berkas perkara Fidelis hingga membawakan motor Kawasaki Binter
sampai di pengadilan, pria berperawakan Merzy keluaran Tahun 1981, untuk
kurus ini dituntut 5 bulan penjara oleh ditumpangi Fidelis.
jaksa. Dia bahkan dijatuhi oleh Majelis "Sama-sama di luar kita sekarang,"
Hakim, vonis yang lebih berat dari ujar teman Fidelis sambil merangkulnya,
tuntutan jaksa, yaitu 8 bulan pidana terekam dalam video kebebasan Fidelis,
seperti yamg diterima detikcom. Dengan keperluan penelitian, ilmu pengetahuan
rompi kulit seragam Kombest dan helm dan tehnologi (iptek).

setengah muka berwarna hitam, Fidelis Sebetulnya di dalam kandang


tersebut, mulanya hidup pula tanaman
tancap gas meninggalkan lapas. Tujuan narkotika lain, yaitu Ganja atau dalam
pertamanya adalah makam sang istri, bahasa latin disebut Cannabis Sativa L dan
Candu yang mempunyai bahasa Latin
Yeni.
Papaver Somniferum.
"Ya memang dia sempat diam,
Namun kedua tanaman tersebut
sempat melamun sambil melihat makam terlebih dahulu mati sehingga saat ini
istrinya. Sedih memang karena peringatan hanya tersisa dua jenis tanaman narkotika
yaitu Koka dan Khat. Tanaman narkotika
3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari
dijadikan koleksi oleh B2P2TOOT setelah
meninggalnya Yeni, Fidelis tidak bisa ikut memperoleh ijin dari Kemenkes.
kebaktian," jelas Yohanna. Maklum, keduanya bukan tanaman
"Tapi ada senangnya juga dia biasa. Memelihara tanaman tersebut harus
mempunyai ijin khusus supaya tidak
sekarang. Sewaktu-waktu kangen istrinya,
disalahgunakan.
bisa ziarah," sambung Yohanna.
 Ganja & Candu
Jumlah tanaman narkotika yang
 Hortus Medicus, Dari Tanaman diijinkan untuk dikoleksi juga terbatas.
Obat Hingga Narkotika Masing-masing tanaman hanya
diperbolehkan tidak lebih dari 6 tanaman.
DI sebuah kandang besi berukuran
Jadi seandainya tanaman tersebut
5 x 5 meter persegi, dilindungi oleh jeruji
berkembang dan tumbuh tanaman baru di
kawat yang cukup rapat, dua tanaman yang
luar 6 yang sudah diijinkan, maka salah
masuk ke dalam narkotika golongan I itu
satunya harus dimatikan.
hidup.
Tetapi pada praktiknya, tanaman-
Ya, Erythroxilum Coca (Koka) dan
tanaman tersebut tidak bisa berkembang
Chata Edulis (Khat) adalah dua jenis
dan tumbuh baru. Dua di antaranya, yaitu
tanaman narkotika golongan I jenis
ganja dan candu bahkan sudah mati
tanaman milik Balai Besar Penelitian dan
terlebih dahulu.
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional (B2P2TOOT) Kementerian “Ganja dulu kita tanam di dalam
Kesehatan (Kemenkes) di Tawangmangu pot. Tetapi sudah mati sekitar 3 tahun lalu.
Kabupaten Karanganyar. Kalau yang tanaman Candu sudah mati
terlebih dahulu,” ujar peneliti B2P2TOOT
Di ketinggian 1.200 meter di atas
Dyah Subositi, saat menemani Tim BNN
permukaan laut (dpl) kedua tanaman
Provinsi Jawa Tengah meninjau tanaman
tersebut hidup.
tersebut.
Keduanya dijaga dengan kunci
Tidak jelas pasti mulai kapan
(gembok) besar dan mempunyai perawat
tanaman-tanaman narkotika tersebut
khusus (biasa disebut apoteker) untuk
berada di Tawangmangu dan dikoleksi
oleh B2P2TOOT, namun semenjak tahun narkotika alami (tumbuhan) ini kecil dan
1980, tanaman-tanaman tersebut sudah sulit didapatkan.
berada di komplek kebun semi produksi
Tanaman Koka tumbuh antara 2-3
milik B2P2TOOT.
meter dan berbentuk semak duri hitam.
Hal ini dikarenakan sudah berganti- Cabangnya kecil lurus dan beranting.
gantinya pengurus serta pegawai di kantor Daunnya tipis berwarna hijau, gelap, oval
tersebut sehingga tidak semua pegawai dan tampak runcing pada bagian ujungnya.
mengetahui secara pasti sejak kapan kedua
Tanaman koka berbuah kecil.
tumbuhan itu menjadi koleksi kantor
Bunga tumbuh di tangkainya dan
mereka.
melingkar mengumpul pada tangkai-
“Sejak saya masuk sini sudah ada. tangkai berukuran pendek. Mahkotanya
Setahu saya sejak tahun 1980-an sudah ada terdiri dari bunga berwarna putih
tanaman narkotika itu di sini,” ujar kekuningan.
Santoso, Kepala Seksi Sarana Penelitian
Kepala putiknya berbentuk hati.
B2P2TOOT, Selasa (4/12), saat menerima
Putiknya terdiri dari tiga daun buah yang
Tim BNN Provinsi Jawa Tengah dan
bersatu membentuk 3 buah ovarium. Pada
menjelaskan mengenai tanaman narkotika.
saat masak, bunganya tumbuh menjadi
Di Indonesia Sebetulnya, tanaman buah berwarna merah merekah. Perpaduan
Koka tumbuh dan berkembang di Amerika daun, bunga dan buah yang sangat indah
Selatan. Suku Indian di Amerika Selatan dan eksotik.
mulanya mempunyai kebiasaan
Kandungan tanaman Koka
mengunyah daun Koka atau membuatnya
merupakan 18 alkaloid yang sudah
menjadi teh dan dikonsumsi sejak lebih
teridentifikasi yaitu, tropan, pirolidin, cis
dari 5.000 tahun yang lalu. Tujuan
dan trans-sinamolkokain, benzoilekgonin,
mengonsumsi daun Koka awalnya adalah
metilekgonin, pseudotropin, benzoiltropin,
untuk penahan lapar, mengurangi rasa
tropakokain, a dan b-truxilline, higrin,
sakit, meningkatkan stamina tubuh dan
cuscohigrin, nikotin dan kokain sebagai
untuk ritual keagamaan tertentu.
alkalid utama.
Tanaman Koka menjadi bahan
Meskipun daun Koka bisa
dasar dari narkotika jenis Kokain yang
meningkatkan stamina tubuh, tetapi
mengandung alkaloid. Sebelum ditemukan
penggunaan daun Koka secara berlebihan
obat bius masa kini, tanaman Koka
bisa menyebabkan masalah malnutrisi,
merupakan bahan anestesi lokal terbaik
kelelahan, masalah pada gigi dan kulit
pada masanya. Seiring perkembangan
serta meningkatnya denyut jantung dan
zaman, pemanfaatan tanaman Koka
tekanan darah. Penyalahgunaan Kokain
berkembang luas dan dijadikan sebagai
dapat meningkatkan angka kesakitan dan
komoditi bisnis illegal yang melahirkan
kematian.
kartel-kartel narkoba internasional. Kokain
pada akhirnya resmi dilarang karena PADA 27 Januari 2013, Badan
mempunyai tingkat ketergantungan yang Narkotika Nasional (BNN) menangkap
tinggi bagi orang yang mengonsumsinya. artis kenamaan Indonesia, Rafi Ahmad.
Dalam penggeledahan di rumah Rafi
Di Indonesia saat ini pengguna
Ahmad, ditemukan pil yang setelah
kokain terhitung jarang mengingat
peredaran narkotika yang berasal dari jenis
dilakukan uji laboratoris mengandung zat di ketinggian 1.670-2.590 mdl. Dia mati
bernama Katinon. apabila ditanam di dataran rendah. Di
Indonesia, Khat tumbuh di wilayah
Zat ini mempunyai dampak/efek
Cisarua, Bogor dan kawasan Puncak
yang serupa dengan amphetamine yaitu
Sukabumi.
menjadi stimulan dan menimbulkan
sugesti merasa kuat dan terus segar bagi Efek mengonsumsi daun Khat
orang yang mengonsumsinya. Apa daya, adalah merasa hilang rasa lelahnya,
Katinon belum masuk dalam lampiran pulihnya stamina, muncul rasa senang
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 (happy), timbulnya imajinasi, timbulnya
tentang Narkotika. kemampuan berfikir, membaiknya pola
komunikasi dan timbulnya rasa percaya
Kasus Rafi Ahmad pun tidak
diri. Itu rasa yang muncul pada 1-2 jam
berlanjut karena terjadi perbedaan
pertama saat Khat baru dikonsumsi.
pandangan antara Penyidik BNN dan Jaksa
Peneliti dari Kejaksaan Agung (Kejagung). Namun pada  tiga jam berikutnya
BNN Beranggapan karena efek stimulan semua rasa tersebut berbalik. Pengonsumsi
yang ditimbulkan oleh Katinon sama Khat akan memasuki tahap depresi,
dengan amphetamine maka bisa paranoid, insomnia, merasa tegang dan
dikategorikan sebagai narkotika. Kejagung mengalami gangguan seksual yang
berpegang pada landasan formil undang- merugikan penggunanya. Di
undang, selagi Katinon belum masuk Tawangmangu, tanaman Koka dan Khat
dalam lampiran undang-undang tentang dipelihara untuk diteliti sebagai sumber
narkotika, maka kasus tersebut tidak dapat pengetahuan. Tanaman itu tidak
ditangani oleh BNN. dibudidayakan apalagi diperjualbelikan.
BNN pun akhirnya membawa Bagi masyarakat yang ingin
kasus ini dan mengusulkan kepada United mendapat penjelasan lebih lanjut mengenai
Nations Office on Drugs and Crime tanaman narkotika ini bisa datang ke
(UNODC) agar Katinon dimasukkan B2P2TOOT Tawangmangu. Selama ini
dalam narkotika jenis baru yang disebut sudah ribuan orang yang datang silih
dengan new psychoactive substances berganti untuk melihat dan mengetahui
(NPS). Melalui Peraturan Menteri tanaman Koka dan Khat ini. Mulai dari
Kesehatan (Permenkes) Nomor 2 Tahun  siswa SD sampai perguruan tinggi. Mereka
2017 Daut Khat/Katinon resmi datang untuk berwisata ilmiah. Namanya
dikategorikan sebagai narkotika golongan I juga wisata ilmiah maka harus ada
jenis tanaman. pengetahuan yang mereka peroleh
sepulang dari sini, papar Edwin, Kepala
Dari tanaman Khat inilah Katinon
Sub Bagian Umum B2P2TOOT.
dibuat. Daun-daunnya diekstraks dan
dibuat pil lalu diedarkan secara illegal. Jika kita menanyakan alamat
Tanaman Khat awal mulanya tumbuh di B2P2TOOT kepada masyarakat
Afrika Timur dan Semenanjung Arab. Karanganyar, mungkin banyak yang tidak
tahu. Tapi jika kita menyebut Hertus
Tanaman yang selalu berdaun hijau
Medicus orang akan dengan mudah
sepanjang musim ini ditanam paling
memberi petunjuk arah. Ya, Hertus
banyak di Ethiopia dan Yaman. Di tempat
Medicus merupakan nama taman obat era
asalnya, Yaman, Khat bisa tumbuh subur
kolonial. Hertus berarti Kebun dan
hingga 10 meter. Khat bisa tumbuh subur
Medicus adalah Obat. Dua suku kata yang Yang membedakan klinik ini dengan
berasal dari bahasa Latin itu mempunyai klinik kesehatan pada umumnya adalah
arti harfiah Kebun Obat. dua hal. Pertama, obat yang diberikan
semuanya berupa jamu yang diracik
Sejak awal kemerdekaan, pemilik
sendiri oleh para apoteker.
Kebun Koleksi Tanaman Obat bernama
RM. Santoso Soerjokoesoemo mewariskan Bahan jamu berasal dari kebun semi
kebun tersebut kepada negara. Mulai April produksi milik B2P2TOOT dan sebagian
1948 kebun tanaman obat itu resmi lagi berasal dari para petani binaan
dikelola negara di bawah Lembaga B2P2TOOT. Kedua adalah tarif berobat
Eijkman dan diberi nama Hortus Medicus yang cukup murah. Untuk pendaftaran
Tawangmangu. pasien dipungut biaya Rp. 3.000 dan untuk
layanan pemeriksaan dan pengobatan
Pada 28 April 1978, melalui
setiap pasien membayar Rp. 20.000.
Keputusan Menteri Kesehatan No.mor
Besaran biaya tersebut sesuai dengan tarif
149, nama Kebun Obat itu berubah
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
menjadi Balai Penelitian Tanaman Obat
yang telah ditentukan.
(BPTO). Dan pada tanggal 17 Juli 2006,
BPTO bertransformasi dan berubah nama Nilai ekonomis yang dirasakan
menjadi Balai Besar Penelitian dan masyarakat sekitar tentu saja bagi petani
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat binaan mereka bisa menjual tanaman
Tradisional (B2P2TOOT) sebagaimana obatnya ke kita. Sementara untuk pemilik
diatur dalam Keputusan Menkes RI Nomor wisma atau penginapan mereka akan
491. memperoleh jasa sewa dari pasien luar
kota yang menginap di sini, ujar Dyah
Nama Hortus Medicus, saat ini
Subositi, peneliti B2P2TOOT.
diabadikan menjadi klinik yang melayani
pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat Pada masa awal beroperasinya
umum, di bawah manajemen B2P2TOOT. klinik, setiap hari jumlah pasiennya tidak
banyak; antara 3-5 pasien. Namun berawal
Klinik Hortus Medicus
dari cerita mulut ke mulut pasien, saat ini
memberikan layanan pemeriksaan
jumlah pasien klinik bisa mencapai 130
kesehatan bagi masyarakat umum.
orang setiap harinya.
Layaknya fasilitas kesehatan pada
umumnya, pasien akan dilayani oleh Bukan hanya masyarakat sekitar,
tenaga kesehatan professional. pasien juga banyak berdatangan dari luar
kota dan rela menginap di Tawangmangu.
Ada delapan dokter umum yang
“Untuk pendaftaran maksimal sampai jam
telah mengikuti banyak kursus pendek
11.00 siang. Sedangkan pelayanan sampai
tentang obat-obatan herbal ke Cina, India,
jam 14.00 siang,” terang Edwin, Kepala
Jepang hingga Korea. Ada juga 3 apoteker
Sub Bagian Umum B2P2TOOT.
yang membantu menyiapkan jamu yang
akan diberikan kepada pasien. Klinik yang Kehadiran B2P2TOOT beserta
menempati bangunan tua yang dirawat Klinik Hortus Medicus telah memberikan
dengan baik ini juga menyediakan instalasi dampak positif bagi masyarakat di
laboratorium. Pasien bisa melakukan cek Tawangmangu serta Indonesia pada
darah, urin maupun fungsi EKG. umumnya. Setiap komponen masyarakat,
baik dari dunia akademis maupun
kalangan industri, bisa memanfaatkan
lebih dari 800 jenis tanaman obat yang obatan alami dan herbal. Dapat pula
ditanam dalam 18 hektar kebun semi dipelajari jenis-jenis tanaman narkotika
produksi milik B2P2TOOT, untuk sebagaimana telah diuraikan di atas.
meningkatkan pengetahuan tentang obat-

B. PENUTUP cat atau pernis, bahan bangunan, bahan


Urgensi legalisasi ganja sebagai kaos, tali temali, jangkar kapal dan
tanaman obat mencakup 3 bidang yaitu penerangan. Bidang ekonomi meliputi
bidang kesehatan meliputi pengobatan peningkatan pendapatan kas negara dan
untuk penyakit glaukoma, kesehatan paru, objek ekspor dan impor. Dampak dari
epilepsi, insomnia, gejala stres, depresi legalisasi ganja adalah kemudahan
ringan dan berat, kanker, nyeri kronis, pengobatan secara tradisional dan
kejiwaan, Alzheimer, kulit dan diabetes. konvensional.
Bidang indutri yaitu skincare, kosmetik,
DAFTAR PUSTAKA  Tim LGN, Hikayat Pohon Ganja,
(Jakarta: PT. Gramedia Utama,
BUKU, JURNAL, INTERNET 2011), hlm. 7.
 Fatimah Halim, Hukum dan
 Adam Setiawan, Koneksitas Perubahan Sosial, Jurnal al-
Negara Hukum dan Demokrasi, Daulah: Jurusan Hukum Pidana
https://www.kai.or.id/berita/14373 dan Ketatanegaraan, Volume 4
/koneksitas-negara-hukum-dan- Nomor 1, (Juni, 2015), hlm. 112.
demokrasi.html, diakses 18
 Rahman Syamsuddin, Ahmad
September 2021.
Taufik, Pemusnahan Barang Bukti
 Sri Soemantri Martosoewignjo, Tindak Penyalahgunaan Narkotika
Bunga Rampai Hukum Tatanegara di Kejaksaan Negeri Makassar,
Indonesia (Bandung: Alumni, Jurnal Aldev: Jurnal Ilmu Hukum
1992), hlm. 92. Fakultas Syariah dan Hukum,
 Abdul Rinaldi Muis, Hamzah Volume 3 Nomor 2, (Agustus,
Hasan, Analisis Peran Pemerintah 2021), hlm. 225.
Kota Makassar dalam Penegakan  Rasdianah, Fuad Nur, Efektivitas
Hukum Perspektif Siyasah Pelaksanaan Rehabilitasi Medis
Syar’iyyah, Jurnal Siyasatuna: terhadap Pecandu dan Korban
Jurnal Hukum Tatanegara Fakultas Penyalahgunaan Narkotika, Jurnal
Syariah dan Hukum, Volume 3 Jurisprudentie: Jurusan Ilmu
Nomor 2 (Mei, 2021), hlm. 264. Hukum Fakultas Syariah dan
Hukum, Volume 5 Nomor 2, Volume 3 Nomor 4, (2015), hlm.
(Desember, 2018), hlm. 167. 154.
 Ilham Choirul Anwar, Senyawa  Reyhan Anjani Putri, Ayu Dinda
Ganja THC dan CBD: Perbedaan, Fatimah, Pemanfaatan Dandelion
Efek ke Tubuh, Manfaat Medis, (Taraxacum Officinale) Pada
https://tirto.id/senyawa-ganja-thc- Diabetes Melitus Tipe 2, Jurnal
dan-cbd-perbedaan-efek-ke-tubuh- Kesehatan: Fakultas Kesehatan
manfaat-medis-f7M2, diakses 05 dan Ilmu Kedokteran, Volume 12
Des 2022. Nomor 2, (2019), hlm. 75.
 M. Fais Satrianegara, Pengaruh  M. Rais Ridwan, Penggunaan
Religiusitas terhadap Tingkat Model Epidemi SIR (Susceptibles-
Depresi, Kecemasan, Stres dan Infected-Removed) Pada
Kualitas Hidup Penderita Penyakit Penyebaran Penyakit HIV/AIDS di
Kronis di Makassar (Kajian Survei Makassar, Jurnal MSA:
Epidemiologi Berbasis Integrasi Matematika dan Statistika serta
Islam dan Kesehatan), Jurnal Aplikasinya, Volume 6 Nomor 2,
Kesehatan : Fakultas Kedokteran (Juli-Desember, 2018), hlm. 1.
dan Ilmu Kesehatan, Volume 7  Muhammad Asrul, Fadli Andi
Nomor 1, (2014), hlm. 288. Natsir, Efektivitas Tugas dan
 Widya Citra Andini, Manfaat Fungsi Petugas Lembaga
Ganja dalam Medis Plus Efeknya Pemasyarakatan terhadap
untuk Kesehatan, Pencegahan Peredaran Narkotika,
https://hellosehat.com/herbal- Jurnal Aldev: Jurusan Ilmu Hukum
alternatif/herbal/manfaat-ganja- Fakultas Syariah dan Hukum,
secara-medis/, diakses 05 des Volume 2 Nomor 3, (November,
2022. 2020), hlm. 277.
 Radhia Riski, Fitriyanti Jumaetri  Aria Mahatamtama, Diskursus
Sami, Formulasi Krim Anti Legalisasi Ganja Medis pada
Jerawat dari Nanopartikel Kitosan Media Digital (Studi Critical
Cangkang Udang Windu Discourse Analysis dalam website
(Panaeusmonodon), Jurnal lgn.or.id pada Kasus Fidelis Ari),
Farmasi: Jurusan Farmasi Fakultas Unair Repository, (2019), hlm. 8.
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
 Andi Suriangka, Perlindungan
Konsumen terhadap Penyaluran
Obat Keras Daftar G oleh Badan
POM di Makassar, Jurnal
Jurisprudentie: Jurusan Ilmu
Hukum Fakultas Syariah dan
Hukum, Volume 4 Nomor 2,
(Desember 2017), hlm. 29.
 Republik Indonesia, Undang-
Undang RI Nomor 36 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan.
 Hortus Medicus, Dari Tanaman
Obat Hingga Narkotika (bnn.go.id)
 Kisah Fidelis dari Tanam Ganja
untuk Istri, Dibui dan Kini Bebas
(detik.com)

Anda mungkin juga menyukai