Anda di halaman 1dari 13

 

HUKUM DAN MORAL DALAM


ISLAM

RIDHO AKBAR 1906200519


Antara Hukum dan Moral memiliki perbedaan
juga memiliki persamaan. Diibaratkan pelangi
mereka memiliki warna yang berbeda tetapi
memiliki keindahan yang sangat luar biasa. Di
dalam islam Hukum dan moral tidak bisa
dipisahkan, diantaranya merupakan satu
kesatuan. Berbeda halnya dengan pemikiran
filsafat barat yang melakukan perdebatan
panjang tentang hukum dan moral tersebut,
ada diantara pemikir tersebut yang
memisahkan hubungan dan tugasnya dalam
kehidupan, sehingga perdebatan tersebut
berlanjut hingga sekarang.
Pengertian Hukum dan Moral

A. Moral
Secara etimologi moral berasal dari bahasa Belanda moural, yang berarti
kesusilaan, budi pekerti. Sedangkan menurut W. J. S. Poerwadarminto moral
berarti ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan. Dalam Islam moral
dikenal dengan istilah akhlak. Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menerangkan
tentang definisi akhlak. Akhlak adalah perilaku jiwa, yang dapat dengan mudah
melahirkan perbuatan-perbuatan, tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.Apabila perilaku tersebut mengeluarkan beberapa perbuatan baik
dan terpuji, baik menurut akala maupun tuntunan agama, perilaku tersebut
dinamakan akhlak yang baik. Apabila perbuatan yang dikeluarkan itu jelek, maka
perilaku tersebut dinamakan akhlak yang jelek.
Lebih lanjut Al-Ghazali menguraikan:Induk atau
prinsip dari budi pekerti itu ada empat: (1)
kebijaksanaan (al-hikmah), (2) keberanian, (3)
menjaga diri, dan (4) keadilan. Maksud
kebijaksanaan adalah perilaku jiwa yang dapat
menemukan kebenaran dari yang salah dalam
semua perbuatan yang dikerjakan.Ukuran
perseorangan bagi baik dan buruk, bagus dan
jelek berbeda menurut perbedaan presepsi
seseorang, perbedaan masa, perubahan
keadaan dan tempat.
B. HUKUM

Menurut Van Kan Hukum adalah keseluruhan peraturan hidup


yang bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di
dalam masyarakat. Wiryono Kusumo Hukum adalah keseluruhan
peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
tata tertib di dalam masyarakat dan terhadap pelanggarnya
umumnya dikenakan sanksi.
- Dalam Islam, Hukum syara’ menurut istilah para ahli
ilmu ushul fiqh ialah: Khithab Syari’ yang bersangkutan
dengan perbuatan orang-orang mukallaf, baik dalam
bentuk tuntutan, pilihan, atau ketetapan.
Hukum bermakna sebuah ketentuan atau peraturan-
peraturan yang harus dilaksanakan dan bagi yang
melanggarnya akan mendapatkan hukuman atau sanksi
sesuai dengan kesalahan yang diperbuat
Hubungan Hukum dan Moral

Hukum mempunyai hubungan yang sangat erat


dengan moral karena kedua kaidah tersebut sama-
sama mengatur tingkah laku manusia dan sama-
sama bertujuan untuk menciptakan kebaikan bagi
hidup manusia.
Pada masayarakat sederhana akan memadai untuk menciptakan ketertiban dan
mengarahkan tingkah laku masyarakat. Kesusilaan memberikan peraturan-peraturan
kepada seseorang supaya menjadi manusia sempurna. Hati nuraninya akan menyatakan
perbuatan mana yang jahat serta akan menentukan apakah ia akan melakukan suatu
perbuatan. Akan tetapi pada masyarakat yang sudah maju kaidah adat tersebut tidak lagi
mencukupi. Hal ini dilatarbelakangi oleh persandaran moral adalah kebebasan pribadi.
Padahal cara berpikir manusia tidaklah sama, sifat dan tingkah lakunya pun berbeda,
sehingga banyak sekali usaha baik yang mendapat tantangan dan hambatan. Untuk
mengatur segalanya diperlukan aturan lain yang tidak disandarkan pada kebebasan
pribadi, tetapi juga mengekang kebebasan pribadi dalam bentuk paksaan, ancaman dan
sanksi. Aturan itulah yang disebut dengan hukum.
Hubungan Hukum dan Moral dalam Islam
Di dalam islam, moralitas yang berasal dari agama adalah bagian integral manusia.
Manusia mungkin dapat menetapkan moralitasnya sendiri tanpa agama, tetapi
dengan mudah ia akan menggunakannya untuk kepentingannya sendiri sehingga
ukuran moral dapat berubah-ubah. Moralitas agama tidak demikian, ia berasal dari
tuhan, berhubungan dengan akal sehat, hati nurani dan keyakinan kepada Allah.
Dalam masyarakat islam, hukum bukan hanya faktor utama tapi juga faktor pokok
yang memberikannya bentuk. Masyarakat islam secara ideal harus sesuai dengan
kitab hukum, sehingga tidak ada perubahan sosial yang mengacaukan atau
menimbulkan karakter yang tidak bermoral dalam masyarakat. Hukum islam harus
berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip moralitas seperti yang dinyatakan oleh islam.
Hukum islam memberikan ketentuan bahwa kaidah kesusilaan tidak boleh
bertentangan dengan syarat-syarat yang termaktub dalam Al-Quran dan Sunnah.
Dengan ini nyatalah bahwa hukum islam menuju kepada kesusilaan yang lebih pasti
isinya dan lebih tetap mutu dan haluannya, karena islam tidak membiarkan
semuanya hanya tergantung pada masyarakat dan manusia saja.
Hukum Bersatu dengan Moral

Prof. Dr. Hazairin dalam buku Demokrasi


Pancasila menyatakan bahwa hukum tanpa moral adalah
kezaliman. Moral tanpa hukum adalah anarki dan utopia yang
menjurus kepada peri-kebinatangan. Hanya hukum yang
dipeluk oleh kesusilaan dan berakar pada kesusilaan yang
dapat mendirikan kemanusiaan. Lebih lanjut Dr. M.
Muslehuddin menerangkan bahwa hukum tanpa keadilan dan
moralitas bukanlah hukum dan tidak bisa bertahan lama.
Sistem hukum yang tidak memiliki akar substansial pada
keadilan dan moralitas pada akhirnya akan terpental. Menurut
Prof. Dr. H. M. Rasjidi, hukum dan moral harus berdampingan,
karena moral adalah pokok dari hukum.
Hukum Terpisah dari Moral 

- Hukum positif yang didukung oleh Coulson dan Kerr


dipisahkan dari keadilan dan etika. Menurut hukum murni
ala Kelsen, etika dan filsafat sosial jauh dari hukum. Ia
menentang filsafat dan berkeinginan untuk menciptakan
ilmu hukum murni, meninggalkan semua materi yang tidak
relevan, dan memisahkan yurisprudensi dari ilmu-ilmu
sosial.
Menurut H.M Rasjidi terdapat tiga macam
hubungan antara hukum dan moral sebagaimana
yang dibahas dalam filsafat hukum umum, yaitu:
1. Hukum dan moral harus berdampingan karena
moral merupakan pokok hukum.
2. Masing-masing hukum dan moral ada
bidangnya, tetapi moral lebih tinggi daripada
hukum.
3. Masing-masing hukum dan moral ada
bidangnya sendiriyang tiada hubungannya satu
dengan yang lain. 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai